Anda di halaman 1dari 3

TERMOREGULASI

Vena Annisa Harahap


0310172052
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi, Semester IV
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

PENGERTIAN TERMOREGULASI
Termoregulasi adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara pembentukan
panas dan kehilangan panas agar dapat mempertahankan suhu tubuh di dalam batas batas
normal.
Pada bayi-baru lahir, akan memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh yang belum
efisien dan masih lemah, sehingga penting untuk mempertahankan suhu tubuh agar tidak
terjadi hipotermi. Proses kehilangan panas pada bayi dapat melalui proses konveksi,
evaporasi, radiasi dan konduksi. Hal ini dapat dihindari bila bayi dilahirkan dalam lingkungan
dengan suhu sekitar 25-28 oC, dikeringkan dan dibungkus dengan hangat.Simpanan lemak
yang tersedia dapat digunakan sebagai produksi panas.
Intake makanan yang adekuat merupakan suatu hal yang penting untuk
mempertahankan suhu tubuh. Jika suhu bayi menurun, lebih banyak energi yang digunakan
untuk memproduksi panas daripada untuk pertumbuhan dan terjadi peningkatan penggunaan
O2, Bayi yang kedinginan akan terlihat kurang aktif dan akan mempertahankan panas
tubuhnya dengan posisi fleksi dan meningkatkan pernafasannya secara menangis, sehingga
terjadi peningkatan penggunaan kalori yang mengakibatkan hipoglikemi yang timbul dari
efek hipotermi, begitu juga hipoksia dan hiperbilirubinemia.
Suhu yang tidak stabil juga mengidentifikasikan terjadinya infeksi, sehingga tindakan
yang dilakukan harus menghindari terjadinya kehilangan panas pada bayi baru lahir. Suhu
tubuh bayi yang normal sekitar 36,5-37oC
Jadi, dapat disimpulkan bahwa termoregulasi adalah kemampuan untuk menjaga
keseimbangan antara pembentukan panas dan kehilangan panas agar dapat mempertahankan
suhu tubuh di dalam batas batas normal.

KLASIFIKASI DAN PENGATURAN SUHU


Suhu tubuh hewan yang aktif hidup antara kisaran suhu yang sempit dimulai dari
beberapa derajat dibawah titik beku air murni (0oC) sampai dengan suhu 50oC. Hewan dapat
bertahan hidup atau pada suhu yang lebih ekstrim namun untuk hidup secara normal hewan
memilih kisaran suhu yang lebih sempit dari kisaran suhu tersebut yang secara ideal dan
disukai agar proses fisiologi optimal.
Berdasarkan perubahan temperatur tubuh hewan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
1. Hewan Ektotermi.
Hewan ektotermi merupakan hewan yang suhu tubuhnya selalu berubah seiring dengan
berubahnya suhu lingkungan. Hewan ini memperoleh sebagian besar panasnya dari sumber-
sumber eksternal, contoh; amfibia, kadal, ular, ikan dan lainnya.
2. Hewan Endotermi
Hewan endotermi merupakan hewan yang suhu tubuhnya selalu konstan sekalipun suhu
lingkungannya sangat berubah. Hewan ini tubuhnya dihangatkan oleh panas yang dihasilkan
dari metabolisme, sehingga hewan ini akan tetap mempertahankan suhu tubuhnya dalam
keadaan yang stabil meskipun suhu dilingkungan fluktuatif, contoh; burung mamalia dan
lainya.
Pada lingkungan yang dingin, endoterm menghasilkan panas yang cukup untuk
mempertahankan suhu tubuh yang pada dasarnya lebih hangat dari suhu sekitarnya. Dalam
lingkungan yang panas, hewan endoterm memiliki mekanisme untuk menyejukkan tubuh,
sehingga mampu bertahan dalam panas yang berlebih. Hewan yang ektoderm memperoleh
sumber panas dari lingkungannya, sehingga lebih sedikit mengonsumsi makanan
dibandingkan dengan hewan endoterm dengan ukuran tubuh setara, hal ini mengutungkan
dalam keadaan sumber makanan yang terbatas. Ektoderm toleran terhadap perubahan suhu
yang fluktuatif

TERMOREGULASI HEWAN ENDOTERM


Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah
elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah
dingin (cold-blood animals) & hewan berdarah panas (warm-blood animals). Tetapi ahli-ahli
Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan
sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari
lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung
berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota
invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yg panas
tubuhnya berasal dari hasil metabolisme.
Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia. Dalam
pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke
lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu
konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan
karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan
udara/cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dr energi elektromagnet. Radiasi
dapat mentransfer panas antar obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi
sinar matahari. Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang
ditranformasikan dalam bentuk gas.
Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai
contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan
perubahan hormon-hormon yg terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas.
Pada ektoterm (misalnya pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara
berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu
menghasilkan panas di dalam sarangnya.
Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas, misal: adanya bulu dan
rambut pada burung dan mamalia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit.
Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan counter current heat exchange adalah salah 1
cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yg penting dalam
hubunganya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyi ditemukan pada beberapa
hewan untuk menurunkan/menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis untuk menurunkan
suhu tubuh dengan cara mandi/mengipaskan daun telinga ke tubuh. Manusia menggunakan
pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.

Anda mungkin juga menyukai