Pertumbuhan ialah perubahan ukuran dan bentuk tubuh atau anggota tubuh, yaitu :
bertambahnya berat badan,
bertambahnya tinggi badan,
bertambahnya lingkaran kepala,
tumbuh dan tanggalnya gigi susu dan gigi tetap
perubahan tubuh lainnya.
Contoh :
Berat
Berat bayi dalam kandungan 6 bulan biasanya 650 gr.
Pada waktu lahir menjadi 3000 gr,
Pada umur satu tahun bertambah menjadi 10 kg
Waktu dewasa mencapai 53 kg.
Tinggi
Panjang bayi waktu dalam kandungan 6 bulan kira-kira 30 cm.
Waktu dilahirkan. panjangnya 48 cm
Pada usia satu tahun menjadi 75 cm
Saat dewasa tingginya menjadi 160 cm.
Hal ‐ hal apa yang perlu dilakukan agar balita tumbuh dengan baik?
Untuk mencegah anak stunting, perlu peningkatan asupan gizi sesuai kebutuhan
pada ibu hamil, agar kesehatan bayi yang ada di dalam kandungan juga baik. Selama
dalam kandungan, bayi mengalami tumbuh kembang yang sangat cepat dan masa
keemasan anak dimulai sejak dalam kandungan hingga anak usia dua tahun.
B. Pemberian ASI eksklusif kepada bayi
ASI eksklusif diberikan sejak bayi lahir hingga berusia enam bulan. Selama periode tersebut,
bayi hanya diberikan air susu ibu saja, tanpa tambahan asupan apa pun. Selain itu, sejak
bayi berumur 1—2 minggu, usahakan memeriksakan pertumbuhan anak atau
menimbangnya secara berkala setiap bulan sampai berusia 5 tahun.
Manfaat ASI :
Aspek Gizi
Kandungan gizi lengkap
Mudah dicerna dan diserap
Mengandung lipase untuk pencernaan lemak
Mempertinggi penyerapan kalsium
Mengandung zat kekebalan tubuh (imunitas)
Aspek Psikologis
Mendekatkan hubungan ibu dan bayi
Menimbulkan rasa aman bagi bayi
Mengembangkan dasar kepercayaan
Bagi ibu
Mengurangi insiden kanker leher rahim dan kanker payudara
Mengurangi insiden HPV (Human Papilo Virus) yang dapat menyebabkan
kanker serviks
Mempercepat kembalinya rahim ke ukuran normal setelah melahirkan.
Bagi keluarga
Aspek ekonomi : selama memberikan ASI eksklusif, tidak perlu
mengeluarkan uang untuk membeli susu formula, sehingga bisa menghemat
pengeluaran.
Aspek kemudahan : tidak perlu mengganggu orang lain
Penerapan Pola Hidup Bersih : untuk menghindarkan anak dari bahaya infeksi
penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri, sebagai contoh yaitu dengan
mengajarkan anak untuk senantiasa mencuci tangan setelah bermain, buang air
dan sebelum menyentuh makanan, membiasakan diri mandi teratur.
Istirahat : biasakan dan jadwalkan waktu istirahat yang cukup untuk anak setiap
harinya. Anak-anak dianjurkan untuk tidur selama 8 jam per hari. Selain itu,
usahakan supaya anak memiliki waktu tidur siang selama 1 – 2 jam setiap
harinya. Waktu istirahat ynag cukup berguna untuk mengembalikan stamina dan
mengembalikan fungsi sel-sel tubuh setelah beraktivitas. Waktu istirahat yang
kurang dan terganggu sangat beresiko menyebabkan sistem imun menurun
sehingga rentan terkena infeksi penyakit.
Olahraga untuk menjaga kebugaran dan kesehatan si kecil, dengan membiasakan
olahraga pada anak minimal 30 menit dan dilakukan sebanyak 3 kali dalam
seminggu. Jika dibiasakan sejak dini maka akan menjadi kebiasaan sehat hingga
dewasa.
Ciptakan Lingkungan Sehat: kondisi lingkungan bisa mempengaruhi kesehatan
dan kondisi kekebalan tubuh anak
Jadwal imunisasi
Gangguan Pertumbuhan
(gambar…..)
Perkembangan adalah proses perubahan yang teratur dari satu tahap pertumbuhan
ke pertumbuhan lain, artinya perkembangan mental, termasuk perkembangan
kecerdasan, tingkah laku, budi pekerti, sikap dan lainnya.
Prinsip perkembangan
Dari kemampuan yang sederhana menjadi kemampuan yang lebih sulit. Sebelum
meningkat kepada tahap berikutnya anak menjalani proses pematangan dulu, bila saat
kematangan belum tiba, anak jangan dipaksa untuk meningkat kepada tahap
berikutnya.
Contoh :
Anak mulai dapat tengkurap, duduk dan selanjutnya dapat berdiri sendiri tanpa dibantu.
Bila anak belum sampai pada saat pematangan, dan dia dipaksakan berdiri, maka anak
tersebut mungkin akan menghadapi pertumbuhan kaki yang Idak wajar. Setelah dapat
berdiri sendiri dia dapat belajar berjalan dan seterusnya.
Lima tahun pertama merupakan masa perkembangan yang sangat menentukan bagi
perkembangan kepribadian manusia.
Periode ini sangat penting, karena proses perkembangan berjalan sangat cepat dan
hasil perkembangan 5 tahun pertama ini merupakan landasan/dasar yang kokoh bagi
perkembangan kepribadiannya selanjutnya.
C. Perkembangan mengikuti sejumlah ketentuan
Contoh :
Anak dilahirkan dengan membawa penyakit asma (bengek). Bila orangtua/keluarga
kurang memperhaIkan hal tersebut, anak bisa terhambat perkembangan
kemampuan sosialisasi maupun perkembangan fisiknya.
Contoh :
Anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang kurang kasih sayang,
terutama akibat dari hubungan antara ibu‐bapak kurang serasi dapat menyebabkan
gangguan dalam proses perkembangan kepribadian anak. SeperI pemarah, murung
dan sebagainya.
Contoh :
Anak mulai belajar bicara dengan meniru suara, kemudian dengan meniru
perkataan ibu- bapaknya dan akhirnya dapat belajar bicara dengan menggunakan
kalimat sederhana dan akhirnya dia dapat bercerita.
Contoh :
Anak berkembang dengan kecepatan sendiri-sendiri sehingga lazim dialami oleh
suatu keluarga, anak pertama sudah dapat berjalan pada umur 1 tahun, sedangkan
adiknya pada umur yang sama baru belajar berdiri.
1. Perkembangan mental
Bayi memulai kehidupan tanpa mengerti segala sesuatu yang ada disekitarnya.
Oleh karena itu, bayi perlu memperoleh pengertian mengenai apa yang dipelajari.
Bayi belajar dengan cara memandang, meraba, mencium bau dan mengecap
semua objek yang dapat dijangkau.
Menjelang akhir masa bayi, bayi mulai menyusun kata-kata menjadi kalimat. Pada
usia 2 tahun bayi dapat membuat generalisasi (penyamaan) sederhana terhadap
hal-hal di sekitarnya.
2. Perkembangan psikososial
Pengalaman sosial pada masa bayi akan mempengaruhi hubungan sosial yang
dikembangkan pada masa depan. Reaksi sosial pertama ditujukan kepada orang
dewasa seperti tersenyum, mengeluarkan suara-suara. Perkembangan psikososial
akan meningkat dari tahun ke tahun dengan meningkatnya sosialisasi antara anak
dengan teman sebayanya. Hal ini ditandai dengan banyaknya waktu yang
dihabiskan anak untuk bermain.
3. Perkembangan emosi
Untuk mengenali tahapan emosi pada balita, berikut adalah uraian tahapan
tingkatan emosi sesuai dengan usia balita :
4. Perkembangan psikoseksual
Belajar memerankan peran seks sebenarnya sudah dimulai sejak lahir. Bayi
digolongkan sebagai laki-laki atau perempuan melalui pakaian yang dikenakan,
mainan dan perlakuan dari orang-orang sekitar. Banyak anak memperlihatkan
minat terhadap seks dengan membicarakannya bersama teman-teman bermain
seperti menanyakan asal usul bayi.
Pengertian anak usia 0-6 tahun tentang benar dan salah masih terbatas pada
situasi rumah dan harus diperluas dengan orang-orang di luar rumah terutama di
lingkungan tetangga, sekolah dan teman bermain. Lebih penting lagi anak-anak
harus meletakkan dasar-dasar untuk hati nurani sebagai bimbingan untuk perilaku
benar dan salah.
Gerakan kasar adalah gerakan yang dilakukan dengan melibatkan sebagian besar otot
tubuh dan biasanya memerlukan tenaga.
Tujuan melatih gerakan kasar adalah agar di kemudian hari anak terampil dan tangkas
melakukan berbagai gerakan yangdiperlukan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Gerakan halus adalah gerakan yang dilakukan oleh bagianbagian tubuh tertentu saja
dan hanya melibatkan sebagian kecil otot tubuh. Gerakan halus tidak begitu
memerlukan tenaga, tetapi perlu memusatkan perhatian kerja ( sama) mata dengan
anggota badan (tangan dan kaki).
Tujuan melatih gerakan halus adalah agar kelak anak terampil dan cermat
menggunakan jari- jemari dalam kehidupan seharihari, khususnya untuk mengerjakan
tugas-tugas sekolah seperti menulis atau menggambar
Komunikasi pasif adalah kesanggupan untuk mengerti isyarat dan pembicaraan orang
lain.
Tujuan melatih kemampuan mengerti isyarat pembicaraan adalah agar anak dapat
lebih mudah menangkap serta memahami maksud dan penjelasan orang lain tanpa
salah pengertian.
Tujuan melatih kemampuan menggunakan dengan isyarat kata-kata adalah agar anak
dapat mengungkapkan diri dengan baik sesuai dengan usianya.
Cerdas erat kaitannya dengan kemampuan berpikir. Cerdas artinya cepat tanggap,
cepat paham, mampu dalam melaksanakan kegiatankegiatan tertentu, menyelesaikan
masalah sesuai dengan usianya, dan mempunyai banyak gagasan.
Agar potensi kecerdasan anak dapat berkembang dengan optimal, maka perlu
dirangsang pertumbuhan dan perkembangannya sejak dalam kandungan.
Menolong diri sendiri adalah kemampuan dan keterampilan seorang anak untuk
melakukan sendiri kegiatan sehari-hari untuk dirinya sendiri agar secara bertahap
tidak bergantung pada orang lain.
Tujuan melatih kemampuan menolong diri sendiri adalah agar anak mampu
melakukan sendiri kegiatan sehari-hari, sehingga mempunyai rasa percaya diri,
memiliki keberanian, dan tidak terlalu merepotkan orang lain.
Bergaul adalah kemampuan untuk menjalin hubungan yang baik dengan anggota
keluarga maupun dengan orang lain.
Tujuan melatih kemampuan bergaul adalah agar anak dapat mudah berkawan, tidak
canggung ketika memasuki lingkungan baru, serta mengerti disiplin, sopan santun,
dan aturan-aturan, baik di dalam maupun di luar rumah.
TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK
Mengasuh adalah proses mendidik, agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik,
sehingga menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, tangguh dan tidak mudah
terpengaruh oleh lingkungan yang buruk serta mampu menghadapi tantangan dalam
kehidupannya kelak.
Dalam pengasuhan, keluarga menjadi lembaga pertama yang mempunyai tanggung jawab
memberikan pembinaan tumbuh kembang anak. Keluarga merupakan wadah pertama dan
utama dalam mengasuh anak. Orangtua mempunyai peranan yang sangat penting dalam
memberikan kebutuhan yang diperlukan anak.
Pemantauan tumbuh kembang, adalah suatu kegiatan untuk menemukan secara dini :
1. Penyimpangan pertumbuhan : misalnya status gizi kurang atau buruk, anak pendek
2. Penyimpangan perkembangan : misalnya terlambat bicara
3. Penyimpangan mental emosional anak: misal gangguan konsentrasi dan hiperaktif
Mitos: Bayi yang menjalani program ASI Ekslusif juga membutuhkan air mineral.
Realita: ASI merupakan satu-satunya cairan yang dibutuhkan si Kecil. 85% dari ASI adalah
kandungan air. Di saat suhu udara lebih panas, bayi membutuhkan lebih banyak ASI agar ia
tidak dehidrasi, ibu tidak perlu memberikan bayi air mineral.
Penjelasan Dr. Adesman: "ASI adalah yang terbaik jika kondisinya memungkinkan. Ibu
tidak perlu memberikan bayi air mineral ataupun suplemen tambahan hingga ia menginjak
usia 6 bulan dan siap mengonsumsi makanan padat pertamanya. Kecuali jika kondisi bayi
disarankan oleh dokter untuk mengonsumsi cairan maupun suplemen ekstra."
Mitos: Jika Ibu memiliki alergi terhadap makanan tertentu maka si Kecil juga akan alergi
terhadap makanan tersebut.
Realita: Makanan pemicu alergi pada Ibu belum tentu memunculkan reaksi tertentu pada
si Kecil.
Penjelasan Dr. Adesman: "Beberapa jenis alergi memang turun-temurun, namun tak
cukup kuat untuk mengatakan bahwa alergi yang dialami ayah atau Ibu maka akan ikut
berdampak pada si Kecil. Hal yang penting adalah Ibu selalu memonitor makanan si Kecil
dan menganalisa kira-kira makanan apa yang menjadi pemicu alerginya.