(Metode Pelaksanaan) Rehab Irigasi
(Metode Pelaksanaan) Rehab Irigasi
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. Administrasi Laporan
a. Kami membuat program pelaksanaan sesuai dengan syarat spesifikasi teknis dengan
menggunakan bar chart dan kurva S yang memperlihatkan setiap kegiatan, antara lain
mencerminkan :
- Mulai, tanggal paling awal
- Selesai, tanggal paling akhir
- Waktu yang diperlukan
- Waktu float
- Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan.
b. Aktifitas yang terlihat pada program kami sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan sementara dan
tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan persetujuan pengiriman peralatan
dan bahan ke lapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun
keagamaan.
c. Dalam pelaksanaan pembuatan administrasi progress dan pelaporan, kami membuat dan
mencatat segala aktifitas kegiatan lapangan dalam beberapa bagian :
- Laporan Harian
Dimana laporan tersebut merupakan laporan periodik atas setiap bagian pekerjaan yang
diminta konsultan pengawas dan Direksi dalam bentuk yang disetujui Direksi. Laporan
dimaksud memuat data-data ; keadaan cuaca, jumlah tenaga staf dan buruh yang
dipekerjakan serta sesuai ketrampilannya, jumlah bahan-bahan ditempat pekerjaan, jumlah
bahan yang sedang dipesan, volume kemajuan pekerjaan, persiapan pekerjaan, peralatan
dan kecelakaan kerja serta informasi yang lain berkaitan erat dengan kemajuan pekerjaan.
- Laporan Mingguan
Memuat rekapitulasi kemajuan volume dari pelaksanaan kegiatan fisik dan non fisik yang
tercantum pada daftar kuantitas dan harga yang telah dicatat pada laporan harian, dan untuk
disampaikan kepada konsultan pengawas dan Direksi guna disetujui dan juga untuk
perbaikan apabila terdapat kesalahan dalam penulisannya.
- Laporan Bulanan
Memuat rekapitulasi kemajuan volume dari pelaksanaan kegiatan fisik dan non fisik yang
tercantum pada RAB yang telah dicatat pada laporan harian, dan laporan mingguan untuk
disampaikan kepada konsultan pengawas dan Direksi guna disetujui dan juga untuk
perbaikan apabila terdapat kesalahan dalam penulisannya.
3. Pekerjaan As Built Drawing
a. Secara umum dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan gambar-gambar yang kami siapkan
merupakan referensi pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan persetujuan dan telah
ditandatangani Konsultan Pengawas dan Direksi. Apabila ada perubahan pada gambar tersebut,
maka perubahan yang telah dilakukan, kembali harus diperiksa dan mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas dan Direksi.
b. Dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan kami menggunakan gambar kontrak sebagai dasar
mempersiapkan gambar pelaksanaan. Gambar kami buat secara lebih detail dan dapat
memperlihatkan penampang melintang dan memanjang dari pekerjaan.
c. Untuk gambar-gambar pekerjaan sementara, secara umum kami juga menyiapkan secara terinci
dan gambar tersebut merinci tentang letak dan detail yang akan kami usulkan untuk
dilaksanakan dilapangan.
d. Gambar-gambar untuk pekerjaan sementara yang berkaitan dengan pekerjaan tetap, secara
lebih mendetail yang akan kami serahkan kepada Direksi pekerjaan sesuai dengan kontrak kerja.
e. Penyiapan gambar-gambar pelaksanaan pekerjaan dilapangan (assbuil drawing/back up data,
kami lakukan dengan sangat teliti. Gambar-gambar tersebut akan kami gunakan sebagai
referensi pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dan apabila terjadi perubahan-perubahan item
pekerjaan yang telah dilaksanakan dilapangan harus sesuai dengan kontrak.
4. Pasangan Profil
a. Pelaksanaan pekerjaan uitzet/pasang profil dilapangan adalh untuk menentukan profil atau patok
sebelum pekerjaan dimulai. kami melaksanakannya dengan didampingi oleh pengawas konsultan
dan pengawas Dinas yang akan menunjukkan titik referensi sebagai pedoman kerja.
b. Patok-patok sementara yang dipasang terbuat dari kayu, dan dipasang pada setiap jarak
antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurut pertimbangan teknis dari
Direksi. Patok-patok ini dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mudah goyah atau hilang dan
patok ini dipakai sebagai Uitzet, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasil
pengukuran, agar mudah terlihat, patok dicat warna merah.
c. Patok pedoman tersebut tetap dijaga, dimana titik Uitzet ini dipakai sebagai titik bantu
didalam pelaksanaan pekerjaan baik oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan ataupun
Team PHO.
d. Pengukuran kami lakukan dilapangan berdasarkan petunjuk dari pengawas konsultan
atau Direksi, apabila pekerjaan dilapangan telah banyak yang berubah, dalam melaksanakan
pengukuran kami melakukan dengan sangat teliti, agar hasil pengukuran selalu dalam batas-
batas keseksamaan, sebagai berikut :
- Titik-titik untuk tampang lintang, boleh terletak kurang dari 20 mm dari posisi yang ditentukan,
baik dalam arah vertikal maupun horizontal.
- Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik tetap atau dibawa kembali ke titik
pertama. Kesalahan penutupan harus kurang dari 10 VL mm, dimana L adalah Panjang atau
jarak circuit pengukuran (dalam Km).
- Patok-patok yang menunjukkan tinggi akhir dari pekerjaan tanah harus dipasang dengan tidak
melewati 2,5 mm dari titik tinggi yang benar.
- Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar harus kurang 20 mm
terhadap posisi yang benar. Titik untuk bangunan harus terletak tidak lebih 2,5 mm dari
kedudukan yang sebenarnya.
e. Pengukuran M.C.O, Untuk mutual chek awal yang akan menghasilkan :
- Data ukur
- Gambar situasi
- Gambar profil memanjang
- Gambar profil melintang
- Construction Drawing (CD)
f. Setiap hasil pengukuran baik data ukur dan gambar harus disesuaikan dan diparaf serta
ditandatangani oleh pihak kami dan konsultan pengawas serta pihak Direksi Teknis. Data dan
gambar yang disajikan harus dibuat pada kertas reproduksi yang berkualitas baik, sehingga
hasilnya dapat dibaca dengan jelas dan dijilid rapi.
5. Photo Dokumentasi
a. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan dilapangan kami mengambil photo dokumentasi dan
menyerahkan photo tersebut kepada konsultan pengawas dan Direksi mengenai kemajuan
pekerjaan dengan ukuran 8 cm x 12 cm pada lokasi yang telah ditentukan oleh Direksi selama
masa kontrak. Photo diambil pada waktu awal/sebelum pelaksanaan, sedang dalam pelaksanaan
dan telah selesainya pelaksanaan pekerjaan serta selesai masa pemeliharaan, serta pada waktu
lain yang ditentukan oleh konsultan pengawas dan Direksi.
b. Photo-photo tersebut juga menjadi indikator dalam penilaian kemajuan pelaksanaan pekerjaan
dilapangan yang mencerminkan setiap item pekerjaan fisik dan non fisik yang tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga. Dalam proses pengambilan photo dokumentasi pihak kami merujuk
kepada arahan dari konsultan pengawas dan Direksi.
4. Pekerjaan Kisdam/Pengeringan
a. Dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan untuk bidang irigasi yang menyangkut dengan pekerjaan
bangunan bendung dan saluran, maka pekerjaan dewatering harus dilakukan, karena fungsi dari
dewatering sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
b. Untuk mengatasi aliran air ataupun rembesan air yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan,
kami melakukan pengeringan dengan cara membuat cofferdam, saluran drainase, genangan atau
bangunan sementara, serta usaha-usaha lainnya yang bertujuan untuk mengeringkan lokasi
pelaksanaan pekerjaan agar bebas dari air.
c. Pada saat melaksanakan pengeringan lokasi pekerjaan, kami memasang, mengerjakan, memelihara
semua peralatan yang diperlukan untuk pembuang air guna memelihara pondasi pasangan dan
bangunan serta bagian pekerjaan yang lain agar pekerjaan kontruksi bebas dari air sesuai dengan
syarat-syarat yang disetujui oleh konsultan pengawas dan Direksi.
4. Pekerjaan Plesteran 1 : 3
a. Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, maka terlebih dahulu kami lakukan pembersihan
permukaan yang akan diplester dari kotoran-kotoran yang melekat, bila kotorannya masih juga
masih melekat, maka kami gunakan sikat baja untuk membersihkannya.
b. Permukaan yang telah bersih tersebut disiram dengan air kemudian baru dilakukan pelaksanaannya.
c. Komposisi campuran plesteran yang kami gunakan adalah 1 : 3 (semen : pasir) dengan ketebalan 15
mm.
d. Setelah pekerjaan plesteran selesai kami kerjakan dengan baik, maka dilakukan asistensi dengan
konsultan pengawas dan Direksi terhadap hasil pelaksanaannya.
Pekerjaan Finishing
a. Pada saat akhir masa pelaksanaan proyek, semua item dari masing-masing pekerjaan akan kami
sempurnakan, sehingga memenuhi semua persyaratan sesuai dengan yang tertuang dalam gambar
rencana dan bestek.
b. Apabila masih juga didapatkan pekerjaan-pekerjaan yang belum sempurna maka, pihak kami selaku
rekanan harus segera menyempurnakannya. Penelitian tingkat kesempurnaan pekerjaan ditentukan
oleh Team konsultan pengawas dan Direksi.
Masa Pemeliharaan
Setelah seluruh rangkaian kegiatan fisik selesai dilaksanakan dengan baik dan sempurna, pekerjaan siap
diserahkan terimakan untuk pertama kalinya, kemudian pekerjaan memasuki masa pemeliharaan yang
jangka waktunya ditentukan dalam kontrak, maka dalam kurun waktu yang telah ditentukan tersebut
terjadi cacat fisik atau kerusakan-kerusakan yang mungkin disebabkan pengaruh-pengaruh dari luar,
kami segera melakukan perbaikannnya, dan perawatan/pemeliharaan terhadap semua kerusakan-
kerusakannya agar fisik proyek sempurna kembali seperti pada saat dilakukan serah terima pertama
kalinya.
TAUFIK
Hj. CUT HELMIYATI Manager Lapangan
DIREKTRIS