Anda di halaman 1dari 10

Turbin gas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mesin ini memiliki kompresor radial tahapan-tunggal dan turbin, recuperator, dan foil bearings.

Penggantian mesin turbin gasHoneywell AGT1500 pada tank M1A1 Abrams.

Turbin gas itu adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus
gas pembakaran. Dia memiliki kompresor naik ke-atas dipasangkan dengan turbin turun ke-
bawah, dan sebuah bilik pembakaran di-tengahnya.
Energi ditambahkan di arus gas di pembakar, di mana udara dicampur dengan bahan
bakar dan dinyalakan. Pembakaran meningkatkan suhu, kecepatan dan volume dari aliran gas.
Kemudian diarahkan melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-baling turbin, memutar
turbin dan mentenagai kompresor.
Energi diambil dari bentuk tenaga shaft, udara terkompresi dan dorongan, dalam segala
kombinasi, dan digunakan untuk mentenagai pesawat terbang, kereta, kapal, generator, dan
bahkan tank.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Sejarah
o 1.1Teori operasi
 2Pendahuluan
 3Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)
 4Klasifikasi Turbin Gas
o 4.1Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)
o 4.2Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)
 5Siklus-Siklus Turbin Gas
o 5.1Siklus Ericson
o 5.2Siklus Stirling
o 5.3Siklus Brayton
 6Perkembangan Gas Turbin
 7Komponen Turbin Gas
o 7.1Air Inlet Section.
o 7.2Compressor Section.
o 7.3Combustion Section.
o 7.4Turbin Section.
o 7.5Exhaust Section.
 8Komponen penunjang turbin gas
o 8.1Starting Equipment.
o 8.2Coupling dan Accessory Gear.
o 8.3Fuel System.
o 8.4Lube Oil System.
o 8.5Cooling System.
 9Maintenance Turbin Gas
o 9.1Preventive Maintenance.
o 9.2Repair Maintenance.
o 9.3Predictive Maintenance.
o 9.4Corrective Maintenance.
o 9.5Break Down Maintenance.
o 9.6Modification Maintenance.
o 9.7Shut Down Maintenance.
 10Lihat pula
 11Referensi
 12Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Photo of the Metrovick Gatric first marine gas-turbine. It was installed in the Royal Navy's Motor Gun Boat
MGB 2009 in 1947
 150: Hero's Engine (aeolipile) - tampaknya Pahlawan mesin uap itu dianggap tidak lebih dari
satu mainan, dan dengan demikian potensi penuh tidak menyadari selama berabad-abad.
 1500: The "Chimney Jack" digambar oleh Leonardo da Vinci yang memutar pemanggangan.
Udara panas dari api naik melalui serangkaian penggemar yang menghubungkan dan
memutar pemanggangan.
 1551: Jawad al-Din menemukan sebuah uap turbin, yang ia gunakan untuk kekuasaan diri-
rotating meludah. [1]
 1629: Jets uap turbin yang dirotasi kemudian diputar digerakkan mesin pabrik stamping
memungkinkan untuk dikembangkan oleh Giovanni Branca.
 1678: Ferdinand Verbiest membangun sebuah model kereta uap mengandalkan jet
kekuasaan.
 1791: Sebuah paten diberikan kepada John Barber, seorang Inggris, untuk pertama turbin
gas sejati. Penemuannya itu sebagian besar elemen hadir dalam turbin gas modern. Turbin
ini dirancang untuk menyalakan sebuah yg tdk mempunyai kuda kereta.
 1872: Sebuah turbin gas mesin ini dirancang oleh Dr Franz Stolze, tapi mesin tidak pernah
berlari di bawah kekuasaan sendiri.
 1894: Sir Charles Parsons dipatenkan ide mendorong sebuah kapal dengan turbin uap, dan
membangun sebuah demonstrasi kapal (yang Turbinia ). Prinsip ini masih propulsi dari
beberapa digunakan.
 1895: Tiga 4-ton 100 kW Parsons aliran radial generator dipasang di Cambridge Power
Station, dan digunakan untuk daya listrik pertama skema penerangan jalan di kota.
 1903: A Norwegia, Ægidius Elling, mampu membangun turbin gas pertama yang mampu
menghasilkan kekuatan yang lebih dibandingkan yang dibutuhkan untuk menjalankan
komponen-nya sendiri, yang dianggap sebagai pencapaian pada masa ketika pengetahuan
tentang aerodinamis terbatas . Menggunakan kompresor rotary dan turbin itu dihasilkan
11 hp (besar-besaran untuk hari-hari). Karyanya ini kemudian digunakan oleh Sir Frank
Whittle.
 1913: Nikola Tesla paten yang Tesla turbin berdasar pada Batas lapisan efek.
 1914: Aplikasi untuk mesin turbin gas yang diajukan oleh Charles Curtis.
 1918: Salah satu produsen turbin gas terkemuka hari ini, General Electric, mulai divisi
mereka turbin gas.
 1920: teori praktis aliran gas melalui saluran ini dikembangkan menjadi lebih formal (dan
berlaku untuk turbin) teori aliran gas lalu airfoils oleh Dr A. A. Griffith.
 1930: Sir Frank Whittle dipatenkan desain untuk turbin gas untuk jet. Karyanya pada tenaga
penggerak gas mengandalkan kerja dari semua orang yang sebelumnya bekerja di bidang
yang sama dan dia telah sendiri menyatakan bahwa penemuannya akan sulit untuk
mencapai tanpa Ægidius Elling karya. Pertama yang berhasil menggunakan mesin-nya pada
April 1937.
 1934: Raúl Pateras de Pescara dipatenkan pada free-piston mesin sebagai gas generator
turbin gas.
 1936: Hans von Ohain dan Max Hahn di Jerman mengembangkan desain mesin dipatenkan
sendiri pada saat yang sama bahwa Sir Frank Whittle adalah mengembangkan desain di
Inggris.

Teori operasi[sunting | sunting sumber]

Turbin gas dijelaskan secara termodinamika oleh Siklus Brayton, di mana udara dikompresi
secara isentropic, pembakaranterjadi pada tekanan konstan, dan ekspansi terjadi di turbin
secara isentropik kembali ke tekanan awal.
Dalam praktiknya, gesekan dan turbulensi menyebabkan:

1. Isentropic non-kompresi: untuk suatu tekanan secara keseluruhan rasio, suhu


pengiriman kompresor lebih tinggi dari ideal.
2. Ekspansi Non-isentropic: walaupun penurunan suhu turbin yang diperlukan untuk
menggerakkan kompresor tidak terpengaruh, tekanan terkait rasio lebih besar, yang
mengurangi ekspansi yang tersedia untuk menyediakan kerja yang bermanfaat.
3. Tekanan kerugian dalam asupan udara, combustor dan knalpot: mengurangi ekspansi
yang tersedia untuk menyediakan kerja yang bermanfaat.
Seperti semua siklus mesin panas, suhu pembakaran yang lebih tinggi berarti lebih
besar efisiensinya. Faktor pembatas adalah kemampuan baja, nikel, keramik, atau materi lain
yang membentuk mesin untuk menahan panas dan tekanan. Berbagai metode dibutuhkan untuk
menjaga temperatur. Kebanyakan turbin juga mencoba untuk memulihkan knalpot panas (heat
recovery), yang merupakan energi terbuang. Recuperator adalah heat exchanger yang
menangkap panas knalpot dan memindahkan panasnya ke udara terkompresi yang menuju
pembakaran. Gabungan siklus desain memanfaatkan panas terbuang ke sistem. Dan gabungan
panas dan daya (co-generation) menggunakan panas terbuang untuk produksi panas.
Pendahuluan[sunting | sunting sumber]
Gas-turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar
turbin dengan pembakaran internal. Di dalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi
energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan
daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang
bakar dan turbin gas.

Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine


Engine)[sunting | sunting sumber]
Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor berfungsi
untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara juga
meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar
dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar.
Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat
dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati
turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

 Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan


 Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara
kemudian di bakar.
 Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel.
 Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugiankerugian yang
dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada
menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga
komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:

 Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure losses) di
ruang bakar.
 Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya gesekan
antara bantalan turbin dengan angin.
 Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan perubahan
komposisi kimia dari fluida kerja.
 Adanya mechanical loss, dsb.

Klasifikasi Turbin Gas[sunting | sunting sumber]


Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya. Menurut
siklusnya turbin gas terdiri dari:

 Turbin gas siklus tertutup (Close cycle)


 Turbin gas siklus terbuka (Open cycle)
Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin gas siklus
terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfer, sedangkan untuk
siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam proses awal.
Dalam industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu :
Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)[sunting | sunting sumber]
Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan energi listrik
untuk keperluan proses di industri.
Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)[sunting | sunting sumber]
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan turbin
bertekanan rendah, di mana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah
seperti kompresor pada unit proses.

Siklus-Siklus Turbin Gas[sunting | sunting sumber]


Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum yaitu:
Siklus Ericson[sunting | sunting sumber]
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua proses isotermis
dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik (reversible isobaric).
Proses perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus internal
(regenerator), di mana effisiensi termalnya adalah : hth = 1 – T1/Th, di mana T1 = temperatur
buang dan Th = temperatur panas.
Siklus Stirling[sunting | sunting sumber]
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik
(isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi termalnya sama dengan
efisiensi termal pada siklus Ericson.
Siklus Brayton[sunting | sunting sumber]
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat ini siklus
ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisis
untuk performance upgrading. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang
diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap
keadaan proses dapat dianalisis secara berikut:

Siklus Brayton
Proses 1 ke 2 (kompresi isentropik). Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 –
h1). Proses 2 ke 3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah kalor yang
dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 – h2). Proses 3 ke 4, ekspansi isentropik di dalam turbin. Daya
yang dibutuhkan turbin: WT = (ma + mf) (h3 – h4). Proses 4 ke 1, pembuangan panas pada
tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 – h1)

Perkembangan Gas Turbin[sunting | sunting sumber]


Disain pertama turbin gas dibuat oleh John Wilkins seorang Inggris pada tahun 1791. Sistem
tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak, kompresornya
digerakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi. Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze
merancang sistem turbin gas yang menggunakan kompresor aksial bertingkat ganda yang
digerakkan langsung oleh turbin reaksi tingkat ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H.
Holzworth, dibuat suatu sistem turbin gas yang mencoba menggunakan proses pembakaran
pada volume konstan. Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbentur pada masalah
konstruksi ruang bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai beban. Tahun 1904,
“Societe des Turbomoteurs” di Paris membuat suatu sistem turbin gas yang konstruksinya
berdasarkan disain Armengaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair. Temperatur
gas pembakaran yang masuk sekitar 450 C dengan tekanan 45 atm dan kompresornya langsung
digerakkan oleh turbin.
Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang pesat di mana
diperoleh efisiensi sebesar kurang lebih 15%. Pesawat pancar gas yang pertama diselesaikan
oleh “British Thomson Houston Co” pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank Whittle
(tahun 1930).

Komponen Turbin Gas[sunting | sunting sumber]


Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section, compressor
section, combustion section, turbine section, dan exhaust section. Sedangkan komponen
pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil system, cooling system, dan beberapa
komponen pendukung lainnya. Berikut ini penjelasan tentang komponen utama turbn gas:
Air Inlet Section.[sunting | sunting sumber]
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum masuk ke
kompresor. Bagian ini terdiri dari:

 Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk di mana di dalamnya terdapat peralatan
pembersih udara.
 Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel yang terbawa
bersama udara masuk.
 Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
 Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet house,
udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
 Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat memasuki ruang
kompresor.
 Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara yang
masuk agar sesuai dengan yang diperlukan
Compressor Section.[sunting | sunting sumber]
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk
mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga
pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat
menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:

 Compressor Rotor Assembly. Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada
porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara
aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi.
Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di
sekeliling sumbu rotor.
 Compressor Stator. Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
 Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk ke inlet
bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
 Forward Compressor Casing, bagian casing yang di dalamnya terdapat empat stage
kompresor blade.
 Aft Casing, bagian casing yang di dalamnya terdapat compressor blade tingkat 5-10.
 Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat keluarnya
udara yang telah dikompresi.
Combustion Section.[sunting | sunting sumber]
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja yang berupa
udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang
diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces
yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai
energi panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut
yang jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-
komponen itu adalah :

 Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara udara yang
telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
 Combustion Liners, terdapat di dalam combustion chamber yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya pembakaran.
 Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam combustion liner.
 Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam combustion
chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
 Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar
sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
 Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion chamber.
 Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses pembakaran
terjadi.
Turbin Section.[sunting | sunting sumber]
Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi mekanik yang
digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang
dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya
digunakan untuk kerja yang dibutuhkan. Komponen-komponen pada turbin section adalah
sebagai berikut :

 Turbin Rotor Case


 First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage turbine
wheel.
 First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik dari aliran udara
yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.
 Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas panas ke second
stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua turbin wheel.
 Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang masih cukup
besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar.
Exhaust Section.[sunting | sunting sumber]
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan gas
panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu : (1)
Exhaust Frame Assembly, dan (2)Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser
pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan
dibuang ke atmosfer melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfer gas panas sisa
tersebut diukur dengan exhaust thermocouple di mana hasil pengukuran ini digunakan juga
untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18
buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.

Komponen penunjang turbin gas[sunting | sunting sumber]


Adapun beberapa komponen penunjang dalam sistem turbin gas adalah sebagai berikut:
Starting Equipment.[sunting | sunting sumber]
Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting equipment yang
digunakan di unit-unit turbin gas pada umumnya adalah :

 Diesel Engine, (PG –9001A/B)


 Induction Motor, (PG-9001C/H dan KGT 4X01, 4X02 dan 4X03)
 Gas Expansion Turbine (Starting Turbine)
Coupling dan Accessory Gear.[sunting | sunting sumber]
Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan
digerakkan. Ada tiga jenis coupling yang digunakan, yaitu:

 Jaw Cluth, menghubungkan starting turbine dengan accessory gear dan HP turbin rotor.
 Accessory Gear Coupling, menghubungkan accessory gear dengan HP turbin rotor.
 Load Coupling, menghubungkan LP turbin rotor dengan kompressor beban.
Fuel System.[sunting | sunting sumber]
Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2.
Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-
partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi dengan
knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel
gas.
Lube Oil System.[sunting | sunting sumber]
Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada setiap komponen
sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada bagian-bagian utama turbin gas dan trush bearing
juga untuk accessory gear dan yang lainnya. Lube oil system terdiri dari:

 Oil Tank (Lube Oil Reservoir)


 Oil Quantity
 Pompa
 Filter System
 Valving System
 Piping System
 Instrumen untuk oil
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube oil guna
keperluan lubrikasi, yaitu:

 Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan oleh HP shaft pada gear
box yang mengatur tekanan discharge lube oil.
 Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh tenaga listrik,
beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
 Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi jika kedua pompa diatas
tidak mampu menyediakan lube oil.
Cooling System.[sunting | sunting sumber]
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara dipakai untuk
mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing. Komponen-komponen utama dari
cooling system adalah:

 Off base Water Cooling Unit


 Lube Oil Cooler
 Main Cooling Water Pump
 Temperatur Regulation Valve
 Auxilary Water Pump
 Low Cooling Water Pressure Swich

Maintenance Turbin Gas[sunting | sunting sumber]


Maintenance adalah perawatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan
terlalu cepat terhadap semua peralatan di pabrik, baik yang sedang beroperasi maupun yang
berfungsi sebagai suku cadang. Kerusakan yang timbul biasanya terjadi karena keausan dan
ketuaan akibat pengoperasian yang terus-menerus, dan juga akibat langkah pengoperasian
yang salah. Maintenance pada turbine gas selalu tergantung dari faktor-faktor perasional dengan
kondisi yang berbeda disetiap wilayah, karena operasional turbine gas sangat tergantung dari
kondisi daerah operasional. Semua pabrik pembuat turbine gas telah menetapkan suatu
ketetapan yang aman dalam pengoperasian sehingga turbine selalu dalambatas kondisi aman
dan tepat waktu untuk melakukan maintenance. Secara umum maintenance dapat dibagi dalam
beberapa bagian, diantaranya adalah:
Preventive Maintenance.[sunting | sunting sumber]
Suatu kegiatan perawatan yang direncanakan baik itu secara rutin maupun periodik, karena
apabila perawatan dilakukan tepat pada waktunya akan mengurangi down time dari peralatan.
Preventive maintenance dibagi menjadi:

 Running Maintenance. Suatu kegiatan perawatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk
memperbaiki equipment yang rusak saja dalam satu unit. Unit produksi tetap melakukan
kegiatan.
 Turning Around Maintenance. Perawatan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan
pengoperasiannya.
Repair Maintenance.[sunting | sunting sumber]
Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak kritis, atau disebut juga peralatan-
peralatan yang tidak mengganggu jalannya operasi.
Predictive Maintenance.[sunting | sunting sumber]
Kegiatan monitor, menguji, dan mengukur peralatan-peralatan yang beroperasi dengan
menentukan perubahan yang terjadi pada bagian utama, apakah peralatan tersebut berjalan
dengan normal atau tidak.
Corrective Maintenance.[sunting | sunting sumber]
Perawatan yang dilakukan dengan memperbaiki perubahan kecil yang terjadi dalam disain, serta
menambahkan komponen-komponen yang sesuai dan juga menambahkan material-material
yang cocok.
Break Down Maintenance.[sunting | sunting sumber]
Kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada peralatan
sehingga tidak dapat berfungsi seperti biasanya.
Modification Maintenance.[sunting | sunting sumber]
Pekerjaan yang berhubungan dengan disain suatu peralatan atau unit. Modifikasi bertujuan
menambah kehandalan peralatan atau menambah tingkat produksi dan kualitas pekerjaan.
Shut Down Maintenance.[sunting | sunting sumber]
Kegiatan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan
pengoperasiannya.

Anda mungkin juga menyukai