A. LATAR BELAKANG
Penyakit kaki gajah atau filariasis ialah penyakit manular manahun yang
disebabkan oleh cacing dilaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing
ini merusak kelenjar getah bening dan akan mengganggu fungsinya sehingga
dapat menimbulkan gejala peradangan kelenjar getah bening dan bila berlangsung
lama aan menimbulkan pembesaran kaki dan tangan yang tidak bisa sembuh
seumur hidup.
Pada tahun 2000 WHO mendeklarasikan “Eliminasi Penyakit Kaki Gajah
secara Global di tahun 2020”. Hal sini ditindak lanjuti dengan Peraturan Presiden
RI No. 7 Tahun 2005 tentang RP JMN Tahun 2004-2009 Bab 28. B. 5 yang
menyatakan Filariasis sebagai salah satu program prioritas P2M serta tentang
Pelaksanaan Pengobatan Massal Filariasis Dalam Rangka Eliminasi Filariasis di
Indonesia.
Kabupaten BLORA sebagai salah satu daerah endemis dfilariasis/kaki
gajah menetapkan pelaksanaan eliminasi penyakit Kaki Gajah selama 5 (lima)
tahun berturut-turut di seluruh Kecamatan mulai tahun 2015 hingga 2019 sebagai
upaya menghentikan penularan cacing filaria.
Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah adalah bulan dimana setiap
penduduk yang tinggal diselsuruh wilayah Kabuapten BLORA serentak minum
obat pencegahan penyakit filariasis/kaki gajah melalui kegiatan Pemberian Obat
pencegahan Massal (POPM) Filariasis dengan stratefi sebagai berikut :
1. Melaksanakan POPM filariasis secara serentak pada di seluruh kecamatan
wilayah Kabupaten BLORA.
2. Mengefektifkan koordinasi lintas puskesmas dan lintas Desa dalam
pelaksanaan kegiatan POPM filariasis baik saat persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi.
3. Meningkatkan kampanye dan penggerakan masyarakat agar tercapai cakupan
POPM filariasis adalah lebih dari 80% dari sasaraan (penduduk usia
2, kecuali wanita hamil, menyusui, orang sedang sakit, gizi buruk, epilepsi)
sebagai prasyarat suksesnya upaya eliminasi dilariasis.
B. TUJUAN
1. Tersosialisasinya tujuan kegiatan BELKAGA.
2. Adanya dukungan pelaksanaan BELKAGA.
3. Tersusunya Pengorganisasian kegiatan POPM Filariasi
C. PESERTA PERTEMUAN
Jumlah peserta pertemuan direncanakan sebanyak 30 (Dua puluh lima) orang
yang terdiri dari kader dan perangkat desa dan tokoh masyarakat.
D. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan tersebut telah diselenggarakan pada :
Hari/Tanggal : Kamis, 27 September 2018
Jam : 09.00 WIB – selesai
Pemimpin pertemuan : Kepala desa Bekutuk
Tempat : Aula Desa Bekutuk
HASIL
1. Terselenggaranya kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
Filariasis (Kaki Gajah) terhadap seluruh penduduk sasaran wilayah desa
Bekutuk secara serentak dengan cakupan pengobatan yang tinggi dan merata
agar terhentinya mata rantai penularan penyakit kaki gajah.
2. Adanya komitmen dari seluruh masyarakat untuk mendukung Pemberian
Obat Pencegahan Massal Filariasis.
3. Adanya kesepakatan Pemberian obat Pencegahan Massal filariasis.
E. BIAYA
Biaya pertemuan bersumber dari APBN Provinsi Jawa Tengah tahun 2018.
Kaki gajah atau filariasis adalah penyakit menular menahan yang disebabkan
oleh infeksi cacinhg mikrofilaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing
ini merusak kelenjar getah bening dan bila berlangsung lama akan menimbulkan
cacat menetap yang tidak bisa sembuh seumur hidup, berupa pembengkakan di kaki,
lengan atau alat kelamin baik laki-laki maupun perempuan, bukan penyakit keturunan
/ kutukan bakan pula santet.
Dampak penyakit kaki gajah mengalami kerugian ekonomi, cacat menetap,
tidak produktif karena susah beraktifita, butuh perawatan mahal, psikologis dan
interaksi sosial tergannggu.
Semua orang berisiko tertular penyakit kaki gajah. Gejala awal biasanya
berlangsung bertahun-tahun tanpa ada gejala nyata walaupun mikrofilaria ada di
dalam darah perifer manusia (perlu waspada terutama di daerah endemis kaki gajah)
Larva 3 (L3) yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
akan tumbuh menjadi cacing dewasa (Makrofilaria) di dalam sistem limfatik manusia
terus berkembang biak menjadi semakin banyak sehingga mengganggu aliran limfe
berupa penyumbatan dan akumulasi cairan limfe yang masuk ke jaringan sehingga
terjadi pembesaran (Elephantiasis)
Butuh waktu 5-10 tahunh untuk terjadi pembesaran di bagian tubuh manusia.
Tanda-tanda klinis/tanda-tanda awal untuk mengetahui adanya mikrodilaria di
tubuh kira adalah :
1. Demam/panas berulang selama 3-5 hari.
2. Pembengkakan kelenjar getah bening di lipatan paha/ketiak (sekelen tanpa ada
luka).
Apabila tidak segera dilakukan pengobatan pas gejala klinis/awal dapat
menimbulkan tanda-tanda klinis kronis.
Tanda-tanda klinis kronis kaki gajah yaitu telah adanya pembesaran bersifat
menetap pada kaki, lengan, buah dada, buah zakar (Elephantiasis skroti)
Penularan penyakit kaki gajah melalui gigitan nyamuk yang mengandung
mikrofilaria (ukurannya sangat kecil, stadium larva 3(L3), hanya dapat dilihat dengan
mikroskop). Mikrofilara penyebab kaki gajah ada 3 spesies yaitu :
1. Wuchereria Bancrofti
2. Brugia Malayi
3. Brugia Timori
Di tubuh manusia cacing tumbuh menjadi dewasa (Makrofilaria) dan cacing
betina berkembang biak menghasilkan mikrofilaria. Kecenderungan hidup dan
beraktifitas pada malam hari di pembuluh darah tepi manusia memudahkan
mikrofilaria terbawa saat ada gigitan nyamuk terutama pada malam hari. Nyamuk
mengigit manusia yang di darahnya ada cacing mikrofilaria kemudian cacing
mikrofilaria ikut masuk ke tubuh nyamuk, di dalam tubuh nyamuk mikrofilaria ikut
masuk ke tubuh nyamuk, di dalam tubuh nyamuk mikrofilaria tubuh menjadi L3,
kemudian akan terjadi proses pindah L3 ke manusia melalui gigitan nyamuk penular.
Ada 23 spesies nyamuk dapat menularkan kaki gajah te3rutama dari
genus/kelompok yaitu Anopheles, Culex, Aedes, Mansonia, Armigeres.
Pengobatan
Pengobatan pada orang/individu yang di dalam darahnya mengandung
mikrofilaria dari hasil pemeriksaan laboratorium akan diberi obat Diethyl
Carbamazine Citrate (DEC) dikombinasi dengan Albendazole sesuai dosis.
Untuk memutus rantai penularan pada daerah endemis kaki gajah dilakukan
pengobatan massal bagi semua masyarakat sesuai kriteria, dengan pemberian obat
massal pencegahan (POMP) kaki gajah yaitu obat Diethyl Carbamazine Citrate
(DEC) dikombinasis dengan Albendazole sesuai dosis yang diminum sekali setahun
selama 5 – 10 tahun.
Cara Menularnya Bagaimana ?
Penularan penyakit kaki gajah melalui gigitan nyamuk yang mengandung
mikrofilaria (ukurannya sangat kecil, stadium larva, hanya dapat dilihat dengan
miskrokop). Mikrofilaria penyebab kaki gajah ada 3 spesies yaitu :
1. Wuchereria Bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
Di tubuh manusia cacing tumbuh menjadi dewas (Makrofilaria) dan cacing
betina berkembang biak menghasilkan mikrofilaria. Kecenderungan hidup dna
beraktifitas pada malam hari di pembuluh darah tepi manusia memudahkan
mikrofilaria terbawa saat ada gigitan nyamuk terutama pada malam hari. Nyamuk
menggigit manusia yang di darahnya ada cacing mikrofilaria kemudian cacing
mikrofilaria ikut masuk ke tubuh nyamuk, di dalam tubuh nyamuk mikrofilaria
tumbuh menjadi L3, kemudian akan terjadi proses pindah L3 ke manusia melalui
gigitan nyamuk penular.
Pengobatannya bagaimana ?
Untuk memutus rantai penularan pada daerah endemis kaki gajah dilakukan
pengobatan massal bagi semua masyrakat sesui kriteria, dengan pemberian obat
massal pencegahan (POMP) kaki gajakh yaitu obat Diethyl Carbamazine Citrate
(DEC) Dikombinasi dengan Albendazole sesuai dosis yang diminum sekali setahun
selama 5 – 10 tahun.
Pencegahan
1. Hindari gigitan nyamuk
2. Bebaskan rumah dan lingkungan kita dari sarang nyamuk
3. Patuh dan taat minum obat bagi penderita kaki gajah
Pada tahun 2000 WHO mendeklarasikan “Eliminasi Penyakit Kaki Gajah
secara Global di Tahun 2020.” Hal ini ditindak lanjuti dengan Peraturan Presiden RI
No. 7 Tahun 2005 tentang RPJMN Tahun 2004-2009 Bab 28. B.5 yang menyatakan
filariasis sebagai salah satu program prioritas P2M serta surat edaran menteri dalam
negeri RINO. 443..43/875/SJ. TGL : 24 APRIL 2007 tentang pelaksanaan pengobatan
massal filariasis dalam rangka eliminasi filariasis di Indonesia.
Kabupaten Blora sebagai salah satu daerah endemis filariasis / kaki gajah
menetapkan pelaksanaan eliminasi penyakit kaki gajah selama 5 (lima) tahun
berturut-turut di seluruh kecamatan mulai tahun 2015 hingga 2019 sebagai upaya
menghentikan penularana cacing filaria.
Bulan eliminasi penyakit kaki gajah adalah bulan dimana setiap penduduk
yang tinggal di seluruh wilayah kabupaten Blora serentak minum obat pencegahan
penyakit filariasis / kaki gajah melalui kegiatan pemberian obat pencegahan massal
filariasis (POPM) al (POPM) filariasis dengan strategi sebagai berikut :
1. Melaksanakan POMP filariasis secara serentak pada bulan Oktober di seluruh
kecamatan wilayah kabupaten Blora.
2. Mengefektifkan koordinasi lintas puskesmas dan lintas desa dalam pelaksanaan
kegiatan POPM filariasis baik daat persiapan, pelaksanaan, maupun evaluasi.
3. Meningkatkan kampanye penggerakan masyarakat agar tercapai cakupan POPM
filariasis adalah lebih dari 80% sasaran (Penduduk usia > 2, kecuali wanita hamil,
menyusui, orang yang sedang sakit, gizi buruk, epilepsi) sebagai prasarat
suksesnya upaya eliminasi filariasis.
KESIMPULAN
Penyakit kaki gajah atau filariasis ialah penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing ini
merusak kelenjar getah bening dan akan mengganggu fungsinya sehingga dapat
menimbulkan gejala peradangan kelenjar getah bening dan bila berlangsung lama
akan menimbulkan pembesaran kaki dan tangan yang tidak bisa sembuh seumur
hidup.
Kabupaten Blora sebagai salah satu daerah endemis filariasis / kaki gajah
menetapkan pelaksanaan eliminasi penyakit Kaki Gajah selama 5 (lima) tahun
berturut-turut di seluruh Kecamatan mulai tahun 2015 hingga 2019 sebagai upaya
menghentikan penularan cacing filaria.
Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah adalah bulan dimana setiap penduduk
yang tinggal di seluruh wilayah Kabupaten Blora serentak minum obat pencegahan
penyakit filariasis / kaki gajah melalui kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal
(POPM) Filariasis dengan strategi sebagai berikut :
1. Melaksanakan POPM filariasis secara serentak pada bulan Oktober di seluruh
kecamatan wilayah Kabupaten Blora.
2. Mengefektifkan koordinasi lintas puskesmas dan lintas Desa dalam pelaksanaan
kegiatan POPM filariasis baik saat persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
3. Meningkatkan kampanye dan penggerakan masyarakat agar tercapai cakupan
POPM filariasis adalah lebih dari 80% dari sasaran.
KESEPAKATAN
Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit yang disebabkan infeksi cacing
mikrofilaria, pditularkan melalui gigitan nyamuk, dapat menimbulkan cacat menetap,
berupa pembengkakan di kaki / lengan / alat kelamin baik laki-laki / perempuan.
I. TUJUAN
Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah bertujuan untuk terselenggaranya kegiatan
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
A. LATAR BELAKANG
Penyakit kaki gajah atau filariasis ialah penyakit manular manahun yang
disebabkan oleh cacing dilaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing
ini merusak kelenjar getah bening dan akan mengganggu fungsinya sehingga
dapat menimbulkan gejala peradangan kelenjar getah bening dan bila berlangsung
lama aan menimbulkan pembesaran kaki dan tangan yang tidak bisa sembuh
seumur hidup.
Pada tahun 2000 WHO mendeklarasikan “Eliminasi Penyakit Kaki Gajah
secara Global di tahun 2020”. Hal sini ditindak lanjuti dengan Peraturan Presiden
RI No. 7 Tahun 2005 tentang RP JMN Tahun 2004-2009 Bab 28. B. 5 yang
menyatakan Filariasis sebagai salah satu program prioritas P2M serta tentang
Pelaksanaan Pengobatan Massal Filariasis Dalam Rangka Eliminasi Filariasis di
Indonesia.
Kabupaten BLORA sebagai salah satu daerah endemis dfilariasis/kaki
gajah menetapkan pelaksanaan eliminasi penyakit Kaki Gajah selama 5 (lima)
tahun berturut-turut di seluruh Kecamatan mulai tahun 2015 hingga 2019 sebagai
upaya menghentikan penularan cacing filaria.
Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah adalah bulan dimana setiap
penduduk yang tinggal diselsuruh wilayah Kabuapten BLORA serentak minum
obat pencegahan penyakit filariasis/kaki gajah melalui kegiatan Pemberian Obat
pencegahan Massal (POPM) Filariasis dengan stratefi sebagai berikut :
1. Melaksanakan POPM filariasis secara serentak pada bulan Oktober di seluruh
kecamatan wilayah Kabupaten BLORA.
2. Mengefektifkan koordinasi lintas puskesmas dan lintas Desa dalam
pelaksanaan kegiatan POPM filariasis baik saat persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi.
3. Meningkatkan kampanye dan penggerakan masyarakat agar tercapai cakupan
POPM filariasis adalah lebih dari 80% dari sasaraan (penduduk usia
2, kecuali wanita hamil, menyusui, orang sedang sakit, gizi buruk, epilepsi)
sebagai prasyarat suksesnya upaya eliminasi dilariasis
B. TUJUAN
1. Tersosialisasinya tujuan kegiatan BELKAGA.
2. Adanya dukungan pelaksanaan BELKAGA.
3. Tersusunya Pengorganisasian kegiatan POPM Filariasis.
Tersusunnya RTL POPM Tingkat Desa
F. PESERTA PERTEMUAN
Jumlah peserta pertemuan direncanakan sebanyak 30 orang