Rizaldy ~ i n z o n *
ABSTRACT
Obesity is one of the risk factors for inany metabolic and ~lrrdiova~scular diseases.
Vital capacity merc.surernent is one of the lzealth procedures to show lung function. Vital
capacity can be predicted by knowing age and height. Vital capacity percentage shows the
result of vital capacity in rneascirernent comparecl with the predicted vital capacity. Sixty six
healthy vol~cntcers(n=66) are used in this study. The results show that vital capacity
yercentuge are higher in normal-thin volunteers with % RBW (Relative Body Weight) < 90%
than the normal-normal high weight volunteers with % RBW (Relative Body Weight) < 90-
110%. If the findings are compared by using statistical methods, the results show no
significarzce differences (p>0,05).
vital didapatkan dengan membandingkan dengan usia 18-22 tahun. Didapatkan hasil
kapasitas vital terukur dengan kapasitas 21 orang dengan % Relative Body Weight
vital hasil prediksi. Persentase kapasitas (Berat Badan Relatif) 90-110%, dan 45
vital masing-masing kelompok lalu diban- orang dengan % RBW < 90% yang terdiri
dingkan dengan menggunakan uji statistik dari 2 1 orang laki-laki d a n 2 4 orang
Analisa Varian satu jalur dan dilanjutkan
wanita.
dengan Uji t Post Analisis Varian.
Hasil perbandingan persentase
HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI kapasitas vital antara kelompok yang
normal kurus dan kelompok dengan berat
Penelitian dilakukan pada 66 orang badan normal-normal tinggi dapat terlihat
sukarelawan sehat, mahasiswa kedokteran pada Tabel 1 dan Grafik 1.
Keterangan:
1: Laki-laki dengan % RBW 4 0 %
2: Wanita dengan 5% RBW <90%
3: % RBW 90-110%.
dingkan secara statistik tidak terlihat sangat ditentukan oleh faktor jenis
perbedaan yang bermakna antar kelompok kelamin, usia, genetis, komposisi tubuh,
(p=0,289). Pada individu yang normal- dan latihan. Di antara 5 faktor tersebut
kurus terlihat bahwa laki-laki mempunyai komposisi tubuh dan latihan memegang
persentase kapasitas vital yang lebih baik peranan yang c u k u p besar. VO, max
dibanding wanita dengan perbedaan yang mempunyai arti volume oksigen yang
tidak bermakna (p=0,865). Walaupun dapat tubuh gunakan saat bekerja sekeras
menunjukkan yang tidak bermakna secara mungkin. Semakin tinggi VO, max
statistik, ha1 tersebut di atas perlu seseorang akan semakin tinggi pula
dicermati karena perbedaan yang cukup kemampuan kerjanya. Individu dengan
besar pada kapasitas vital antara kelompok berat badan berlebih dan lipatan lemak
dengan badan normal kurus dan normal yang banyak tentu saja mempunyai
berlebih. Penurunan kapasitas vital sangat kecenderungan untuk mempunyai VO,
merugikan status kebugaran dan max yang lebih rendah dibanding individu
kemampuan kerja seseorang. dengan lipatan lemak yang lebih sedikit,
sehingga kapasitas tubuh untuk dapat
Penurunan persentase kapasitas menghasilkan energi dan bekerja menjadi
vital pada individu dengan berat badan semakin terbatasl:). Hal ini akan menjadi
normal berlebih dapat disebabkan karena semakin buruk, karena dengan berku-
menurunnya elastisitas dan kemampuan rangnya kemampuan kerja individu
tersebut akan cenderung menjadi lebih
mengembang dinding dada. Dinding dada
obes untuk kemudian akan mengurangi
yang elastis akan mengembang menjadi
V0,-nya dan demikian seterusnya keadaan
lebih besar secara bebas, sehingga tekanan
menjadi semakin parah tanpa disadari. Hal
intra thorakal menjadi lebih negatif dan
ini kemudian akan meningkatkan insidensi
udara inspirasi dapat masuk lebih banyak.
penyakit jantung dan metabolik seperti
Selain itu dapat pula disebabkan karena
diabetes melitus di masa mendatang.
berkurangnya kemampuan diafragma
untuk turun pada levelnya pada individu
Dari hasil penelitian ini perlu
dengan berat badan berlebih dan individu dipikirkan kemungkinan dilakukan inter-
dengan kegemukan sentral, sehingga vensi yang lebih dini pada individu anak
tekanan intra thorakal akan menjadi dan dewasa muda dengan berat badan
kurang negatif dibanding normal3). berlebih, misalnya dengan olah-raga dan
Dinding dada yang tebal oleh lipatan diet yang lebih teratur sejak dini. Hal ini
lemak pada keadaan yang lanjut akan dilakukan selain untuk pencegahan dini
sangat menghambat gerakan bernafas penyakit kardiovaskuler dan nietabolik,
dinding dada, bahkan dapat menyebabkan juga sebagai usaha meningkatkan tingkat
sumbatan jalan nafas secara intermiten7). kebugaran individu tersebut.
3. Kcclc, Cyril A. (1984). Samson Wrights Applicd 11. Baraas, Faisal (1 994). Mericcgah Scrangarl Janlung
Physiology 131h Edition. Oxford Medical dengan Menekan Kolesterol. FKUI. Jakarta: 75-79.
Publications: 408, 156-157.
12. Liwijaya, Kathelcn (1992). Olah Raga Sumbcr
4. Guyton A C (1985). Textbook of Medical Kesehatan. Pencrbit Advent Indonesia. Bandung:
Physiology. WB Saunders Con~pany:4-6. 35-37.