Anda di halaman 1dari 12

1.

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Sistem Informasi Pemasaran (SIP) adalah sebuah sistem yang menganalisis dan menilai
informasi pemasaran, yang dikumpulkan terus menerus dari sumber-sumber di dalam dan di luar
organisasi atau serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan,
menganalisa, menyebarkan, dan menyimpan diantisipasi informasi keputusan pemasaran biasa,
secara terus menerus. Suatu sistem informasi dapat digunakan operasional, manajerial, dan
strategis untuk beberapa aspek pemasaran. Informasi pemasaran yang tepat waktu memberikan
dasar bagi keputusan seperti pengembangan produk atau perbaikan, harga, kemasan, distribusi,
pemilihan media, dan promosi.

TUJUAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN


Secara garis besar tujuan dari sistem informasi pemasaran adalah:

1. Menyediakan informasi yang berkaitan dengan situasi internal (sumber daya perusahaan)
dan situasi eksternal seperti: perilaku konsumen, pesaing, saluran distribusi, kebijakan
publik dan tujuan lain yang diinginkan manajemen pemasaran.

2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, penetapan sasaran,


strategi, program, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI PEMASARAN


Lingkup pemasaran terdiri dari:

1. Barang

2. Jasa

3. Pengalaman

4. Peristiwa

5. Orang

6. Tempat

7. Properti

8. Organisasi
9. Informasi

10. Gagasan

STRUKTUR UTAMA
Menurut Robert Jamon (2003), sistem MKIS mengarah pada empat komponen: (1) Antarmuka
Pengguna, (2) Perangkat Lunak Aplikasi, (3) Database, dan (4) Dukungan Sistem. Berikut ini
adalah deskripsi dari masing-masing komponen ini.

1. Pengguna Antarmuka. Unsur penting dari Sistem Informasi Pemasaran adalah manajer
yang akan menggunakan sistem dan antarmuka yang mereka butuhkan untuk secara
efektif menganalisis dan menggunakan informasi pemasaran. Desain sistem akan
tergantung pada jenis keputusan yang diperlukan oleh manajer.

2. Aplikasi Perangkat Lunak. Adalah program yang menggunakan pembuat keputusan


pemasaran untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola data untuk tujuan
mengembangkan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan pemasaran.

3. Database Marketing. Database pemasaran adalah suatu sistem di mana file data
pemasaran diatur dan disimpan.

4. Dukungan Sistem. Komponen ini terdiri dari manajer sistem yang mengelola dan
memelihara aset sistem termasuk perangkat lunak dan perangkat keras jaringan,
memantau kegiatan dan memastikan bahwa sistem patuh terhadap kebijakan organisasi.

KOMPONEN YANG MEMBENTUK SISTEM INFORMASI PEMASARAN


Menurut Philip Kotler, empat komponen yang membentuk sistem MKIS adalah Laporan internal
(Records) Sistem, Sistem Riset Pemasaran, Sistem Intelijen Pemasaran, dan Sistem Pendukung
Pemasaran Keputusan.

1. Internal Laporan Sistem: Ini catatan berbagai data dari departemen yang berbeda dari
sebuah perusahaan, yang dianggap sebagai sumber utama informasi.

2. Marketing Sistem Intelijen: Ini adalah sumber utama yang digunakan oleh manajer
untuk memperoleh informasi harian dari lingkungan eksternal, maka membantu manajer
untuk bereaksi terhadap berubah dengan cepat.

3. Marketing Sistem Penelitian: Hal ini digunakan untuk mengumpulkan data primer dan
sekunder, dan menampilkan hasilnya dalam bentuk laporan.

4. Marketing Sistem Pendukung Keputusan: Dibandingkan dengan penyediaan data oleh


tiga sistem sebelumnya, lebih berfokus pada pengolahan data [2]
MANFAAT SISTEM INFORMASI PEMASARAN

1. Mengetahui apa saja kebutuhan pelanggan


Sistem informasi pemasran mengolah data-data pemasaran sehingga perusahaan dapat
mengetahui barang atau jasa apa yang disukai atau tidak disukai oleh pelanggan serta
kebutuhan mengenai barang atau jasa apa saja yang diinginkan oleh pelanggan. Dengan
adanya sistem informasi pemasaran yang akurat dapat dijadikan acuan manajer atau
pimpinan dalam mengambil keputusan untuk memproduksi atau menyediakan suatu
barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

2. Mengetahui Perencanaan Strategi yang lebih efisien dan efektif


Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pemasaran dapat digunakan untuk
membuat perencanaan dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif sehingga membuat
perusahaan mampu mencapai sasaran pemasaran.

3. Mengetahui Pesaing-pesaing yang mengancam perusahaan


Informasi yang didapatkan dari sistem informasi pemasaran akan mengidentifikasikan
dan meramalkan masalah-masalah pesaing yang akan mengancam kemajuan perusahaan
atau usaha. Informasi yang dihasilkan juga dapat membantu menentukan keunggulan
bersaing perusahaan atau usaha, misalnya harga yang lebih murah ataupun diferensiasi
barang yang lebih bervariasi sehingga dapat dijadikan solusi untuk mengatasi pesaing
yang akan mengancam kemajuan perusahaan atau usaha.

KEUNTUNGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

1. Dilakukannya pengumpulan data.

2. Sebuah perspektif yang luas.

3. Penyimpanan data penting.

4. Menghindari krisis.

5. Rencana pemasaran yang terkoordinasi.

6. Kecepatan dalam memperoleh informasi yang cukup untuk membuat keputusan.

7. Data dikumpulkan secara terus menerus selama beberapa periode waktu.

8. Kemampuan untuk melakukan analisis biaya-manfaat.

KELEMAHAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN


Kelemahan dari sistem informasi pemasaran adalah membutuhkan biaya dan tenaga kerja yang
tinggi dan besar di awal waktu serta proses persiapan sistem informasi yang kompleks.
MODEL SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Penjelasan :

 Subsistem riset pemasaran

Subsistem yang berhubungan dengan pengumpulan pencatatan, dan analisis semua data
pelanggan dan calon pelanggan.

 Subsistem informasi pemasaran

Subsistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan, dan analisis semua data
perusahaan pesaing yang memiliki hubungan dengan penjualan barang dan jasa kepada
konsumen.

 Subsistem pemrosesan transaksi

Berupa sistem informasi akuntansi yang berhubungan dengan penjualan.

 Subsistem produk

Berguna untuk membuat produk baru

 Subsistem tempat

Berguna untuk mengambil keputusan dalam rangka menentukan tempat yang cocok dan
waktu yang tepat.

 Subsistem promosi
Berguna untuk melakukan analisis terhadap promosi yang harus dilakukan untuk
meningkatkan penjualan.

 Subsistem harga

Berguna untuk membantu penetapan harga suatu produk.

 Subsistem peramalan penjualan

Berguna untuk melakukan peramalan penjualan.

2. SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

PENGERTIANNYA

suatu sistem yang berbasis komputer yang berfungsi untuk menghubungkan (mengelola) data
bersama sistem informasi fungsional lainnya guna mendukung manajemen perusahaan untuk
memecahkan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan meliputi
input, proses dan output. Sistem informasi juga merupakan sistem yang digunakan untuk
mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan
perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.

RUANG LINGKUP
1. Sistem perencanaan manufaktur
2. Rencana tenaga kerja
3. Rencana produksi
4. Rencana kebutuhan bahan baku dan
5. Sistem pengendalian manufaktur.

Fungsi sistem informasi manufaktur adalah untuk mendukung fungsi produksi yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan seperti perencanaan dan pengendalian proses untuk
memproduksi barang dan jasa.

Manfaat sistem informasi manufaktur adalah:

1. Hasil produksi perusahaan bisa lebih efisien dan tepat waktu karena menggunakan
komputer sebagai alat prosesnya.
2. Arsip perusahaan lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.
3. Perusahaan lebih cepat dalam memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
4. Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik akan membuat hasil produksi
semakin cepat.
Kelebihan sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan:
Kelebihan digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut :

 Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi

 Manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.

 Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.

 Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database

 Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin cepat,

 Tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai

Kekurangan sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan:


Kekurangan digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut :

Kegagalan dalam mengaplikasikan sistem MRP biasanya disebabkan oleh :

 Kurangnya komitmen top manajemen

 Kesalahan memandang MRP hanyalah software yang hanya butuh digunakan secara tepat,

 Integrasi MRP JIT yang tidak tepat

 Membutuhkan pengoperasian yang akurat

 Terlalu kaku

Model Sistem Informasi Manufaktur


Penjelasan:

 Pada Tahap INPUT :

mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber
daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara
keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment)
yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna.
Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR,
listrik, dll.Data-dataini biasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari
awal hingga akhir proses.
Data awal ini dapat diperoleh sejak awal perusahaan berdiri maupun pada saat proses produksi
berlangsung, kemudian data-data yang diperlukan didokumentasikan ke dalam sebuah database.
Namun, apakah kita bisa mendefinisikan data apa saja yang perlu kita catat ke dalam sebuah
database?
Oleh karena abstrak dan banyaknya data yang harus didokumentasi, maka kita harus bisa
mendefinisikan tujuan akhir dari informasi yang hendak kita buat. Pihak manajemen puncak
(eksekutif) harus memberikan pedoman kepada pihak manajemen informasi untuk membuat
sebuah sistem informasi yang dikehendaki. Setelah itu, pihak manajemen informasi dapat
memutuskan untuk mengumpulkan data yang seperti apa untuk dapat
menghasilkan informasi seperti yang diharapkan oleh pihak eksekutif.

 Pada Tahap Proses :


Proses pengolahan data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database Management
System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data, dimana data yang ada harus
dijamin akurasi, kemutakhiran, keamanan, dan ketersediaannya bagi pemakai.
Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data adalah :
1. Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
5. Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
Seperti halnya data input, pengolahan data menjadi informasi memerlukan proses khusus dengan
menggunakan metode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan industri yang bersangkutan.
Apabila kita belum mengetahui keinginan informasi dari pihak eksekutif, pengolahan data yang
ada dapat menimbulkan cost yang inefektif dan inefisiensi.

 Pada Tahap Output :

Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data perlu diklasifikasikan


berdasarkan beberapa subsistem. Dalam hal ini, penulis mengklasifikasikan output data menjadi
3 bagian yaitu

persediaan, Dalam SIMa pun perlu didokumentasikan setiap proses transaksi (arus ambil,
terima, retur antar stasiun kerja) yang terjadi untuk menjaga kemungkinan terjadi kesalahan
pengiriman, kerusakan pada waktu pengiriman, dll. Proses transaksi pun perlu mengatur sistem
dokumentasi penyimpanan WIP dan barang jadi yang akan diproses lebih lanjut agar produk
tersebut terhindar dari kerusakan maupun hal-hal yang tidak diinginkanproduksi dan kualitas,
dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.

Kualitas

Kualitas sebuah produk sangat ditentukan oleh keinginan konsumen. Konsumen memiliki
standar kepuasan yang diterjemahkan ke dalam spesifikasi, dan spesifikasi tersebut menjadi tolok
ukur kualitas sebuah produk. Dokumentasi spesifikasi produk yang dihasilkan dapat menjadi
tolok ukur kualitas proses produksi yang sedang berjalan saat ini. Informasi mengenai spesifikasi
produk yang ada saat ini pun dapat menjadi pemikiran strategis untuk kebijakan perusahaan di
masa mendatang.

Biaya

Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur
secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu,
sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Bagan
sistem informasi manufaktur diatas menggambarkan bahwa biaya merupakan
komponen yang melingkupi keseluruhan output informasi tersebut, dan biaya juga termasuk
dalam setiap komponen subsistem tersebut. Maksudnya, dalam menghasilkan informasi untuk
setiap subsistem memerlukan biaya yang besar dan sekaligus ada biaya yang dapat direduksi dari
hasil informasi yang didapatkan dari sistem yang ada.

Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau
menghasilkan tujuan tertentu. Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) bertujuan menghasilkan
informasi manufaktur yang berguna untuk perusahaan.
Kegiatan manufaktur mendukung proses bisnis sebuah perusahaan. Kegiatan ini perlu
diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk
menjalankan sistem informasi manufaktur haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi di
lantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan.
Sumber daya manusia adan teknologi merupakan komponen yang terintegrasi untuk menjalnkan
sistem informasi manufaktur ini. Komponen ini merupakan komponen pendukung sekaligus
komponen utaa untuk melaksanakan SIMa.

SIMa dalam sebuah industri perlu mendokumentasikan semua data mulai dari input, proses,
hingga output produksi agar didapatkan hasil (informasi) yang sesuai dengan keinginan
perusahaan. Setiap komponen data dapat menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi
yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi dan juga departemen kualitas.

3. Sistem Informasi Keuangan


Pengertian

Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang
atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah
keuanganan & menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai diseluruh
perusahaan. Model system informasi keuangan yaitu sub system input dan sub system output.

Sifat dari informasi yang terkandung di dalam Sistem


Informasi Keuangan haruslah mengandung komponen
di bawah ini:

– Relevan dan Materialitas


– Formal dan Substansi
– Tingkat Kepercayaan
– Bebas dari Bias
– Dapat Diperbandingkan
– Konsistensi
– Dapat Dipahami

Fungsi Sistem Informasi Keuangan


Adapun arahan untuk menunjukan fungsi-fungsi Sistem
Informasi keuangan dengan pengertian yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka wujud Sistem Informasi
keuangan secara administrasi tertera pada bentuk-
bentuk formulir, buku – buku dan catatan – catatan
akuntansi serta laporan – laporan yang disajikan.

Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :


1. Untuk menetukan hasil dari pada pelaksanaan oprasi
perusahaan, meliputi :
2. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang
dari catatan – catatan perusahaan.
3. Membuat laporan untuk pemimpin.
4. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang
perusahaan. Di dalam fungsi ini meliputi pemeliharaan
terhadap bermacam – macam buku dan rekening seperti
kas, rekening – rekening milik dan lain-lain.
5. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan
perusahaan, tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan
perbaikan dari rencana-rencana.

Tujuan Sistem Informasi Keuangan

Pada dasarnya penyusunan Sistem Informasi Keuangan


suatu perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang
harus dipertimbangkan baik-baik, yaitu :
1. Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus
memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa Standar Akuntansi
Keuangan harus mampu menyediakan data yang
diperlukan tepat pada waktunya dan dapat memenuhi
kebutuhan.
2. Sistem Informasi keuangan yang disusun itu harus
mempunyai prinsip aman yang berarti bahwa Sistem
Inforamasi keuangan harus membantu menjaga harta milik
perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan harta milik
perusahaan maka Sistem Informasi Akuntansi keuangan
harus disusun dengn pertimbangan pengawasan –
pengawasan intern.
3. Sistem Informasi keuangan yang disusun harus
mempunyai prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk
menyelenggarakan Sistem Informasi keuangan ini harus
dapat ditekankan sehingga relatif tidak mahal

Subsistem Input Keuangan :


1. Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input
bagi aplikasi keuangan
2. Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam
menyediakan data dan informasi internal dengan
penelitian khusus yang dilakukan auditor terkenal.
3. Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi
dari elemen – elemen lingkungan yang mempengaruhi
arus uang masyarakat keuangan, pemegang saham dan
pemilik serta pemerintah.
Subsistem Output Keuangan :
1. Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka
panjang 5- 10 tahun kedepan untuk menyediakan dasar
bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.
2. Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus
uang melalui perusahaan.
3. Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan
dan kemudian menyediakan informasi umpan balik kepada
manajer sehingga mereka dapat memantau biaya actual
dibandingkan dengan anggaran.

Anda mungkin juga menyukai