DHF (Benar)
DHF (Benar)
( DHF )
Disusun Oleh :
Ella Rusnida 21117048
Es Jumiati 21117051
Hermawati 21117063
Heni Bayu Putri 21117060
Ilhami Nadion 21117067
Lestari Ningsih 21117074
Ludiya 21117076
Mareta Sari 21117079
Ramadhoni 21117097
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “DENGUE
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
disebabkan oleh virus dengue dengan tanda dan gejala demam, nyeri otot,
2004).
terkena infeksi virus Dengue. Lebih dari 100 negara tropis dan subtropis
pernah mengalami letusan demam berdarah. Kurang dari 500.000 kasus setiap
1706 orang. Sedangkan kasus DHF yang terjadi di beberapa kota di Jawa
Syok Sindrom yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini dikarenakan pasien
A. Pengertian
akut yang disebabkan oleh virus yang ditransmisikan oleh Aedes aegypti dan
demam ringansampai tinggi, disertai dengan sakit kepala, nyeri pada mata,
B. Etiologi
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari
Sifat nyamuk senang tinggal pada air yang jernih dan tergenang,
terlalu rendah telur ini akan menetas dalam waktu 4 hari, kemudian untuk
menjadi nyamuk dewasa ini memerlukan waktu 9 hari. Nyamuk dewasa yang
sudah menghisap darah 3 hari dapat bertelur 100 butir (Murwani, 2011).
C. Manifestasi Klinis
Gejala klinis utama pada DBD adalah demam dan manifestasi
perdarahan baik yang timbul secara spontan maupun setelah uji torniquet.
1. Demam tinggi mendadak yang berlangsung selama 2-7 hari
2. Manifestasi perdarahan
c. Hepatomegali
atau nadi tak teraba, kulit dingin, dan anak gelisah (Soegeng, 2006).
D. Klarifikasi
perdarahan lain.
nadi yang cepat dan lemah, tekanan nadi menurun (<20mmHg)/ hipotensi
kulit seperti petekia atau perdarahan mukosa di mulut. Hal ini mengakibatkan
syok. Masa virus dengue inkubasi 3-15 hari, rata-rata 5-8 hari (Soegijanto,
2006).
gigitan nyamuk aedes aeygypty. Pertama tama yang terjadi adalah viremia
otot pegal pegal di seluruh tubuh, ruam atau bintik bintik merah pada
kulit, hiperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi pembesaran
Akibat aktivasi C3 dan C5 akan akan di lepas C3a dan C5a dua peptida yang
renjatan (syok).
jumlahnya untuk mencegah terjadi edema paru dan gagal jantung, sebaliknya
jika tidak mendapat cairan yang cukup, penderita akan mengalami kekurangan
cairan yang akan mengakibatkan kondisi yang buruk bahkan bisa mengalami
renjatan. Jika renjatan atau hipovolemik berlangsung lam akan timbul anoksia
jaringan, metabolik asidosis dan kematian apabila tidak segera diatasi dengan
F. Komplikasi
a. Ensefalopati Dengue
berkepanjangan dengan pendarahan, tetapi dapat juga terjadi pada DBD yang
bila syok telah teratasi cairan diganti dengan cairan yang tidak mengandung
ringer dektrosa segera ditukar dengan larutan NaCl (0,9%) : glukosa (5%) =
1:3. Untuk mengurangi udem otak diberikan dexametason 0,5 mg/kg BB/kali
vitamin K intravena 3-10 mg selama 3 hari, kadar gula darah diusahakan > 80
mengurangi jumlah cairan (bila perlu diberikan diuretik), koreksi asidosis dan
elektrolit. Perawatan jalan nafas dengan pemberian oksigen yang adekuat.
dalam hati. Transfusi darah segar atau komponen dapat diberikan atas
indikasi yang tepat. Bila perlu dilakukan tranfusi tukar. Pada masa
b. Kelainan ginjal
Gagal ginjal akut pada umumnya terjadi pada fase terminal, sebagai
akibat dari syok yang tidak teratasi dengan baik. Dapat dijumpai sindrom
kg berat badan/jam. Oleh karena bila syok belum teratasi dengan baik,
sedangkan volume cairan telah dikurangi dapat terjadi syok berulang. Pada
keadaan syok berat sering kali dijumpai akute tubular necrosis, ditandai
c. Edema paru
pemberian cairan yang berlebihan. Pemberian cairan pada hari sakit ketiga
sampai kelima sesuai panduan yang diberikan, biasanya tidak akan
Tetapi pada saat terjadi reabsorbsi plasma dari ruang ekstravaskuler, apabila
berikut:
a. Dehidrasi
b. Pendarahan
d. Hipotensi
e. Bradikardi
f. Kerusakan hati
G. Pemeriksaan diagnosti
2011, yaitu :
a. Pemeriksaan hematokrit (Ht) : ada kenaikan bisa sampai 20%, normal: pria
tekanan systole dan diastole selama 10 menit untuk dewasa dan 3-5 menit
c. Tes serologi (darah filter) : ini diambil sebanyak 3 kali dengan memakai
kertas saring (filter paper) yang pertama diambil pada waktu pasien masuk
rumah sakit, kedua diambil pada waktu akan pulang dan ketiga diambil 1-3
mg setelah pengambilan yang kedua. Kertas ini disimpan pada suhu kamar
H. Penatalaksanaan
berikan sesuai dengan masalah yang ada pada penderita sesuai dengan
beratnya penyakit.
hemaesis.
sementara, bila penderita sadar boleh diberi makan dalam bentuk lemak
kepala dimiringkan agar tidak terjadi aspirasi, bila perut kembung besar
terlentang denan kepala extensi, membuka jalan nafas dengan cara pakaian
yang ketat dilonggarkan, bila ada lender dibersihkan dari mulut dan
kalau pendarahan banyak (Hb turun) mungkin berikan transfusi atas izin
dokter, bila penderita tidak sadar diatur selang selin perhatian kebersihan
a. Menggunakan insektisida
b. Tanpa insektisida
A. Pengkajian
verifikasi, komunikasi dan data tentang pasien. Pengkajian ini didapat dari
dua tipe yaitu data subyektif dan persepsi tentang masalah kesehatan mereka
dan data obyektif yaitu pengamatan/pengukuran yang dibuat oleh
pengumpulan data.
yang harus dikaji tergantung pada ukuran, lokasi, dan etiologi kalkulus:
a. Aktivitas/ Istirahat
tinggi.
b. Sirkulasi
c. Eliminasi
terbakar.
d. Pencernaan
Tanda: mual-mual, muntah.
B. Diagnosa Keperawatan
penyakit (viremia).
baring.
C. Intervensi Keperawatan
(viremia) Tujuan:
Intervensi:
demam pasien.
tinggi
Intervensi:
perkembangan/resolusi komplikasi
menanggulangi nyeri.
relaksasi.
2009).
terapeutik
dan utilisasinya)
dan takikardi
terkoreksi
menunjukkan dehidrasi.
pengobatan.
cairan.
cairan
tirah baring
Intervensi:
16-24 x/mnt, Nadi 60-100 x/mnt, Turgor kulit baik, Haluaran urin
2009).
Intervensi:
ditangani.
dengan trombositopenia.
perdarahan.
(Judith, 2009).
Intervensi:
3) Beri penjelasan untuk segera melapor bila ada tanda perdarahan lebih
mungkin
kejadian yang terus menerus dari vector borne disease. Demam berdarah dengue
antara faktor iklim (suhu, curah hujan, hari hujan, lama penyinaran matahari,
tahun 2007-2008. Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder faktor iklim dan
jumlah kasus DBD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
yang bermakna antara faktor iklim suhu, curah hujan, hari hujan, lama penyinaran
Kabupaten Serang tahun 2007-2008. Hal ini disebabkan karena kurang lamanya
durasi data yang diambil, kurang lengkapnya data iklim yang didapat, dan
Angka Insiden DBD. Diketahui bahwa rata-rata angka insiden DBD untuk
periode tahun 2007-2008 adalah 5,4 per 10.000 penduduk, dengan nilai minimal
angka insiden (IR) 0,9 per 10.000 penduduk serta nilai maksimalnya adalah 10,41
per 10.000 penduduk. Sementara untuk rata-rata angka insiden pada tahun 2007
adalah 7,5 per 10.000 dan untuk tahun 2008 adalah 3,3 per 10.000 penduduk
1. Faktor Iklim. Hasil uji keeratan hubungan antara suhu, curah hujan, hari
= 0,941); dan 0,338 (p = 0,106). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1, 2, 3,
4, 5, dan 6.
penyakit infeksi karena agen penyakit baik virus, bakteri atau parasit, dan
ambien lainnya.9 Selain itu, WHO juga menyatakan bahwa penyakit yang
insiden DBD selama tahun 19972000 di DKI Jakarta terutama untuk suhu
udara,10 sedangkan penelitian ini menghasilkan hal yang sebaliknya, yaitu
3. Curah Hujan dengan Insiden DBD. Hasil penelitian ini sejalan dengan
bermakna antara curah hujan dengan insiden DBD di Jakarta Utara tahun
curah hujan dan angka insiden DBD selama tahun 1997-2000 di DKI
Jakarta.
hujan yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama dapat
berkurang.
sekitarnya.
Kelembaban optimal vektor adalah 70-80%. Selain itu juga diduga karena
data kasus DBD dan faktor iklim kelembaban hanya selama 2 tahun yaitu
hubungan yang bermakna antara faktor iklim kecepatan angin dan angka
3.1 Kesimpulan
1. Demam berdarah dengue (DBD) ialah penyakit yang terdapat pada anak
dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang
6. Kriteria diagnosis terdiri dari kriteria klinis dan kriteria laboratoris. Dua
hilang.
3.2 Saran
berdarah, dapat merawat pasien jika terkena demam berdarah serta dapat
2. Perawat
3. Rumah sakit
4. Instansi pendidikan