Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang
berjudul Korupsi Desa. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
kuliah Pengembangan Organisasi. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah Pengembangan Organisasi, Bapak Surnadi, S.Sos., MM
dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini membuka wawasan pembaca menjadi lebih luas.

Cimahi, Desember 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................. 3
1.2 RUMUSAN MAKALAH.…………………………………………………………....3
1.3 TUJUAN MAKALAH……………………………………………………………….3

BAB II ............................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 4
2.1 Pengertian Koperasi ................................................................................................... 4
2.2 Ciri - Ciri Koperasi ..................................................................................................... 5
2.3 Fungsi Koperasi .......................................................................................................... 9
2.4 Peran koperasi ........................................................................................................... 10
BAB III............................................................................................................................. 12
PENUTUP........................................................................................................................ 12
3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................... 12
3.2 SARAN ....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu
kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh
masyarakat. Kegiatan usaha yang dimaksud yaitu dapat berupa pelayanan
kebutuhan keuangan atau perkreditan, kegiatan pemasaran atau kegiatan
lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi menyediakan pelayanan
kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain yang tidak
dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran koperasi
ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada
pelayanan dari bentuk lembaga lain.
Koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Faktor utama
yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit,
yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota
untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut. Dan dalam
melaksanakan roda organisasinya koperasi harus tunduk pada tata nilai
tertentu yang merupakan karakteristik koperasi, tata nilai ini dapat dilihat
pada Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian
terutama pasal 2 s/d 5, yang lazim disebut : Landasan Asas, Tujuan,
Fungsi, dan Peran Prinsip-prinsip Koperasi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana ciri-ciri dari Koperasi ?
2. Bagaimana fungsi dari Koperasi ?
3. Bagaimana peran dari Koperasi ?
1.3 TUJUAN MAKALAH
Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui ciri-ciri dari Koperasi


2. Untuk mengetahui fungsi dari Koperasi
3. Untuk mengetahui peran dari Koperasi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Koperasi


Koperasi mengandung makna “kerja sama”. Koperasi
(cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya kerja sama.
Sehingga koperasi dapat diartikan sebagai badan hukum yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau
badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Secara
lebih ringkas pengertian koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki
dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi
melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Pengertian Koperasi Menurut Para Tokoh :
a. Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota
untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan
menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya. (Arifinal Chaniago)
b. Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan
‘urusniaga’ secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-
menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi,
bukan sosial seperti yang dikandung gotong royong . (Munkner)
c. Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib
penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat
tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa
kepada kawan berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat
seorang”. (Moh. Hatta)

Pengertian Koperasi Menurut Undang-undang :


Menurut UU No 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan

4
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Berdasarkan batasan koperasi ini, Koperasi Indonesia mengandung 5 unsur
sebagai berikut :
 Koperasi adalaha Badan Usaha (Business Enterprise)
Sebagai Badan Usaha, maka koperasi harus memperoleh laba.
 Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan-badan
hukum koperasi
Koperasi Indonesia buka kumpulan modal. Dalam hal ini, UU
Nomor 25 Tahun 1992 memberikan jumlah minimal orang-orang
(anggota) yang ingin membentuk organisasi koperasi (minimal 20
orang), untuk koperasi primer dan 3 Badan Hukum Koperai untuk
koperasi sekunder. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah bahwa
anggotanya harus mempunyai kepentingan ekonomi yang sama.
 Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan
“prinsip-prinsip koperasi”
Prinsip koperasi merupakan jati diri koperasi.
 Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”
Koperasi Indonesia merupakan bagian dari system perekonomian
nasional. Sehingga kegiatannya juga ditujukan untuk masyarakat
umum.
 Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”
Inti dari azas kekeluargaan adalah adanya rasa keadilan dan cinta
kasih dalam setiap aktivitas yang berkaitan dengan kehidupan
berkoperasi.

2.2 Ciri-Ciri Koperasi


Berikut ini adalah prinsip koperasi yang merupakan cirri khas atau
jati diri koperasi, yang terdapat dalam UU No.25 Tahun 1995.
a. Keanggotaan bersifat sukarela
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa, seseorang tidak
boleh dipaksa untuk menjadi anggota koperasi, namun harus

5
berdasarkan atas kesadaran sendiri. Dengan keyakinan tersebut,
maka partisipasi aktif setiap anggota terhadap organisasi dan
usaha koperasi akan timbul. Sifat keterbukaan mengandung makan
bahwa, di dalam keanggotaan koperasi tidak dilakukan
pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun. Keangotaan
koperasi terbuka untuk siapa pun yang memenuhi syarat-syarat
keanggotaan atas dasar persamaan kepentingan ekonomi atau
karena kepentingan ekonominya dapat dilayani oleh koperasi.
Terdapat 2 makna “sifat sukarela” dalam keanggotaan koperasi
yaitu:
- Keanggotaan koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapa pun,
dan
- Seseorang anggota dapat mengundurkan diri dari koperasi-nya
sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam AD/ART.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip pengelolaan secara demokratis didasarkan pada
kesamaan hak suara bagi setiap anggota dalam koperasi
dilaksanakan pada saat rapat anggota. Para pengelola koperasi
berasal dari para anggota koperasi itu sendiri. Setiap anggota
mempunyai hak yang sama untuk memilih dan dipilih menjadi
pengurus dan pengawas. Di dalam Rapat Anggota-anggota
mempunyai hak satu suara. Kekuasaan berada di tangan anggota,
dan bukan pada pemilik modal.
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota
Dalam koperasi, keuntungan yang diperoleh disebut
sebagai sisa hasil usaha (SHU). SHU adalah selisih antara
pendapatan yang diperoleh dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam pengelolaan usaha. Pendapatan koperasi diperoleh dari
pelayanan anggota dan masyarakat. Setiap anggota yang
memberikan partisipasi aktif dalam usaha koperasi akan
mendapatkan bagian sisa hasil usaha yang lebih besar dari anggota

6
yang pasif. Anggota yang menggunakan jasa koperasi akan
membayar nilai jasa tersebut terhadap koperasi, dan nilai jasa yang
diperoleh dari anggota tersebut akan diperhitungkan pada saat
pembagian sisa hasil usaha. Transaksi antara anggota dan koperasi
inilah yang dimaksud dengan jasa usaha.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Anggota adalah pemilik koperasi, sekaligus sebagai
pemodal dan pelanggan. Simpanan yang disetorkan u tuk melayani
anggota termasuk dirinya sendiri. Tujuan koperasi untuk
meningkatkan efisiensi dalam mencapai kepentingan ekonomi
bersama. Modal dalam koperasi pada dasarnya digunakan untuk
melayani anggota dan masyarakat sekitarnya, dengan
mengutamakan pelayanan bagi anggota. Dari pelayanan itu,
diharapkan bahwa koperasi mendapatkan nilai lebih dari selisih
antara biaya pelayanan dan pendapatan. Karena itu, balas jasa
terhadap modal yang diberikan kepada para anggota ataupun
sebaliknya juga terbatas, tidak didasarkan semata-mata atas
besarnya modal yang diberikan, tetapi juga akan diberikan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki oleh koperasi.
e. kemandirian
kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa koperasi
harus mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan
usaha dan orgaisasi. Dalam kemandirian terkandung pula
pengertian kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya,
dan keberanian mempertanggung jawabkan segala
tindakan/perbuatan sendiri dalam pengelolaan usaha dan
organisasi. Agar koperasi dapat mandiri, peran serta anggota
sebagai pemilik dan pengguna jasa sangat menentukan. Sebagai
pemilik, anggota harus berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan, menyetor simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai
sumber modal koperasi, dan mengendalikan/mengawasi gerak

7
langkah koperasi agar tetap sesuai dengan kepentingan ekonomi
anggota.
f. Pendidikan perkoperasian
Keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan
partisipasi aktif setiap anggotanya. Seorang anggota akan mau
berpartisipasi, bila yang bersangkutan mengetahui tujuan
organisasi tersebut, manfaatnya terhadap dirinya, dan cara
organisasi itu dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu keputusan
seseorang untuk masuk menjadi anggota haruslah didasarkan akan
pengetahuan yang memadai tentang manfaat berkoperasi. Agar
anggota koperasi berkualitas baik, berkemampuan tinggia dan
berwawasan luas, maka pendidikan adalah mutlak. Pendidikan
perkoperasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
mewujudkan kehidupan berkoperasi, agar sesuai dengan jati
dirinya. Inti dari prinsip ini adalah bahwa peningkatan kualitas
sumber daya manusia koperasi (SDMK)_adalah sangat vital dalam
memajukan koperasi.
g. Kerja sama antarkoperasi
Koperasi-koperasi ada yang mempunyai bidang usaha yang
sama, dan ada pula usaha yang berbeda serta tingkatan yang
berbeda. Namun pada dasarnya koperasi-koperasi tersebut
mengemban misi yang sama, yaitu memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Untuk
mencapai tujuan tersebut, masing-masing koperasi memliki
kelebihan dan kekurangannya. Kerjasama antar koperasi
dimaksudkan untuk saling memanfaatkan kelebihan dan
menghilangkan kelemahan masing-masing, sehingga hasil akhir
dapat dicapai secara optimal. Kerja sama antar koperasi dapat
dilakukan di tingkat local, nasional, dan internasional. Prinsip ini
sebenarnya lebih bersifat “strategi” dalam bisnis.

8
2.3 Fungsi Koperasi
Beberapa pandangan mengenai fungsi koperasi, yakni :
Aliran Yardstick
a. Menurut pandangan aliran ini, koperasi sebenarnya tidak dapat berbuat
banyak dalam melakukan perubahan terhadap sistem dan struktur
perekonomian kapitalis.
b. Fungsi dan peranan koperasi menurut aliran ini, pada dasarnya hanyalah
sebagai tolak ukur, dalam arti sebagai penyeimbang atau sebagai
penetralisir terhadap keburukan-keburukan yang ditimSebab itu,
sasaran gerakan koperasi dalam suatu masyarakat kapitalis, terbatas
pada segi melenyapkan praktek-praktek persaingan yang tidak sehat,
yang sering menyertai sistem perekonomian itu.
c. bukan oleh sistem perekonomian kapitalis.
d. Sebab itu, sasaran gerakan koperasi dalam suatu masyarakat kapitalis,
terbatas pada segi melenyapkan praktek-praktek persaingan yang tidak
sehat, yang sering menyertai sistem perekonomian itu.

Aliran sosialis
a. Pandangan aliran sosialis ini, memandang sistem perekonomian
kapitalis sebagai musuh utamanya, fungsi koperasi dalam masyarakat
kapitalis harus lebih dari hanya sekedar sebagai tolak ukur atau sebagai
penyeimbang.
b. Menurut aliran ini, karena sistem perekonomian kapitalis adalah suatu
sistem perekonomian yang harus segera diakhiri.
c. Kehadiran koperasi dalam masyarakat kapitalis harus difungsikan
sebagai kekuatan untuk mengakhiri sistem perekonomian kapitalis itu,
karena tujuan akhir aliran ini adalah sebagai alat untuk mewujudkan
masyarakat sosialis.

Aliran persemakmuran
Menurut aliran ini, fungsi dan peran koperasi dalam kapitalis
bukan sekedar sebagai alat, bukan sebagai penyeimbang, melainkan
sebagai alternatif dari bentuk perusahaan kapitalis.Jadi koperasi harus

9
ditingkatkan peranannya dan dikembangkan sebagai suatu gerakan
masyarakt untuk mewujudkan suatu masyarakat koperasi.

Menurut Undang-undang
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 4 fungsi dan peranan
koperasi adalah sebagai berikut :
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi

2.4 Peran Koperasi


Peran Koperasi dalam Bidang Ekonomi :
a. Menumbuhkan motif berusaha yang lebih berperi-kemanusian.
b. Mengembangkan metode pembagian SHU yang lebih adil.
c. Memerangi monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi modal lainnya.
d. Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.
e. Meningkatkan pengahsilan para anggotanya

f. Menyederhanakan dan mengefesienkan sistem tata niaga:


 menguraangi mata rantai perdagangan yang tak perlu,
 melindungi konsumen dari iklan yang membingungkan, dan
 menghilangkan praktek-praktek tata niaga yang tidak benar
dan tidak jujur.

10
g. Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam koperasi.
h. Menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran atau antara
kebutuhan dengan pemenuhan.
i. Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara efektif

Peran Koperasi dalam Bidang Sosial :


a. Mendidik anggota untuk memiliki semangat bekerjasama baik dalam
menyelesaikan masalah maupun dalam membangun tatanan sosial yang
lebih berperikemanusian.
b. Mendidik anggota untuk memiliki semangat berkorban, sesuai dengan
kemampuannya masing-masing, demi terwujudnya suatu tatanan sosial
yang adil dan beradab.
c. Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang manusiawi, yang
tidak dibangun di atas hubungan-hubungan kebendaan, melainkan atas
rasa persaudaraan dan kekeluargaan.
d. Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis,
yang menjamin dilindunginya hak dan kewajiban setiap orang.
e. Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan
damai.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-
orang atau badan hukum.Keanggotaan kopersi terdiri dari perorangan,
yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi.Badan hukum
koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang
memiliki lingkup lebih luas.
Dan banyak sekali manfaat dari koperasi jika kita menjadi anggota
dari koperasi salah satu mamfaat nya adalah, memenuhi kebutuhan
anggota untuk memajukan kesejahteraannya, mengembangkan aspirasi
ekonomi anggota dan masyarakat di lingkungan kegiatan koperasi,
membangun sumber daya anggota dan masyarakat; dan banyak lagi peran
kopeasi dalam kehidupan anggota nya yang saanggat baik untuk
kesejahteraan angotanya,hal itu juga bisa membantu ekonomi suatu
masyarakat nmun itu juga memelukan ksadaran masyarakat tentang perlu
nya koperasi dalam kehidup bermasyarakat.

3.1 SARAN
Sebaiknya ada kesadaran masyarakat tentang pentingnya koperasi
dalam mebangun ekonomi masyarakat terutara anggota koperasi tersebut.
Dan angota koperasi sebaiknya mampu memmamfaat kan koperasi dengan
sebaik mungkin agar tercapai tujuan dari koperasi tersebut dengan baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sitio, Arifin.2001.Koperasi Teori dan Praktik.Jakarta:Erlangga


Silvester,H.(2013).”I. Pengertian Koperasi, Definisi Koperasi, Prinsip-
prinsip Koperasi, II. Organisasi dan Manajemen Koperasi, dan Pola
Manajemen”. (online). Tersedia :
(http://silvesterhotasi.wordpress.com/2013/11/04/i-pengertian-koperasi-
definisi-koperasi-prinsip-prinsip-koperasi-ii-organisasi-dan-manajemen-
koperasi-dan-pola-manajemen/ ), diakses 25 Januari 2015.
( https://latipahrabbani3103.wordpress.com/2014/12/05/tugas-ekonomi-
koperasi-peran-koperasi-persaudaraan-harmonis-dalam-mensejahterakan-
perekonomian-masyarakat/), diakses 25 Januari 2015.

13

Anda mungkin juga menyukai