Anda di halaman 1dari 8

No : PPI/RSUBH/IV/01/2018 Banyuwangi, 16 April 2018

Hal : Laporan Analisa survailans Januari – Maret 2018


Lamp : bdl

Kepada Yth
Kepala RSU Bhakti Husada
Di Tempat

Terkait program Komite PPI RSU Bhakti Husada tentang survailans


dalam mencari data angka Phlebitis, IDO, ISK, VAP, IADP dari semua unit yang
melaksanakan kegiatan dimaksud dengan rata – rata angka Surveilans RSU Bhakti
Husada, maka kami laporkan hasil kegiatan Analisa Surveilans bulan Januari –
Maret 2018. Untuk itu Mohon kiranya koreksi dan tindak lanjut dari Kepala RSU
Bhakti Husada berhubungan hasil pelaporannya.
Demikian atas berkenanya disampaikan terimakasih.

Komite PPI
IPCN

Winarni, Amd. Kep. SKM


LAPORAN ANALISA SURVAILANS
BULAN JANUARI - MARET 2018

PT. ROLAS NUSANTARA MEDIKA


RSU BHAKTI HUSADA
BANYUWANGI
2018
LAPORAN SURVEILANS INFEKSI
(IDO, VAP, ISK, PLEBITIS, IADP)
PERIODE JANUARI – MARET 2018

I. PENDAHULUAN
Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan tehnologi, maka
semakin maju pula pengetahuan masyarakat dibidang kesehatan. Hal ini
mempengarui pula tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan,
pemantauan infeksi meliputi upaya kesehatan dan sumber dayanya yang
harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga mencapai
tujuan yang optimal, pembangunan kesehatan indonesia telahdiarahkan
guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap masyarakat agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.

II. LATAR BELAKANG


Pengendalian infeksi di rumah sakit meruupakan suatu upaya penting
dalam meningkatkan mutu pelayanan medis rumah sakit. Rendahnya angka
infeksi rumah sakit merupakan salah satu indikator mutu pelayanan rumah
sakit tersebut. Untuk mencapai rendahnya angka infeksi rumah sakit
tersebut diperlukan monitoring dan evaluasi dari setiap kegiatan yang
berhubungan dengan pelayanan rumah sakit terutama kegiatan yang
berhubungan dengan program pengendalian dan pencegahan infeksi. Oleh
karena itu telah dilakukan monitoring terhadap pelayanan rumah sakit yang
berhubungan dengan program pengendalian dan pencegahan infeksi yang
nantinya akan dievaluasi demi perbaikan mutu pelayanan rumah sakit.

III. TUJUAN
a. Tujuan utama
Mendapatkan data insiden rate dari hasil surveilans infeksi di Rumah
Sakit Umum Bhakti Husada secara periodik.

b. Tujuan khusus
- Memperoleh data dasar
- Kewaspadaan dini
- Menilai standar mutu
- Menilai keberhasilan PPI
- Meyakinkan para klinisi
- Tolak ukur Akreditasi

IV. SASARAN
Seluruh ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Bhakti Husada.
- Ruang perawatan A
- Ruang perawatan B
- Ruang ICU
- Ruang RKK
- Unit HD

V. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN


- Pengisian formulir infeksi setiap hari terhadap pasien yag terpasang

alat IVL (Intra Vena Line), CVL (Central Vena Line), UC (Urine
Cateter), Ventilator (VAP), pengambilan data IDO pada pasien post
operasi, data pasien decubitus, terhadap kemungkinan terjadinya
inciden rate.
- Mengumpulkan data
- Menghitung dan menganalisa data infeksi
- Strategi
- Laporan evaluasi dan rekomendasi

VI. KEGIATAN ASPEK PROSES (HASIL)


a. Hasil monitoring evaluasi penatalaksanaan surveilans periode Januari –
Maret 2018.
NO SURVEILANS JANUARI FEBRUARI MARET
1. IDO 0% 0% 0%
2. VAP 0% 0% 0%
3. ISK 0% 0% 0%
4. PLEBITIS 1,7% 1,6% 1,6%
5. IADP 0% 0% 0%

b. Grafik surveilans periode Januari – Maret 2018


VII. KETERANGAN
Hasil kegiatan Komite PPI RS dapat mewujudkan hasil yang telah
ditetapkan, yaitu :
a. Bulan Januari
- Ditemukan angka plebitis sejumlah 1,7%
- Angka kejadian IDO, ISK, VAP, IADP, Decubitus adalah 0 % atau
tidak ditemukan.
b. Bulan Februari
- Terjadi penurunan angka phlebitis dari 1,7% pada bulan Januari
menjadi 1,6% pada bulan Februari 2017
- Angka kejadian IDO, ISK, VAP, IADP, Decubitus adalah 0 % atau
tidak ditemukan.
c. Bulan Maret
- Terdapat angka Plebitis yang masih sama seperti bulan Februari
yaitu 1,6% pada bulan Maret.
- Angka kejadian IDO, ISK, VAP, IADP, Decubitus adalah 0 % atau
tidak ditemukan.

VIII. ASPEK MUTU


Pada surveilans IDO, ISK, VAP, IADP, Decubitus, pada bulan Januari
sampai dengan maret insiden rate adalah 0 % berarti telah mencapai target
yang ditetapkan untuk Sementara kasus phlebitis dari bulan Januari –
Maret belum mencapai angka target yang ditetapkan < 1,5 %

IX. MASALAH
Masalah : Angka insiden rate plebitis belum mencapai target yang
ditetapkan
Identifikasi penyebab:
a. Kurangnya edukasi staf tentang standart prosedur operasional
pemasangan infus.
b. Kepatuhan terhadap five moment cuci tangan perlu ditingkatkan.
c. Infus tidak diganti secara rutin tiap 3 hari sekali.
d. Alat kesehatan untuk pemasangan infus perlu dikaji ulang.

X. RENCANA TINDAK LANJUT

Plan : Menurunkan angka plebitis di Ruang Rawat Inap ( Ruang


perawatan A, Ruang Perawatan B, ICU, RKK ) RSU Bhakti
Husada

Do : - Kaji ulang alat kesehatan yang tersedia.


- Edukasi staf terkait SPO pemasangan infus.
- Audit pelaksanaan hand higiene.
- Monitoring pemberian cairan yang sifatnya pekat.
- Menggunakan desinfeksi alkohol swab sebelum memasang
infus.
- Lakukan penggantian tiap 3 hari atau bila ditemukan tanda –
tanda phlebitis.

Cek : Pengecekan dilakukan dengan cara membandingkan data tiap


bulan untuk kemudian dilakukan evaluasi lagi.

Action : - Rapat koordinasi antara TIM PPI dengan manajemen


Rumah Sakit.
- Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan
masing masing ruangan.
- Menyampaikan hasil monitoring evaluasi angka plebitis
kepada masing – masing ruangan.

XI. EVALUASI
Proses evaluasi dilakukan dengan membandingkan data yang
dikumpulkan, data tersebut kemudian diolah dan dibahas bersama dengan
komite PPI , ruangan yang terkait, sehingga kemudian dapat dilakukan
tindakan strategi yang tepat untuk mengendalikan angka HAIs pada
umumnya dan angka phlebitis pada khususnya.
Secara umum angka insiden HAIs di Rumah Sakit Umum Bhakti
Husada sudah dapat diturunkan dengan beberapa strategi yang telah
dilaksanakan. Namun begitu , target target yang telah dicapai harus dapat
dipertahankan dan diperbaiki lagi, khususnya tentang angka insiden
phlebitis. Angka insiden phlebitis sudah mengalami penurunan meskipun
belum mencapai target yang telah ditentukan. Diperlukan sinergitas dari
semua pihak yang terkait dalam mencegah terjadinya infeksi di Rumah
Sakit Umum Bhakti Husada, sehingga tercapai mutu kwalitas pelayanan
yang optimal.

Banyuwangi, 16 April 2018


Mengetahui

Komite PPI IPCN

dr. Wiwin Sri Niscahyawati Winarni, Amd. Kep. SKM


Ketua

PT. ROLAS NUSANTARA MEDIKA


RSU BHAKTI HUSADA
drg. Hindun Mardiyana
Kepala

Anda mungkin juga menyukai