Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karuniaNya, tim penyusun dapat menyelesaikan buku Panduan Penggunaan Antimikroba
Profilaksis dan Terapi (PPAM) RSUD MAJALAYA.

Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi (PPAM) adalah acuan bagi
seluruh petugas yang terkait dengan pemberian antimikroba kepada pasien RSUD
MAJALAYA. Dengan adanya Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi Edisi
RSUD MAJALAYA diharapkan terwujud pemberian antimikroba yang sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011
tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotika.

Kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi di dalam penyusunan
panduan ini, kami menyampaikan terima kasih atas saran dan kritik yang sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
penting, khususnya di negara berkembang. Salah satuobat andalan untuk mengatasi masalah
tersebut adalah antimikroba antara lain antibakteri/antibiotik, antijamur, antivirus, dan
antiprotozoa. Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksiyang
disebabkan oleh bakteri. Berbagai studi menemukan bahwa sekitar 40-62% antibiotik
digunakan secara tidak tepat antara lain untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya tidak
memerlukan antibiotik. Pada penelitian kualitas penggunaan antibiotik di berbagai bagian
rumah sakit ditemukan 30% sampai dengan 80% tidak didasarkan pada indikasi (Hadi, 2009).

Penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan dan


merupakan ancaman global bagi kesehatan terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Selain berdampak pada morbiditas dan mortalitas, juga memberi dampak negatif terhadap
ekonomi dan sosial yang sangat tinggi. Muncul dan berkembangnya mikroba resisten dapat
dikendalikan melalui dua kegiatan utama, yaitu penerapan penggunaan antimikroba secara
bijak, dan penerapan prinsip pencegahan penyebaran mikroba resisten melalui
kewaspadaan standar

Dalam upaya mengatasi resistensi antimikroba, perlu disusun Panduan Penggunaan


Antimikroba di Rumah Sakit sebagai acuan dalam penerapan penggunaan antimikroba secara
bijak.

1.2 Tujuan

a. Sebagai acuan bagi klinisi dalam memberikan terapi antimikroba baik profilaksis
maupun terapi empiris secara bijak
b. Untuk mencegah terjadinya resistensi antimikroba
1.3 Masa Berlaku

Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi berlaku 1 (satu) tahun sejak
tanggal ditetapkan.

1.4 Kelebihan dan Keterbatasan Panduan

a. Kelebihan

Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi merupakan daftar


antimikroba yang telah disepakati SMF dengan pertimbangan antimikroba secara ilmiah
dibutuhkan untuk pelayanan di RSUD MAJALAYA. Penerapan penggunaan panduan ini akan
selalu dipantau. Hasil pemantauan akan digunakan untuk pelaksanaan evaluasi dan revisi agar
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk menunjang keberhasilan penerapan


panduan ini, sekaligus dapat mengidentifikasi permasalahan potensial dan strategis
penanggulangan yang efektif. Hal ini dapat tercapai melalui koordinasi, pemantauan dan
evaluasi penerapan panduan penggunaan antimikroba.

b. Keterbatasan

Panduan ini perlu dilakukan revisi dan penyempurnaan secara berkala sesuai dengan
usulan materi dari SMF.
1. SMF BEDAH

Keadaan klinik/ Rekomendasi Dosis Lama


No Kumam penyebab Empiris/Profilaksis Interval
Penyakit/ tindakan antimikroba Anak Dewasa pemberian
Bakteri aerob dan anaerob Cefalosporin
1 Appendektomi gram negatif, S. facialis gen III IV: 2 gr PROFILAKSIS 8 jam 3 hari
Yersinia, Salmonela,
Seluruh operasi digestif Shigela, Staphylococcus,
dengan indikasi Clostridium difficile, Cefalosporin
2 peritonitis dan abses Pseudomonas gen III IV: 2 gr PROFILAKSIS 8 jam 4 hari
Herniotomi+ Bakteri aerob dan anaerob Cefalosporin
3 Hernioplasti gram negatif, S. facialis gen III IV: 2 gr PROFILAKSIS 8 jam 3 hari

2. SMF Obstetri Ginekologi

Dosis Lama
Keadaan klinik/ Rekomendasi
No Kumam penyebab Empiris/Profilaksis Interval pemberia
Penyakit/ tindakan antimikroba Anak Dewasa n
1 Operasi Elektif Bersih E. coli Staph. Cefalosporin gen IV: 1 gr PROFILAKSIS 12 jam 2 hari
Terkontaminasi : Coagulase negatif III
SC elektif Acinetobacter baumanii
Rekonstruksi tuba
Histerektomi
supravaginal
Kista ovarium
Laparoskopi
(diagnostik/terapetik)
MOW
2 Operasi Emergency E coli Staph. Coagulase Cefalosporin gen IV: 1 gr PROFILAKSIS 12 jam 2 hari
Bersih Terkontaminasi negatif Acinetobacter III
SC CITO baumanii
KET
Kista Ovarium
Terpuntir
Kuret Abortus (tidak
terinfeksi)

3. SMF ANAK

Anda mungkin juga menyukai