PENDAHULUAN
Gorong-gorong pipa beton, atau kayu harus ditanam supaya ada lapisan
tanah di atasnya minimal 30 cm atau setengah ukuran garis tengahnya, seperti
yang digambar di bawah ini:
Tiap gorong-gorong dilengkapi bak penampungan air dan bak
pembuangan di ujungnya, demi kelancaran pengaliran air dan untuk mencegah
erosi. Pembuangan air dari semua saluran dan gorong-gorong harus aman dan
dipikirkan untuk mencegah kerusakan akibat pengaliran air yang tidak terkendali.
Pembuangan air dengan aman tetap menjadi tanggung jawab perencana jalan.
Pembuangan yang aman adalah pembuangan yang mengantarkan aliran air ke
sungai atau ke saluran yang mampu mengalirkan volume air tanpa merusak
lingkungannya, terutama lahan petani atau rumah penduduk. Pembuangan tersebut
dapat melalui sebuah saluran baru khusus untuk pembuangan. Saluran
pembuangan dimulai dari gorong-gorong, saluran pinggir jalan yang sudah
melebihi kapasitasnya, atau saluran pinggir jalan yang tidak dapat diteruskan.
Saluran tersebut berhenti pada sungai atau saluran besar yang sudah ada. Tidak
dibatasi panjang saluran pembuangan; panjangnya menurut kebutuhan setempat.
Saluran pembuangan disesuaikan dengan debit air yang terbesar, dengan ukuran
minimal sama dengan ukuran saluran pinggir jalan yang standar (50 x 30 cm).
Saluran pembuangan harus dilindungi seperti saluran-saluran yang lain, dengan
diberi pasangan batu, rumput, terjunan, dan sebagainya untuk mencegah erosi
dasar dan talud saluran. Untuk tujuan perencanaan, gorong-gorong mempunyai
ketentuan:
Kecepatan aliran :
Gorong-gorong pada saluran irigasi, v = 1,5 – 2,0 m/dt
Gorong-gorong pada saluran pembuang, v = 3,0 m/dt
Ukuran standard :
Diameter pipa minimum, dmin = 0,60 m (dipakai di saluran primer)
Untuk gorong-gorong segi empat, dapat dibuat dari:
~ Beton bertulang
~ Pasangan batu dengan plat beton bertulang sebagai penutup.
Percepatan tergantung jumlah kehilangan energi
Ruang bebas gorong-gorong :
- 0.3 m untuk saluran tanah
- 0.6 m untuk saluran pasangan
Dimana :
a = Luas penampang m2
Q = Debit (m3/dt)
V= Kecepatan aliran (m/dt)
1
Q= 3,6
C.I.A . (Rumus Rational)
1
V= 𝑛. 𝑅 2/3 . 𝐼1/2 (Rumus Manning)
Contoh soal :
Data saluran :
Q = 4.262m3/dt K = 40
b = 4.05m A = 6.641 m2
h = 1,15 m w = 0,6 m
V = 0,7 m/dt I = 0,0004
Data jalan :
Lebar jalan = 10,00 m (termasuk bahu jalan)
Elevasi muka jalan = 1,5 m (dari tinggi muka air saluran pada bagian
persilangan)
Lebar bahu jalan diasumsi = 2 m (bahu jalan kiri+kanan)
Panjang gorong-gorong, L = 10 m Karena L < 20 m, maka termasuk gorong-
gorong pendek.
Vgorong direncanakan = 2 m/dt
Q 4.626
A= = 2,131 m2
Vgorong 2
Direncanakan gorong-gorong segi empat dari pasangan batu (K = 60)
dengan penutup dari plat beton bertulang. Dianggap gorong-gorong terisi
penuh.
A = b x h ; dengan b = 2h
Maka, A = 2h2 2,131 = 2h2
2,131
h= = 1,032m
2
dipakai, h = 1,1 m
b = 2h = 2 x 1,1 = 2,2 m
A = b x h = 2,2 x 1,1 = 2,42 m2
Q 4,626
Kontrol kecepatan : Vgorong= = 1,911 m/dt < 2 m/dt (OK)
A 2,42
P = 2 (b + h) = 2(2,2 + 1,1) = 6,6 m
A 2.42
R = 0,367 m
P 6.6
2
V gorong
Vgorong = K . R2/3 . (Igorong)1/2 Igorong = 2/3
K R
2
1,911
= 2/3
= 0.0086
40 0,367
Besarnya kehilangan energi yang terjadi untuk pipa persegi
S L v2
z 1 a
4F 2 g
Dimana :
z = Kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong persegi (m)
F = Luas penampang basah gorong-gorong (m2) = A
L = Panjang gorong-gorong (m)
S = Keliling basah gorong-gorong (m) = R
g = Percepatan gravitasi = 10 m/dt2
v = Kecepatan dalam gorong-gorong (m/dt)
a = 0,5
= 1,5
0,0005078
maka, 0,01989
4 F / S
0,0005078
= 0,01989 1,5
(4 2.,42) / 0,367
= 0,0299
S L v 2
z 1 a
4F 2 g
0,367 10 1,9112
= 1 0,5 0,0299
4 2,42 2 10
= 0,276 m
Jadi kehilangan energi yang terjadi pada gorong-gorong tersebut adalah
sebesar 0,276 m.
2.2 m
1,5 m z
h Vgorong h
L
b
DISUSUN OLEH:
TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013