Karena prestasinya yang luar biasa dalam ilmu hukum, pada tahun 1173 M
ia dipromosikan menjadi ketua Mahkamah Agung, Qadhi al-Qudhat di
Cordova. Dalam buku karangan Nurcholis Madjid, dijelaskan tentang
penamaan Ibnu Rusyd, bahwa penyebutan Averrios untuk Ibnu Rusyd
adalah akibat dari terjadinya metamorfose Yahudi-SpanyolLatin. Oleh
orang Yahudi, kata Arab Ibnu diucapkan seperti kata Ibrani 9 bahasa
Yahudi dengan Aben. Sedangkan dalam standar Latin Rusyd menjadi
Rochd. Dengan demikian nama Ibnu Rusyd menjadi Aben Rochd. Akan
tetapi, dalam bahasa Spanyol huruf konsonan ”b” diubah menjadi ”v”,
maka Aben menjadi Aven Rochd. Melalui asimilasi huruf-huruf konsonan
dalam bahasa Arab disebut Idgham kemudian berubah menjadi Averrochd,
karena dalam bahasa Latin tidak ada huruf ”sy”, huruf ”sy” dan d dianggap
dengan ”s” sehingga menjadi Averriosd. Kemudian, rentetan ”s” dan ”d”
dianggap sulit dalam bahasa Latin, maka huruf ”d” dihilangkan sehingga
menjadi Averros. Agar tidak terjadi kekacauan antara huruf ”s” dengan ”s”
posesif maka antara ”o” dan ”s” diberi sisipan ”e” sehingga Averroes, dan
”e” sering mendapat tekanan sehingga menjadi Averrois.
Ibnu rusyd tumbuh dan hidup dalam keluarga yang besar sekali ghairahnya
pada ilmu pengetahuan. Hal itu terbukti, Ibnu Rusyd bersama-sama
merivisi buku Imam Malik, Al-Muwaththa, yang dipelajarinya bersama
ayahnya Abu Al-Qasim dan ia menghapalnya. Ia juga juga mempelajari
matematika, fisika, astronomi, logika, filsafat, dan ilmu pengobatan. Guru-
gurunya dalam ilmu-ilmu tersebut tidak terkenal, tetapi secara keseluruhan
Cordova terkenal sebagai pusat studi filsafat. Adapun seville terkenal
karena aktivitas-aktivitas artistiknya. Cordova pada saat itu menjadi saingan
bagi Damaskus, Baghdad, Kairo, dan kota-kota besar lainnya di negeri-
negeri Islam Timur.
Sebagai seorang yang berasal dari keturunan terhormat, dan
keluarga ilmuan terutama fiqih, maka ketika dewasa ia diberikan jabatan
untuk pertama kalinya yakni sebagai hakim pada tahun 565 H/1169 M, di
Seville. Kemudian iapun kembali ke Cordova, sepuluh tahun di sana, iapun
diangkat menjadi qhadi, selanjutnya ia juga pernah menjadi dokter Istana di
Cordova, dan sebagai seorang filosof dan ahli dalam hukum ia mempunyai
pengaruh besar di kalangan Istana, terutama di zaman Sultan Abu Yusuf
Ya’qub al-Mansur (1184-99 M). Sebagai seorang fiolosof, pengaruhnya di
kalangan Istana tidak disenangi oleh kaum ulama dan kaum fuqaha.
Sewaktu timbul peperangan antara Sultan Abu Yusuf dan kaum Kristen,
sultan berhajat pada kat-kata kaum ulama dan kaum fuqaha. Maka kedaan
menjadi berubah, Ibnu Rusyd disingkirkan oleh kaum ulama dan kaum
fuqaha. Ia dituduh membawa aliran filsafat yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam, akhirnya Ibnu Rusyd ditangkap dan diasingkan ke suatu tempat yang
bernama Lucena di daerah Cordova. Oleh sebab itu, kaum filosof tidak
disenangi lagi, maka timbullah pengaruh kaum ulama dan kaum fuqaha.
Ibnu Rusyd sendiri kemudian dipindahkan ke Maroko dan meninggal di
sana dalam usia 72 tahun pada tahun 1198 M.
C. Karya-karyanya
Sebagai seorang filsafat Islam di dunia Islam bagian Barat, Ibnu
Rusyd juga telah membuat sebuah karya dalam tulisannya. Karya-karya
Ibnu Rusyd benar-benar memuat sudut pandang ke arah filsafat. Di antara
karya-karyanya adalah sebagai berikut :
D. Pemikirannya