Ak
HUBUNGAN KANTOR PUSAT & CABANG DI LUAR NEGERI Kampus LPMB / STEI Ciledug
Makin meluasnya hubungan perdagangan internasional, memungkinkan perusahaan memperluas usahanya ke luar negeri
dengan membuka atau mendirikan cabang-cabang di luar negeri.
Transaksi2 yang terjadi dalam hubungan internasional tidak saja dinyatakan di dalam mata uang dalam negeri (rupiah)
tetapi dapat juga dinyatakan dalam mata uang asing.
Perbedaan yang terjadi antara kurs tanggal terjadinya atau dimulai berlaku transaksi dengan kurs pada tanggal diselesai-
kannya pembayaran transaksi, disebut dengan Laba atau Rugi Selisih Kurs (Gain or Loss on Currency Exchange )
Kalo Laba atau Rugi Selisih Kurs letaknya di sebelah Debit, berarti Rugi. Sebaliknya apabila letaknya disebelah Kredit,
berarti Laba.
Langkah-Langkah di dalam penyusunan Laporan Keuangan Gabungan antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang di Luar Negeri,
adalah sbb:
1. Terlebih dahulu harus dilakukan penjabaran terhadap Neraca Saldo (trail balance) kantor cabang menjadi saldo mata
uang rupiah yang dipakai sebagai dasar penyusunan neraca lajur.
2. Apabila hasil penjabaran di atas menunjukkan hasil yang tidak seimbang (Debit/Kredit), maka selisihnya ditampung
dalam perkiraan "Penyesuaian Kurs". Saldo perkiraan ini nantinya akan diperhitungkan sebagi laba atau rugi
penyesuaian kurs.
3. Setelah penjabaran selesai, kemudian mneyusun Neraca Lajur Gabungan. Selanjutnya disusun Neraca dan
Laporan Laba Rugi Gabungan antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
SOAL LATIHAN 1 :
Hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang di Luar Negeri
PT. Listari Alamku bergerak dalam perdagangan barang-barang kerajinan daerah (handcraft) yang berkedudukan
di Tangerang dan memiliki cabang di Singapura yang berfungsi sebagai outlet penjualan.
Dibawah ini diberikan Neraca Saldo PT. Listari Alamku dan Cabangnya di Singapura per tanggal 31 Desember 2007.
Nama akun Kantor Pusat Tangerang ( Rupiah ) Kantor Cabang Singapura (US Dollar)
Kas 500.000.000 10.000
Piutang usaha 1.500.000.000 20.000
Kantor cabang Singapura 2.400.000.000
Persediaan barang 1.250.000.000
Beban dibayar dimuka 550.000.000 3.000
Peralatan kantor 400.000.000 11.000
Akum. Depr. Peralatan kantor 120.000.000
Bangunan 4.000.000.000 45.000
Akum Depr Bangunan 900.000.000 22.000
Hutang usaha 600.000.000
Hutang biaya 100.000.000 8.000
Modal saham, nominal @1.000 7.500.000.000
Laba ditahan 1.000.000.000
Informasi Tambahan:
AKTIVA TETAP
Kantor cabang Singapura membeli bangunan dan peralatan kantor pada tanggal 5 Mei 2007, dengan kurs
pembelian sebesar $ 1 = Rp.9.150,- Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus dengan umur 5 tahun.
dan beban penyusutan di catat sebagai beban administrasi umum.
PERSEDIAAN
Nilai persediaan barang berdasarkan perhitungan tanggal 31 Desember 2007 sebagai berikut:
Persediaan di Kantor pusat senilai Rp.1.500.000.000,- dan Persediaan di Kantor cabang Singapura senilai
$ 20.000, yang berasal dari pengiriman Kantor pusat dengan kurs saat itu sebesar $1 = Rp.9.140,-
NILAI KURS RELEVAN SELAMA TAHUN 2007
Kurs tanggal 1 Januari 2007: $1 = Rp.9.050,-
Kurs tanggal neraca 31 Desember 2007: $1 = Rp.9.175,-
Kurs rata-rata setahun: $1 = Rp.9.180
Diminta:
1. Susunlah Hasil Konversi ke dalam Rupiah Neraca Saldo Kantor Cabang Singapura.
2. Susunlah Kertas Kerja Laporan Keuangan Gabungan per tanggal 31 Desember 2007.
3. Buatlah Laporan Laba Rugi Gabungan
4. Buatlah Neraca Gabungan