NIM : 1610815310004
Mata Kuliah : Pengelolaan Kualitas Lingkungan
REVIEW JURNAL
JUDUL JURNAL KESEIMBANGAN LINGKUNGAN ANTARA KEBTUHAN DAN PENYEDIAAN
AIR MELALUI TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA
PUBLIKASI Jurnal Teknik Lingkungan B3TL-BPPT
TAHUN 2004
PENULIS Ch. Nasution
REVIEWER Frenky Okta Risaldy
TANGGAL 29 Mei 2019
TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui cara menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan
penyediaan air melalui teknologi modifikasi cuaca.
2. Mengetahui manfaaat penerapan teknologi modifikasi cuaca di
daerah kekeringan.
3. Mengetahui dampak negatif penerapan teknologi modifikasi cuaca.
ABSTRAK Teknologi modifikasi cuaca untuk meningkatkan jumlah hujan boleh
dilakukan secara berterusan apabila keadaan cuaca menguntungkan
dan bisa digunakan untuk mempertahankan volume air DAM terutama
selama musim kemarau. Dengan mempertahankan volume air DAM
maka keseimbangan lingkungan antara kebutuhan dan penyediaan air
dapat terjaga. Penggunaan Teknologi modifikasi cuaca juga dapat
menghindari curah hujan yang besar, misalnya penyemaian awan diatas
laut sehingga awan dapat lebih dulu jatuh menjadi hujan sebelm sampai
kedaratan atau menjatuhkan hujan jauh dari daerah yang rawan banjir.
Penggunaan teknologi modifikasi cuaca juga dapat digunakan untuk
menjernihkan asap yang diakibatkan oleh kebakaran sehingga radiasi
matahari mencapai tanah. Dampak negatif dari penggunaan teknologi
modifikasi cuaca belum pernah di jumpai dan yang perlu di hindari
adalah jangan melaksanakan kegiatan penggunaan teknologi modifikasi
cuaca pada lahan perkebunan atau pertanian yang tidak memerlukan
hujan.
METODE Pengkajian landasan teori dan hasil penelitian yang bersangkutan
HASIL PENGAMATAN PARAMETER CUACA
Untuk menunjang pelaksanaan modifikasi cuaca diperlukan
pengamatan parameter cuaca seperti, temperatur,
kelembaban (RH), arah dan kecepatan angin, tekanan udara, jenis
tutupan awan dan tinggi dasar awan. Melalui radar cuaca diperoleh
intensitas hujan, posisi awan, ketinggian dasar awan, puncak awan,
pergerakkan dan distributir awan secara horizontal dan vertikal.
Data pendukung lainnya didapat dari internet setiap 3 jam yang
meliputi jenis dan tutupan awan, daerah tekanan tinggi dan rendah,
siklon, anti siklon daerah perawanan maksimum dan pergerakkan
dasar dan puncak awan. Data dari hasil pengamatan dan
pengukuran akan dianalisis dan hasilnya akan menentukan
suatu keputusan penyemaian. Dari hasil yang diperoleh akan
dibuat suatu keputusan apabila dari hasil tersebut kondisi cuaca
mendukung akan dilaksanakan persiapan penyemaian seperti, waktu
penyemaian, lokasi, ketinggian daerah penyemaian dan jumlah
bahan atau jenis awan yang akan disemai serta Flight Scientist yang
bertugas.