Anda di halaman 1dari 2

ADDENDUM PERJANJIAN AGENT PIONEER

( No : T5/ARJ/AD/19C/104/842_0 )

Addendum ini dibuat untuk melengkapi Perjanjian Kerjasama Penamanan Jagung Hibrida Pioneer (Agent Contract)
dengan nomor: T3/PR/19B/209/846_0 antara PT DuPont Indonesia (Pihak Pertama) dengan pihak Agen (Pihak Kedua).

Nama Agen : MUHAMMAD ERFAN EFENDI


Nomor Grower Group ID : 10006981
Alamat lengkap : Dsn. Gembul Buto RT/RW 021/002 Ds. Koncer kidul Kec. Tenggarang Kab. Bondowoso
Nomor indentitas : 3511083007870001
Desa : Pejaten

Yang mana addendum ini menjelaskan tentang penggantian atau penambahan varietas dan harga sebelumnya, yang telah
disepakati bersama, dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1) Perjanjian ini berlaku mulai tanggal tanam 5 April 2019 sampai dengan 25 Juli 2019 dan berakhir setelah buah jagung yang
ditanam dalam lahan yang dimaksud pada pasal 2 (1) dipanen atas perintah dari Pihak Pertama dan semua hasil panen diberikan
dan diterima oleh Pihak Pertama atau sampai adanya pembatalan Perjanjian Kerjasama sebagaimana yang dirinci pada Pasal 11

Pasal 9
KOMPENSASI

2) Guna mendukung keberhasilan Perjanjian kerjasama ini, Pihak Pertama memberikan insentif yang nilai rupiahnya ditentukan dari
hasil per kilogram dan merupakan bagian dari kompensasi atas hasil panen kepada Pihak Kedua sesuai dengan ketentuan dan
standar berikut:

Teritorry T5
Hybrid 842
Insentif (Rp/Kg) 4200
Insentif Jantan (Rp/Kg) 100
Kadar Air Toleransi pada saat panen (%) 30-35
Kadar Air yang di harapkan (%) 35

Penyesuaian Kg hasil panen, jika:


- Kadar air lebih rendah dari 30% akan di sesuaikan ke 30%
- Kadar air lebih tinggi dari 35% akan di sesuaikan ke 35%
Insentif Jantan
- Insentif pejantan akan di hitung berdasarkan KG jagung betina yang telah di terima Pihak Pertama.
- Pihak Pertama hanya kan memberikan insentif pejantan kepada Pihak Kedua, jika Pihak Kedua mengikuti ketentuan dan
persyaratan Pihak Pertama dan Pasal 7 perjanjian ini.
- Insentif pejantan akan di bayarkan bersamaan dengan pembayaran panen

6) Insentif untuk Agen/Kelompok Tani nilainya ditentukan dari penyelesaian tanggung jawab pada setiap blok tanam,
dengan ketentuan :
a. Perhitungan insentif didasarkan pada hasil ketercapaian point-point yang ada di persyaratan insentif produktifitas, insentif
quality dan kilogram benih jagung Pioneer yang dihasilkan .
b. Insentif diberikan dan dibedakan menjadi insentif Produktifitas dan insentif Quality.
c. System pembayaran insentif adalah sebagai berikut:
• Sebanyak max 70 % dari total insentif produktifitas akan dibayarkan setelah suatu desa selesai panen dan dihitung
secara proporsional berdasarkan kelulusan block di desa tersebut.
• Sisanya sebanyak 30% adalah insentif quality yang dibayarkan setelah hasil test quality (SNP test) keluar dan lulus.
d. Agent bertanggung jawab untuk mengalokasikan 10% dari total insentif yang didapatkan untuk
I. Menyelesaikan tanggungan keuangan di level agent dan petani di wilayah-wilayah yang ditentukan Pihak Pertama.
II. Memberikan ganti rugi kepada tanaman yang harus di musnahkan karena masalah kualitas yang di sebabkan oleh
ketidaksesuaian penanganan Rouging dan Detasseling.
Jika 10% dari total insentif sudah memenuhi ayat (I) & (II) di atas maka sisanya akan di bayarkan kepada agent.
e. Insentif diberikan berdasarkan pada persyaratan dan ketentuan perhitungan sebagai berikut:
Insentif Rp/KG : Rp. 550
Tingkat Pendapatan Agen Tinggi ←← →→ Rendah
Sangat
Sangat Kurang
Bagus Cukup Kurang Kurang
Kriteria Bagus Sekali Catatan
(B) ( C) (K) Sekali
(SB) (KS)
(SKS)
SB: 100%, B: 95 - <100, C: 90 - <95, K: 85 - <90, KS: 80 -
Menyediakan Area Sebagaimana Target 10% 9% 8% 7% 6% 5%
<85, SKS < 80

SB: 100%, B: 95 - <100, C: 90 - <95, K: 85 - <90, KS: 80 -


Hasil (kg/Ha) 10% 9% 8% 7% 6% 5%
<85, SKS < 80

SB: Melibatkan Pemerintah Untuk Support, C: Aktif


Koordinasi Dengan Pemerintah setempat 10% 8% 5%
Koordinasi, K: Pasif Koordinasi
Pembayaran Panen

Penggunaan parent seed untuk mencapai SB: Tercapai PS usage & PSV, C: Tercapai salah satu, K:
10% 8% 5%
1/hill gagal kedua-duanya

SB: 100%, B: 95 - <100, C: 90 - <95, K: 85 - <90, KS: 80 -


Rouging 10% 9% 8% 7% 6% 5%
<85, SKS < 80 of quality inspection

SB: 100%, B: 95 - <100, C: 90 - <95, K: 85 - <90, KS: 80 -


Pre Conditioning 10% 9% 8% 7% 6% 5% <85, SKS < 80
of Quality & Agronomy Sampling Audit
SB: Terlibat untuk support, C: Aktif Koordinasi, K: Pasif
Pengamanan Panen 10% 8% 5%
Koordinasi
SB: 100% and above, B: 95- <100%, C 90-<95%, K < 90 -
Detaselling 10% 9% 8% 7% 6% 5% 85% budget, SK 80 - <85% dan <80%
of Quality Inspection
Pembayaran SNP

SB: 100% and above, B: 95- <100%, C 90-<95%, K < 90 -


Babat Jantan 10% 9% 8% 7% 6% 5% 85% budget, SK 80 - <85% dan <80%
of Quality Inspection

B: 100% Isolasi terselesaikan, C: >=90% isolasi


Penanganan Isolasi 10% 8% 5% terselesaikan, K: <90% isolasi terselesaikan sebelum umur
30 HST

Perhitungan insentif Produktifitas dan Quality dilakukan mengikuti ketentuan nilai yang tercantum dalam tabel diatas.
f. Perusahaan berhak melakukan pemotongan secara langsung dari fee produktifitas maupun quality di atas, jika agen/petani
yang menjadi tanggungjawab agen, memiliki tanggungan ke Perusahaan (harvest minus, pinjaman tanam, penyelesaian
masalah dll).

Demikian addendum dibuat untuk dipergunakan sebagai pelengkap perjanjian yang dimaksud dan dengan
menandatangani addendum ini maka kedua belah pihak telah memahami dan sepakat dengan ketentuan-ketentuan
diatas.

Bondowoso, 5 April 2019


Pihak Pertama, Pihak Kedua,
PT DuPont Indonesia

(Judi Hidajat) ( MUHAMMAD ERFAN EFENDI )

Anda mungkin juga menyukai