Anda di halaman 1dari 2

Tatalaksana Hipertensi

A.Non-Farmakologi
Pada terapi ini pasien hipertesi melakukan perubahan gaya hidup (lifestyle modification),
diantaranya yaitu :

 Menghilangkan stres
 Diet : diet rendah natrium,diet rendah kalori,diet rendah kolestrol
 Latihan aerobik teratur
 Mengurangi berat badan
 Dan mengendalikan faktor resiko lainnya yang mendukung timbulnya arteriosklerosis

Untuk hipertensi tingkat 1 tanpa faktor resiko dan tanpa target organ damage (TOD), Perubahan
pola hidup dapat dicoba sampai 12 bulan. Sedangkan bila disertai kelainan penyerta, seperti : gagal
jantung, penyakit jantung koroner, diabetes melitus, danriwaat stroke maka terapi frmakologi harus
dimulai dini.

B. Farmakologi
Untuk terapi farmakologi pada pasien hipertensi umumnya ada lima golongan obat, yaitu :

1. Deuretik
Deuretik bekerja meningkatkan ekresi natrium,air dan klorida. Sehingga menurunkkan
volume darah dan cairan ekstraseluler. Akibatnya terjadi penurunan curah jantung dan
tekanan darah. Contoh obat golongan deuretik : hidoklorotiazid, indapmid, klortalidon,
metolozon, furosemid, torsemid, bumitanid,amilorid.
2. Penghambat adrenergik
penghambat adreoseptor beta( B-bloker)
berbagai mekanisme penurunan tekanan darah akibat pemberian B-bloker antaralain :
(1)penurunan frekuensi denyut jantung(2)hambatan sekresi renin di sel-sel jukstaglomelurel
ginjal dengan akibat penurunan produksi angiotensn II (3) efek sentral yang mempengaruhi
aktivitas sraf simpatis, perubahan snsivitas baroreseptor, perubahan aktivitas neuron
adrenergik perifer dan peningkatan biosintesisprostasiklin. Contoh obat golongan ini adalah :
klonidin, guanabenz, metil-dopa, labetoll, karteolol, pindolol, propaolol, atenolol, reserpin,
trimetafan,fentolamin.
3. Vasodilator
Golongan obat yang digunakan untuk melebarkan pembuluh darah. Obat ini bekerj dengan
cara mempengaruhi otot-otot pada dinding pembuluh darah arteri maupun vena.
Vasodialtor akan mengurangi ketegangan dinding otot pembuluh darah, sehingga
memudahkan aliran darah.contoh obatnya yaitu : hidralazin,minoksdil diazoksid,nitroprusid.
4. Penghambat sistem renin-angiotensin
 ACE-inhibitor
menghambat perubahan AI menjadi AII sehingga terjadi vasodilatasidan enuruan
sekresi aldosteron.contoh : kaptopril,lisinopril,enalapril,kuinapril.
 Antaonis reseptor angitensin ( angiotensin receptor bloker )

Pemberian obat ini akan menghambat semu efek AII :vasokontriksi, sekresi
aldosteron,rangsanga nsaraf simpatis.contoh :
losartan,valsartan,irbesrtan,telmisartan.

 Penghambat renin : aliskiren


Bekerja secara spesifik dan langsung dalam rangkaian reaksi sitem renin angiotensin.
Akibatnya aktivitas renin plasma aakan turun dan menghambat konversi
angiotensinogen manjadi angiotensin I.
5. Antagonis kalsium
Menghambat influks kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokarddi pembuluh
darah, antasonis kalsium terutama menimbulkan relakasi anteriol.contoh :nifedipin,
amlodipin, felodipin XL,nikardipin.

Daftar pustaka :

1. Gordon, W. H. (2013). PENYAKIT VASKULER HIPERTENSIF. Dalam B. W. Isselbacher,


HARRISON PRINSIP-PRINSIP ILMU PENYAKIT DALAM (hal. 1256). Yogyakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.

2. Nafrialdi. (2016). ANTHIPERTENSI. Dalam N. dkk, FARMAKOLOGI DAN TERAPI (hal. 345-365).
Jakarta: DEPARTEMEN FARMAKOLOGI DAN TERAPEUTIK FAKULTAS KEDOKTERAN UI .

Anda mungkin juga menyukai