2019
TAHUN 2018
TOR (TERM OF REFERENCE)
RESUSITASI JANTUNG PARU
( BANTUAN HIDUP DASAR /BASIC LIFE SUPPORT)
1. PENDAHULUAN
Bantuan Hidup Dasar adalah serangkaian tindakan yang bertujuan untuk
mempertahankan patensi jalan nafas dan bantuan pernafasan dan sirkulasi,tanpa
bantuan alat melainkan pelindung diri. Henti jantung merupakan penyebab utama
kematian di dunia. Penderita henti jantung dapat diselamatkan dengan pertolongan
cepat dan efektif. Berhubungan dengan hal tersebut maka RS PKU Muhammadiyah
Blora akan mengadakan inhouse training Bantuan Hidup Dasar secara mandiri.
Resusitasi Jantung Paru merupakan upaya untuk menghidupkan kembali organ yang
diperkirakan tidak mati pada saat itu juga. Kegiatan ini juga berfungsi untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi tim medis maupun non medis dalam
rangka pengenalan dini kondisi kegawat-daruratan, permintaan bantuan dan
mengaktifkan system tanggap gawat darurat local. Resusitasi Jantung Paru ini dapat
memberikan peluang hidup pada penderita henti jantung. Penderita henti jantung
membutuhkan Resusitasi Jantung Paru secara dini untuk mempertahankan aliran
darah kritis ke otak dan jantung. Kualitas kompresi dada sangat menentukan terutama
apabila defibrilasi tidak dilakukan dalam 4-5 menit setelah kolaps.
Dalam mempraktekkan memerlukan manekin CPR, untuk itu dianggap perlu
untuk pengadaan manekin CPR bagi RS PKU Muhammadiyah Blora.
2. TUJUAN
a. Peserta mampu memberikan pertolongan pertama pada penderita yang sedang
mengalami kegawat-daruratan dengan menggunakan manekin CPR.
b. Peserta dapat mengenali tanda-tanda gangguan jalan nafas (Airway),
pernafasan (Breathing), dan sirkulasi pada pasien gawat darurat.
c. Peserta dapat melakukan tehnik-tehnik menjaga jalan nafas.
d. Peserta dapat memberikan bantuan pernafasan.
e. Peserta dapat mendemonstrasikan teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP)
dengan manekin.
4. ANGGARAN
Terlampir
5. PENUTUP
Demikian kerangka acuan pengadaan manekin CPR untuk Resusitasi Jantung Paru ini
kami buat. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Menyetujui
Ns. Hardini Widiastuti, Skep dr. Arief Tajally Adhiatma, MH. Kes