Anda di halaman 1dari 11

LANGKAH TEKNIK ANALISIS PERUBAHAN TINGKAH LAKU ANAK

ANALISIS PERUBAHAN TINGKAH LAKU ANAK


DOSEN PENGAMPU: NURAINI, M.S.I

OLEH,
OSI OTARI
WINDY DAMAYANTI
U. IWAN SUGANDI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM


SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDIN SAMBAS
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, makalah “Lankah


Teknik Analisis Perubahan Tingkah Laku Anak” dapat kami selesaikan
sebagaimana semampu kami. Shalawat dan salam tak lupa kita kirimkan kepada
baginda Rasulullah SAW sebagai suri teladan yang patut kita contoh.
Terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Analisis Perubahan
Tingkah Laku Anak Nuraini, M.S.I yang telah memberikan kesempatan dan
pengarahan sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Makalah ini membahas
tentang. Kami berharap makalah ini dapat membantu dalam proses pembelajaran
mahasiswa.
Sesungguhnya dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, agar
dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat. Aamiin.

Sambas, Januari 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 4


A. Pengertian Konsep Mutu Pendidikan ............................................ 4

B. Manajemen Mutu dalam PendidikanError! Bookmark not


defined.

C. Kendala dalam Memperkenalkan Manajemen Mutu ........... Error!


Bookmark not defined.

D. Sebab Kegagalan Mutu PendidikanError! Bookmark not


defined.

BAB III PENUTUP .................................................................................. 7


A. Simpulan ........................................................................................ 7

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku manusia dibentuk berdasarkan hasil dari segenap
pengalamannya berupa interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya.
Perilaku menjadi kuat jika mendapat ganjaran, atau sebaliknya, melemah jika
mendapat hukuman. Kecenderungan tingkah laku tertentu akan selalu
terkait dalam hubungannya dengan ganjaran dan hukuman.
Kebiasaan individu dapat terjadi kalau dia mendapat ganjaran. Ganjaran
menjadi bagian terpenting bagi upaya pembentukan perilaku pada individu.
Tanpa stimulus, perilaku tidak dapat dipertahankan dan terjadi extinction, yaitu
penurunan kekuatan perilaku karena tidak memperoleh stimulus bagaimana
yang diharapkan individu. Hukuman memiliki fungsi yang bertentangan
dengan ganjaran. Pemberian hukuman kepada individu dapat mengurangi
atau meniadakan perilaku tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa perilaku dapat dimanipulasi dengan penyajian ganjaran dan hukuman.1
Cory mengemukakan, bahwa pada terapi perilaku, perilaku adalah hasil
dari belajar. Kita semua adalah hasil dari lingkungan dan sekaligus
pencipta lingkungan. Tidak ada dasar yang berlaku umum bisa menjelaskan
semua perilaku, karena setiap perilaku ada kaitan dengan sumber yang ada
di lingkungan yang menyebabkan terjadinya suatu perilaku tersebut.2
Marquis menyatakan, bahwa terapi tingkah laku itu mirip keahlian
teknik dalam arti ia menerapkan informasi-informasi ilmiah guna
menemukan pemecahan-pemecahan teknis atau masalah-masalah manusia.
Jadi, behaviour berfokus pada bagaimana orang-orang belajar dan kondisi-
kondisi apa saja yang menentukan tingkah laku mereka.3

1
Latipun, Psikologi Konseling (Malang: UMM Press, 2008), hal. 134. 2
2
Singgih D. Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi (Jakarta: Gunung Mulia, 2000), hal. 203.
3
Gerald Cory, Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi (Bandung: Rafika Aditama, 2010), hal.
196.

1
2

Perilaku pada anak dapat terbentuk melalui kebiasaan sehari-hari secara


non-formal. Artinya, suatu perbuatan yang dilakukan atas anjuran orang
dewasa yang sengaja ditunjukkan kepada anak untuk diikuti seperti bersin,
sedih, marah dan lain-lain.4
Luapan kemarahan yang sering terlihat pada anak kecil dari
tingkahlaku menjatuhkan diri dilantai, menendang, menangis, berteriak dan
kadang-kadang juga menahan nafas, ini sering disebut anak ngambek,
ngadat untuk mendapatkan sesuatu. Dengan istilah lain, ngadat itu disebut
tantrum. Apabila tantrum ini tidak ditangani dengan baik, maka tingkah
laku tersebut dapat dilakukan juga sesudah empat tahun.5
Kejadian tantrum bisa di lihat di rumah, mall-mall, taman, ketika
seorang anak yang usianya sekitar 2-10 tahun meluapkan kemarahannya karena
menginginkan sesuatu, namun dilarang oleh orang tuanya. Semakin keras
usaha orang tua untuk melarang keinginan anak, semakin besar pula
kemarahan anak tersebut sehingga anak menangis, membenturkan kepala
ke tembok atau lantai, menendang-nendang, menggigit, menjerit-jerit sambil
berguling di lantai, menghentakkan kaki, memukul diri sendiri atau orang lain,
melemparkan benda yang ada di depannya, merengek, mengkritik, membanting
pintu, meninju, menahan nafas, dan lain-lain. Kemarahan anak yang tidak
terkontrol membuat orang tua merasa malu karena terdengar dan disaksikan
orang-orang yang ada di sekitarnya. Karena rasa malu, akhirnya orang tua
mengabulkan keinginan anaknya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian konsep tingkah laku?
2. Bagaimana fungsi analisis tingkah laku?
3. Bagaimana langkah analisis tingkah laku?

4
Syamsul Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), hal. 8.
5
Singgih D. Gunarsah, Psikologi Anak Bermasalah (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia,1984), hal. 89.
3

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian analisis tingkah laku.
2. Mengetahui fungsi analisis tingkah laku.
3. Mengetahui langkah analisis tingkah laku.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Tingkah Laku


Satu keuntungan yang besar dari penggunaan pendekatan behavior
adalah untuk membantu memecahkan persoalan dengan menyusun metode
evaluasi secara atas prosedur yang digunakan untuk treatmen terhadap masalah-
masalah itu. Kemudian kita dapat membuat keputusan perlakuan atau tindakan
yang didasarkan pada metode ilmu pengetahuan dan penilaian yang
menggunakan obyek periistiwa dan data actual daripada pendapat dan
pemikiran sendiri. Dengan pendekatan ini perlakuan dapat dilanjutkan,
disesuaikan atau bisa juga tidak dilanjutkan dan digantikan dengan didasarkan
pada peristiwa dan obyek data.
Ketika seseorang melakukan tindakan atau tingkah laku tertentu,
seringkali kita bertanya,”apa yang membuat seseorang itu melakukan tindakan
atau bertingkah laku seperti itu”. Pertanyaan ini adalah wajar namun tidak ada
jawaban yang memuaskan untuk semua kasus. Beberapa tingkah laku mungkin
dibentuk (dilakukan) oleh orang yang berbeda dengan alasan yang berbeda, bisa
juga tingkah laku itu dilakukan oleh orang yang berbeda dengan alasan yang
sama dan orang yang sama mungkin membentuk atau melakukan tingkah laku
yang sama pada saat atau waktu yang berbeda dengan alasan yang berbeda pula.
Behavior analysis adalah sebuah definisi yang jelas mengenai prosedur
yang dilakukan secara bertahap yang dapat digunakan oleh kita untuk
memperbaiki tingkah laku murid atau seseorang. Selain itu dapat juga dapat
dikatakan sebagai suatu metode menprediksikan (memperkirakan) suatu
problem situasi dan merencanakan apa yang akan dilakukan untuk
memecahkannya.6

6
(albert, p. 59)

4
5

B. Fungsi Analisis Tingkah Laku


Term analisis fungsional dan fungsional penilaian tingkah laku sering
digunakan dalam pembicaraan tentang cara memandang dan mengira-gira
masalah-masalah tingkah laku. Mereka harus melakukannya dengan
mengidentifikasi variable-variabel yang adalah fungsi sebuah tingkah laku, apa
pun artinya.
Analisis fungsional mengacu kepada suatu pendekatan yang lebih
didasarkan pada ilmu pengetahuan yang menyusun banyak factor atau variabel-
variabel tak berubah (atau konstan), yang secara intensional mengubah factor-
faktor lain yang mungkin mempengaruhi target tingkah laku.
Fungsi penilaian tingkah laku adalah secara umum, suatu term yang
lebih luas dalam mana sebuah fungsional behavioral assessment menyusun
sebuah analisis fungsional, tetapi juga menyusun tipe-tipe informasi sebagai
laporan ulang dan mewawancarai orang dewasa yang tahu anak-anak yang baik.
tujuan adalah untuk mencapai pemahaman dari hubungan antara tingkah laku
anak-anak dan variasi factor-faktor yang mungkin mempengaruhi tingkah laku.

C. Langkah Analisis Tingkah Laku


Menurut ABA terdapat 10 langkah dalam menganalisis tingkah laku
yaitu
1. Menentukan target tingkah laku. Langkah ini merupakan proses dua
arah yaitu pertama mengidentifikasi tingkah laku yang akan dikurangi
(diubah=sasaran deselerasi) dan kedua mengidentifikasi tingkah laku yang akan
dikehendaki supaya muncul (sasaran akselerasi).
2. Find the baseline
Mencari atau menemukan bagaimana sering anak membentuk
(memainkan) target tingkah laku dibawah keadaan yang khas. Tujuan dari
baseline adalah untuk membantu dalam memonitor target tingkah laku.
3. Mengidentifikasi antecedent (perilaku yang mendahului). Dkl
mengantisipasi antecedent dari target tingkah laku.
6

4. note the place (mencatat tempat), mengacu pada tempat tingkah laku
muncul
5. note the time (mencatat waktu), mengacu pada lamanya tingkah laku
muncul
6. mengidentifikasi konsekuen, mengacu kepada kejadian-kejadian
yang menyertai suatu tingkah laku
7. mengidentifikasi penguatan positif dan stimuli aversif
8. merencanakan dan mengimplementasikan program
9. monitor program
10. mengevaluasi dan menyesuaikan program
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Behavior analysis adalah sebuah definisi yang jelas mengenai prosedur
yang dilakukan secara bertahap yang dapat digunakan oleh kita untuk
memperbaiki tingkah laku murid atau seseorang.
Fungsi penilaian tingkah laku adalah secara umum, suatu term yang
lebih luas dalam mana sebuah fungsional behavioral assessment menyusun
sebuah analisis fungsional, tetapi juga menyusun tipe-tipe informasi sebagai
laporan ulang dan mewawancarai orang dewasa yang tahu anak-anak yang baik.
Terdapat 10 langkah dalam menganalisis tingkah laku salah satunya
menentukan target tingkah laku.

7
DAFTAR RUJUKAN

Albert J. Kearney. 2008. Understanding Applied Behavior Analysis: An


Introduction to ABA for Parents, Teachers, and other Professionals.
Philadelphia: Jessica Kingsley Publishers
W. David Pierce dan Carl D. Cheney. 2004. Behavior Analysis and
Learning. Mahwah, New Jersey: LAWRENCE ERLBAUM
ASSOCIATES, PUBLISHERS

Anda mungkin juga menyukai