PENDAHULUAN
1. TUJUAN
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
2. SASARAN
Dalam penyuluhan Kesehatan Masyarakat, dikenal 2 (dua) jenis sasaran yakni :
A. Sasaran Jangkauan Penyuluhan
Kelompok Umum
Masyarakat Umum, baik di pedesaan maupun di perkotaan
Kelompok Khusus
Masyarakat di daerah terpencil dan masyarakat terasing
Masyarakat di daerah pemukiman baru termasuk transmigrasi dan di daerah
perbatasan.
Masyarakat yang terkena masalah kesehatan, misalnya pada kejadian luar biasa
(wabah) seperti diare, demam berdarah, malaria dan sebagainya
Masyarakat yang rentan terhadap masalah kesehatan tertentu, misalnya ibu
hamil, ibu menyusui, golongan remaja, manula dan sebagainya
Masyarakat yang berada diberbagai institusi atau forum baik pemerintah atau
swasta, misalnya Rumah Sakit, Puskesmas, Sekolah, Posyandu dan sebagainya
Masyarakat yang mempunyai pengaruh menentukan dalam proses pengambilan
keputusan dan proses pelayanan kesehatan misalnya pemuka masyarakat, baik
formal dan informal (pemuka agama, kepala adat, ibu rumah tangga dan
sebagainya)
Kelompok – kelompok yang mempunyai potensi dalam kegiatan penyuluhan,
seperti PKK, Karang Taruna, KNPI, dan sebagainya
B. Sasaran Hasil Penyuluhan
Terjadinya perubahan pengertian, sikap dan perilaku dari sasaran tersebut diatas,
dikaitkan dengan sasaran – sasaran program. Misalnya kalau dikaitkan dengan program
KIA, maka salah satu sasaran hasil penyuluhan ialah meningkatnya pengertian ibu – ibu
hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan secara teratur dan meningkatnya
kunjungan ibu – ibu hamil datang ke sarana pelayanan kesehatan untuk memeriksakan
kehamilannya.
BAB IV
KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan – kegiatan penyuluhan kesehatan
masyarakat dilaksanakan dengan kebijaksanaan sebagai berikut :
1. Penyuluhan Kesehatan merupakan bagian Integral dari setiap program kesehatan dan
berfungsi sebagai katalisator program – program tersebut.
2. Peningkatan perilaku penduduk dalam membina hidup sehat juga diarahkan untuk
meningkatkan peran sertanya mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam membina
derajat kesehatannya yand dimulai dari keluarga.
3. Penyuluhan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan baik oleh pemerintah
secara lintas program dan lintas sektoral, maupun oleh masyarakat, termasuk swasta.
4. Puskesmas dimanfaatkan sebagai Pusat Pengembangan dan Pembinaan kesadaran dan
peran serta masyarakat di bidang kesehatan di Wilayahnya.
5. Sikap mental petugas kesehatan, terutama petugas kesehatan masyarakat Berorientasi
pada aspek pencegahan dan peningkatan
6. Peningkatan penyuluhan kesehatan pada lembaga – lembaga pendidikan dasar,
pemerintah dan swasta agar kesadaran dan perilaku hidup sehat dapat ditumbuhkan
dan dibudidayakan sedini mungkin.
Agar program penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan ini berhasil baik sesuai yang
diharapkan, maka diperlukan suatu perencanaan yang terarah sesuai dengan tujuan dari
program dan aparatnya harus mampu menerapkan metode dan teknik penyuluhan,
merencanakan penggunaan alat peraga dan secara keseluruhan dituntut kemampuan
untuk membuat rencana kegiatan penyuluhan kesehatan diwilayahnya sesuai yang
diharapkan program – program kesehatan yang ditunjangnya.
BAB V
1. Metode
Pengertian sederhana yang disebut metode dalam penyuluhan kesehatan adalah cara
melaksanakan penyuluhan tersebut kepada masyarakat
Sedang pengertian teknik ialah segala upaya tertentu agar ‘cara’ yang dilaksanakan
dapat terwujud secara baik dan sempurna.
Dalam menentukan suatu metode dalam perencanaan kegiatan penyuluhan kesehatan,
perlu dikaji terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai oleh program kesehatan yang akan
ditunjang.
Misalnya apakah program mengharapkan dari adanya intervensi penyuluhan tersebut
terjadinya perubahan pengetahuan masyarakat, perubahan sikap atau perubahan tindakan
tentang misalnya saja pemanfaatan pelayanan imunisasi oleh ibu – ibu hamil dan
bayinya, dan sebagainya.
Sebagai diketahui untuk menggunakan metoda apa yang akan kita pakai, sangat
tergantung kepada unsur apa yang ingin dirubah dari perilaku masyarakat yang
bersangkutan. Dalam perilaku manusia terdapat 3 (tiga) unsur yang perlu dirubah, agar
akhirnya individu/masyarakat berperilaku positif sesuai yang diharapkan.
1. Unsur pengetahuan
2. Unsur Sikap
3. Unsur Tindakan
Ketiga unsur tersebut secara kesatuan sering disebut dengan istilah “perilaku”. Dalam
kenyataan sehari – hari untuk mengubah “perilaku” bisa ditemui beberapa cara yakni :
Karena Terpaksa
Hal ini disebabkan karena :
A. Ingin imbalan (hadiah)
B. Menghindarkan hukuman karena adanya ancaman – ancaman tertentu
C. Individu bersangkutan menginginkan adanya hubungan baik dengan pengajar
D. Ingin adanya pengakuan
Karena Ingin Meniru
Yakni tanpa didasari pemahaman mendalam individu bersangkutan terdorong untuk
berperilaku sesuai yang dilihat, misalnya meniru – niru model pakaian, ikut – ikutan
mengimunisasikan anaknya, dan sebagainya
Karena Benar – benar Menghayati
Seseorang mengubah perilakunya disebabkan ia benar – benar mengetahui arti
dan manfaatnya. Misalnya seseorang melaksanakan cara – cara hidup sehat karena
didasari pemahaman mendalam tentang arti dan manfaat hidup sehat bagi diri sendiri
atau keluarganya.
Dari ketiga hal tersebut diatas, yang dianut oleh penyuluhan kesehatan adalah
“Karena Benar – benar Menghayati”
Untuk membuat individu/masyarakat benar –benar menghayati tentang suatu
program kesehatan sehingga mereka berperilaku positif sesuai yang diharapkan
kesehatan, maka penyuluhan mutlak perlu dilakukan terhadap mereka.
Cara mengubah “Perilaku” dengan unsur – unsur yang telah disebutkan
terdahulu (pengetahuan, sikap dan tindakan) memerlukan cara yang berlainan,
secara ideal berhasilnya program penyuluhan di suatu tempat, bila masyarakat
sasaran penyuluhan tadi unsur pengetahuan, sikap dan tindakan berubah secara
positif, sehingga mereka berperilaku sesuai dengan cara – cara hidup sehat yang
diharapkan.
Berikut ini dapat terlihat beberapa metode/cara penyuluhan untuk mengubah
masing – masing unsur “perilaku” sesuai yang kita ingin lakukan.
Tugas Baca
Simposium
Panel
Konferensi
Dari sekian banyak penyuluhan kesehatan tersebut yang paling sering dilakukan oleh
pimpinan Puskesmas atau petugas Puskesmas yang diserahi tugas penyuluhan ialah :
Melihat dari hasil angket, bila kita membagikan daftar pertanyaan ( angket ) tersebut
sebelumnya
Dalam penyuluhan kesehatan dikenal beberapa alat bantu peraga yang sering
digunakan atau disebut juga AVA ( Audio Visual Aids ). Alat peraga ini kegunaannya
tak lain adalah untuk lebih memudahkan kedua belah pihak dalam kegiatan
penyuluhan, yakni pihak yang menyuluh dan pihak yang disuluh.
Memiliki bahan nyata yang ingin disampaikan, baik berupa tulisan, gambar
atau benda-benda tertentu yang bisa diperlihatkan
Kemudian dengan alat bantu peragaan ini bagi yang disuluh juga akan sangat besar
sekali manfaatnya, antara lain :
Melihat nyata inti materi yang disampaikan oleh penyuluh, sehingga akan lebih
mudah mencerna serta mengendapkan isi pesan dalam ingatan mereka
Menghindari kejenuhan atau kebosanan, karena pihak yang disuluh tak sekedar
hanya mendengarkan saja, akan tetapi dapat melihat tulisan, gambar-gambar
atau bahan-bahan benda tertentu yang berkaitan dengan materi yang
disampaikan
Akan mudah mengingat pesan-pesan yang disampaikan, tyakni bila lupa bisa
menanyakan segera atau tinggal melihat kembali bahan-bahan materi yang ada
pada si penyuluh ( atau dapat dimiliki pihak yang disuluh, apalagi kalau alat
bantu peragaan tersebut dibuat sedemikan rupa menariknya seperti film, slide,
paster yang indah dan sebagainya.
Jadi alat bantu peragaan untuk penyuluhan, sangat memegang peranan penting yang
perlu diperhatikan.
Beberapa alat bantu peragaan untuk penyuluhan dari mulai yang sederhana
sampai dengan yang canggih bisa digunakan dan pemanfaatannya disesuaikan dengan
situasi dan kondisi ( tempat, waktu, sasaran, kebutuhan, tujuan, dan sebagainya )
Beberapa alat peraga yang bisa digunakan dalam penyuluhan kesehatan adalah :
Papan Tulis
OHP
Poster
Flash card
Flipchart
Model
Leaflet
Benda ( bahan-bahan ) asli seperti bahan makanan bergizi, oralit, gula garam
dan sebagainya
Kartu konsultasi
Booklet
Poster-kaset
Video-film
Film
Slide
Dari sejumlah alat peraga tersebut diatas yang bisa digunakan dalam penyuluhan di
Puskesmas adalah papan tulis, OHP bagi puskesmas-puskesmas di perkotaan, poster,
flash card, flipchart, benda-benda asli, kartu konsultasi, poster kaset atau lainnya yang
disesuaikan dengan situasi kondisi setempat
Alat peraga berupa cetakan seperti poster, leaflet, booklet, kartu konsultasi,
flashcard, flipchart, diproduksi oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat atau
Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Dati I, Program-program di lingkungan
kesehatan dan dibagikan untuk kebutuhan Puskesmas yang disalurkan melalui kantor
Wilayah Departemen Kesehatan atau dikirim langsung
Untuk memperoleh sedikit gambaran tentang alat-alat peraga yang diasa dipakai di
puskesmas akan dibahas beberapa jenis alat peraga seperti : papan pengumuman (
bulletin board ), poster, leaflet, flashcard dan flipchart
Misalnya saja untuk menempelkan informasi tentang prosedur pelayan kesehatan bagi
peserta ASKES ( PHB ), informasi tentang penanggulangan diare dengan oralit/ LGG
sebelum penderita dibawa ke puskesmas dan sebagainya
Cara Menggunakan:
2. POSTER
Pengertian:
Poster ialah pesan singkat dalam bentuk gambar, dengan tujuan untuk mempengaruji
seseorang atau kelompok agar tertarik pada obyek materi yang diinformasikan atau
juga untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk bertindak
Cara penggunaan :
Poster-poster tersebut sebaiknya ditempel diruang tunggu puskesmas,
atau diruang periksa secara menarik misalnya diberi bingkai yang indah
3. LEAFLET
Pengertian:
Leaflet adalah selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang sesuatu masalah
khusuh untuk suatu sasaran dengan tujuan tertentu
Bentuk Leaflet:
Tulisan terdiri dari 200-400 kata dengan tulisan cetak, biasanya juga
diselingi gambar-gambar
Penggunaan Leaflet:
Dapat disimpan lama, saat-saat lupa bisa dilihat kembali. Dapat dipakai
sebnagai bahan bacaan rujukan
Isi bisa dipercayakan karena dicetak atau dikeluarkan oleh instasi resmi
Kerugian leaflet
Leaflet tidak bisa digunakan oleh individu yang kurang lancar membaca
atau buta huruf
4. FLASHCARDS
Pengertian:
Flash cards ialah beberapa kertas/kartu dengan ukuran kira-kira 25x30 cm yang berisi
tentang suatu masalah atau program tertenti. Bisanya tulisan terletak dilembar balik
dari gambar-gambar yang ada pada lembar depan.
Cara penggunaan :
Mudah dibawa kemana mana dan dapat disimpan sebagai bahan materi
saat diperlukan
5. FLIPCHART
Pengertian:
Flipchart ialah beberapa chart yang telah tersusun secara berurutan dan berisi tulisan
dengan gambar-gambar yang disarukan dengan diikat atau memakai ring spiral
sebagai alat penyaru pada bagian pinggir sisi atas. Biasanya jumlah dari kartu tersebut
sekitar 12 lembar dengan ukuran poster atau ukuran lebih kecil dengan kertas tebal
dan biasanya bisa ditegakkan.
Tempatkan pada posisis yang cocok dan halaman informasi gambar atau
tulisan hadapkan pada kelompok sasaran
b) Mengenal masyarakatnya
Dari segi situasi masyarakat perlu adanya penganalisaan terhadap sosial budaya
setempat yang menyangkut peri kehidupan masyarakat yang bersangkutan, antara lain
yang menyangkut:
Sistem bahasa
Sistem kesenian
Jadi dengan mengetahui aspek sosial budaya masyarakat yang akan menjadi
sasaran penyuluhan tadi, maka kita dapat menentukan rencana penyuluhan dengan
mempertimbangkan semaksimal mungkin sesuai kondisi sosial budaya masyarakat
setempat.
c) Mengenal Wilayah
Dalam perencanaan kegiatan penyuluhan ini, juga dianalisa tentang wilayah sasaran,
misalnya:
Prioritas masalah dalam penyuluhan harus sejalan dengan prioritas maslaah yang
ditentukan oleh program kesehatan yang ditunjang. Janganlah penyuluhan kesehatan
menentukan prioritasnya sendiri, karena gal ini kana menyebabkan program-program
berjalan sendiri-sendiri
Misalnya:
-pengetahuan
-sikap
-norma
Sedangkan tujuan jangka pendek adalah terjadinya peningkatan ( sikap, norma atau
nilai-nilai kesehatan dan sebagainya
Jadi dalam menentukan tujuan penyuluhan diperhitungkan apa yang ingin dicapai oleh
kegiatan penyuluhan tadi
4. Menentukan sasaran
Sasaran program kesehatan yang ditunjang dan sasaran penyuluhan tidak selalu
sama. Dalam penyuluhan yang dimaksud dengan sasaran ialah individu atau kelompok
yang diberi penyuluhan. Dalam menentukan kelompok atau individu sasaran,
menyangkut juga sial strategi penyuluhan
Misalnya: tujuan penyuluhan ialah agar ibu-ibu balita menimbangkan anaknya setiap
bulan. Dalam hal ini ini sasaran penyuluhannya bukan hanya ibu-ibu balita saja,
melankan juga para orang-orang yang berpengaruh dalam mengambil keputusan
dalam keluarga
Mungkin anak remaja juga dimasukkan sebagai sasaran, dengan harapan mereka akan
bisa membujuk orang-orang tua mereka untuk menimbangkan anak.
Setelah tujuan dan sasaran ditentukan, maka isi penyuluhan dapat ditentukan.
Materi yang akan disampaikan biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Misalnya : Tujuan mengingkatkan pengetahuan tentang penanggulangan diare.
Dengan tujuan tersebut diatas, maka materi yang disampaikan adalah pengetahuan
praktis yang perlu diketahui sasran dalam penanggulangann penyakit diare. Atas dasar
ini maka dibuat sistematika isi, misalnya :
Pengertian diare
Penyebab diare
Cara-cara penanggulangan
Cara-cara pencegahan
Berdasarkan materi ini penyuluhan yang telah disistematikan, makan akan secara
langsung dapat menentukan pula metode penyuluhannya.
Setelah isi penyuluhan ditentukan, bahkan telah dirinci pokok-pokoknya yang akan
disampaikan, maka kita menentukan bagaimana caranya pesan-pesan tersebut
disampaikan kepada sasaran.
Metode atau cara penyuluhan yang akan digunakan, tergantung pda tujuan
penyuluhan yang ingin dicapai.
Misalnya kalau tujuan yang ingin dicapai adalah tentang pengetahuan sasara, maka
metoda yang dipakai bisa ceramah, tugas baca, dan sebagainya. Kalau tujuan yang
ingin dicapai perubahan sikap yang positif dari sasaran tersebut misalnya bisa dipakai
metode pemutaran film, video, role playing dan sebagainya
Dalam menentukan alat bantu peraga penyuluhan, maksudnya adalah tak lain
adalah membantu atau menunjang agar pesan-pesan yang akan disampaikan mudah
dan cepat diterima oleh sasaran.
Alat bantu peragaan yang dipakaipun akan tergantung dari tujuan, materi pesan
dan metode yang dipakai. Misalnya untuk metode ceramah dapat digunakan alat
bantunya seperti leaflet, psoter, booklet dan sebagainya atau dengan menggunakan
metode demonstrasi alat bantu peragaan yang bisa dipakai misalnya poster, leaflet,
alat-alat, demonstrasi.
2. Evaluasi hasil kegiatan, yakni sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
dengan penyuluhan yang dilaksanakan, misalnya terjadinya perubahan
pengetahuan, sikap atau tindakannya.
Pokok-pokok kegiatan yang telah dituangkan tadi sejak dari penentuan masalah,
tujuan, sasaran, isi penyuluhan dan seterusnya dimasukkan dalam suatu matrix, agar
kita lebih gampang melihatnya. Jadwal tersusun dari rencana kegiatan pentuluhan ini
merupakan peduman rencana kerja selama kurun waktu tertentu, misalnya rencana
dalam 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun dan sebagainya.