Anda di halaman 1dari 9

BAB VI

LOKASI TATA LETAK PABRIK

6.1 Lokasi pabrik

Pemilihan lokasi pabrik secara umum bias dikelompokkan berdasarkan dua


alasan pemilihan, yaitu mendekati tempat bahan baku atau berada/mendekati pasar
(Teuku Beuna, 2007). Selain itu, pada pemilihan lokasi pabrik perlu diperhitungkan
pula biaya pengiriman, transportasi, sarana dan prasarana di daerah lokasi pendirian
pabrik serta kebijakan yang berlaku di daerah setempat. Pemilihan lokasi pabrik
pembuatan sabun mandi cair didasarkan atas tempat bahan baku utama yaitu minyak
kelapa.
Berdasarkan pemilihan tersebut, maka pabrik pembuatan sabun mandi cair ini
direncanakan berlokasi di kabupaten Mempawah, Kalimantan barat.

Gambar 6.1 Peta lokasi pendirian pabrik


Faktor-faktor pemilihan daerah pendirian pabrik pembuatan sabun mandi cair lebih
lengkapnya diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Faktor utama
2. Faktor khusus
6.1.1 Faktor Utama
1. Bahan baku
Bahan baku direncanakan diperoleh dari pabrik-pabrik dan industri-industri
rumah tangga di kabupaten Mempawah dan dari Aneka Kimia inti yang berlokasi di
Surabaya.
2. Transportasi
Pembelian bahan baku dan penjualan produk dapat dilakukan melalui jalan
darat. Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik memiliki sarana
transportasi darat yang cukup memadai. Lokasi pabrik terletak di tepi jalan raya
yang menghubungkan kota-kota besar, sehingga mempermudah transportasi baik
untuk bahan baku maupun bahan pendukung lainnya.
3. Pemasaran
Indonesia mengekspor kelapa kebanyakan dalam bentuk kopra yang sudah
dikeringkan, hanya sedikit dalam bentuk olahan seperti sabun mandi cair.
Kalimantan barat merupakan daerah perkebunan kelapa dan dapat menambah
devisa negara jika mengekspor dalam bentuk sabun mandi cair.
4. Kebutuhan air
Air yang dibutuhkan dalam proses diperoleh dari sungai Kapuas dan dari sumur
bor yang dibuat di sekitar pabrik untuk proses, sarana utilitas dan keperluan rumah
tangga.
5. Kebutuhan tenaga listrik dan bahan bakar
Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor
penunjang yang paling penting. Kebutuhan tenaga listrik diperoleh dari PLN dan
mesin genset listrik milik pabrik sendiri. Bahan bakar untuk unit proses, utilitas
dan generator diperoleh dari Pertamina daerah Kalimantan barat.
6. Tenaga kerja
Sebagai kawasan yang masih berkembang, daerah ini merupakan salah satu
tujuan para pencari kerja. Untuk tenanga kerja berpendidikan SMA dan SMK
banyak tersedia dari pemukiman penduduk yang ada disekitar lokasi pabrik,
sedangkan tenaga kerja berpendidikan D-3 dan S-1 jurusan ekonomi dan teknik
diambil dari Universitas Negeri dan Swasta yang ada di kota Pontianak.
6.1.2 Faktor khusus
1. Biaya untuk lahan pabrik
Lahan yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas dan dalam harga
yang cukup terjangkau.
2. Kondisi iklim dan cuaca
Seperti daerah lain di Indonesia, maka iklim di sekitar lokasi pabrik relatif
stabil. Untuk daerah ini tidak terjadi bencana alam yang berarti sehingga
memungkinkan pabrik berjalan dengan lancar. Temperature udara tidak pernah
mengalami penurunan maupun kenaikan yang cukup tajam dimana temperature
udara berada diantara 30-350C dan tekanan udara berkisar pada 760 mmHg dan
kecepatan udaranya sedang.
3. Masyarakat di sekitar pabrik
Sikap dan tanggapan dari masyarakat diperkirakan mendukung pendirian
pabrik ini karena dapat menyerap tenaga kerja, dan pabrik ini ramah lingkungan
karena limbah yang dihasilkan tidak berbahaya dan diperkirakan tidak
mengganggu keselamatan dan keamanan masyarakat disekitarnya.
4. Perluasan dan ekspansi
Ekspansi pabrik dimungkinkan karena tanah yang tersedia cukup luas dan di
sekeliling lahan tersebut belum banyak berdiri pabrik serta tidak mengganggu
pemukiman penduduk.
5. Sosial Masyarakat
Sikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian pabrik pembuatan
sabun cair karena akan menjamin tersedianya lapangan kerja bagi mereka. Selain
itu pendirian pabrik ini diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan
keamanan masyarakat di sekitarnya.
6.2 Tata letak pabrik

Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari
komponen-komponen produksi suatu pabrik, sehingga diperoleh suatu hubungan yang
efisien dan efektif antara operator, peralatan dan gerakan material dari bahan baku
menjadi produk. Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik
merupakan syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum
mendirikan pabrik yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan
jumlah peralatan dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi
yang dapat diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh
perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian.
Tata letak pabrik disusun sedemikian rupa hingga memudahkan jalannya proses
produksi serta turut mempertimbangkan aspek keamanan dan lingkungan. Untuk
mempermudah jalannya proses produksi, unit-unit dalam pabrik diatur sedemikian
rupa sehingga unit yang saling berhubungan jaraknya berdekatan. Dengan demikian
pipa yang digunakan dapat sependek mungkin dan energi yang dibutuhkan untuk
mendistribusikan aliran dapat diminimalisir. Untuk keamanan area perkantoran terletak
cukup jauh dari areal proses. Antara kantor dan area proses dipisahkan dengan taman
sehingga membuat kantor menjadi nyaman dan relatif aman.
Desain yang rasional harus memasukkan unsur lahan proses, storage
(persediaan) dan lahan alternatif (areal handling) dalam posisi yang efisien dan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut (Peters, 2004) :
1. Urutan proses produksi.
2. Pengembangan lokasi baru atau penambahan / perluasan lokasi yang belum
dikembangkan pada masa yang akan datang.
3. Distribusi ekonomis pada pengadaan air, steam proses, tenaga listrik dan bahan
baku
4. Pemeliharaan dan perbaikan.
5. Keamanan (safety) terutama dari kemungkinan kebakaran dan keselamatan kerja.
6. Bangunan yang meliputi luas bangunan, kondisi bangunan dan konstruksinya yang
memenuhi syarat.
7. Fleksibilitas dalam perencanaan tata letak pabrik dengan mempertimbangkan
kemungkinan perubahan dari proses / mesin, sehingga perubahan-perubahan yang
dilakukan tidak memerlukan biaya yang tinggi.
8. Masalah pembuangan limbah cair.
9. Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya diatur
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.
Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa keuntungan,
seperti (Peters, 2004) :
1. Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi
material handling.
2. Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah perbaikan
mesin dan peralatan yang rusak atau di-blowdown.
3. Mengurangi ongkos produksi.
4. Meningkatkan keselamatan kerja.
5. Mengurangi kerja seminimum mungkin.
6. Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik.
6.3 Perincian Luas Tanah

Luas tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya pabrik diuraikan dalam
table 6.1 berikut ini :
Table 6.1 Perincian luas tanah pabrik pembuatan sabun cair

No Jenis area Luas (m2)


1 Area Proses 600
2 Kantor 200
3 Parkir 1000
4 Tempat ibadah 900
5 Kantin 60
6 Pembangkit listrik 30
7 Pengolahan air 700
8 Laboratarium 80
9 Daerah perluasan 2000
10 Pos keamanan 10
11 Jalan 1200
12 Gudang penyimpanan 130
13 Pengolahan limbah 50
14 Area antar bangunan 200
15 Taman 300
Total 7.460
Keterangan gambar:
10 4
No Jenis Area
8 1 Area Proses
13 2 Perkantoran
3 Parkir
11
4 Mushola
5 Kantin
9 6 Laboratarium
7 Pembangkit listrik
8 Pengolahan air
3 6 9 Gudang penyimpanan
10 Taman
11 Pos keamanan
5

12 Pengolahan limbah

7
13 Jalan
2 14 Daerah Perluasan
10 1

12
10

14

Gambar 6.2 Tata letak Pabrik Pembuatan Sabun Cair


Gambar 6.3 Tata letak alat proses pabrik pembuatan sabun cair transparan dari minyak kelapa

Anda mungkin juga menyukai