OLEH,
OSI OTARI
WINDY DAMAYANTI
U. IWAN SUGANDI
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................ 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku manusia dibentuk berdasarkan hasil dari segenap
pengalamannya berupa interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya.
Perilaku menjadi kuat jika mendapat ganjaran, atau sebaliknya, melemah jika
mendapat hukuman. Kecenderungan tingkah laku tertentu akan selalu
terkait dalam hubungannya dengan ganjaran dan hukuman.
Kebiasaan individu dapat terjadi kalau dia mendapat ganjaran. Ganjaran
menjadi bagian terpenting bagi upaya pembentukan perilaku pada individu.
Tanpa stimulus, perilaku tidak dapat dipertahankan dan terjadi extinction, yaitu
penurunan kekuatan perilaku karena tidak memperoleh stimulus bagaimana
yang diharapkan individu. Hukuman memiliki fungsi yang bertentangan
dengan ganjaran. Pemberian hukuman kepada individu dapat mengurangi
atau meniadakan perilaku tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa perilaku dapat dimanipulasi dengan penyajian ganjaran dan hukuman.1
Cory mengemukakan, bahwa pada terapi perilaku, perilaku adalah hasil
dari belajar. Kita semua adalah hasil dari lingkungan dan sekaligus
pencipta lingkungan. Tidak ada dasar yang berlaku umum bisa menjelaskan
semua perilaku, karena setiap perilaku ada kaitan dengan sumber yang ada
di lingkungan yang menyebabkan terjadinya suatu perilaku tersebut.2
Marquis menyatakan, bahwa terapi tingkah laku itu mirip keahlian
teknik dalam arti ia menerapkan informasi-informasi ilmiah guna
menemukan pemecahan-pemecahan teknis atau masalah-masalah manusia.
Jadi, behaviour berfokus pada bagaimana orang-orang belajar dan kondisi-
kondisi apa saja yang menentukan tingkah laku mereka.3
1
Latipun, Psikologi Konseling (Malang: UMM Press, 2008), hal. 134. 2
2
Singgih D. Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi (Jakarta: Gunung Mulia, 2000), hal. 203.
3
Gerald Cory, Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi (Bandung: Rafika Aditama, 2010), hal.
196.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian konsep tingkah laku?
2. Bagaimana fungsi analisis tingkah laku?
3. Bagaimana langkah analisis tingkah laku?
4
Syamsul Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), hal. 8.
5
Singgih D. Gunarsah, Psikologi Anak Bermasalah (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia,1984), hal. 89.
3
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian analisis tingkah laku.
2. Mengetahui fungsi analisis tingkah laku.
3. Mengetahui langkah analisis tingkah laku.
BAB II
PEMBAHASAN
6
(albert, p. 59)
4
5
4. note the place (mencatat tempat), mengacu pada tempat tingkah laku
muncul
5. note the time (mencatat waktu), mengacu pada lamanya tingkah laku
muncul
6. mengidentifikasi konsekuen, mengacu kepada kejadian-kejadian
yang menyertai suatu tingkah laku
7. mengidentifikasi penguatan positif dan stimuli aversif
8. merencanakan dan mengimplementasikan program
9. monitor program
10. mengevaluasi dan menyesuaikan program
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Behavior analysis adalah sebuah definisi yang jelas mengenai prosedur
yang dilakukan secara bertahap yang dapat digunakan oleh kita untuk
memperbaiki tingkah laku murid atau seseorang.
Fungsi penilaian tingkah laku adalah secara umum, suatu term yang
lebih luas dalam mana sebuah fungsional behavioral assessment menyusun
sebuah analisis fungsional, tetapi juga menyusun tipe-tipe informasi sebagai
laporan ulang dan mewawancarai orang dewasa yang tahu anak-anak yang baik.
Terdapat 10 langkah dalam menganalisis tingkah laku salah satunya
menentukan target tingkah laku.
7
DAFTAR RUJUKAN