PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
ISI
Faktor Yang Mempengaruhi Fotosintesis
mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil. Selain yang mengandung zat hijau
daun, ada juga makhluk hidup yang berfotosintesis yaitu alga, dan beberapa
jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan
energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah
faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal menyangkut kondisi
yang lain seperti transpirasi, respirasi dan adaptasi fisiologis yang lain yang saling
kait mengkait. Faktor eksternal meliputi faktor klimatik seperti suhu, kelembaban,
2
kecepatan angin, hujan, dan juga faktor cahaya, konsentrasi CO2, O2, kompetitor,
dan organisme pathogen. Selain itu juga faktor penyebab timbulnya stress seperti
ketersediaan air, ada polutan biosida dan zat-zat beracun lain. Kondisi excess pada
(Champbel, 2000).
demikian tingkat kebutuhan antar kelompok tumbuhan akan berbeda. Tidak pada
terutama antara tumbuhan tipe C-3 dan C4. Pada tumbuhan C-3 terjadi kondisi
yang disebut titik jenuh cahaya (Gb. .). Pada kondisi tersebut,
laju fotosintesis telah mencapai maksimum, dan tidak meningkat lagi lajunya
Fotosintesis tumbuhan tipe C-4 semakin efektif pada intensitas yang semakin
tinggi. Bahkan pada kisaran intensitas dimana bagi tumbuhan C-3 telah mencapai
titik jenuh, pada tumbuhan C-4 justru masih mengalami peningkatan yang
signifikan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa tumbuhan C-4 lebih toleran hidup
pada daerah dengan tingkat intensitas cahaya yang tinggi. Pada tumbuhan C-3,
(salisburry, 1985).
-Suhu
Sifat lain tumbuhan C-4 adalah lebih toleran di lingkungan dengan suhu
yang panas. Kisaran suhu optimum untuk fotosintesis tumbuhan C-4 ( lebih tinggi
telah jauh meningkat, dan sebagian fotosintatnya telah mulai diekspor ke jaringan
Konsentrasi CO2 sebagai salah satu prekursor atau bahan dasar asimilasi
beda. Perbedaan ini sangat menyolok antara tumbuhan tipe C-3 dengan C-4
(gb. ..). Jagung (Tumbuhan C-4) dan Kacang tumbuhan C-3) (Taiz.et.all. 2000).
5
Pada konsentrasi CO2 lingkungan yang sama (330 ppm), jagung (Zea mayz)
sebagai contoh dari tumbuhan C-4 memiliki laju fotosintesis yang jauh lebih
tinggi dibanding dengan kacang, bahkan dengan tumbuhan kacang yang diberi
suplai CO2 1000 ppm sekalipun. Hal ini menunjukkan bahwa tumbuhan C-4
memiliki kemampuan yang sangat efisien dalam memfiksasi CO2. Pada tumbuhan
C-4, CO2 diikat oleh PEP karboksilase dan menggabung kan dengan PEP menjadi
asam oksalo asetat (OAA). OAA ini menjadi timbunan sumber CO2 di vakuola.
Selanjutnya, OAA akan dikonversi menjadi asam malat atau aspartat tergantung
Kranz anatomy). Selanjutnya, malat atau aspartat akan didekarboksilasi dan CO2
yang terlepas akan diikat oleh enzim RubisCo untuk asimilasi karbon pada siklus
Oksigen merupakan salah satu produk samping dari fotosintesis, dari hasil
fotolisis air. Namun demikian, akadar oksigen yang tinggi pada jaringan
tingkat penghambatan ini saangat berbeda antara kelompok tumbuhan C-3 dan C-
4. Tingkat hambatan fotosintesis oleh adanya oksigen jauh lebih besar terjadi pada
pada kacang terkait erat dengan intensitas fotorespirasinya. Pada Tumbuhan C-3,
laju fotorespirasi sangat intensif. Sebaliknya, pada tumbuhan C-4 sangat rendah.
jaringan, mengurangi peluang terikatnya oksigen pada sisi aktif enzim Rubisco
(Edwards, 2003)
bentuk asam amino Aspartat (asam C-4 dalam bentuk Aspartat), laju
7
(Taiz.et.all. 2000).
8
adalah spesialisasi struktur dan fungsi dari sel membentuk jaringan dan organ
tanaman. Berbagai penelitian yang dilakukan oleh para peneliti bertujuan untuk
Saat ini pemanasan global telah menjadi isu dunia, di mana Indonesia telah
CO2 dari 300 ppm menjadi 340 ppm diharapkan dapat meningkatkan laju
dan perkembangan tanaman. Untuk itu saat ini tengah dibicarakan bagaimana cara
meningkatkan (1) efisiensi fotosintesis, (2) menurunkan laju fotorespirasi, dan (3)
1. Reaksi terang, yaitu proses konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan
2. Reaksi gelap, yaitu terjadinya seri reaksi siklik yang membentuk gula dari
bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH) dengan bantuan enzim Rubisco
9
(pada tanaman C3). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari
reaksi terang.. Dalam reaksi gelap terjadi Siklus Calvin yang membentuk senyawa
1. C3: Hasil pertama dari fotosintesis adalah molekul yang mempunyai 3 atom
karbon, yaitu 3 PGA (Phospho gliseric acid). Pada tanaman C3 fiksasi CO2 terjadi
melalui siklus calvin. Contoh tanaman C3 adalah gandum, kentang, kedelai, dan
lain-lain.
2. C4: Hasil dari fotosintesis adalah molekul dengan 4 atom karbon, yaitu malat.
tanaman CAM molekul pertama dari fotosintesis adalah malat. Tanaman CAM
merusak sel, dan akan tumbuh kembali pada keadaan normal. Contoh tanaman
Tanaman C3
11
mempunyai peran ganda, yaitu (a) untuk pengikatan CO2 , dan (b) pengaktifan
sebesar
Tumbuhan C3
Dapat hidup suhu rendah, yaitu pada suhu kurang dari 22°C.Contoh tanaman C3
adalah
tuberosum).
TANAMAN C4
Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering. Pada
tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzym pengikat CO2 pada tanaman C4) yang
tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2.
Lokasi terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil (sekelompok sel-sel
yang mempunyai klorofil yang terletak di bawah sel-sel epidermis daun). CO2
yang sudah terikat oleh PEP kemudian ditransfer ke sel-sel “bundle sheath”
dengan RuBP terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2 pada sel-sel bundle
12
sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan RuBP,
sehingga fotorespirasi sangat kecil and G sangat rendah, PEP mempunyai daya
ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi fotosintesis terhadap CO2 di
bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi. , laju assimilasi tanaman C4 hanya
CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam hal
merespon cahaya dan suhu. Shu optimum untuk fotosintesis dan tumbuh dalam
tanaman C4 biasanya lebih tinggi dari tanaman C3. Ilmuan menyatakan bahwa
tanman C4 dapat tumbuh dengan baik pada suhu lebih dari 22°C.. Tanaman C4
biasanya lebh toleran terhadap suhu panas teteapi sensitive terhadap suhu dingin
(Chinthapali.et.all, 2002).
Gambar tanaman C4 :
TANAMAN CAM
Crassulacean acid metabolism (CAM), tanaman ini mengambil CO2 pada malam
13
hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis pada siang harinya. Meski tidak
menguarkan oksigen dimalam hari, namun dengan memakan CO2 yang beredar,
tanaman ini sudah membantu kita semua menghirup udara bersih, lebih sehat,
menyejukkan dan menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan. Jadi, cocok
buat taruh di ruang tidur misalnya. Sayang, hanya sekitar 5% tanaman jenis ini.
Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus, dan bunga
lili.
tanaman C4, tetapi dilakukan pada malam hari dan dibentuk senyawa dengan
gugus 4-C. Pada hari berikutnya ( siang hari ) pada saat stomata dalam keadaan
fiksasi karbon ini disebut metabolisme asam krasulase, atau crassulacean acid
diteliti pada tumbuhan dari famili crassulaceae. Termasuk golongan CAM adalah
Jalur CAM serupa dengan jalur C4 dalam hal karbon dioksida terlebih
dioksida ini memasuki siklus Calvin. Perbedaannya ialah bahwa pada tumbuhan
14
C4, kedua langkah ini terjadi pada ruang yang terpisah. Langkah ini terpisahkan
pada dua jenis sel. Pada tumbuhan CAM, kedua langkah dipisahkan untuk
sementara. Fiksasi karbon terjadi pada malam hari, dan siklus calvin berlangsung
lebih adaptif pada kondisi adaptif di daerah panas adaptif di daerah panas
kandungan CO2 atmosfer dan kering dan kering
tinggi
enzim yang menyatukan CO2 diikat oleh PEP Pada malam hari asam
CO2 dengan RuBP, juga yang tidak dapat malat tinggi, pada siang
dapat mengikat O2 pada mengikat O2 sehingga hari malat rendah
saat yang bersamaan tidak terjadi kompetisi
untuk proses fotorespirasi antara CO2 dan O2
karbon dioxida masuk ke tidak mengikat karbon tidak mengikat karbon
siklus calvin secara dioksida secara langsung dioksida secara langsung
langsung.
Disebut tumbuhan C3 Sel seludang pembuluh Umumnya tumbuhan
karena senyawa awal berkembang dengan baik yang beradaptasi pada
yang terbentuk berkarbon dan banyak mengandung keadaan kering seperti
3 (fosfogliserat) kloroplas kaktus, anggrek dan
nenas
Sebagian besar tumbuhan Fotosintesis terjadi di Reduksi karbon melalui
15
tinggi masuk ke dalam dalam sel mesofil dan sel lintasan C4 dan C3 dalam
kelompok tumbuhan C3 seludang pembuluh sel mesofil tetapi
waktunya berbeda
Apabila stomata menutup Pengikatan CO2 di udara Pada malam hari terjadi
akibat stress terjadi melalui lintasan C4 di sel lintasan C4 pada siang
peningkatan fotorespirasi mesofil dan reduksi hari terjadi suklus C3
pengikatan O2 oleh karbon melalui siklus
enzim Rubisco Calvin (siklus C3) di
dalam sel seludang
pembuluh
Produk awal reduksi CO2 Produk awal reduksi CO2 Memiliki daun yang
(fiksasi CO2) adalah (fiksasi CO2) adalah cukup tebal sehingga laju
asam 3-fosfogliserat atau asam oksaloasetat, malat, transpirasinya rendah
PGA dan aspartat ( hasilnya
berupa asam-asam yang
berkarbon C4)
16
merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh dua sel epidermis yang
khusus, yakni sel penjaga. Stomata biasanya ditemukan pada bagian tumbuhan
yang berhubungan dengan udara terutama di daun, batang dan rizoma. Stomata
umumnya terdapat pada permukaan bawah daun, tetapi ada beberapa spesies
tumbuhan dengan stomata pada permukaan atas dan bawah daun. Bentuk atau tipe
(Rompas, 2011).
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan
daun, bunga, buah, biji, batang dan akar (Metcalfeet al., 1950). Jaringan epidermis
pertukaran gas pada daun dan bagian permukaan luarnya dilapisi oleh kutikula
(Nurul, 2013). Sel epidermis berbentuk tubular dengan susunan rapat tanpa ruang
atas (sisi adaksial) dan permukaan yang lain dikenal dengan epidermis bawah (sisi
trikoma.
17
sel penjaga yang bisa menimbulkan celah sehingga uap air dan gas dapat
terutama di daun, batang dan rizoma (Fahn, 1991). Stomata umumnya terdapat
pada bagian bawah daun, tetapi ada beberapa jenis tumbuhan, stomata dapat
dijumpai pada permukaan atas dan bawah daun. Ada pula tumbuhan yang hanya
mempunyai stomata pada permukaan atas daun, yaitu pada bunga lili air. Bentuk
atau tipe stomata dibedakan atas empat yaitu anomositik, anisositik, parasitik dan
diasitik (Lakitan, 1993). Menurut fungsi, bentuk, ukuran dan susunan sel-sel
epidermis tidaklah sama atau berbeda pada berbagai jenis tumbuhan, demikian
merupakan tempat terjadinya pertukaran gas dan air antara atmosfer dengan
sistem ruang antar sel yang berada pada jaringan mesofil di bawah epidermis
pada tumbuhan dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor-faktor internal meliputi ukuran daun, tebal tipisnya daun, ada
tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada
1978).
18
JARINGAN TUMBUHAN
Tubuh tumbuhan terdiri atas banyak sel, sel-sel itu pada tempat tertentu
fungsi sama & terikat oleh bahan antar sel membentuk suatu kesatuan. Sedangkan
dengan organ.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2018.Mekanisme Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman
Campbell, Neil A.; Jane B. Reece and Lawrence G.Mitchell. 2000. Biology.
Addison-Wesley, Inc. California
Edwards,Gerry and David Walker. 2003. C3, C4 : Mechanisms and cellular and
environmental regulation, of photosynthesis. Blackwell Sci. Publ.
Melbourne.
Gardner.Franklin.2001.Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press. Jakarta
Prasetyo.2008. Tanaman Budidaya dan Macamnya. UGM Press. Yogyakarta
Raven,Peter H.; Ray F.Evert and Susan E. Eichhorn. Biology of Plants. 3rd Ed.
Worth Publisher. USA
Salisbury,Frank B. and Cleon W.Ross. 1985. Plant Physiology. Wadsworth
Publ.Comp. Inc. USA
Salisbury,Frank B. 2000. Photosynthesis 6™ edition. Cambridge University Press.
London
Sitompul, SM. 2005. Fisiologi Tanaman Tropis. Universitas Mataram Lombok.
Taiz, Lincoln and Eduardo Zeiger. 2000. Plant Physiology. The Benjamin/
Cummings Publ.Comp.Inc. California