PEMBAHASAN
Sejarah demokrasi menurut Held membingungkan, terdapat dua fakta historis yang
penting. Pertama, hampir semua orang pada masa ini mengaku sebagai demokrat, beragam
rezim politik di dunia mendeskripsikan dirinya sebagai demokrasi. Namun apa yang
dikatakan dan diperbuat oleh rezim-rezim tersebut sering berbeda secara substansial.
Demokrasi kelihatannya melegitimasi kehidupan politik modern, tapi pada kenyataannya
tidak selalu demikian. Dari zaman Yunani kuno hingga sekarang mayoritas teoritikus bidang
politik banyak melontarkan kritik terhadap teori dan praktik demokrasi. Kedua, saat ini
banyak negara yang menganut paham demokrasi, sejarah lembaga politiknya mengungkap
adanya kerapuhan dan kerawanan tatanan demokrasi. Sejarah Eropa pada abad ke-20
menggambarkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang sangat sulit untuk
diwjudkan, demokrasi tela berkembang melalui perlawanan yang intensif, dan juga sring
dikorbankan dalam perlawanan serupa.
Demokrasi merupakan asas dan sistem yang paing baik dalam sistem politik dan
ketatanegaraan kiranya tidak dapat dibantah. Sebuah laporan studi dari UNESCO pada awal
1950-an menyebutakan bahwa idak ada satupun tanggapan yang menolak demorasi sebagai
landasan dan sistem yang paling etpat dan ideal bagi semua organisasi politik dan organisasi
modern.
Pada permulaan pertumbuhan demokrasi telah mencakup beberapa asas dan nilai yang
diwariskan kepadanya dari masa lampau, yaotu gagasan mengenai demokrasi dari
kebudayaan Yunani kuno dan gagasan mengenai kebebasan beragama yang dihasilkan oleh
perang-perang agama yang menyusulnya. Sistem demokrasi yang terdapat di Yunani kuno
abad ke-6 samapi aba ke-3 SM merupakan demokrasi langsug, yaitu dimana hak untuk
membuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga negara yang
bertindak berdasarkan prosedur mayoritas.
Pada abad pertengahan di Eropa Barat dan Benua Eropa yang dicirikan oleh struktur
sosial yang feodal, jika dilihat dari sudut perkembangan demokrasi abad pertengahan
menghasilkan suatu dokumen penting, yaitu Mgna Charta Piagam Besar. Sebelum abad
pertengahan berakhir, pada permulaan abad ke-16 muncul negara-negara nasional berbentuk
modern, maka Eropa Barat mengalami perubahan sosial dan kultural. Terdapat dua kejadian,
yaitu Renaissance dan Reformasi. Dimana renaissance merupakan aliran yang
menghidupkan kembali minat kesusasteraan dan kebudayaan Yunani kuno dan
membelokkan perhatian yang tadinya semata-mata diarahkan kepada tulisan-tulisan
keagamaan ke arah soal keduniawian yang megakibatkan timbulnya pandangan baru. Kedua
alirah tersebut mempersiapkan orang Eropa Barat menyelamai masa abad pemikiran beserta
rasionalisme. Kebebasan berpikir membuka jalan untuk meluaskan gagasan ini dibidang
politik, yang menimbulkan gagasan bahwa manusia memiliki hak-hak politik.
B. Model-model Demokrasi
Demokrasi Klasik
Yaitu diamana warga negara harus menikmat kesetaraan politik agar mereka
bebas memerintah dan diperintah secara bergiliran
Republikanisme dan Protektif
Yaitu dimana partisipasi politik menjadi sebuah kondisi yang penting bagi
kebebasan pribadi, jika para warga negara tidak menguasai mereka sendiri, mereka
akan didominasi oleh yang lain.
Republikanisme dan Perkembangan
Yaitu diamana para warga negar harus menikmati persamaan politik dan eknomi
agar tak seorang pun yang dapat menjadi penguasa bagi yang lain dan semuanya dapat
menikmati perkembangan dan kebebasan yang sama dalam proses tekad diri bagi
kebaikan bersama
Demokrasi Protektif
Yaitu dimana para penduduk membutuhkan perlindungan dari para pemimpin,
begitu pula dari sesamanya, untuk memastikan bahwa mereka yang memimpin
melaksanakan kebajikan yang sepadan dengan kepentingan penduduk secara
keseluuhan.
Demokrasi Developmental
Yaitu dimana partisipasi dalam kehidupan politik penting tidak hanya bagi
perlindungan kepentingan individu, naun juga pembentukan rakyat yang tahu,
mengabdi, dan berkembang.Keterlibatan politik penting bagi peningkatan
kapasitasindividuyang tertinggi dan harmonis.
Demokrasi Langsung dan Akhir dari Politik
Pembangunan yang bebas dari semuanya hanya dapat diraih dengan pembangunan
yang bebas dari setiap orang. Kebebasan membutuhkan berakhirnya eksploitasi dan
terutama kesetaraan politik ekonomi yang benar-benar lengkap.
Demokras Kompetisi Elite
Yaitu dimana terdapat metode pemilihan elite politik yang terampil dan
imanjinatif yang mampu mengambil keputusan yang diperlukan dalam legislatif dan
administratif serta hambatan bagi kepemimpinan politik yang berlebihan.
Demokrasi Pluralisme
Yaitu dimana menjamin peerintahan oleh inoritas dan, dengan demikian,
kebebasan politik pengahambat tmbuhnya faksi-faksi dengan kekuasaan berlebihan
dan negara yang tidak responsif.
Demokrasi Legal
Yaitu dimana prinsip mayoritas merupakan sebuah cara yang efektif dan selalu
diperlukan untuk menjaga individu-individu dari kesewenang-wenangan oeerintah dan
mempertahankan kebebasan.
Demokrasi Partisipatif
Yaitu diaman sebuah hak yang sama pada kebebasan dan pengembangan diri
hanya dapat diperoleh daam sebuah masyarakat partisipatif.
Demokrasi Deliberatif
Yaitu dimana persyaratn kelompok politik yang dilakukan dengan kesepakatan
warga negara yang bebas dan berdasarkan pada nalar. Kemampuan justifikasi mutual
keputusan politk merupakan dasar utama untuk mencari solusi permasalahan kolektif.
C. Nilai-nilai Demokrasi
Menurut Henry B. Mayo demokrasi didasari oleh beberapa nilai, yakni:
Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang
sedang berbah.
Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur
Membatasi pemakaian kekearasan sampai minimum
Mengakui serta menganggap wajar adanyan keanekaragaman dalam masyarakatyang
tercermin dalam keanekaragaman pendapat, kepentingan, serta tingkah laku, menjamin
tegaknya keadilan.
1. Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Kata “demokrasi” berasal dari dua kata,
yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga
dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi
sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab
demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.
Model demokrasi yang sesuai bagi Indonesia serta didukung oleh mayoritas rakyatnya,
adalah model demokrasi yang sejalan/sesuai dengan nilai-nilai dasar bersama yang
hidup dan dianut oleh segenap (mayoritas) rakyatnya, apakah itu nilai-nilai dasar
bersama yang bersumber pada Pancasila ataupun dari sumber yang lainnya. menurut
kami Indonesia bisa mengunakan model demokrasi apa saja, yang terpenting dapat
mensejahterakan rakyatnya.
Sistem politik adalah kumpulan pendapat-pendapat dan lain-lain yang membentuk satu
kesatuan yang berhubung-hubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur hubungan antara
individu satu sama lainnya atau dengan negara dan hubungan negara dengan negara.
Daftar Pustaka
Sumber Buku
Dr. Nikmatul Huda, SH., M.Hum.T.2012, Ilmu Negara,Jakarta:Rajawali Pers.
Listyarti Retno.T.2007,Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta:Esis.
LKS Pendidikan Kewarganegaraan,Kelas X, semester 2, Dani Pustaka & CO
Sumber Internet
http://sischarefa.blogspot.co.id/2015/01/tugas-makalah-demokrasi-dan-
sistem_27.html