Anda di halaman 1dari 53

Polytechnic State Of Padang

Electrical Engineering

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Survei Lokasi Konstruksi Jaringan Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM).

Adapun Tugas Survei Distribusi ini telah kami usahakan semaksimal


mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan Tugas Survei Lokasi Konstruksi Jaringan Saluran
Udara Tegangan Menengah (SUTM) ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki untuk kedepannya.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari Tugas Survei Lokasi


Konstruksi Jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Padang, Juli 2018

(Tika Triana)
1601032028

TIKA TRIANA
1601032028 1
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................................................................1

Daftar isi...............................................................................................................2

Bab I pendahuluan..............................................................................................3

1.1 Latar belakang...............................................................................................3


1.2 Tujuan ............................................................................................................4

Bab II Teori Dasar...............................................................................................5

2.1 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)............................................5


2.2 Komponen Utama Konstruksi SUTM........…............................……….…..6
2.3 Konstruksi SUTM.........................................................................................11

2.4 Kontruksi TM................................................................................................24

Bab III Peta dan Denah Lokasi..........................................................................40


3.1 Peta Lokasi Survey........................................................................................40
3.2 Denah Lokasi Survey.....................................................................................41

Bab IV Analisa......................................................................................................42

Bab V Kesimpulan ..............................................................................................55


Lampiran
Daftar Pustaka

BAB I

TIKA TRIANA
1601032028 2
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada pendistribusian tenaga listrik ke pengguna tenaga listrik di


suatu kawasan, penggunaan sistem Tegangan Menengah sebagai
jaringan utama adalah upaya utama menghindarkan rugi-rugi penyaluran
(losses) dengan kwalitas persyaratan tegangan yang harus dipenuhi oleh
PT PLN Persero selaku pemegang Kuasa Usaha Utama sebagaimana
diatur dalam UU ketenagalistrikan No 30 tahun 2009.
Dengan ditetapkannya standar Tegangan Menengah sebagai
tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV, konstruksi
JTM wajib memenuhi kriteria enjinering keamanan ketenagalistrikan,
termasuk didalamnya adalah jarak aman minimal antara Fase dengan
lingkungan dan antara Fase dengan tanah, bila jaringan tersebut
menggunakan Saluran Udara atau ketahanan Isolasi jika menggunakan
Kabel Udara Pilin Tegangan Menengah atau Kabel Bawah Tanah
Tegangan Menengah serta kemudahan dalam hal pengoperasian atau
pemeliharaan Jaringan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) pada
jaringan utama. Hal ini dimaksudkan sebagai usaha menjaga keandalan
kontinyuitas pelayanan konsumen.

Ukuran dimensi konstruksi selain untuk pemenuhan syarat


pendistribusian daya, juga wajib memperhatikan syarat ketahanan isolasi
penghantar untuk keamanan pada tegangan 20 kV.

Lingkup Jaringan Tegangan Menengah pada sistem distribusi di


Indonesia dimulai dari terminal keluar (out-going) pemutus tenaga dari
transformator penurun tegangan Gardu Induk atau transformator penaik
tegangan pada Pembangkit untuk sistem distribusi skala kecil, hingga

TIKA TRIANA
1601032028 3
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

peralatan pemisah/proteksi sisi masuk (in-coming) transformator


distribusi 20 kV - 231/400V .

1.1 Tujuan

 Mahasiswa dapat memahami bentuk – bentuk JTM


 Mahasiswa dapat mengenal kompenen yang terpasang JTM
 Mahasiswa dapat menganalisa dan melihat baik tidaknya
pemasangan yang terdapat pada JTM
 Mahasiswa dapat memahami dan menentukan kontruksi serta letak
geografis yang terpasang pada JTM

BAB II

TEORI DASAR

TIKA TRIANA
1601032028 4
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

2.1 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)

Gambar1.1. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)

Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) adalah sebagai


konstruksi termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang
sama. Konstruksi ini terbanyak digunakan untuk konsumen jaringan
Tegangan Menengah yang digunakan di Indonesia. Ciri utama jaringan
ini adalah penggunaan penghantar telanjang yang ditopang dengan
isolator pada tiang besi/beton. Penggunaan penghantar telanjang, dengan
sendirinya harus diperhatikan faktor yang terkait dengan keselamatan
ketenagalistrikan seperti jarak aman minimum yang harus dipenuhi
penghantar bertegangan 20 kV tersebut antar Fase atau dengan bangunan
atau dengan tanaman atau dengan jangkauan manusia. Termasuk dalam
kelompok yang diklasifikasikan SUTM adalah juga bila penghantar yang
digunakan adalah penghantar berisolasi setengah AAAC-S (half insulated
single core). Penggunaan penghantar ini tidak menjamin keamanan
terhadap tegangan sentuh yang dipersyaratkan akan tetapi untuk
mengurangi resiko gangguan temporer khususnya akibat sentuhan
tanaman.

2.2 Komponen Utama Konstruksi SUTM


2.2.1 Penghantar
2.2.1.1 Penghantar Telanjang (BC : Bare Conductor)

TIKA TRIANA
1601032028 5
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

Konduktor dengan bahan utama tembaga(Cu) atau


alluminium (Al) yang di pilin bulat padat , sesuai SPLN 42
-10 : 1986 dan SPLN 74 : 1987 Pilihan konduktor
penghantar telanjang yang memenuhi pada dekade ini
adalah AAC atau AAAC. Sebagai akibat tingginya harga
tembaga dunia, saat ini belum memungkinkan penggunaan
penghantar berbahan tembaga sebagai pilihan yang baik.

2.2.1.2 Penghantar Berisolasi Setengah AAAC-S (Half Insulated


Single Core)
Konduktor dengan bahan utama aluminium ini diisolasi
dengan material XLPE (croslink polyetilene langsung),
dengan batas tegangan 6 kV dan harus memenuhi SPLN No
43-5-6 tahun 1995

2.2.1.3 Penghantar Berisolasi Penuh (Three single core)

XLPE dan berselubung PVC berpenggantung


penghantar baja dengan tegangan Pengenal 12/20
(24) kV Penghantar jenis ini khusus digunakan
untuk SKUTM dan berisolasi penuh. SPLN 43-5-
2:1995-Kabel

Gambar 2.1. Penghantar Berisolasi Penuh (Three Single Core)

2.2.2 Isolator
Pada jaringan SUTM, Isolator pengaman penghantar bertegangan
dengan tiang penopang/ travers dibedakan untuk jenis konstruksinya
adalah :

TIKA TRIANA
1601032028 6
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

2.2.2.1 Isolator Tumpu

Pin- Insulator Pin-Post insulator Line-Post insulator

Gambar 2.2. Jenis - jenis Isolator Tumpu

2.2.2.2 Isolator Tarik

Piringan Long-Rod Keterangan

Material dasar isolator


Long-Rod dapat berupa
keramik atau gelas atau
polimer

Gambar 2.3. Jenis - jenis Isolator Tarik

2.2.3 Peralatan Hubung (Switching)

TIKA TRIANA
1601032028 7
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

Pada percabangan atau pengalokasian seksi pada jaringan SUTM


untuk maksud kemudahan operasional harus dipasang Pemutus
Beban (Load Break Switch : LBS), selain LBS dapat juga
dipasangkan Fused Cut-Out (FCO).

Fused Cut-Out Load Break Switch

Gambar 2.4. Contoh Letak Gambar 2.5. Contoh Letak


Pemasangan Pemasangan
Fused Cut Out (FCO) Load Break Switch (LBS)

2.2.4 Tiang
2.2.4.1 Tiang Kayu
PLN 115 : 1995 berisikan tentang Tiang Kayu untuk
jaringan distribusi, kekuatan, ketinggian dan pengawetan
kayu sehingga pada beberapa wilayah pengusahaan PT PLN
Persero bila suplai kayu memungkinkan, dapat digunakan
sebagai tiang penopang penghantar penghantar SUTM.

2.2.4.2 Tiang Besi


Adalah jenis tiang terbuat dari pipa besi yang disambungkan
hingga diperoleh kekuatan beban tertentu sesuai kebutuhan.
Walaupun lebih mahal, pilihan tiang besi untuk area/wilayah

TIKA TRIANA
1601032028 8
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

tertentu masih diijinkan karena bobotnya lebih ringan


dibandingkan dengan tiang beton. Pilihan utama juga
dimungkinkan bilamana total biaya material dan transportasi
lebih murah dibandingkan dengan tiang beton akibat
diwilayah tersebut belum ada pabrik tiang beton.

2.2.4.3 Tiang Beton


Untuk kekuatan sama, pilihan tiang jenis ini dianjurkan
digunakan di seluruh PLN karena lebih murah dibandingkan
dengan jenis konstruksi tiang lainnya termasuk terhadap
kemungkinan penggunaan konstruksi rangkaian besi profil.

Tabel 3.2. Spesifikasi Tiang Beton Bulat untuk SUTM

Panjang Tinggi titik Diameter Beban Panjang Tinggi titik Diameter Beban
(m) Tumpu/batas (cm) Kerja (m) Tumpu/batas (cm) Kerja
tanam (m) (daN) tanam (m) (daN)

9 1,5 15,7 100 13 2,2 19 200


15,7 200 19 350
19 350 19 500
19 500 22 800
22 800 22 1200
22 1200

11 1,9 19 200 14 2,4 19 200


19 350 19 350

TIKA TRIANA
1601032028 9
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

19 500 19 500
22 800 22 800
22 1200 22 1200

12 2,0 19 200
19 350
19 500
22 800
22 1200

2.3 Konstruksi SUTM

2.3.1 Ruang Bebas (Right Of Way) dan Jarak Aman (Safety


Distance)

Jarak aman adalah jarak antara bagian aktif/fase dari jaringan


terhadap benda-benda disekelilingnya baik secara mekanis atau
elektromagnetis yang tidak memberikan pengaruh membahayakan.
Secara rinci Jarak aman jaringan terhadap bangunan lain dapat
dilihat pada tabel 4.1.
Khusus terhadap jaringan telekomunikasi, jarak aman minimal
adalah 1 m baik vertikal atau horizontal. Bila dibawah JTM
terdapat JTR, jarak minimal antara JTM dengan kabel JTR
dibawahnya minimal 120 cm.

Tabel 4.1 Jarak aman SUTM

No. Uraian Jarak Aman

1. Terhadap permukaan jalan ≥ 6 meter

TIKA TRIANA
1601032028 10
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

raya

2. Balkon rumah ≥ 2,5 meter

3. Atap rumah ≥ 2 meter

4. Dinding Bangunan ≥ 2,5 meter

5. Antena TV/ radio, menara ≥ 2,5 meter

6. Pohon ≥ 2,5 meter

7. Lintasan kereta api ≥ 2 meter dari atap kereta

8. Underbuilt TM – TM ≥ 1 meter

9. Underbuilt TM – TR ≥ 1 meter

Simbol Tiang Beton Jaringan

TIKA TRIANA
1601032028 11
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

2.3.2 Spesifikasi Konstruksi SUTM

Secara rinci standar konstruksi Saluran Udara Tegangan Menengah


sebagai berikut :

2.3.2.1 Konstruksi SUTM sistem 3 Kawat

TIKA TRIANA
1601032028 12
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

2.3.2.1.1 Konstruksi SUTM Sirkit Tunggal

a. Konstruksi tiang Penumpu (Line Pole) dan


kelengkapannya

Konstruksi ini dipasang untuk lintasan jaringan


SUTM 0° - 15° dengan 3 buah isolator tumpu dan 1
buah cross arm UNP 10 x 2000.

NOMOR JUMLA
NO SAP NAMA MATERIAL SATUAN H

1 Cross ArmUNP 10 x 2000 mm Bh 1

2 Arm Brace LNP 8 x 60 Bh 1

3 Bolt Nut Double Arming m.10 Set 3

4 Isolator Tumpu Bh 3

5 Bending Wire Set 1

6 Preformed Top Tie M 2x3

7 Alumunium Tape 4 mm -

8 Isolator Ansi 52-2

TIKA TRIANA
1601032028 13
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

b. Konstruksi tiang Sudut Kecil dengan sudut 15° s/d 30°


dan kelengkapannya

Konstruksi ini dipasang untuk jaringan SUTM dengan


sudut 15°- 30° dengan 6 buah isolator tumpu, 2 buah
cross arm UNP 10 x 2200.

NOMOR SATUA
NO SAP NAMA MATERIAL N JUMLAH

1 Cross Arm UNP 10 x 2200 Bh 2

2 Arm Brace LNP.8 x 60 Bh 2

3 Bolt Nut Double Arm m.15 Set 2

4 Isolator Tumpu Bh 2

5 Bending Wire M 5

TIKA TRIANA
1601032028 14
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

6 Preformed Tie Bh 6

7 Alumunium Tape 4 mm 2 M -

8 Insolator Ansi 52-2 Bh 1

c. Konstruksi tiang sudut besar dengan sudut lintasan


30°- 60° dan kelengkapannya

Konstruksi ini memakai 6 set isolator tarik, 3 buah


isolator tumpu dan 2 buah cross arm UNP 10 x 2200.

d. Konstruksi tiang sudut besar dengan sudut lintasan


60°- 90° dan kelengkapannya

TIKA TRIANA
1601032028 15
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

Konstruksi ini memakai 6 set isolator tarik, 1 buah


isolator tumpu dan 4 buah cross arm UNP 10 x 2000.

e. Konstruksi tiang awal (Riser Pole) dan kelengkapannya

Konstruksi tiang awal ini dipasang pada awal jaringan


dimana terdapat kabel naik dari gardu induk/pusat
listrik. Pada tiang ini terpasang 3 set isolator tarik, 2

TIKA TRIANA
1601032028 16
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

buah cross arm UNP 10 x 2000, lightning arrester, pipa


galvanis pelindung kabel diameter 4 inci, dan instalasi
pembumian. Kekuatan tiang disesuaikan dengan
besarnya penampang penghantar yang digunakan.

f. Konstruksi tiang Peregang (Tension Pole) dan


kelengkapannya

Konstruksi tiang peregang ini di pasang pada tiap-tiap


10 gawang jaringan. Kekuatan tiang (Working Load)
sama dengan kekuatan tiang awal atau tiang dengan
kekuatan tiang lebih kecil namun harus di tambah 2 set
konstruksi Topang tarik dengan arah berlawanan. Pada
konstruksi ini terpasang 6 set isolator tarik, 3 buah
isolator tumpu dan 2 buah cross arm UNP 10 x 2000.

TIKA TRIANA
1601032028 17
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

g. Konstruksi tiang pencabangan ( Tee- Off Pole)

Konstruksi ini adalah gabungan antara konstruksi tiang


penumpu dan tiang awal tanpa lightning arrester, kabel
naik, namun di tambah dengan 1 buah isolator tumpu
dan 1 set Topang tarik, jika tidak memungkinkan
penggantian tiang dengan kekuatan tarik yang lebih
besar.

TIKA TRIANA
1601032028 18
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

h. Konstruksi saklar tiang (Pole Switch)

Konstruksi ini di pasang untuk maksud - maksud


manuver jaringan atau pemeliharaan . Terdapat 2 jenis
saklar tiang Pole Top Switch yang hanya berfungsi
sebagai pemisah. Pole Top Load Break Switch yang
berfungsi sebagai pemutus beban. Konstruksi ini
memakai tiang dengan kekuatan tarik sekurang-
kurangnya 350 daN. Semua BKT harus di bumikan.

i. Konstruksi Pembumian.

TIKA TRIANA
1601032028 19
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

Bagian-bagian yang harus dibumikan adalah Bagian


Konduktif Terbuka konstruksi tiang untuk setiap 3
gawang dan instalasi lightning arrester. Konstruksi ini
memakai penghantar pembumian jenis tembaga,
bimetal joint, penghantar alumunium dan elektroda
pembumian.

j. Konstruksi tiang akhir (End Pole).

Konstruksi tiang akhir ini sebagaimana konstruksi


tiang awal dengan atau tanpa kabel naik. Tiang yang di
pakai dengan kekuatan tarik sesuai penampang

TIKA TRIANA
1601032028 20
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

penghantar atau dengan kekuatan tarik lebih kecil di


tambah konstruksi topang tarik.

TIKA TRIANA
1601032028 21
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

2.4 Kontruksi TM

1. TM -1

• Konstruksi TM-1. Konstruksi TM-1 merupakan tiang tumpu yang


digunakan untuk rute jaringan lurus, dengan satu traves (cross-arm) dan
menggunakan tiga buah isolator jenis pin insulator dan tidak memakai treck
skoor (guy wire). Penggunaan kostruksi TM-1 ini hanya dapat dilakukan pada
sudut 15°.
• Konstruksi TM-1 ini termasuk tiang penyangga yang merupakan tiang
yang dipasang pada saluran listrik yang lurus dan hanya berfungsi sebagai
penyangga kawat penghantar dimana gaya yang ditanggung oleh tiang adalah
gaya karena beban kawat.

TIKA TRIANA
1601032028 22
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

2. TM-2

TIKA TRIANA
1601032028 23
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

 Konstruksi TM-2 digunakan untuk tiang tikungan dengan sudut 15°,


menggunakan double traves dan double isolator. Karena tiang sudut maka
konstruksi TM-2 mempunyai treckskoor

3. TM-3

4. TM – 4

TIKA TRIANA
1601032028 24
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

Konstruksi TM-4. Konstruksi TM-4 digunakan pada konstruksi tiang TM akhir.


Mempunyai double traves, dengan tiga buah isolator jenis suspension insulator
dan memakai treck schoor
• Konstruksi TM-4 ini termasuk tiang awal atau tiang akhir yangmerupakan
tiang yang dipasang pada permulaan atau pada akhir penerikan kawat
penghantar, dimana gaya tarikan kawat pekerja terhadap tiang dari satu
arah.
• Konstruksi TM-4D. Konstruksi TM-4D sama dengan konstruksiTM-4,
bedanya TM-4D mempunyai double sirkuit dengan double treckschoor.

5. TM -4A

TIKA TRIANA
1601032028 25
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

6. TM – 4X

TIKA TRIANA
1601032028 26
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

7.TM-4XC

8.TM-5

TIKA TRIANA
1601032028 27
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

9.TM-6

10.TM-7

TIKA TRIANA
1601032028 28
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

11.TM-8A

12.TM-8X

TIKA TRIANA
1601032028 29
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

13. TM – 8XC

14. TM – 9

TIKA TRIANA
1601032028 30
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

15. TM – 10

16. TM – 10X

TIKA TRIANA
1601032028 31
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

17. TM-10C

18. TM -10XC

TIKA TRIANA
1601032028 32
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

19. TM-11

20. TM – 11C

TIKA TRIANA
1601032028 33
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

21. TM – 11 DS

22. TM – 12

TIKA TRIANA
1601032028 34
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

23. TM – 13

24. TM – 14

TIKA TRIANA
1601032028 35
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

25. TM – TP 2

26. TM – TP 2A

TIKA TRIANA
1601032028 36
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

26. TM – TP 3

27. TM – TP 3A

TIKA TRIANA
1601032028 37
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

BAB III

PETA DAN DENAH LOKASI SURVEI

3.1 PETA LOKASI

TIKA TRIANA
1601032028 38
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

3.2 DENAH LOKASI

TIKA TRIANA
1601032028 39
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

BAB IV

ANALISA

Hasil survey yang telah kami lakukan dari Kampus Politeknik Negeri
Padang sampai dengan Simpang 4 By Pass mendapatkan 179 tiang dengan jenis
TM yang berbeda. Pada daerah Simpang 3 Simpang Pasie sampai dengan Sonia

TIKA TRIANA
1601032028 40
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

Cake Sendik Pasar Baru kami tidak mendapatkan Tiang TM, karena tiang pada are
tersebut dialihkan ke jalan sebelahnya. Disepanjang survey kami juga menemukan
gardu portal dan gardu cantol. Berikut ini penjelasan pada masing-masing TM.

Tipe TM yang digunakan di jalur Kampus Politeknik Negeri Padang sampai


dengan Simpang 4 By Pass yaitu sebagai berikut :

1. TM-1
Berikut ini tiang-tiang di atas sesuai dengan teori yang telah kita pelajari
sebalumnya.

TM-1 (Tiang 4, tiang 5, tiang 6, tiang 11, tiang 12, tiang 14, tiang 16, tiang 19,
tiang 20, tiang 21, tiang 22, tiang 23, tiang 24, tiang 25, tiang 26, tiang 27,
tiang 29, tiang 30, tiang 31, tiang 32, tiang 34, tiang 35, tiang 36, tiang 37,
tiang 38, tiang 39, tiang 40, tiang 41, tiang 42, tiang 44, tiang 46, tiang 48,
tiang 49, tiang 50, tiang 51, tiang 52, tiang 53, tiang 54, tiang 55, tiang 56,
tiang 59, tiang 64, tiang 67, tiang 68, tiang 69, tiang 72, tiang 74, tiang 75,
tiang 76, tiang 77, tiang 78, tiang 79, tiang 80, tiang 81, tiang 84, tiang 87,
tiang 88, tiang 89, tiang 90, tiang 91, tiang 95, tiang 97, tiang 98, tiang 99,
tiang 100, tiang 101, tiang 102, tiang 104, tiang 105, tiang 107, tiang 108,
tiang 109, tiang 110, tiang 111, tiang 113, tiang 116, tiang 118, tiang 119, tiang
120, tiang 121, tiang 122, tiang 124, tiang 126, tiang 127, tiang 128, tiang 129,
tiang 130, tiang 131, tiang 133, tiang 135, tiang 136, tiang 137, tiang 138,
tiang 139, tiang 140, tiang 141, tiang 142, tiang 143, tiang 144, tiang 146,
tiang 147, tiang 149, tiang 150, tiang 151, tiang 152, tiang 153, tiang 154,
tiang 155, tiang 157, tiang 158, tiang 159, tiang 160, tiang 161, tiang 164,
tiang 166, tiang 167, tiang 168, tiang 171, tiang 172, tiang 173, tiang 175,
tiang 177).

Pada hasil survey dari kampus Politeknik Negeri Padang sampai Simpang 4
By Pass kami menemukan TM-1 yang lebih dominan daripada TM-TM yang
lainnya, seperti yang tertera diatas. Dimana yang telah dijelaskan pada teori dasar
diatas TM-1 yaitu tiang tumpu yang digunakan untuk rute jaringan lurus, dengan
satu traves (cross-arm) dan menggunakan tiga buah isolator jenis pin insulator dan

TIKA TRIANA
1601032028 41
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

tidak memakai treck skoor (guy wire). Jenis isolator yang digunakan yaitu isolator
tumpu. Konstruksi TM-1 ini termasuk tiang penyangga yang merupakan tiang
yang dipasang pada saluran listrik yang lurus dan hanya berfungsi sebagai
penyangga kawat penghantar dimana gaya yang ditanggung oleh tiang adalah
gaya karena beban kawat.

Pada jenis TM-1 ini posisi tiang banyak terletak di tepi jalan dan di depan
rumah penduduk. Tiang-tiang pada TM-1 ini ada yang tidak berdiri lurus karena
dari permukaan tanah yang tidak rata, biasanya miring hanya beberapa derajat.
Adapun TM ini menggunakan guy-wire ataupun tidak menggunakan guy wire.
Dari beberapa tiang pada TM-1 ada yang tiangnya disambung keatas, sehingga
nya posisi tiang lebih tinggi daripada standar konstruksi.

2. TM -2
(Tiang 2, tiang 28, tiang 33, tiang 35, tiang 60, tiang 65)

Konstruksi TM-2 digunakan untuk tiang tikungan dengan sudut 15o,


menggunakan guy wire dan menggunakan double traves dan double isolator.
Dimana Isolator yang digunakan sebanyak 6 buah isoalator, yaitu isolator yang
terbagi atas tiga yaitu : pin-insulator, pin-post insulator, line-post insulator.

Pada jumlah keseluruhan tiang dari kampus politeknik negeri padang


sampai simpang by pass kami mendapatkan jumlah tiang yang sesuai dengan
standar konstruksinya.

TIKA TRIANA
1601032028 42
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

3. TM-4
(Tiang 9, tiang 10, tiang 114, tiang 115)

Tiang dengan menggunakan double cross arm. Tiang ini biasanya terletak
di akhir atau awal penerikan kawat penghantar, dimana gaya tarikan kawat
pekerja terhadap tiang dari satu arah. Tiap tiang itu menggunakan double cross
arm, 3 buah isolator tarik. Biasanya disini menggunakan isolator tarik yaitu
piringan dan long rod. Biasanya yang dipakai untuk pemasangan jenis isolator
piringan.
Dari hasil survey yang di dapatkan pada tiang 10 yaitu mengalami
kemiringan sedikit karena tiang tersebut yang terletak di permukaan tanah
yang tidak rata. Pada tiang ke 9 terdapat penopang tiang,supaya tiang dapat
beerdiri dengan kokoh yang dikarenakan tiang berada di tepi-tepi tanah.
Sama halnya dengan tiang 114 dan 115 dimana tiang ini berada di akhir
saluran dan diawal saaluran.dapat dilihat pada gambar di lampiran. Tiang in
berada menyilang dengan tiang Transmisi yang berada di Pauh. Tiangnya
sesuai dengan standar konstruksi dan persis sama dengan tiang ke 10 dan 9.
Ptiang pada TM ini tidak menggunakan guy wire.

4. TM-5
(Tiang 3, tiang 7, tiang 13, tiang 15, tiang 18, tiang 47, tiang, tiang 62,
tiang 63, tiang 73, tiang 83, tiang 106, tiang 123, tiang 145, tiang 156, tiang
165, tiang 169, tiang 179)

Konstruksi pada TM -5 ini dengan kondisi penegang . material yang


digunakan pada TM-5 ini yaitu square washer, untuk lubang oval, guy wire,
dan bending isolator. Pada TM-5 ini terdapat komponen isolator tumpu dan
isolator tarik.

TIKA TRIANA
1601032028 43
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

Pada lapangan terdapat berbagai macam keadaan tiang yang ditemukan,


terdapat kemiringan ataupun konstruksi ting yang sudah tidak bagus. Hasil
survey kondisi lapangan pada TM ini dimana tiang menggunakan 2 buah
cross arm atau cross arm ganda, menggunakan isolator tarik 6 buah dan
terdapat isolator tumpu.

5. TM-5C
(Tiang 66, tiang 117, tiang 176, tiang 178)

Sama hal nya dengan kondisi TM-5c dimana kondisi sama-sama


penegang. Terdapat sudut 30-60 derajat. TM ini perlu pengaman. Material
yang digunakan pada TM ini hampir sama dengan TM-5.

Kondisi tiang pada TM ini hampir sama dengan standar kondisi yang telah di
pelajari pada Bab sebelumnya. Tiang pada TM 5C ini terdapat gardu cantol.
Gardu cantol yaitu salah satu dari dua jenis konstruksi gardu tiang, yaitu tipe
TIKA TRIANA
1601032028 44
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

gardu distribusi tenaga listrik dengan transformator, proteksi, dan papan hubng
bagi tegangan rendah (phbtr) di cantokan atau dipasang langsung pada satu tiang
yang memiliki kekuatan minimal 500 dAn.

Pada dasarnya sistem proteksi dan komponen gardu cantol hambpir sama
dengan gardu portal, perbedaan yang tampak Cuma dari jenis PHB-TR, jumlah
tiang, dan beberapa konstruksi yang digunakana.

Sesuai dengan teori diatas dari hasil survey sama dengan teori, hanya saja
ada perbedaan sedikit di ketinggian gardu itu tersendiri, yang kadang ada melebihi
atau mengurangi dari ukuran yang telah ditentukan.

Komponen utama dari gardu cantol yaitu :

1. Tiang, hanya menggunakan satu tiang


2. Lightnig Arrester
3. Trafes dudukan FCO dan Arrester
4. FCO
5. Pengawatan gardu
6. Trafo distribusi dan dudukan trafo

6. TM-6

(Tiang 57, tiang 58)

Tm ini pemasangan dengan kondisi penegang dimana sudut 30-60 derajat.


Maksimal setipa 9 gawang untuk luar kota dan maksimal setiap 7 gawang untuk
dalam kota. Menggunakan guy wire dan diutamakan kondukor maksimal 55 mm.

Sesuai dengan teori diatas kami mendapati TM-6 pada tiang ke 57 dan 58.
Dimana pada kondisi lapangan menggunakan 2 pasang cross arm dan isolator
tarik. Biasanya tiang ini berada pada pembelokan antara 30-60 derajat. Survey
yang saya amati diantara kedua tiang ini tidak mengalami kemiringan dan
menggunakan guy wire. Tiang pada TM dua ini sesuai dengan standar konstruksi
yang telah di pelajari.

7. TM-7
TIKA TRIANA
1601032028 45
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

(Tiang 45, tiang 61, tiang 70, tiang 85, tiang 103, tiang 134, tiang 162,
tiang 170)

TM ini pemasangannya dengan kondisi pertigaan, menggunakan guy wire


dan brach line maksimal 4 gawang tanpa perluasan.

Pada kondisi lapangan dengan standaar konstrksi yang telah di pelajari sesuai.
Pada hasil lapangan kami mendapatkan hasil survey tiang ini berada di
pertigaan yang akan membagi jaringan lagi ke TM yang lainnya. Bisaa dengan
sudut 90 derajat atau pun 45 derajat sesuai kemana arah TM berikutnya yang
akan di hubugkan. Disini menggunakan dua pasang cross arm dan isolator
tarik.

8. TM-10
(Tiang 43)

berbeda dengan TM_TM sebelumnya, disini TM 10 menggunakan 2 buah


tiang yang akan membagi jaringan TM lainnya. Pada teori yang telah di
pelajari pemasaangannya pada kondisi perempatan, konstruksi dapat dengan
perluasan dan dengan menggunakan guy wire. Pada kondisi lapangan yang di
survey sesuai dengan standar konstruksi, dimana tiang ini berada pada
perempatan yang akan membagi ke dua saluran TM ke kiri dan kanan yang
tujuannya untuk perluasan jaringan. Pada gambar yang terlihat tiang berdiri
tegak dan tidak menggunakan guy wire. Komponen yang digunakan pada TM
ini menggunkan isolator tarik dan 3 pasang cross arm.

9. TM-11

(Tiang 93)

Sama hal nya dengan TM-10, dimana TM-11 juga mendapatkan 1 buah tiang
hasil survey. Pada teori pemasangan kondisi tiang akhir, kontruksi dengan
perluasan kabel tanah dan arrester. Dan dengan menggunakan guy wire. Pada hasil
survey kami mendapatkan tiang ini berada pada akhir jaringan TM. Tiang ini
terdapat gardu cantol. Yang mana teori gardu cantol telah dijelaskan di atas. Tiang

TIKA TRIANA
1601032028 46
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

ini menggunakan cross arm, isolator tarik dan isolator tumpu. Pada gambar yang
terlihat tidak menggunakan guy wire.

10. TM-12
(Tiang 86, tiang 163)

pada teori yang telah dipelajari pemasangan TM-12 ini pada kondisi tiang akhir,
dengan konstruksi tarikan maksimal 5 gawang denga supporter dan menggunakan
guy wire. TM ini menggunakan 2 buah tiang dimana terdpat gardu portal.

Dari hasil survey sesuai dengan standar konstruksi, dimana keberadaan PHBTR
dari tiang tersebut sesuai dengan tinggi yang telah di standarkan. Sesuai dengan
teori yang telah kita pelajari di semester sebelumnya gardu portal itu adalah gardu
distribusi tipe pasangan terbuka dengan memakai dua tiang atau lebih. Komponen
pada gardu portal yaitu SUTM, FCO, LA, Transformator Distribusi, PHBTR.

Pada TM-12 ini menggunakan cross arm dan isolator tarik. Tidak menggunakan
guy wire dan konstruksi tiang berdiri lurus.

11. TM-13

(Tiang 1, tiang 71)

TM-13 dengan pemasangannya pada tiang akhir pada gardu tipe portal.
Dengan konstruksi tarikan maksimal 5 gawang dengan supporter guy wire. Pada
kondisi lapangan yang telah diamati bahwa pada tiang 1 dan tiang 71 sesuai
dengan standar konstruksi yang telah ditetapkan dimana kondisi tiangnya berada
pada tiang akhir. Disini menggunakan isolator tarik, isolator tumpu dan cross arm.

12. TM-14

(Tiang 8, tiang 82, tiang 92, tiang 94, tiang 96, tiang 112, tiang 125, tiang
132, tiang 148, tiang 174)

Pemasangan pada TM-14 ini dengan kondisi tiang sispan pada gardu tipe portal
atau dapat dengan menyesuaikan situasi. Pada survey saya mendapatkan

TIKA TRIANA
1601032028 47
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

komponen yang di pakai pada TM-14 ini yaitu cross ar isolator tarik, isolator
tumpu dan tidak menggunakan guy wire.

Disini menggunakan gardu portal dimana komonen dari gardu portal yaitu
SUTM, FCO, LA, Transformator Distribusi, PHBTR.

Gardu Portal merupakan salah satu dari Jenis Konrtuksi Gardu Tiang, Yaitu Gardu
Distribusi Tenaga Listrik Tipe Terbuka ( Out-door ), dengan memakai kontruksi
dua tiang atau lebih. Tempat kedudukan Transformator sekurang kurangya 3 meter
di atas permukaan tanah. Dengan sistem proteksi di bagian atas dan Papan
Hubung Bagi Tegangan di bagian bawah untuk memudahkan kerja teknis dan
pemeliharaan:

1. Berikut Komponen Komponen Utama Yang Umumnya Di Gunakan Pada


Gardu Portal :

Untuk Komponen Utama Gardu Portal Disini Saya akan Membagi menja dua
bagian besar, yang pada umumnya selalu di gunakan pada gardu portal, sehingga
dapat mempermudah mengenali atau mengetahui macam dan fungsinya.

A. Komponen Utama Bagian Atas Gardu.

TIKA TRIANA
1601032028 48
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

Gardu Portal Tampak Atas

1. Lightning Arrester ( LA )
Berfungsi sebagai alat Proteksi atau pengaman Trafo distribusi dari tegangan
lebih akibat Surja Petir, khususnya pada gardu pasangan luar.

2. Fused Cut Out ( FCO atau CO )


Berfungsi sebagai proteksi atau pegaman lebur, Pada gardu distribusi
khususnya, FCO ini berfungsi sebagai alat pelindung Trafo dari Arus hubungan
Singkat dan sebagai alat untuk membebeskan sumber tegangan jika dilakukan
pemeliharaan. Proteksi pada FCO ini dipasang dalam bentuk Fuse Link yang
dapat disesuaikan dengan Arus Nominal Trafo distribusi yang terpasang.

3. Wiring Gardu atau Pengawatan Gardu.


Yaitu Berupa Pengawatan atau kawat Penghubung untuk menghubungkan
tegangan dari Jaringan SUTM, Lightning Arrester ( LA ), dan Fused Cut Out
( FCO )ke Trafo Distribusi.
4. Tiang

TIKA TRIANA
1601032028 49
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

Tiang yang dipergunakan untuk Gardu distribusi jenis ini bisa berupa Tiang
Beton maupun Tiang Besi, yang memiliki kekuatan kerja sekurang kurangnya 500
dAn dengan panjang 11 atau 12 meter.

5. Trafo Distribusi
Yaitu Komponen Utama dari gardu distribusi untuk menurunkan tegangan dari
Sisi Tegangan Menengah ( SUTM ) menjadi tegangan yang siap di pakai oleh
pelanggan. Trafo yang di pergunakan mulai dari 50 kVa - 400 kVa sesuai dengan
kebutuhan pembangunan gardu.

6. Rangka Gardu
Pada dasarnya berfungsi untuk menempatkan Trafo distribusi dan komponen
lainya pada Tiang. Rangka Gardu ini biasanya sudah berupa satu Set lengkap.

7. Pipa Jurusan
Berfungsi untuk menempatkan kabel naik atau kabel jurusan dari PHB-TR ke
jaringan SUTR di bagian atas.

B. Komponen Utama Bagian Bawah Gardu.


Yaitu Beberapa komponen Utama yang di set dalam Perangkat Hubung Bagi
Tegangan Rendah ( PHB-TR ) yaitu sebagai Berikut :

TIKA TRIANA
1601032028 50
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

Komponen Utama PHB-TR

1. Saklar Utama.

2. Rel Tembaga atau Rel Jurusan

3. NH-Fuse jurusan.

4. Kabel Naik atau Kabel Jurusan ( bisa berupa NYY atau NYFGBY )
dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan.

5. Kabel Turun ( Kabel penghubung dari Trafo ke PHB-TR ) dengan ukuran


disesuaikan dengan kebutuhan dan Trafo Distribusi yang terpasang.

TIKA TRIANA
1601032028 51
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

BERIKUT SINGLE LINE DARI GARDU PORTAL

TIKA TRIANA
1601032028 52
Polytechnic State Of Padang
Electrical Engineering

BAB V
KESIMPULAN

 Saluran udara tegangan menengah (SUTM) adalah sebagai konstruksi


termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama. Konstruksi
ini terbanyak digunakan untuk konsumen jaringan Tegangan Menengah
yang digubakan di Indonesia.
 Dari hasil survey yang telah di lakukan dari Kampu Politeknik Negeri
Padang sampai dengan Siampang 4 By Pass Katapiang yang lebih
dominan atau banyak terdapat TM-1.
 Komponen utama konstruksi SUTM yaitu Penghantar isolator, Peralatan
hubung, Tiang.
 Kegiatan survey dan mengelompokkan tiang sesuai dengan jenis
konstruksi TM membuat mahasiswa lebih paham dan mengerti tentang
SUTM.

TIKA TRIANA
1601032028 53

Anda mungkin juga menyukai