Anda di halaman 1dari 8

Journal Reading

Hypertension in Children and Adolescents: Epidemiology and


Natural History

Bonita Falkner

DISUSUN OLEH

Bepriyana Yunitaningrum G99172005


Latief Jaya Subrata G991903029

PEMBIMBING
Sri Lilijanti W, dr., Sp.A (K)

KEPANITERAAN KLINIK/PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI
2019

1
Hypertension in Children and Adolescents: Epidemiology and
Natural History

Hipertensi pada Anak-anak dan Remaja: Epidemiologi dan Riwayat


Alamiah Penyakit

Abstrak

Hipertensi primer dapat terdeteksi pada anak-anak dan remaja dan, seperti halnya
pada orang dewasa, dikaitkan dengan riwayat keluarga dengan hipertensi,
obesitas, dan faktor gaya hidup. Oleh karena epidemi obesitas yang sudah terjadi
sejak masa kecil, prevalensi populasi dengan tekanan darah tinggi pada anak-anak
mengalami peningkatan. Hipertensi pada masa kecil umumnya dikaitkan dengan
faktor risiko kardiovaskular lainnya, termasuk diantaranya obesitas. Meskipun
kematian dan cacat kardiovaskular tidak terjadi pada anak-anak hipertensi,
penanda perantara kerusakan organ target, seperti hipertrofi ventrikel kiri,
penebalan dinding pembuluh karotis, perubahan vaskular retina, dan bahkan
perubahan kognitif, dapat terdeteksi pada anak-anak dan remaja dengan tekanan
darah tinggi. Mempertimbangkan tingkat hipertensi terverifikasi (>3%) dan pra-
hipertensi (>3%) pada anak-anak dan remaja yang asimtomatis, tekanan darah
tinggi seharusnya dipertimbangkan sebagai masalah kesehatan jangka panjang
yang umum terjadi dalam masa kecil.
.
Kata kunci: Tekanan darah, hipertensi, pra-hipertensi, masa kecil, masa remaja

2
Hipertensi adalah kondisi kesehatan jangka panjang utama dan merupakan
penyebab utama kematian dini diantara orang dewasa di seluruh dunia yang
muncul dari interaksi genetik, lingkungan, dan faktor perilaku yang kompleks.
Keadaan hipertensi saat ini sudah lazim terdeteksi pada masa anak-anak dan
remaja. Adanya perubahan kebiasaan terkait kesehatan, termasuk epidemi obesitas
pada masa anak-anak, mengindikasikan adanya peningkatan kejadian hipertensi
pada masa muda.
Definisi hipertensi pada orang dewasa didasarkan pada perkiraan tekanan
darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian.
Beberapa panel ahli telah mendefinisikan hipertensi pada orang dewasa sebagai
tekanan sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Sedangkan, pra-
hipertensi pada orang dewasa didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik antara
120 mmHg dan 139 mmHg atau tekanan darah diastolik antara 80 mmHg dan 89
mmHg, sehingga perubahan gaya hidup untuk menghindari atau memperlambat
perkembangan hipertensi sangat direkomendasikan.
Berbeda dengan definisi hipertensi pada dewasa, data serupa untuk
mendefinisikan hipertensi pada masa anak-anak yang didasarkan pada risiko di
usia dewasa tidak ada. Master, dkk mempublikasi terkait penentuan hipertensi
pada anak-anak didefinisikan pada data statistik, yaitu dianggap abnormal apabila
berada dua tingkat diatas standar deviasi atau lebih besar daripada persentil ke-95.
Pada anak-anak dapat ditetapkan, menggunakan metode statistik tersebut, bahwa
tekanan darah pada laki-laki muda dianggap normal apabila tekanan darah sistolik
berada diantara 105-135 mmHg, dan angka tersebut terus meningkat secara
progresif menjadi 115-170 mmHg pada usia 60-65 tahun. Berdasarkan data
statistik tersebut, diketahui bahwa kisaran normal tekanan darah pada wanita
muda lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki muda.
Selain itu, berdasarkan analisis terkini, Din-Dzietham, dkk mengaplikasikan
definisi hipertensi diatar persentil ke-95 sesuai dengan tabel persentil tekanan
darah terbaru pada tahun 2004. Sesuai dengan definisi tersebut, penggunaan
persentil ke-95 (sesuai usia dan jenis kelamin) sebagai diagnosis hipertensi
menunjukkan tingkat hipertensi menjadi sangat tinggi. Kemudian, berdasarkan
laporan Task Force on Blood Pressure in Children and Adolescent terkait data

3
kolektif tekanan darah anak yang digunakan sebagai rujukan terbaru, terjadi
penurunan angka distribusi hipertensi pada anak.
Definisi hipertensi pada anak-anak ditetapkan sesuai dengan distribusi usia,
jenis kelamin, dan tinggi badan. Hipertensi pada masa anak-anak didefinisikan
sebagai tekanan darah sistolik / diastolik \ ≥ persentil ke-95 untuk usia, jenis
kelamin, dan tinggi. Sebelumnya, anak-anak dengan tingkat tekanan darah ≥
persentil ke-90 tetapi < persentil ke-95 disebut pra-hipertensi. Oleh karena itu,
pra-hipertensi itu didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik dan/atau diastolik >
persentil ke-90 (untuk usia, jenis kelamin, dan tinggi) tetapi < persentil ke-95.
Akan tetapi, penentuan diagnosis hipertensi anak berdasarkan ketetapan tersebut
masih kurang bukti yang kuat. Bahkan, pada remaja, persentil ke-90 itu seringkali
lebih tinggi daripada ambang orang dewasa untuk pra-hipertensi dengan 120/80
mmHg. Oleh karena itu, mulai dari anak-anak yang berusia 12 tahun, pra-
hipertensi didefinisikan sebagai tingkat tekanan darah dalam kisaran 120/80
mmHg menuju persentil ke-95. Definisi ini didasarkan pada temuan-temuan
dimana risiko-risiko untuk kejadian pada orang dewasa mulai meningkat hingga
tekanan darah diatas 115/75 mmHg, dan untuk tujuan-tujuan klinis, para remaja
bisa melakukan gaya hidup preventif seperti halnya pada orang dewasa. Tingkat
tekanan darah yang secara konsisten diatas persentil ke-95 digunakan untuk
mengetahui derajat keparahan. Hipertensi derajat 1 didefinisikan sebagai rata-rata
tekanan darah dari persentil ke-95 ke 5 mmHg diatas persentil ke-99. Hipertensi
derajat 2 didefinisikan sebagai rata-rata tekanan darah yang melebihi 5 mmHg
diatas persentil ke-99. Oleh karena variabilitas tekanan darah pada tiap pasien
bersifat individual, diagnosis hipertensi dan pra-hipertensi pada praktis klinis
memerlukan pengukuran berulang. Pada orang dewasa diagnosis hipertensi
diverifikasi sebagai tekanan darah ≥ 140/90 mmHg pada dua kunjungan yang
berbeda. Untuk menghindari kesalahan diagnosis hipertensi pada anak dengan
tekanan darah tinggi pada satu kali pengukuran, maka tiga kunjungan berbeda
untuk pengukuran tekanan darah direkomendasikan, dengan rata-rata tekanan
darah ≥ persentil ke-95 yang diperlukan untuk diagnosis hipertensi, kecuali untuk
keperluan pengukuran tekanan darah yang berulang pada hipertensi derajat 2 atau
seorang anak dengan hipertensi simtomatik.

4
Prevalensi hipertensi pediatrik di seluruh dunia tidak diketahui, dikarenakan
oleh perbedaan-perbedaan regional pada definisi tekanan darah tinggi, distribusi
data tekanan darah, dan metodologi pengukuran tekanan darah. Berdasarkan
penggunaan persentil ke-95 untuk mendefinisi hipertensi, dapat diduga bahwa
prevalensi hipertensi adalah sekitar 5%. Akan tetapi, dikarenakan pengaruh-
pengaruh akomodasi dan pengukuran yang beruang, prevalensi hipertensi dapat
dianggap lebih rendah dari 5% menjadi sekitar 1-3%.
Epidemi obesitas saat ini dan hubungan tekanan darah yang kuat dengan
berat badan menunjukkan bahwa prevalensi populasi tekanan darah tinggi pada
anak mengalami peningkatan. Bukti epidemiologis untuk mendukung dampak
negatif obesitas masa kecil pada tekanan darah anak telah menjadi suatu
permasalahan karena, seperti yang didiskusikan sebelumnya, data populasi
sebelumnya pada tekanan darah anak-anak (dari 1963 – 1984) menggambarkan
nilai tekanan darah yang jauh lebih tinggi daripada yang ada dalam data yang
diperoleh setelah 1984. Analisis tren tekanan darah anak dari dua penelitian
terbaru oleh kelompok National Health and Nutrition Examination Surveys
(NHANES) mengidentifikasi sebuah peningkatan signifikan dalam tekanan darah
sistolik dan diastolik. Peningkatan tekanan darah paling mencolok terjadi pada
kelompok-kelompok minoritas yang juga memiliki tingkat obesitas tertinggi.
Analisis lainnya mengenai dua kelompok data yang sama menunjukkan
keseluruhan peningkatan dalam prevalensi hipertensi, dari 2,7% di survei tahun
1988 – 1994 menjadi 3,7% di survei tahun 1999 – 2002. Kedua analisis
membuktikan bahwa peningkatan populasi hipertensi anak dan remaja sebagian
besar terjadi oleh karena peningkatan angka obesitas.
Pada orang dewasa, prevalensi hipertensi meningkat seiring dengan
pertambahan usia. Hal ini menunjukkan bahwa kasus-kasus baru hipertensi pada
orang dewasa didiagnosa setiap tahun. Dalam database National Childhood Blood
Pressure, dketahui bahwa remaja menjalani pengukuran tekanan darah pada
interval 2 tahun dan 4 tahun. Analisis data-data ini menemukan bahwa, diantara
remaja-remaja dengan pra-hipertensi, 14% diantaranya terdiagnosis hipertensi dua
tahun kemudian, sehingga menghasilkan rata-rata angka kejadian 7% per tahun.
Di antara remaja-remaja dengan nilai tekanan darah risiko tinggi, 68% dari anak

5
laki-laki dan 43% dari anak perempuan terdiagnosis pra-hipertensi atau hipertensi
dua tahun kemudian. Meskipun terdapat variabilitas pada pengukuran tekanan
darah serial pada anak-anak, hal tersebut merupakan bukti substansial bahwa
tekanan darah yang diukur di masa kecil dapat memprediksi diagnosis hipertensi
di masa mendatang.
Saat ini tidak ada data jangka panjang untuk menghubungkan tingkat
tekanan darah masa kecil dengan kejadian kardiovaskular di masa dewasa nanti.
Meskipun tidak ada data longitudinal untuk menilai risiko hasil antara remaja
dengan tekanan darah tinggi, data terkait penanda cedera vaskular yang
menunjukkan kelainan vaskular benar-benar terjadi bahkan pada masa anak-anak.
Hipertrofi ventrikel kiri/left ventricle hypertrophy (LVH) umumnya terjadi pada
anak-anak dan remaja dengan tekanan darah tinggi. Pada anak-anak dan remaja
dengan hipertensi primer, kejadian obesitas dapat dikaitkan dengan kejadian LVH.
Perubahan struktural pada pembuluh lengan bawah remaja obesitas dengan
tekanan darah tinggi diteliti oleh Rocchini, dkk, yang mengamati korelasi yang
signifikan antara resistensi vaskular perifer pada vasodilatasi maksimum dan
pengukuran resistensi insulin. Ketebalan medial intimal arteri karotis/carotid
artery intimal media thickness (cIMT), dinilai menggunakan USG, telah diketahui
lebih besar pada orang dewasa muda yang telah memiliki banyak faktor risiko
sejak masa kecil. Dalam penelitian cross-sectional yang lebih kecil, peningkatan
cIMT itu sudah terdeteksi pada remaja dengan tekanan darah tinggi.
Mikroalbuminuria memprediksi penurunan progresif fungsi ginjal dan
peningkatan risiko penyakit kardiovaskular/kematian pada orang dewasa. Pada
studi The Pathologic Determinants of Atherosclerosis in Youth, berdasarkan
otopsi individu yang mengalami kematian mendadak, menunjukkan bahwa cedera
pembuluh yang dapat diukur dapat dideteksi pada
remaja dan orang dewasa muda dan terdapat hubungan diantaranya. Pada
penelitian terbaru oleh Mitchell, dkk foto retina digital digunakan untuk mengukur
kaliber arteriolar retina pada anak-anak. Para peneliti mengamati bahwa anak-
anak di kuartil tekanan darah tertinggi memiliki arteriol retina yang secara
signifikan lebih sempit dibandingkan mereka dengan tekanan darah yang lebih
rendah, menunjukkan bahwa tekanan darah yang lebih tinggi di masa kecil

6
dikaitkan dengan perubahan dalam mikrovaskularisasi. Bahkan ada bukti yang
muncul bahwa fungsi kognitif juga dapat dipengaruhi oleh peningkatan tekanan
darah di masa kecil.
Sudah dipastikan bahwa tekanan darah tinggi dapat diidentifikasi pada
anak-anak dan remaja, dan prevalensinya terus meningkat. Namun, definisi
hipertensi tetap harus didasarkan pada segmen atas dari distribusi tekanan darah
normal dan bukan pada data hasil. Meskipun ada presisi yang teliti dalam tabel
tekanan darah, yang menyesuaikan jenis kelamin, usia, dan tinggi, metode
persentil untuk evaluasi tekanan darah pada anak-anak tergolong rumit dan sulit
digunakan secara praktik klinis. Ambulatory BP Monitoring (ABPM) telah
menjadi alat yang berguna untuk mengevaluasi pola tekanan darah pada anak-
anak, dan beberapa data ABPM normatif sekarang sudah tersedia. Karena ABPM
dilakukan lebih dari 24 jam dan memerlukan instrumentasi khusus,
penggunaannya secara umum terbatas pada spesialis hipertensi. Rekomendasi
tentang penggunaan ABPM di praktik klinis dan interpretasi hasil telah diterbitkan
baru-baru ini dalam pernyataan ilmiah dari American Heart Association.
Data dari studi klinis tentang tekanan darah tinggi pada masa anak-anak
menunjukkan bahwa hipertensi primer pada masa anak-anak secara umum sangat
berkaitan dengan faktor risiko kardiovaskular lainnya, termasuk obesitas. Selain
itu, penanda perantara dari kerusakan organ target, seperti LVH, peningkatan
cIMT, perubahan vaskular retina, dan bahkan perubahan kognitif dapat terdeteksi
pada anak-anak dan remaja dengan tekanan darah tinggi. Mempertimbangkan
angka hipertensi (> 3%) dan pra-hipertensi (> 3%) pada anak-anak dan remaja
asimtomatik, kita seharusnya menganggap tekanan darah tinggi sebagai masalah
kesehatan jangka panjang yang umum pada masa anak-anak. Untuk kepentingan
klinis dan kesehatan masyarakat, identifikasi, pemeriksaan, dan tatalaksana anak-
anak dengan tekanan darah berisiko tinggi adalah langkah yang penting dalam
mengurangi risiko penyakit kardiovaskular yang terus meningkat.

7
A. Deskripsi umum
1. Desain : Educational review
2. Subyek : Pasien anak-anak dan remaja dengan hipertensi
3. Judul : Judul jelas dan menggambarkan isi
4. Penulis : Penulis dan institusi asal ditulis jelas
5. Abstrak : Jelas dan sesuai aturan
B. Analisis PICO
1. Problem : Epidemiologi dan riwayat alamiah hipetensi pada anak-
anak dan remaja
2. Intervention : Pencatatan tekanan darah pada anak dan remaja
3. Comparation : Membandingkan konsep-konsep yang ada dan konsep
baru mengenai definisi hipertensi pada anak-anak, prevalensi dan insidensi
hipertensi pada anak-anak dan faktor risiko yang menyertai, dan dampak
hipertensi yang terjadi sejak masa anak-anak.
4. Outcome : Menjelaskan definisi, prevalensi, insidensi, dampak
hipertensi pada anak dan remaja

C. Analisis VIA
1. Validity :
 Artikel ini merupakan educational review yang dipublikasikan oleh
ahli nefrologi anak dari Universitas Thomas Jefferson, Philadelphia,
Amerika Serikat dengan sumber pustaka yang valid.
2. Importance :
 Artikel ini mencoba untuk memaparkan perbandingan antara data
dan teori yang ada dan yang terbaru, serta implikasinya pada klinisi
dan bidang kesehatan masyarakat.
 Artikel ini juga membahas mengenai pentingnya metode evaluasi
dan dampak suatu penyakit yang akan dibutuhkan untuk
menurunkan risiko penyakit tersebut.
3. Applicability :
 Artikel ini dapat diterapkan pada praktek sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai