Anda di halaman 1dari 6

CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131

Vol. 3 No. 1 Januari 2018 e-ISSN :2502-714x

PENERAPAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE)


DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA
SISWA BERPRESTASI PADA SMK XYZ
Page | 17 Rohmat Indra Borman1, Fauzi Helmi2
12
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK), Universitas Teknokrat Indonesia
Jl. Z. A. Pagar Alam No.9 -11, Labuhan Ratu, Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung, 35132, Indonesia
1
rohmat_indra@teknokrat.ac.id, 2fauzihelmi@gmail.com

Abstrak — Beasiswa siswa berprestasi merupakan beasiswa pemberian penghargaan terhadapa


siswa yang memiliki prestasi dalam belajar.Penerima bantuan siswa berprestasi pada SMK XYZ
terdapat beberapa kriteria yang di tentukan seperti prestasi, kedisiplinan, kehadiran. Proses
seleksi melalui Tata Usaha merekap data siswa kemudian dijadikan bahan rapat antara guru
dan wali kelas.Hal ini membutuhkan kejelian yang tinggi dalam penentuanya.Sistem
pendukung keputusan menawarkan kemudahan dalam pengambilan keputusan.Sistem
pendukung keputusan dapat diartikan sebagai sistem informasi interaktif yang menyediakan
informasi, pemodelan dan manipulasi data.Untuk mengatasi kriteria yang majemuk pada
pengambilan keputusan maka pada penelitian ini menggunakan Metode Perbandingan
Eksponensial (MPE).MPE dapat mengurangi bias yang mungkin terjadi dalam analisis, karena
nilai skor yang dihasilkan mengambarkan urutan prioritas yang menjadi besar sehingga urutan
prioritas alternatif keputusan menjadi lebih nyata. Pada penelitian ini menghasilkan sistem
pendukung keputusan untuk menetukan penerima beasiswa siswa berprestasi dengan kriteria
prestasi, kedisiplinan, kehadiran dengan menerapkan metode MPE.

Kata kunci — Metode Perbandingan Eksponensial (MPE).

diartikan juga sebagai sistem informasi interaktif


I. PENDAHULUAN
yang menyediakan informasi, pemodelan dan
Bantuan siswa berprestasi merupakan bantuan manipulasi data[2]. Pengambilan keputusan dapat
biaya pendidikan, berbeda dari beasiswa yang dipengaruhi oleh beberapa aspek, dikarenakan dalam
berfokus pada pemberian penghargaan atau dukungan pengambilan keputusan permasalahan yang
dana terhadap mereka yang memiliki keterbatasan diselesaikan kompleks dan kriteria yang digunakan
ekonomi, bantuan siswa berprestasi berfokus kepada majemuk. Salah satu metode pengambilan keputusan
yang memiliki prestasi dalam belajar. Dalam proses yang digunakan untuk kriteria yang majemuk adalah
penentuan penerima bantuan siswa berprestasi ada Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Metode
beberapa kriteria yang di tentukan oleh pihak sekolah Perbandingan Eksponensial (MPE) merupakan
seperti prestasi, kedisiplinan, kehadiran. Proses yang metode yang di gunakan untuk menentukan urutan
dilakukan dalam seleksi dimulai dari Tata Usaha prioritas alternatif keputusan dengan kriteria
merekap kriteria-kriteria yang telah ditentukan jamak[3]. MPE dapat mengurangi bias yang mungkin
kemudian dijadikan bahan rapat antara guru dan wali terjadi dalam analisis, karena nilai skor yang
kelas dan diusulkan ke Kepala Sekolah untuk dihasilkan mengambarkan urutanprioritas yang
menetapkansiswa yang layak mendapatkan beasiswa menjadi besar sehingga urutan prioritas alternatif
prestasi. Hal ini membutuhkan kejelian dari Tata keputusan menjadi lebih nyata[4]. Pada penelitian ini
Usaha dalam merekap data siswa berdasarkan akan menerapkan MPE dalam membantu pengmbil
prestasi yang diperoleh, kedisiplinan dalam mentaati keputusan untuk menetukan penerima beasiswa siswa
aturan sekolah, tingkat kehadiran dari semua siswa berprestasi dengan kriteria prestasi, kedisiplinan,
kemudian data tesebut akan digunakan untuk calon kehadiran.
penerima beasiswa berprestasi. Penentuan dan
penetapan penerimaan beasiswa berdasarkan hasil
rekap data yang dilakukan oleh Tata Usaha. Tidak II. TINJAUAN PUSTAKA
ada perhitungan khusus dan pembobotan setiap
kriteria untuk menentukan penerima beasiswa siswa A. Sistem Pendukung Keputusan
berprestasi.Untuk itu dibutuhkan sistem pendukung Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai
keputusan, sehingga keputusan yang diperoleh dapat proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa
lebih akurat. alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti
Sistem pendukung keputusan meruakan sebuah (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan
sistem yang di maksudkan untuk mendukung para masalah[5]. Dalam pengambilan keputusan
pengambil keputusan manajerial dalam situasi organisasi dapat memanfaatkan teknologi yang ada
tertentu[1]. Sistem pendukung keputusan dapat atau melalui sistem tertentu.Sistem tersebut disebut

Page 17
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 3 No. 1 Januari 2018 e-ISSN :2502-714x

sebagai sistem pendukung keputusan. Sistem memadukan pertimbangan manusia dan informasi
pendukung keputusan merupakan program komputer terkomputerisasi.Berbagai masalah tak dapat
yang menyediakan informasi dalam domain aplikasi diselesaikan (atau tak dapat diselesaikan secara
yang diberikan oleh suatu model analisis keputusan memuaskan) oleh sistem terkomputerisasi lain,
dan akses ke database, dimana hal ini ditujukan untuk seperti EDP atau MIS tidak juga dengan metode atau
mendukung pembuat keputusan (decision maker) tool kuantitatif standard[8]. Dukungan disediakan
dalam mengambil keputusan secara efektif baik untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai
Page | 18
dalam kondisi yang kompleks dan tidak terstruktur[6]. dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.
Sistem pendukung keputusan digunakan untuk
membantu bagi para pengambil keputusan namun
tidak untuk menggantikan penilaian pengambil B. Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)
keputusan.Komponen sistem pendukung keputusan Metode Perbandingan Exponensial (MPE)
teridiri dari beberapa subsistem, diantaranya adalah salah satu metode dari Decision Suport System
subsistem manajemen data, subsistem manajemen (DSS) yang digunakan untuk menentukan urutan
model, subsistem antar muka pengguna dan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria
subsistem manajemen berbasis pengetahuan[7]. jamak[9]. Dengan perhitungan secara eksponensial,
Berikut ini adalah penjelasana dari subsistem- perbedaan nilai antara kriteria dapat dibedakan
subsistem tersebut : tergantung kepada kemampuan orang yang
1. Subsistem Manajemen Data menilai[10]. Selain itu MPE merupakan salah satu
Pada subsistem manajemen data berhubungan metode pengambilan keputusan yang
erat dengan penyimpanan data.Subsistem mengkuantifikasikan pendapat seseorang atau lebih
manajemen data mencakup satu database yang dalam skala tertentu[11]. Teknik ini digunakan untuk
berisi data yang relevan untuk situasi dan membantu individu pengambil keputusan untuk
dikelola oleh sistem manajemen basisdata (Data menggunakan rancang bangun model yang terdefinisi
Base Management Systems). dengan baik pada tahapan proses. MPE akan
2. Subsistem Manajemen Model menghasilkan nilai alternatif yang perbedaannya
Pada subsistem ini berisi paket perangkat lunak lebih kontras.
yang memasukkan model keuangan, statistik, Uuntuk menggunakan metode MPE terdapat
ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya beberpa langkah. Berikut ini adalah langkah-langkah
yang memberikan kapabilitas yang perlu dilakukan dalam pemilihan keputusan
analitik dan manajemen perangkat lunak yang dengan menggunakan MPE adalah:
tepat. 1. Menyusun alternatif-alternatif keputusan yang
3. Subsistem Manajemen Antar Muka akan dipilih.
Subsistem ini menangani komunikasi antara 2. Menentukan kriteria atau perbandingan relatif
pengguna dan sistem pendukung kriteria keputusan yang penting untuk di evaluasi
keputusan.Pengguna adalah bagian yang dengan menggunkan skala konversi tertentu
dipertimbangkan dari sistem. sesuai dengan keinginan pengambil keputusan.
4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan 3. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari
Subsistem ini mendukung semua subsistem yang setiap kriteria keputusan atau pertimbangan
ada selain itu juga bertindak sebagai komponen kriteria. Penentuan bobot di tetapkan pada setiap
independen.Subsistem ini memberikan kriteria untuk menunjukan tingkat kepentingan
inteligensi untuk memperbesar pengetahuan suatu kriteria.
pengambil keputusan. 4. Melakukan penilaian terhadap semua alternatif
pada tiap kriteria dalam bentuk total skor tiap
alternatif.
5. Menghitung skor atau nilai total setiap alternatif
dan mengurutkannya. Semakin besar Total Nilai
(TN) alternatif maka semakin tinggi urutan
prioritasnya.Formulasi penghitungan Metode
Perbandingan Eksponensial:

Keterangan:
TNi = Total nilai alternatif ke-i
Gbr. 1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan RKij = Derajat kepentingan relatif
kriteria ke-j pada
Sistem Pendukung Keputusan menyediakan pilihankeputusan ke-i
dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada TKKj = Derajat kepentingan kriteria
situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan keputusan ke-j TKKJ>0;bulat

Page 18
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 3 No. 1 Januari 2018 e-ISSN :2502-714x

n = Jumlah pilihan keputusan sebuah sistem. Sebuah use case mempresentasikan


m = Jumlah kriteria keputusan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.Use case
diagram dari sistem yang akan dikembangkan dapat
dilihat pada gambar 2.
III. METODE PENELITIAN
A. Pengumpulan Data
Page | 19
Teknik pengumulan data yang digunakan dala
penelitian ini adalah wawancara. Wawancara
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara
pengumpul data maupun peneliti terhadap nara
sumber atau sumber data. Wawancara dilakukan
dengan narasumber staff Tata Usaha, Guru, Wali
Kelas dan Kepala Sekolah pada SMK XYZ. Data
yang diperoleh antara lain data proses pemilihan
beasiswa siswa berprestasi mulai dari kriteria
penerima, sub kriteria, nilai setiap kriteria dan bobot
kriteria.
B. Analisa Sistem
Pada tahapan ini akan dilakukan analisa kebutuhan
kebutuhan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan
dalam melakukan pengembangan sistem. Pada Gbr. 2 Use Case Diagram
analisa kebutuhan terdapat analisa kebutuhan D. Impelementasi Sistem
fungsional dan analisa kebutuhan non-fungsional.
1. Kebutuhan Fungsional Pada tahapan implementasi sistem akan dilakukan
Kebutuhan fungsional menjelaskan tentang penerapan sistem yang termasuk pada pembuatan
proses-proses apa saja yang nantinya dapat dilakukan program berdasarkan pada tahap perancangan dan
oleh sistem. Berikut ini adalah kebutuhan fungsional alaisa yang telah ditetapkanuntuk dapat diterapkan.
penerapan MPE untuk penentuan siswa penerima Pada penelitian ini metode perbandingan
beasiswa siswa berprestasi : exsponensial (MPE) akan diimplementasikan
a) Sistem mampu memproses penilaian data siswa kedalam bahasa pemrograman PHP dengan databasi
penerima bantuan siswa berprestasi. MySQL untuk menghasilkan sebua aplikasi sistem
b) Sistem mampu memberikan rekomendasi pendukung keputusan penentuan beasiswa siswa
kelayakan secara objectif. berprestasi.
c) Sistem menghasilkan laporan data siswa
penerima bantuan siswa berprestasidengan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
efisien dan efektif.
Uuntuk menerapkan MPE pada sistem
pendukung keputusan terdapat beberpa langkah.
2. Kebutuhan Non Fungsional
A. Menyusun alternatif-alternatif keputusan yang
Kebutuhan yang menitik beratkan pada properti
akan dipilih.
prilaku yang dimiliki oleh sistem. Berikut ini adalah
Misalkan terdapat tiga alternatif yang berpotensi
kebutuhan non-fungsional dari sistem yang akan
untuk mendapatkan beasiswa, berikut ini adalah
dikembangkan:
daftar alternatif yang akan ditentukan untuk
a) Kebutuhan Software
mendapatkan beasiswa siswa berprestasi :
Sistem Operasi Microsoft Windows 7, Adobe
1. Adhita Ramadhan
Dreamweaver Cs 5, Database MySQL dan
Mempunyai profil alternatif :
Browser (Mozilla Firefox, Internet Explorer dll)
Kriteria Prestasi :
b) Kebutuhan Hardware
a. Nilai Raport 85
Processor Dual Core, Ram DDR 2 2 GB,
b. Sertifikat Prestasi = Ada
Hardisk 250 Gb dan Printer
Kedisiplinan :
C. Perancangan dan Pemodelan a. Mematuhi Peraturan = Mematuhi
Perancangan sistem melibatkan identifikasi dan b. Datang Tepat Waktu = Tepat Waktu
deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang c. Mengikuti Pelajaran = Mengikuti Pelajaran
mendasar dan hubungan-hubungannya. Pada Kehadiran :
penelitian ini menggunakan use case diagram dalam a. Absensi = Selalu Hadir
pemodelan dan perancangan. Use case diagram 2. Ahmad Fajri
menggambarkan fungsional yang diharapkan dari Mempunyai profil alternatif :

Page 19
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 3 No. 1 Januari 2018 e-ISSN :2502-714x

Kriteria Prestasi :
a. Nilai Raport 70 Kriteria Sub Kriteria
b. Sertifikat Prestasi = Ada Kehadiran Selalu Hadir
Kedisiplinan : Absensi
a. Mematuhi Peraturan = Tidak Patuh Jarang Hadir
b. Datang Tepat Waktu = Tepat Waktu
c. Mengikuti Pelajaran = Mengikuti Pelajaran
Page | 20 C. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari
Kehadiran :
a. Absensi = Jarang Hadir setiap kriteria keputusan atau pertimbangan
3. Agnes Adinda Permata kriteria.
Mempunyai profil alternatif : Pada tahapan ini akan ditentukan penentuan
Kriteria Prestasi : bobot pada setiap kriteria untuk menunjukan tingkat
a. Nilai Raport 80 kepentingan suatu kriteria. Bobot yang akan
b. Sertifikat Prestasi = Tidak Ada digunakan dalam sistem pendukung keputusan untuk
penentuan penerima beasiswa siswa berprestasi
Kedisiplinan :
berdasarkan pengumpulan data dengan wawancara
a. Mematuhi Peraturan = Patuh
kepada pengambil keputusan pada SMK KYZ. Dari
b. Datang Tepat Waktu = Tepat Waktu
hasil wawancara didaptkan tabel II, yang berisi nilai
c. Mengikuti Pelajaran = Mengikuti Pelajaran
masing masing sub kriteria danbobot dari setiap
Kehadiran :
kriteria yang telah ditentukan oleh pegambil
a. Absensi = Jarang Hadir
keputusan.
TABEL III
B. Menentukan kriteria atau perbandingan relatif
TINGKAT KEPENTINGAN DARI SETIAP KRITERIA
kriteria keputusan yang penting untuk di
evaluasi Kriteria Nilai Bob
Kriteri yang akan digunakan dalam sistem Sub Kriteria
ot
pendukung keputusan untuk penentuan penerima
beasiswa siswa berprestasi berdasarkan pengumpulan Prestasi 90-100 3 3
data dengan wawancara kepada pengambil keputusan
pada SMK KYZ. Dari hasil wawancara didaptkan Nilai Raport 80-90 2
tabel I, yang berisi tentang kretieria dan sub kriteria
≤ 80 1
yang telah ditentukan oleh pegambil keputusan.
TABEL I Ada 2
KRITERIA PENERIMA BEASISWA SISWA BERPRESTASI Sertifikat
Tidak Ada 1
Kriteria Sub Kriteria
Kedisiplin Mematuhi Patuh 2 2
an Peraturan
Prestasi 90-100 Sekolah Tidak Patuh 1
Nilai Raport 80-90 Tepat 2
Datang Waktu
≤ 80
Tepat
Waktu Sering 1
Ada Terlambat
Sertifikat
Tidak Ada Mengikuti 2
Pelajaran
Kedisiplinan Mematuhi Patuh Mengikuti
Peraturan Pelajaran Tidak 1
Sekolah Tidak Patuh Sekolah
Mengikuti
Pelajaran
Datang Tepat Waktu
Kehadiran Selalu Hadir 2 1
Tepat Waktu Sering Terlambat
Absensi
Jarang 1
Mengikuti Hadir
Pelajaran
Mengikuti
Pelajaran Tidak D. Melakukan penilaian terhadap semua alternatif
Sekolah pada tiap kriteria dalam bentuk total skor tiap
Mengikuti alternatif.
Pelajaran Dari kasus alternatif yang telah ditentukan
sebelumnya berikutnya adalah mengkonversi nilai

Page 20
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 3 No. 1 Januari 2018 e-ISSN :2502-714x

profil alternatif kedalam nilai yang telah ditentukan Semakin besar Total Nilai (TN) alternatif maka
oleh pengambil keputusan pada tabel II.Hasil semakin tinggi urutan prioritasnya.
konversi nilai dapat dilihat pada tabel III.
TABEL IIIII
KONVERSI NILAI ALTERNATIF

Nama Kriteria Sub Kriteria Nilai Derajat kepentingan setiap kriteria yang telah
Page | 21
ditentukan oleh pngambil keputusan adalah kriteria
Nilai 3
Prestasi
Raport
85 prestasi = 3, kriteria kedisiplinan = 2, kriteria
kehadiran = 1.
Sertifikat Sertifikat Ada 2 Total Nilai untuk Adhita Ramadhan :
TN1 = (3^3)+(2^3)+(2^2)+ (2^2)+ (2^2)+ (2^1)
Mematuhi 2
Peraturan Patuh
= 27+8+4+4+4+2
Sekolah = 49
Adhita Total Nilai untuk Ahmad Fajri
Ramadh Datang 2 TN2 = (2^3)+(2^3)+(2^2)+ (2^2)+ (2^2)+ (1^1)
an Kedisiplina
Tepat Tepat Waktu = 8+8+4+4+4+1
n
Waktu =29
Total Nilai untuk Agnes Adinda Permata :
Mengikuti 2
Pelajaran
Mengikuti TN3 = (2^3)+(1^3)+(2^2)+ (2^2)+ (2^2)+ (2^1)
Pelajaran = 8+3+4+4+4+2
Sekolah
=25
Kehadiran Absensi Selalu Hadir 2 Dari total nilai tersebut didapatkan Adhita Ramadhan
Nilai 2
adalah alternatif terbaik utnuk memperoleh beasiswa
Prestasi 80 berprestasi dengan nilai total tertinggi.
Raport
Selanjutnya penerapan MPE pada sistem
Sertifikat Sertifikat Ada 2 pendukung keputusan penentuan penerima beasiswa
siswa berprestasi pada SMK XYZ diimplementasikan
Mematuhi 2
Peraturan Patuh pada bahasa pemrograman PHP dengan
Sekolah menggunakan database MySQL. Gbr. 2 menenujukan
Ahmad menu input data siswa yang kan menjadi alternatif
Fajri Datang 2 untuk dipilih dalam penentuan mahasiswa siswa
Kedisiplina
Tepat Tepat Waktu berprestasi.
n
Waktu

Mengikuti 2
Mengikuti
Pelajaran
Pelajaran
Sekolah

Kehadiran Absensi Jarang Hadir 1

Nilai 2
Prestasi 80
Raport

Sertifikat Sertifikat Tidak Ada 1

Mematuhi 2
Peraturan Patuh
Sekolah Gbr. 2 Form Tambah Data
Agnes
Adinda Datang 2 Setelah data siswa diinputkan berikutnya adalah
Permata Kedisiplina memberikan penilaian terhadap siswa tersebut
Tepat Tepat Waktu
n
Waktu dengan MPE.Gbr. 3 menunjukan menu penilain MPE
untuk menentukan penerima beasiswa siswa
Mengikuti
Mengikuti
2 berprestasi.
Pelajaran
Pelajaran
Sekolah

Kehadiran Absensi Jarang Hadir 1

E. Menghitung skor atau nilai total setiap alternatif


dan mengurutkannya.
Langkah selanjutnya adalah menghitung skor
atau nilai total setiap alternatif dan mengurutkannya.
Gbr. 3 Form Penilaian MPE

Page 21
CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-ISSN :2502-7131
Vol. 3 No. 1 Januari 2018 e-ISSN :2502-714x

Etelah didapatkan hasil penerima siswa berprestasi, Broiler Dengan Metode Perbandingan Eksponensial Dan
pengmbil keputusan dapat mencetak laporan hasil Naive Bayes," COMPILER, Vol. 3, Nomor 2, November
2014.
penerima beasiswa siswa berprestasi pada laporan
[4] A. H. Rangkuti, "Teknik Pengambilan Keputusan Multi
data beasiswa yang terlihat seperti pada Gbr. 4.
Kriteria Menggunakan Metode Bayes, MPE, CPI dan AHP,"
ComTech, Vol.2 No. 1, Juni 2011.
[5] L. H. Siagian, H. Mawengkang, and Z. Situmorang, "Sistem
Penunjang Keputusan Pemberian Kredit Menggunakan
Page | 22 Logika Fuzzy Pada Dealer Sepeda Motor Honda," CESS
(Journal of Computer Engineering System and Science), Vol.
2 No. 2, Juli 2017.
[6] Burhanuddin and Dini, "Sistem Pendukung Keputusan Dalam
Pemberian Beasiswa Dengan Menggunakan Metode
Gbr. 4 Laporan hasil beasiswa Weighted Product," CESS (Journal of Computer Engineering
System and Science), Vol. 2 No. 2, Juli 2017.
V. KESIMPULANDAN SARAN [7] E. Turban, E. J. Aronson, and TP. Liang, Decision Support
Systems and Intelligent Sistems (Sistem Pendukung
A. Kesimpulan Keputusan dan Sistem Cerdas) Jilid 1 Edisi 7. Yogyakarta:
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Andi Publisher, 2005.
dapat disimpulkan seagai berikut : [8] S.Y. Prayogi, "Penerapan Metode Simple Additive Weighting
1. Untuk menerapkan metode perbandingan Dalam Pemilihan Tablet PC Untuk Pemula," CESS (Journal
Of Computer Engineering, System And Science), Vol 1, No 1,
exsponensial (MPE) pada sistem pendukung Januari 2016, Januari 2016.
keputusan penerima beasiswa siswa berprestasi
[9] Marimin, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.
terdapat beberapa tahapan diantaranya menyusun Yogyakarta: Andi Publisher, 2007.
alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih, [10] Heny Pratiwi, Buku Ajar Sistem Pendukung Keputusan.
menentukan kriteria, menentukan tingkat Yogyakarta: Deepublish.
kepentingan relatif dari setiap kriteria keputusan, [11] E.Yulianti and F. Juwita, "Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Tempat Kuliner Di Kota Padang Menggunakan
penentuan bobot di tetapkan pada setiap kriteria, Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)," TEKNOIF, Vol.
melakukan penilaian terhadap semua alternatif 4 No. 2, Oktober 2016.
pada tiap kriteria dalam bentuk total skor tiap
alternatif.
2. Pada penerapan MPE hasil alternatif akan
ditentukan dari total nilai yang didapatkan dari
penjumlahan konversi nilai setiap kriteria dan
sub kriteria kemudian dipangkatkan dengan
tingkat kepentingan setiap kriteria (bobot) yang
telah ditentukan pengambil keputusan.

B. Saran
Adapu beberapa saran yang dapat dilakukan
untuk penelitian selanjutnya untuk perbaikan
penelitian yang telah dilakukan antara lain :
1. Pada penentuan konversi nilai dan penentuan
prioritas kreiteria menemukan permasalahan
ketidak pastian, dikarenakan tidak semua kriteria
dapat ditentukan nilainya secara tegas maka dari
itu penelitian selanjutnya dapat mengembangkan
dengan menggunakan metode fuzzy logic.
2. Dalam penelitian ini belum terdapat akses untuk
siswa kedalam sistem, sehingga diharapkan
untuk penelitian lebih lanjut sistem ini dapat di
akses oleh siswa agar siswa dapat mendapatkan
informasi yang dibutuhkan..

REFERENSI
[1] E. Turban, E. J. Aronson, and Ting-Peng Liang, Decision
Support Systems and Intelligent Sistems (Sistem Pendukung
Keputusan dan Sistem Cerdas) Jilid 2 Edisi 7. Yogyakarta:
Andi Publisher, 2007.
[2] Kusrini, Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.
Yogyakarta: Andi Publisher, 2007.
[3] A. Wibowo and A. S. Honggowibowo, "Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Menentukan Lokasi Peternakan Ayam

Page 22

Anda mungkin juga menyukai