Anda di halaman 1dari 1

Nestapa Ibu Yuli, membela anak berujung

dipolisikan
Reporter : Ya'cob Billiocta | Sabtu, 26 Desember 2015 05:04

Merdeka.com - Yuli (42) sebelumnya tak pernah menyangka Permasalahan keduanya malah melebar melibatkan
bakal berurusan dengan polisi. Dia dilaporkan oleh wali wali murid lain berinisial V. Keikutsertaan V diduga
murid berinisial MB ke polisi, dengan delik aduan dimulai ketika MB 'berkicau' soal kelakuan Yuli lewat
melakukan perbuatan tidak menyenangkan. SMS. Awalnya V tak menghiraukan, sampai akhirnya ikut
"Saya tidak menyangka permasalahannya bisa emosi lantaran diduga disebut dengan ejekan tak pantas.
melebar seperti ini," kata Yuli mengawali pembicaraan Karena tidak ingin memperpanjang masalah, Yuli
dengan merdeka.com, Jumat (25/12). bersama V berinisiatif silaturahmi ke rumah MB yang
Permasalahan melilit Yuli bermula saat anaknya, W tinggal bersama mertuanya. Bukannya selesai, pertemuan
(6), bermain perosotan bersama teman-temannya di tersebut justru membuat hubungan mereka runyam.
sekolah TK Advent XI Remidi, Tanjung Bahkan MB dan V hampir saling pukul, hingga
Barat, Jakarta Selatan. Saat itu, tanpa sengaja, W yang akhirnya dilerai oleh Yuli. Tidak ada kesepakatan damai
berada di atas perosotan, meluncur dan menabrak dari pertemuan tersebut.
kawannya, C, hingga menangis. Hingga hari selanjutnya, Yuli dan V sedang
Melihat anaknya berbuat kesalahan, Yuli yang baru menjemput anak-anaknya diinterogasi oleh dua orang
datang menjemput segera menyuruh W meminta maaf yang mengaku saudara MB. Kedua orang ini meminta
kepada C dan ibunya, MB. Meski waktu itu Yuli yakin Yuli dan V tidak lagi mempermasalahkan lebih lanjut dan
tidak ada luka yang dialami C, tetapi permintaan maaf meminta maaf ke MB.
bocah ini dibalas dengan kemarahan MB. "Saya enggak masalah kalau meminta maaf, tetapi
"Aku enggak peduli, anakku nakal enggak apa-apa tidak jika harus menghamba," terang Yuli.
dimarahi. Asal wajar-wajar saja," ujar Yuli. Tidak cuma itu, Yuli juga didatangi seseorang
Seolah tidak puas, MB akhirnya melabrak Yuli. MB mengaku anggota polisi. Yuli masih ingat, selain dia, saat
yang tak terima melihat anaknya menangis, juga itu ada juga wakil kepala sekolah. Tidak jauh beda dari
memarahi Yuli. Saat itu, Yuli dalam posisi duduk, dua orang sebelumnya, anggota polisi ini menawarkan
sedangkan MB memarahi sambil berdiri. perdamaian.
Karena tak ingin memperpanjang masalah, Yuli "Yang saya sesalkan, kenapa terjadi di sekolah. Dilihat
akhirnya memanggil C dan menanyakan kondisinya. sama anak-anak. Bahkan anak saya yang kecil sampai
Namun saat datang, si C malah mengaku baik-baik saja. menangis di gendongan," ucap Yuli.
Hal inilah yang diduga membuat emosi MB semakin Kejadian dialami Yuli terus berlanjut di hari
meninggi. berikutnya. Kali ini, lima orang asing tiba-tiba
Keributan pun berlangsung hingga kedua pihak bergerombol di depan sekolahan. Meski tidak lagi ditanyai,
sepakat membawa si anak ke rumah sakit. Namun belum tetapi gelagatnya membuat Yuli diselimuti rasa cemas.
semuanya berakhir, Yuli mengaku tak terima saat anaknya Puncaknya adalah ketika Yuli dan V dilaporkan ke
tiba-tiba disebut bisa menghilangkan nyawa orang lain. polisi oleh MB, atas dugaan perbuatan tidak
"Anak gue bisa mati tiap hari dipukulin terus," kata menyenangkan. Pada Senin (28/12) pekan depan, Yuli dan
Yuli menirukan kalimat MB. V mendapat undangan pemeriksaan dari
Hari berikutnya, saat rapat dengan kepala sekolah, Polres Jakarta Selatan.
Yuli menyampaikan permasalahan yang dialaminya Hanya yang membuat Yuli heran, meski namanya ada
dengan MB. Namun Yuli tidak puas dengan jawaban dalam surat panggilan, tetapi sejauh ini Yuli belum
pihak sekolah. Dia diminta memaklumi mengingat mendapat surat panggilan. Sebab memang baru V yang
keluarga MB mempunyai posisi penting di yayasan yang mendapatkannya. Yuli bersedia menempuh jalan hukum
menaungi sekolah itu. dan berharap permasalahannya segera selesai.

Anda mungkin juga menyukai