Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh :
Alma Triana
NIM 032016038
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
A. Kanker payudara
Kanker adalah suatu pemyakit yang pertumbuhan selnya sangat cepat
disuatu organ dan akan menyebar ke organ lain yang terdekat. Kanker
payudara adalah suatu penyakit yang pertumbuhan sel nya ada pada payudara,
dan jika tidak segera terdeteksi terlebih lagi dapat menyebabkan kematian
(Dini, 2009)
Menurut data yang diambil dari World Health Organization (WHO) tahun
2013, angka kejadian kanker mengalami peningkatan dari 12,7 juta kasus pada
tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus yang terjadi pada tahun 2012, dan jumlah
kematian akibat kanker meningkat juga dari 7,6 juta pasien pada tahun 2008
menjadi 8,2 juta pasien pada tahun 2012. Penyakit kanker menjadi penyakit no
2 di dunia yang mengakibatkan kematian yaitu, sebesar 13% setelah penyakit
kardiovaskuler. Diperkirakan pada tahun 2030, penyakit kanker dapat
mencapai 26 juta pasien dan 17 juta diantaranya akan meninggal dunia akibat
penyakit tersebut, terlebih lagi untuk Negara yang miskin dan berkembang
angka kejadiannya akan lebih mengalami percepatan. (Sinaga & Ardayani,
2017)
Penderita kanker payudara yang datang ke pelayanan kesehatan biasanya
dalam keadaan stadium lanjut atau inoperable, maka dari itu, penanganan akan
sukar dilakukan dan menyebabkan tinggi angka kematian sekitas 70%
(Oemiati, Rahajeng, & Kristanto, 2011), padahal deteksi secara dini dapat
dilakukan oleh diri sendiri tanpa mengeluarkan biaya dan dapat dilakukan
secara rutin.
Melalui Kementrian Kesehatan, pemerintah telah menetapkan pedoman
tentang teknis 796/Menkes/SK/VII/2010. Sejauh ini, usaha lain yang telah
dilakukan, yaitu dengan adanya pencegahan primer seperti: promosi, gaya
hidup sehat dan vaksinasi. Pencegahan sekunder seperti: deteksi dini dan
pengobatan segera. Pencegahan tersier seperti: pengobatan dan pelayanan
paliatif. Adapun kegiatan penting lainnya, yaitu surveilans, penelitian, support
dan rehabilitasi. (Agustina, 2010)
Dugaan dari adanya penyakit kanker karena perubahan gaya hidup seperti,
terbiasa memakan makanan cepat saji, adanya perubahan kondisi lingkungan,
dan sering terpapar radiasi dari media elektronik. Ada juga penyebab lain dari
tingginya angka kejadian kanker payudara yaitu karena keterbatasan
pengetahuan masyarakat akan bahaya dari kanker payudara itu sendiri, tanda-
tanda awal, deteksi dini, factor resiko dan cara penanggulangan dari penyakit
tersebut. (Lubis, 2018)
B. Pengetahuan
Pengetahuan itu sendiri bisa didapatkan setelah seseorang melakukan
pengindraan pada suatu objek. Pengindraan sendiri bisa terjadi dengan panca
indra manusia itu sendiri, seperti : penglihatan, penciuman, perasa, peraba dan
pendengaran. (Notoatmodjo,2011)(kesehatan-masyarakat-ilmu-dan-seni-
repository-ui-gt8042655, n.d.)
Tindakan seseorang (over behavior) dapat terbentuk melalui pengetahuan
atau kognitif seseorang dari pengalaman atau penelitian yang telah dilakukan,
dan ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih lama dari
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. (Notoatmodjo, 2012)
Notoatmodjo (2012) juga menjelaskan tentang perilaku kesehatan
seseorang juga dipengaruhi oleh pengetahuan itu sendiri, sikap, tradisi
maupun kepercayaan yang dianutnya. Lalu penyebab tingginya angka kejadian
kanker payudara diakibatkan dari kurang nya kesadarang serta deteksi dini
yang dilakukan oleh wanita diseluruh Indonesia.
Penyebab keterlambatan akan penanganan kanker payudara disebabkan
oleh tingkat pemahaman masyarakat itu sendiri yang masih rendah dan mitos
yang beredar menyebabkan kekeliruan tentang kanker payudara, jadi dengan
menambah pengetahuan tentang kanker payudara dan pemeriksaannya secara
dini dapat meningkatkan status kesehatan pada perempuan. (Nugraheni, 2010)
C. Perilaku Sadari
Cara sederhana dan mudah untuk medeketeksi benjolan pada payudara
yaitu dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Menurut
Irianto (2015), SADARI dapat membantu wanita untuk mengecek adanya
benjolan atau perubahan lain pada payudaranya serta dapat mendeteksi secara
dini akan terjadinya tumor atau kanker payudara yang penting untuk adanya
perhatian medis.
Deteksi dini akan payudara adalah satu langkah awal dalam pencegahan
kanker. Kunci dari tingkat bertahan hidup seseorang dari kanker payudara
yaitu dengan deteksi dini dan skrining. Deteksi dini dan skrining yang
dilakukan ini dapat menekan angka kematian yang terjadi sebesar 25-30%,
selain itu juga deteksi secara dini, diagnoasa dini, dan terapi dini dapat
menjadi kuci akan tingginya kesembuhan penderita kanker payudara. Maka
dari itu diperlukanlah pengetahuan mengenai kanker payudara dan cara
melakukan pemeriksaan payudara sendiri. (Rasjidi, 2010)
Dalam peneliltian diambil kesimpulan bahwa pengetahuan seseorang dapat
dipengaruhi oleh pengetahuan dirinya sendiri, sikapnya, tradisinya dan
kepercayaan yang diyakininya. (Notoatmodjo, 2012) Sedangkan dalam
peneliatin ini juga menurut Rasjidi (2010) kanker payudara sendiri dapat
terdeteksi melalui dua cara yaitu deteksi dini dan skrining
Kanker Payudara
Pengetahuan : Perilaku :
METODE PENELITIAN
2. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara perilaku
SADARI dan deteksi dini akan kanker payudara pada remaja putri. Uji
hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan uji korelasi product
moment dari Person, dengan bantuan SPSS v 13.00.
DAFTAR PUSTAKA
Dini, hubungan antara pengetahuan kanker payudara dan perilaku sadari
(pemeriksaan payudara sendiri) pada wanita dewasa. (2009). hubungan
antara pengetahuan kanker payudara dan perilaku sadari (pemeriksaan
payudara sendiri) pada wanita dewasa dini. Hubungan Antara
Pengetahuan Kanker Payudara Dan Perilaku Sadari (Pemeriksaan
Payudara Sendiri) Pada Wanita Dewasa Dini, 2(5), 255. Retrieved from
???
kesehatan-masyarakat-ilmu-dan-seni-repository-ui-gt8042655. (n.d.).
Lubis, U. L. (2018). Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) dengan Perilaku Sadari. Jurnal Aisyah :
Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(1), 81. https://doi.org/10.30604/jika.v2i1.36
Oemiati, R., Rahajeng, E., & Kristanto, A. Y. (2011). Di Indonesia penyakit.
Sinaga, C. F., & Ardayani, T. (2017). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Remaja Putri Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Periksa
Payudara Sendiri Di Sma Pasundan 8 Bandung Tahun 2016. Kartika
Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(1), 16–19. https://doi.org/10.26874/kjif.v4i1.52