Anda di halaman 1dari 12

1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK


MENGGUNAKAN STRATEGI DEBAT AKTIF PADA TEMA “ INDAHNYA
KEBERSAMAAN “ KELAS V SD-IT AL-FARABI, KAB. CIREBON

DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 2
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................. 2
B. Identifikasi Masalah .................................................................................................................... 4
C. Perumusan Masalah .................................................................................................................... 4
D. Cara Memecahkan Masalah ....................................................................................................... 4
E. Tujuan Peneliatan........................................................................................................................ 4
F. Manfaat Penenlitian .................................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................................................... 6
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN .................................... 6
A. Kerangka Teoritis........................................................................................................................ 6
B. Peneliatian Relevan ..................................................................................................................... 8
C. Kerangka berfikir ........................................................................................................................ 9
D. Hipotesis ................................................................................................................................... 10
BAB III ................................................................................................................................................. 11
METODOLOGI PENENLITIAN ......................................................................................................... 11
A. Setting Penelitian ...................................................................................................................... 11
B. Subjek Penelitian ...................................................................................................................... 11
C. Sumber Data.............................................................................................................................. 11
D. Teknik dan Alat pengumpulan Data ......................................................................................... 12
E. Teknik Analisi Data .................................................................................................................. 12
F. Indikator Kinerja ....................................................................................................................... 12
G. Prsedur Penelitian ..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................................................
2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan kewarganegaraan (pkn) adalah salah satu mata pelajaran yang
penting untuk dipelajari oleh peserta didik pada jenjang pendidikan sekolah dasar
(Handayani, 2017). Dapat dikatakan demikian karena pkn merupakan mata pelajaran
yang dalam peneraoannya berkaitan erat dengan kehidupan sehar-hari dan lebih
cenderung pada penelitian afektif.
Pengertian Pkn dijelaskan pada Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi tertulis bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang
memfokuskan padapemebntukkan warga negara yang memahami dan mampu
dilaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara indonesia yang
cerdas, terampil dan berkarakter pancasila dan UUD’45.
Tujuan dari pembelajaran Pkn dapat diwujudkan khususnya dalam sukap-
sikap demokratis. Guru harus mampu membangun kepribadian peserta didik secara
komprehensif dalam artian proses mengubah perforemansi peserta didik, tidak hanya
pengetahuan saja akan tetapi meliputi keterampilan persepsi, emosi dan proses
berpikir. Guru sebagai pengendali utama saat proses pembelajaran diharaokna mamou
menciptakan iklim belajar yang kondusif dan melakukan usaha-usaha yang dapat
menumbuhkan serta memotivasi pesrta didik dalam aktiivitas belajar.
Pembelajaran Pkn pada sekolah dasar saat ini telah terintegrasi pada
kurikulum 2013 yang telah dipadukan do dalama stau tema. Setiap tema mempunyai
sub tema yang berbeda-beda. Pada pembelajaran Pkn pengamatan nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan sehari-hari snagatditekankan. Apabila dilakukan dengan
mneggunakan metode yang konvensioanal maka akan memakan waktu yang relatif
lama, oleh karena itu dibutuhkan suatu stratgei pembelajaran yang mamou
meningkatkan pemahaman peserta didik dengan cara saling berdiskusi melalui
stratgei debat aktif.
Sidkusi merupakan salah satu cara penyampaian materi dengan cara bertukar
pikiran. Seiring dengan iru diskusi berfungsi untuk memotivasi peserta didik untuk
berfikir dan mengeluarkan pendapatnya sendiri mengenai suatu permasalahan yang
terkadang tidak bisa diselesaikan dengan satu jawaban saja tetapi memerlukan
3

wawasan pengetahuan ynag mampu mencarai jawaban atau jalan terbaik. Melalui
diskusi bebroa karakter yangbisa dikembangkan antara lain dapat menerima pendapat
orang lain, keberania mengemukakan ide dan gagasan, berfikir kritis, sistematis,
pengendalian diri, tolerasni kerja sama dan partisipasi. (Nurdin, 2016)
Al-Qur’an juga menjelaskna tentang betapapentingnya berkomunikasi dengan
baik, terdapat dalam surah Al-Isra ayat 28 yang artinya “ dan jika kamu berplaing
dari mereka untuk memperoleh rahmat Tuhanmu yang kamu harapkan. Maka
katakanlah kepada mereka ucapan yang mudah dipahami”. Dalam ayat tersebut
dapat kita tarik kesimpulan bahwa sebagai makhluk sosial manusia harus saling
bserinteraksi satu sama lain. Komunikasi merupakan salah satu faktor terpenting,
dalamberkomunisai kita perlu menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tidak
bertele-tele, lemah lembut dan tidak menyinggung perasaan orang lain, begitupula
dalam proses belajar mengajar, bahsa ynag digunakan haruslah bahasa yang mudah
untuk dimengerti siswa sehingga tidak ada kesalah pahaman yang terjadi ketika prose
pembelajran berlangsung.
Debat dapat diartikan sebagai salah satu pendapat. Pendapat ini ini biasanya
dilakukan oleh 2 orang atau lebih dengan menamai kelompok setuju dan kelompok
tidak setuju. Debat berpotensi untuk meningkatkan kemampuan bertanya sekaligus
kemampuan komunikasi dn berfikir kritis. Peserta didik akan secara mandiri mencari
informasi tentang topik permasalahan yang akan diperdebatkan dan peserta didik juga
akan mampu mengelola dan menganalisis informasi tersebut dehingga peserta didik
benar-benar paham akan permasalahn yang menjadi topik debat.
Strategi debat aktif merupakan kegiatan terampil menyimak dan berbicara
yang dapat memberikan keluasan kepada pesera didik untuk mengemukakan
pendapatnya dengan cara berfikir kritis terhadapa suatu masalah dari berbagai sudut
pandang. Debat aktif mampu mendorong para peserta didik untuk memberikan
gagasan atau pendapatnya terhadap suatu perdebatan antar kelompok diskusi yang
disatukan dalam sebuh diskusi kelas.
Peneliti mewawancari wali kelas V Ibu Yoyoh guru PPkn salah satu SD-IT
Al-FARABI dalam kelas masih menggunakan metode pembelajaran ceramah dan
tanya jawab. Kemudian di kelas V ini belum pernah doterapkan strategi baru seperti
debat aktif. Sehingga dalam proses pembelajaran kurangnya kemamouan peserta didik
dalam mengemukakan pendapat serta kuranagnya motivasi dalam mengemukaan
pendpat menyebabkan peserta didik cenderung diam saat ditanyakan pendapatnya dan
4

kurangnya kemampuan mengemukakan pendapat mengakibatkan peserta didik


terkadang bosan dan tidak memperhatikan pembelajaran. Selain itu, para peserta didik
yan telah diwawancarai mengatakan mereka masih malu-malu jika berbicara di depan
umum. Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu mengadakan pra-
observasi/ survei kemampuan komunikasi peserta didik dengan memberikan
kesempatan kepada peserta untuk mengemukakan pendapatnya tentang keberagaman
suku bangsa di Indonesia.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka peneliti mengidentifikasi
beberpa masalh, yaitu:
1. Kurangnya kemampuan berkomunikasi dan mengemukakan pendapat
2. Peserta didik cenderung diam saat ditanya pendapatnya
3. Peserta didik kurang termotivasi dalam mengemukakan pendapat secara aktif.
4. Belum digunakan strategi baru dalam kegiatan pembelajaran
5. Kurangnya kreatifitas guru dalam menyampaikan materi sehingga siswa merasa
bosan akan materi yang disampaikan.

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dengan menyesuaikan tingkat
kesulitan penelitian maka peneliti membatasi permasalahan sehingga permasalahn
sebagai fokus penelitian, yaitu:
1. Bagaimana kemampuan komunikasi dan mengemukakan pendapat peserta didik
sebelum dan sesudah diterapkan Strategi Debat aktif pada tema indahnya
kebersamaan kelas V SD-IT Al-Farabi Kab. Cirebon.
2. Bagaiman penarapan strategi debat aktif pada tema indahnya kebersamaan kelas V
SD-IT Al-Farabi Kab. Cirebon.

D. Cara Memecahkan Masalah


Dengan menggunakan Strategi Debat ini diharapkan siswa mampu berkomunikasi i
dan berani untuk mengemukakan pendapatnya tentang suatu permasalahan.

E. Tujuan Peneliatan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
5

1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi dan mengemukakan


pendapat peserta didik sebelum dan sesudah diterapkan Strategi Debat aktif pada
tema indahnya kebersamaan kelas V SD-IT Al-Farabi Kab. Cirebon.
2. Untuk mengetahui bagaimana penarapan strategi debat aktif pada tema indahnya
kebersamaan kelas V SD-IT Al-Farabi Kab. Cirebon.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian strategi debat aktif untuk meningkatkan komunikasi siswa ini
diharapkan proses pembelajaran strategi yang lebih bervariatif. Manfaat yang
diharapkan melalui pembelajarn menggunakan strategi debat aktif dalam
pembelajaran Pkn secara khusus antara lain untuk menambah wawasan pengetahuan
dan pengalaman tentang adanya Strategi Debat Aktif serta bagaimana cara
merealisasikan strategi tersebut yang bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi peserta didik. Juga sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah
menerapkan strategi yang mendukung terjadinya kelas yang kondusif dan demokratis.
Kemudian menambah pengethuan bahwa strategi debat aktif dapat menjadi
salah satu strategi ynag cocok untuk meningkatkan kemampuan komunikasi peserta
didik dan saling menghormati adanya perbedaan pendapat dan memotivasi tenang
pendidik untuk menerapkan strategi debat aktif ini. Dan peserta didik juga merasakan
bahwa mengungkapkan pendapat tentang permasalahan sesuatu itu tidaklah salah dan
memalukan, melainkan suatu hal yang perlu diapresiasi oleh guru agar kedepannya
siswa lebih berani mengungkpakn pendapatnya.
6

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN


A. Kerangka Teoritis
1. Strategi Debat Aktif
Debat adalah kegiatan adu argumentasi anatea kedua belah pihak
secara perorangan maupun kelompok dalam mendiskusikan dan memutuskan
masalah dan perdebatan (Budiman, 2016). Menurut Rachmad Nuryono
berpendapat bahwa debat merupakan pertentangan argumentasi untuk setiap
isu terdapat sudut pendang yang berbeda. Cahyono Purnomo juga berpendapat
bahwa debat aktif adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai
suatu hal dan saling memberikan alasan untuk mempertahankan masing-
masing pendapat. Kegiatan ini membuat peserta didik menjadi lebih kritis
terhadap suatu permasalahan.
2. Tujuan Penggunaan Strategi Debat Aktif
Tujuan dari pelaksanaan debat aktif adalah untuk melatih peserta didik
untuk mencari argumentasi yang kuat untuk memecahkan suatu masalh yang
kontoversial serta memiliki sikap demokratis dab saling menghormati terhadap
perbedaan pendapat. Sikap demokratis ini sangat ditekankan mengingatkan
negara kira berlandaskan asas musyawarah untuk mencapat mufakat.
Sedangkan menurut Rachman Nurcahyo unsur yang diterapkan dalam
debat aktif dalam penerapnnya di dalam kelas tidak jau berbeda dengan debat
yang biasanya dilaksanakan baik untuk berkompetisi atau debat parlemen,
berikut beberapa unsur debat aktif diantaranya terdapat : 1) topik; 2)
argumentasi; 3) sanggahan; 4) moderator; 5) peserta; dan 6) alokasi waktu.
Keenam unsur debat aktif ini sangat penting dalam strategi terlaksananya
debat baik dalam kompetisi maupun penerapannya dalam strategi
pembelajaran.
3. Kemampuan komunikasi
Komunikasi adalah proses terjadinya pertukaran informasi baik
dilakukan secara verbal maupun non-verbal, komunikasi juga dapat dilakukan
secara berkelompok maupun hanya 2 orang saja. Unsur-unsur komunikasi
menurut Hafied Cangara mengemukakan bahwa komunikasi antar manusia
7

hanya bisa terjadi, jika ada seorang mneyampikan pesan kepada orang lain
dengan tujuan tertentu. Rtinya komunikasi hanya berjalan bila didukung oleh
adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek/timbal balik.
4. Fungsi Komunikasi
Terdapat beberapa ahli yang menyatakan pentingnya komunikasi,
menurut Thomas M. Scheidel komunikasi berfungsi untuk saling menyatakan
dan mendukung identitas diri mereka untuk membangun interaksi sosial
dengan orang-orang disekelilingnya serta untuk mempengaruhi orang lain
untuk berfikir, merasa atau bertingak seperti apa yang diharapkan. Menurut
Rudlof R. Venderber komunikasi mempunyai dua fungsi yaitu fungsi sosial
dan fungsi pengambilan keputusan. Menurut Effendi Gazali ada empat fungsi
komunikasi yaitu mengkonfirmasikan, mendidik, menghibur dan
mempengaruhi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi komunikasi untuk
saling memberi informasi dan berinteraksi dengan orang-orang yang ada
disekitar.
Para ahli mengklarifikasi komunikasi menjadi beberapa macam
menurut Joseph A Devito membagi komunikasi menjadi empat macam yaitu
komunikasi antarpribadi, kelomok, publik dan massa. Pada penelitian ini,
peneliti membahas tentang komunikasi antarpribadi. Komunikasi antarpribadi
(interpersonal communication) adalah proses komunikasi yang berlangsung
antara dua orang atau lebih secara tatap muka langsung baik secara verbal
maupun non-verbal. Menurut sifatnya komunikasi dibagi menjadi 2 macam,
yakini komunikasi diadik dan komunikasi kelompok kecil.
Sementara karakteristik dari komunikasi antarpribadi ini bisa
dibedakan dengan komunikasi lainnya, untuk membedakan komunikasi
antarpribadi daoat dilihar dari ciri-cirinya menurut Mulyana dalam
Komunikasi antarpribadi teoeri dan praktiknya mengemukakan ciri-ciri
komunikasi antarpribadi diantaranya: 1) pihak-pihak yang berkomunikasi
berada dalam jarak yang dekat, 2) pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim
dan menerima pesan secara verbal maupun non-verbal.
8

B. Peneliatian Relevan
Ada beberapa penelitian relevan yang telah meneliti lebih dahulu tentang metode
debat aktif kemampuan komunikasi diantaranya, adalah :
1. Khumairoh melakukan penelitian pada tahun 2014/2015 dengan judul “
Pengaruh Metode Debat Terhadap Keterampilam berbicara siswa Kelas V MI
Misbahul Fallah Duren Mekar Kota Depok “. Perbdaan penelitian khumairoh
dengan skripsi ini adalah terletak pada variabel terikatnya bila sbeelumnya
Khumairoh menggunakan penelitian tentang kemampuan berbicara maka
dalam penelitian ini melakukan penelitian tentang kemampuan komunikasi
secara interpersonal. Adapun persamaannya adalah keduanya menggunakan
metode debat.
2. Ni Nyoman Ayu S melakukan penenlitian pda tahun 2013/2014 dengan judul “
Efektifitas Konseling Behavioral Teknik Penguatan Posititf Antarpribadi siswa
kelas VII SMP Lab. UNDISKA Singarja “. Perdebadaan penelitian ini dengan
skripsi sebelumnya adalah penelitian dilakukan pada peserta didik kelas VII
maka penelitian yang akan diteliti pada skripsi ini adalahpeserta didik kelas v.
Adapun persamaannya adalah menggunakan keterampilan komunikasi (
antarpribadi).
3. Nurdin jurnal publiksi pendidikan Vol.1 Nomor 1 Januari 2016 Makassar
dengan judul “ Penerapan Strategi Debat Aktif Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berdiskusi Mahasiswa Dalam Pembelajaran Konsep Dasar Pkn
Di PGSD”. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan debat
aktif pada avariabel bebasnya dan juga menggunakan mata pelajaran Pkn,
perbedannya dalah terletak pada variabel terikatnya.
9

C. Kerangka berfikir

KELAS KELAS
EKSPERIMEN
KONTROL

PRETEST PRETEST

PEMBELAJARN POSTEST PEMBELAJARAN


DENGAN DENGAN DISKUSI
STRATEGI DEBAT
AKTIF

ANALISIS DATA

KESIMPULAN

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori


hubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagaimana masalah
yang penting. Salaah satu strategi dalam pembelajaran aktif yang dapat
meningkatkan kemampuan komunikasi peserta sisik adalah strategi debat aktif.
Memlui strategi ini peserta didik diharuskan untuk memberikan argumennya
terhadap topik permasalahan yang diperdebatkan. Dengan topik debat yang
menrik perhatian peserta didik, peserta didik akan terus mengikuti proses
pembelajaran hingga akhir. Proses debat membuat peserta didik menggunakan
kemampuan berpikirnya dalam menganalisis permasalahn yang diperdebatkan.
Suatu debat dapat menjadi strategi pembelajaran yang efektif bagi peserta didik
untuk meningkatkan pemikiran dan perenungan pesreta didik.
10

D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Berdasarkan pendapat diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
terdapat pengingkatan komunikasi dan mengemukakan pendapat dengan
penggunaan strategi debat aktif dalam
11

BAB III

METODOLOGI PENENLITIAN

A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD-IT Al-Farabi Kab. Cirebon
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pda semester ganjil yaitu tahun 2018/2019.
Waktu pelaksanaan yaitu selama 3 bulan terhitung sejak 20 Oktober hingga
Desember 2019.

B. Subjek Penelitian
Jumlah siswa pada kelas V SD-IT Al-Farabi adalah 32 anak yang terdiri dari 15
laki-laki dan 18 perempuan.

C. Sumber Data
1. Data primer
Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD-IT Al-Farabi
Kab. Cirebon dengan Jumlah siswa pada kelas V SD-IT Al-Farabi adalah 32
anak yang terdiri dari 15 laki-laki dan 18 perempuan. Hal ini menjadi
pertimbangan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan siswa dalam
berkomunikasi dan berpendapat yang diberikan dengan diterapkannya
penggunaan strategi debat aktif.
2. Data sekunder
Sumber data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Sumber data tersebut adalah data hasil belajar
yang dikumpulkan oleh orang lain, data pendukung dalam penelitian ini
adalah dari kepala SD-IT Al-Farabi Kab. Cirebon. Jenis data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini adalah aktivitas, lokasi dan dokumentasi.
12

D. Teknik dan Alat pengumpulan Data


1. Teknik pengumpulan data
2. Alat pengumpulan data

E. Teknik Analisi Data


1. Reduksi data
2. Penyajian data
3. Menarik kesimpulan

F. Indikator Kinerja

G. Prsedur Penelitian

Anda mungkin juga menyukai