Anda di halaman 1dari 9

Keuntungan menggunakan AD:

1. Sumber energi terbarukan, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil


2. Mengurangi emisi gas rumah kaca
3. Tidak memerlukan banyak tempat bahkan dapat dibangun dibawah tanah
4. Mengurangi volume sampah dan menghindari biaya pembuangan
5. Mengurangi polusi dari sampah dan polusi dari bahan bakar fosil
6. Dapat menghasilkan nilai dari sampah (membuat sampah lebih berguna)

Kelemahan menggunakan AD:


1. Proses AD lebih sensitif, lebih lambat, dengan intensitas energi yang lebih rendah
2. Tidak ada produksi panas dan memiliki implikasi terhadap higienisasi sampah
3. AD secara teknis lebih rumit sehingga membutuhkan tingkat keterampilan dan
investasi lebih tinggi

AD berlangsung dalam 4 langkah


1. Hidrolisis
Merupakan yang paling lama, dimana bakteri mengubah material organik
kompleks menjadi monomer dan polimer tercairkan.
2. Asidogenesis
Adalah proses saat gula dan asam amino terkonversi
3. Asetogenesis
Adalah proses saat zat-zat ditransformasi menjadi hidrogen, karbon
dioksida dan asam asetat.
4. Metanogenesis
Adalah proses dimana bakteri metanogenik mengkonversi hidrogen dan
asam asetat menjadi gas metan dan karbon dikosida.
Biasanya campuran gas ini juga mengandung hidrogen sulfide sehingga
menimbulkan bau seperti telur busuk, juga nitrogen, oksigen dan hidrogen.
Persentase volume: Gas Metana sekitar 60% sedangkan CO2 sekitar 40%. Hidrogen
sulfide biasanya lebih rendah dari 2%.

Parameter yang mempengaruhi:


1. Bahan Baku
Dalam bahan baku aka nada kandungan padatan dan cairan. Material
padatan ini disebut dengan total padatan (Total Solids/TS). Bagian dari TS sebagian
akan terurai dan sebagian tidak, yang terurai merupakan fraksi organic dan disebut
dengan padatan volatil (Volatile Solids/VS).
Jumlah TS dan VS di sampah berbeda-beda bergantung kepada jenis
sampah.

Bergantung kepada jenis sampah kita juga dapat memperkirakan jumlah


produksi metan. Menariknya Lignin (salah satu unsur kayu) tidak terdegradasi
dalam kondisi anaerob, jadi AD tidak cocok untuk mengolah sampah kebun atau
sampah berkayu. Dapat dilihat dalam table produksi metan dari samoah organic
kaya lignin cukup rendah.
2. Organic Loading Rate (Tingkat Beban Organik)
Unitnya adalah kilogram pdatan volatile per meter kubik dan hari. OLR
yang baik untuk reactor yang tidak diaduk adalah 2 atau dibawahnya. Dengan
reactor yang diaduk bias lebih tinggi.

3. pH
pH optimum dalam proses ini antara 6,5 – 7,5 (kondisi netral), namun saat
proses asidogenesis pH cenderung rendah dan proses metanogenesis pH cenderung
tinggi. Saat jumlah beban terlalu tinggi bakteri asidogenik akan mengakibatkan
asidifikasi pada reactor, bakteri metanogenik cenderung lebih sensitive terhadap
kondisi ini dan akan terhambat. Untuk merespon ini, jumlah beban organic harus
dikurangi atau bias dilakukan penambahan kapur atau sodium hidroksida untuk
meningkatkan pH.

4. Temperatur
Temperatur dibawah 15 derajat Celcius tidaklah ideal, karena akan
menghambat aktifitas organisme yang ada. Proses Anaerobik paling baik berada di
dua zona temperature: temperature mesofilik antara 30 dan 40 derajat, dan zona
temperature termofilik antara 45 dan 60 derajat. Operasi di rentang mesofilik lebih
stabil dan dapat mentolerir perubahan yang lebih besar pada parameternya dan
mengkonsumsi lebih sedikit energi. Namun organisme mesofilik lebih lambat
dalam mengurai sehingga memerlukan lebih banyak waktu. Organisme termofilik
lebih cepat namun sistemnya lebih sensitive kepada perubahan.
5. Hydraulic Retention Time (HRT/Waktu Detensi)
HRT adalah jumlah waktu dimana material menetap dalam reactor. Waktu
ideal adalah antara 10 dan 40 hari. Jumlah hari yang lebih rendah adalah untuk
temperature yang lebih tinggi dalam rentang termofilik, karena prosesnya lebih
cepat. Proses optimum: volume reactor kecil maka waktu detensinya rendah yang
berarti kita mendapatkan sedikit produksi biogas; volume reactor besar maka waktu
detensi meningkat dan mendapatkan hasil yang lebih banyak namun memerlukan
lebih banyak biaya.
6. C/N ratio
Nilai idealnya adalah diantara 16 dan 25. Nilai yang lebih tinggi berarti
persediaan nitrogen yang terbatas untuk makanan bakteri dan mengakibatkan
produksi gas yang lebih rendah. Nilai yang lebih rendah dapat menyebabkan
akumulasi ammonia yang dapat menghambat proses anaerob.
7. Ukuran Partikel
Partikel input lebih kecil maka lebih baik, ukuran ideal adalah dibawah 5
cm. dengan memperkecil ukuran akan meningkatkan luas area permukaan material
sehingga memungkinkan mikroorganisme untuk mengurai material lebih cepat.
Untuk memperkecil ukuran material biasanya dipotong melalui pencacah.

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=hm9SRK22ccg&t=181s
(Berdasarkan Buku Anaerobic Digestion of Biowaste in Developing Countries:
Practical Information and Case Studies diterbitkan oleh SANDEC: Department of
Water and Sanitation in Developing Countries).

Anda mungkin juga menyukai