Anda di halaman 1dari 7

GANGGGUAN PENCERNAAN

1. GERD
1.1 definisi :
suatu gangguan di mana isi lambung mengalami refluks secara berulang ke dalam esofagus, yang
menyebabkan terjadinya gejala dan/atau komplikasi yang mengganggu.
1.2 Terapi :
Recommended Treatment Regimen :
Intermittent, mild heartburn (individualized lifestyle modifications + patient-directed therapy with antacids
and/or nonprescription H2-receptor antagonists or nonprescription proton pump inhibitor

Antasida untuk pasien > 12 tahun


Magnesium hydroxide/ 10-20 mL atau setelah makan dan Jika gejala tidak membaik setelah
aluminium hydroxide bedtime 2-4 tablet atau 10-20 mL terapi 2 minggu, rujuk ke dokter,
with simethicone tidak lebih dari 16 sendok teh per 24
jam

Calcium carbonate 500 mg, 2-4 tablet


Antagonis reseptor H2 (> 12 tahun, 1-2 kali sehari)
Simetidin 200 mg Jika gejala tidak membaik setelah
Famotidin 10-20 mg terapi 2 minggu, rujuk ke dokter,
Nizatipin 75 mg tidak lebih dari 16 sendok teh per 24
Ranitidin 75-150 mg jam
Proton pump inhibitors (untuk 4-8 minggu, 1 kali sehari)
Lansoprazole 15 Pasien dengan gejala “moderate to
Omeprazole 20 severe” seharusnya diberikan PPI
Pantorazole 40 sebagai terapi awal
esomeprazole 20-40
Healing of erosive esophagitis or treatment of patients with moderate to severe symptoms or
complications (individualized lifestyle modifications + high-dose H2-receptor antagonists or proton pump
inhibitors or antireflux surgery)
Proton pump inhibitors (8 minggu, 1-2 kali sehari)
Lansoprazole 30 Jika membaik, PPI digunakan sebagai
Omeprazole 20 terapi maintenance.
Pantorazole 40
esomeprazole 20-40
Antagonis reseptor H2 dosis tinggi (untuk 8-12 minggu)
Simetidin 400 mg, 4X sehari atau 800 mg 2X Dibandingkan antagonis reseptor H2
sehari dosis tinggi, PPI lebih nyaman dan
Famotidin 20-40 mg 2X sehari meminimal biaya

Nizatipin 150 mg 2-4X sehari


Ranitidin 150 mg 4X sehari

CATATAN TAMBAHAN !
Antasida (Aluminium hidoksida, Magnesium Hidroksida)
• merupakan komponen yang sesuai untuk menangani gejala GERD ringan
• memberikan efek yang cepat dalam meredakan gejala (onset cepat)
• menjaga pH lambung lebih dari 4, mengurangi aktivasi pepsinogen ke pepsin
• interaksi dengan tetrasiklin, isoniazid, sulfonylureas, dan quinolone antibiotic
• menyebabkan diare dan konstipasi tergantung dari kandungan (aluminium hidroksida: konstipasi,
magnesium hidroksida: diare)
• Efek Samping: Urtikaria, kemerahan pada kulit, pruritus, angioedema & gangguan pada
pencernaan misalnya diare, mual, muntah
Antagonis reseptor H2 ( Simetidin, Famotidin, Nizatidin, Ranitidin)
• efektif dalam menghilangkan sekresi asam lambung apabila digunakan sebelum makan dan
mengurangi gejala GERD
• onset tidak secepat antasida
• durasi kerja lebih panjang dibandingkan antasida
• Efek Samping :Sakit kepala, pusing, mual, muntah
Proton Pump Inhibitor ( Omeprazole,Lanzoprazole, Pantoprazole, Esomeprazole)
• lebih bermanfaat untuk menangani gejala GERD “moderate to severe”
• digunakan 30-60 menit sebelum makan
• blok sekresi asam lambung dengan inhibisi H+/K+-adenosine triphosphatase dalam lambung,
menjaga pH lambung lebih dari 4.
• Efek Samping: Sakit kepala, diare, konstipasi, dan nyeri abdomen

Kondisi KHUSUS !!!


Pasien Lansia dengan GERD
• Penurunan motilitas GI adalah masalah umum pada pasien usia lanjut.
• Sayangnya, tidak ada agen promotilitas yang baik tersedia untuk pasien ini.
• Pasien lanjut usia sensitif terhadap efek SSP, seperti metoklopramid dan mungkin juga sensitif
terhadap efek antagonis reseptor H2.
• Inhibitor pompa proton tampaknya menjadi pengobatan yang paling berguna karena mereka
memiliki khasiat yang unggul dan diberikan sekali sehari
• Pasien yang berisiko patah tulang harus dipantau.

2. Peptic ulcer disesase


1.1 definisi :
Tukak peptik (ulkus peptikum, peptic ulcer) adalah luka yang muncul pada dinding akibat terkikisnya
lapisan dinding mukosa. Luka ini juga berpotensi muncul pada dinding bagian pertama usus kecil
(duodenum ulcer) serta lambung (gastric ulcer).
1.2 Terapi

PPI-based triple therapy (PCA) ATAU (PCM)


PPI + Clarithromycin + Amoxicillin ( 10-14 hari ),
Bagi pasien alergi penisilin, amoxicillin diganti dengan metronidazole
Bismuth-based quadruple therapy
PPI/H2RA + Bismuth salt + Tetracycline + Metronidazole
( 10-14 hari )
Sequential therapy
PPI + Amoxicillin ( 5 hari)  PPI + Clarithromycin + Metronidazole (5 hari)
Eradication of H.pylori
PPI-based triple therapy : PPI + Levofloxacin + Amoxicillin (10 hari )

3. Nausea and voamiting


1.1 Definisi :
Mual (Nausea) adalah rasa tidak nyaman pada GI, tanpa sensasi nyeri yang dapat menyebabkan seseorang
berpotensi muntah.
Muntah (Vomiting) adalah respon yang bersifat otonom dan terorganisir, yang akhirnya menimbulkan
dorongan kuat pengeluaran isi lambung melalui mulut.
Muntah secara natural bertujuan untuk melindungi seseorang dari substansi berbahaya yang tertelan
1.2 Terapi
1ST LINE ANTIEMETIC
2ND LINE ANTIEMETIC

OTHER MEDICATION :
CATATAN !!!
KEHAMILAN : 1st line: Pyridoxine (10-25 mg 1-4 kali sehari); dengan atau tanpa doxylamine (12,5-20 mg 1-4
kali sehari).

4. Motion Sickness
1.1 Definisi :
Motion sickness disebabkan konflik dari pesan2 yang diterima di otak dari mata,GI tract, dan vestibular
system di telinga.
Gejala meliputi: mual muntah, pucat dan keringat dingin.
1.2 Terapi :
• Terapi yang diberikan oleh farmasis bersifat untuk pencegahan
• Terapi bersifat antikolinergik:
Antikolinergik (scopolamin)
Antihistamin (Cth : cinnarizine & promethazine)
CATATAN TAMBAHAN !!
Antikilonergik
Cth : Hyoscine hydrobromide
• Dapat diberikan pada usia >3 tahun
• D.o.a. pendek (1-3 jam) →shg cocok unt perjalanan jarak pendek. Diminum 20 mnt sblm mulai
perjalanan
ES : blurred vision, dry mouth, constipation & urinary retention
KI: BPH & glaukoma
Hati2 terjadinya IO, karena px menggunakan obat lain yang punya ef antikolinergik, spt:
• tricyclic antidepressants (e.g. amitriptyline)
• butyrophenones (e.g. haloperidol)
• Phenothiazines (e.g. chlorpromazine)
Antihistamin
• Cth : cinnarizine, meclozine & promethazine
• ES : drowsiness (terutama: promethazine)
• Meclozine & promethazine theoclate punya doa panjang → untuk perjalanan panjang. Diminum
1x/hari.
• Cinnarizine & promethazine theoclate → KI: usia >5 tahun
• Meclozine dapat diberikan untuk usia >2 tahun
• KI pada wanita hamil.
5. DIARE
1.1 Definisi :
Diare adalah defekasi berupa massa yang lembek atau cair dengan frekuensi ≥3 kali sehari (lebih sering dari
kondisi normal). Defekasi berupa massa yang berbentuk/ normal namun frekuensinya sering tidak
termasuk sebagai diare. Defekasi berupa massa yang lembek pada bayi menyusui (ASI) juga tidak termasuk
sebagai diare.
1.2 Terapi :
Pada anak :
1. Berikan cairan yang cukup (oralit)
2. Berikan suplemen Zinc (10 – 20 mg) selama 10-14 hari
3. Berikan nutrisi yang baik
4. Rujuk ke dokter apabila terdapat tanda dehidrasi atau permasalahan lain

6.KONSTIPASI
1.1 DEFINISI
• The passage of small amounts of hard, dry stool fewer than 3 times per week or a significant
change in one’s usual routine, accompanied by straining, and feelings of being bloated, or having
abdominal fullness.
• Persistence of these symptoms for 3 months or longer is defined as chronic constipation.
1.3 TERAPI
1. Bulk laksative
2 stimulan lacsative (dulcolax)

3.Osmotic lacsative

4. Faecal softener (laxadin,laxtab)

ATURAN PEMAKIAN !

ALTERNATIF

Kehamilan ?
SOFTENING LAXATIVE

Anda mungkin juga menyukai