(..............................................)
ASESMEN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
No
1 Informasi di dapat dari Auto anamnesa Nama :
Allo anamnesa Hubungan :
Dewasa (Morse Fall Scale) Beresiko Rendah (0-24) Resiko Sedang (25-44)
Resiko Tinggi (≥45)
Lansia ( Ontario Modified Statify Sydney scoring) Resiko Rendah(0-5) Resiko Sedang(6-16) Resiko tinggi(17-30)
SKRINING NUTRISI (MALNUTRITION SCREENING TOOL)
NO PARAMETER SKOR PASIEN
1 Penurunan berat badan yang tidak direncanakan dalam 3 – 6 bulan terakhir
Tidak 0
Tidak yakin (ada tanda : baju menjadi longgar) 2
Ya, ada penurunan berat badan :
1 - 5 kg 1
6 – 10 kg 2
11 – 15 kg 3
> 15 kg 4
2 Nafsu makan berkurang
Ya 1
Tidak 0
JUMLAH SKOR
Krikteria penilaian hasil
Nilai MST 0 – 1 : Risiko Rendah (dilakukan skrining setiap 7 hari)
2 – 3 : Risiko Sedang (dilakukan pengkajian gizi lebih lanjut oleh Ahli Gizi)
4 – 5 : Risiko Tinggi (dilakukan pengkajian gizi lanjutan oleh dokter spesialis Ahli Gizi
Nilai MST ≥2, pasien berisiko malnutrisi (konsultasi ke ahli Gizi / Dietisien)
STATUS FUNGSIONAL ( Barthel Index)
Ketidak efektifan Jalan Nafas, obstruksi trakeobronkial Manuver jaw trust, head tilt, dan chin lift (hati hati
Resiko Aspirasi : trauma wajah,mulut,penurunan kesadaran pada pasien cedera cervical
Keluarkan benda asing, lakukan suction
Pasang OPA, NPA, ETT, Stabilitasi cervical
Ketidak efektifan pola nafas : nyeri, cedera spinal, kelelahan otot Berikan bantuan nafas buatan, ventilasi mekanik
pernafasan, kerusakan otot Berikan o2 sesuai kebutuhan
Gangguan pertukaran gas : perubahan kapasitas darah membawa Monitor SpO2
oksigen Monitor pergerakan dada
Penurunan curah jantung : perubahan kekuatan jantung dalam Monitor tanda tanda vital secara periodik
melakukan kontraksi otot jantung Monitor EKG secara periodik
Kekurangan volume cairan : kehilangan volume cairan aktif , kerusakan Pasang infus, Persiapan sampel darah cek lab, hentikan
mekanisme regulasi. perdarahan
Kelebihan volume cairan : mekanisme regulasi yang terganggu Pasang dower cateter untuk monitor cairan keluar/
Resiko kekurangan volume cairan : kehilangan cairan yang berlebihan urin
melalui rute fisiologis Berikan cairan intravena, cairan koloid, darah atau
Diare : penyalahgunaan laxatif,proses infeksi, malabsorbsi
produk darah atau expander plasma
Awasi tetesan cairan, berikan cairan sesuai kebutuhan
Delegatif pemberian diuretika
Kajian turgor kulit dan membran mukosa mulut
KIE : banyak minum, pasang NGT
Delegatif pemberian antibiotika
Ketidak efektifan perfusi jaringan cerebral : penurunan pertukaran sel, Monitor tingkat kesadaran secara periodik
hipovolemia, Berikan posisi semifowler bila tidak ada kontraindikasi
Retensi urin : obstruksi traktus urinarius, gangguan neurovaskular, Berikan o2 sesuai kebutuhan melalui nasal canula
trauma, hipertrofi blader masker
Nyeri akut, kronis : spasme otot dan jaringan, trauma jaringan, Delegatif dalam pemberian obat neuroprotektor
ketidakmampuan fisik kronik Pasang DC dan awasi haluan urin
Hipertermia : dehidrasi, peningkatan kecepatan metabolisme, trauma Atasi nyeri, delegatif pemberian analgetika, teknik
proses perjalanan penyakit
distraksi, relaksasi
Hambatan obilitas fisik : kerusakan muskuloskeletal dan neuromuskular,
Berikan kompres hangat
Resiko infeksi : prosedur invasif, kerusakan kulit dan jaringan, trauma,
imunosupresi Delegatif pemberian antiseptik
Konstipasi : diet, asupan cairan, tingkat aktivitas, kebiasaan defekasi Pasang spalk, lakukan imobilisasi
Risiko jatuh : penyakit, gangguan keseimbangan, penurunan status Berikan KIE untuk mengkonsumsi makanan berserat
mental, penggunaan obat, penggunaan alkohol dan seimbang
Pastikan pengaman terpasang dan rem tempat tidur
terkunci dengan baik
Awasi dan bantu sebagian ADL pasien
Lain – Lain
ASESMEN MEDIS
Subjective
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
Radiologi :
ECG :
Assesment
Diagnosis Kerja :
Diagnosis Banding :
Planning
TATALAKSANA MEDIS DAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN OBAT/ INFUS
Pukul Obat/Infus Dosis Rute Diperiksa oleh Diberikan oleh
TINDAKAN
Jenis Tindakan :
Tanggal : Mula Jam : Lama : Menit/Jam
Operator :
KU : GCS :
Tindak Lanjut
Rawat Inap
Ruangan : Kaber R. Bayi HCU Isolasi Irna ............
Prioritas Lebutuhan pasien : Preventif Paliatif Kuratif Rehabilitatif
DPJP (Dokter Spesialis) : ...........................................
Nama / Tanda tangan Dokter Nama/ tanda tangan Perawat Tanda Tangan Pasien/Keluarga