Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK

“KARAKTERISTIK BEBAN NOL GENERATOR SINKRON”

Kelompok :3

Kelas : KE2A

Nama pelapor : Martinus Dimas R.

Nama partner : M. Adhi Fatwa R.

M. Ali Ma’ruf

M. Rizki Pratama

Nadya Fitrie P.

Odik Pranoto

Tanggal percobaan : 27 Mei 2015

Tanggal pengumpulan: 3 Juni 2015

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


I. Tujuan
 Menggambar rangkaian percobaan dan merangkai sesuai dengan gambar
 Membuat karakteristik generator sinkron beban nol
 Menentukan tegangan kritis beban nol
 Menerangkan cara pengambilan data

II. Dasar Teori


Dengan memutar generator sinkron diputar pada kecepatan sinkron dan rotor diberi
arus medan (If), maka tegangan (E0) akan terinduksi pada kumparan jangkar stator. Bentuk
hubungannya diperlihatkan pada persamaan berikut.
E0 = c.n.Φ
Dimana, c = konstanta mesin
n = putaran sinkron
Φ = fluks yang dihasilkan oleh If
Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, karenanya
tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If). Apabila
arus medan (If) diubah-ubah harganya, akan diperoleh harga E0. Bila besarnya arus medan
dinaikkan, maka tegangan output juga akan naik sampai titik saturasi (jenuh) seperti
diperlihatkan pada gambar berikut:

Persamaan umum generator sinkron adalah:


E0 = VΦ + Ia (Ra + jXs)
III. Alat dan Bahan
Motor DC Shunt : 1 buah

Generator Sinkron : 1 buah

Slide Regulator : 1 buah

Inverter : 1 buah

Multimeter : 1 buah

Amperemeter : 1 buah

Voltmeter : 1 buah

Kabel Jumper : secukupnya

IV. Langkah Percobaan


1) Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar berikut:

L1

M V E0
L2

L3

If A

2) Menyalakan sumber tegangan


3) Memutar motor dengan slide regulator hingga 1500rpm
4) Mencatat tegangan keluaran (E0) saat arus penguatan (If) 0A
5) Memberikan arus penguatan sebesar 0.1A, sehingga putaran motor turun
6) Mempercepat putaran motor lagi dengan slide regulator sehingga putran konstan
1500rpm
7) Mencatat tegangan keluaran (E0) dan mengulangi percobaan diatas hingga arus
penguatan (If) 1A
V. Data Hasil Percobaan
N If naik If turun
(rpm) If (A) E0 (V) If (A) E0 (V)
1500 0 5 1.00 130
1500 0.10 40 0.95 130
1500 0.15 57 0.90 130
1500 0.20 73 0.85 126
1500 0.25 85 0.80 124
1500 0.30 94 0.75 122
1500 0.35 99 0.70 120
1500 0.40 104 0.65 119
1500 0.45 106 0.60 116
1500 0.50 110 0.55 114
1500 0.55 113 0.50 110
1500 0.60 115 0.45 107
1500 0.65 119 0.40 104
1500 0.70 121 0.35 100
1500 0.75 123 0.30 95
1500 0.80 125 0.25 87
1500 0.85 127 0.20 76
1500 0.90 127 0.15 57
1500 0.95 130 0.10 47
1500 1.00 130 0 6

140

120

100

Tegangan 80
keluaran
E0 (V) 60 If naik
If turun
40

20

0
0 5 10 15 20 25
Arus penguatan .10-2
If (A)
VI. Analisa

VII. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai