Mikrobiologi Umum
DISUSUN OLEH
Diana (1640603031)
Suci Indah Sari (1640603001)
Asmaul Ria Riski Fauzi (1640603027)
PENDIDIKAN BIOLOGI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan kami
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Makalah ini bejudul “Struktur, Fisiologi, dan Peranan Virus”
yang dibuat untuk memenuhi tugas kami dalam mata kuliah Mikrobiologi.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu micros (kecil/renik),
bios (hidup) dan logos (studi atau ilmu) sehingga mikrobiologi dapat
diartikan sebagai ilmu atau studi mengenai segala perikehidupan
organisme berukuran kecil (mikroskopis) atau mikrobiologi juga dapat
diartikan sebagai kajian tentang mikroorganisme yang meliputi aspek
morfologi, fisiologi, reproduksi, ekologi dan genetika (Kusnadi, 2003).
Mikroorganisme atau mikroba merupakan kelompok organisme yang
berukuran sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Mikroorganisme juga sering dikatakan sebagai kelompok
organisme bersel tunggal dimana salah satu yang tergolong kedalam
kelompok mikroorganisme adalah virus (Irianto, 2008).
Virus berasal dari bahasa Latin yaitu venom yang artinya racun.
Diartikan demikian karena hampir semua jenis virus menyebabkan
penyakit pada tumbuhan, hewan, maupun manusia (Fifendy, 2017). Virus
merupakan suatu jasad renik dengan ukuran yang sangat kecil sehingga
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop dan virus dapat
menginfeksi sel organisme biologis lain (Suprobowati, 2018). Dengan
menginfeksi sel organisme biologis lain virus juga dikatakan sebagai
parasit obligat dimana virus bereproduksi didalam sel inang dan
menyebakan sel-sel tersebut mati (Sumarsih, 2003). Sebagai parasit
obligat virus memiliki sifat yang unik yaitu hanya dapat bereplikasi
didalam sel makhluk hidup sedangkan apabila berada diluar sel mahkluk
hidup virus hanyalah benda mati sehingga sering disebut sebagai partikel
(Fifendy, 2017).
Partikel virus secara utuh disebut virion yang terdiri atas kapsid
(terbungkus oleh sebuah glikoprotein atau membran lipid) dan virus
1
resisten terhadap antibiotik (Suprobowati, 2018). Virus memiliki bentuk
yang bermacam-macam diantaranya : batang, bulat, oval, polihedral dan
huruf T. Virus hanya mengadung asam nukleat DNA atau RNA saja tetapi
tidak kombinasi antara keduanya dan dibungkus oleh kapsul sebagai
pelindung yang tersusun atas protein, lipid, glikoprotein atau kombinasi
antara ketiganya (Omega, 2014). Dengan struktur yang sangat sederhana
virus dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal diantaranya : sebagai alat
untuk menghasilkan protein dalam industri maupun riset, digunakan dalam
terapi gen, digubakan untuk membunuh sel-sel tertentu seperti sel tumor
serta dimanfaatkan dalam rekayasa genetik sebagai vektor (Purwianingsih,
2008).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
f. Materi genetic pada virus berupa RNA (contoh pada: virus TMV,
Polio dan HIV) sedangkan materi genetic pada virus berupa DNA
(contoh pada: virus influenza, herpes, dan virus penyebab kanker).
B. Klasifikasi Virus
Virus diklasifikasikan berdasarkan jenis sel inang dimana inang
yang spesifik ditentukan dari kesesuaian reseptor pada permukaan sel
inang sebagai tempat untuk virus melekat (Fifendy, 2017). Berdasarkan
jenis sel inangnya, virus diklasifikasikan kedalam empat kelompok yaitu :
1. Virus Bakteri
Virus bakteri merupakan kelompok virus yang sel inangnya berupa
bakteri dan mengandung materi genetik berupa DNA, contoh virus
bakteri adalah Escherichia coli (Fifendy, 2017). Virus bakteri atau
bakteriofag dikelompokkan kedalam 6 kelompok berdasarkan sifat
morfologisnya menurut (Irianto, 2008) yaitu :
a. Kepala heksagonal, ekor kaku dengan selubung yang kontraktil dan
memiliki serabut ekor.
b. Kepala heksagonal tanpa selubung kontraktil, ekor kaku dan tidak
memiliki serabut ekor.
c. Kepala heksagonal dengan ekor pendek tanpa selubung kontraktil
dan dengan atau tidak memiliki serabut ekor.
d. Kepala dengan kopsomer besar dan tidak memiliki ekor.
e. Kepala dengan kopsomer kecil dan tidak memiliki ekor
f. Bakteriofage berbentuk filamen.
2. Virus Mikroorganisme Eukariot
Virus mikroorganisme eukariot merupakan kelompok virus yang
sel inangnya berupa mikroorganisme yang tergolong eukariot (seperti
protozoa dan jamur) dan mengandung materi genetik berupa RNA
(Fifendy, 2017).
4
3. Virus Tumbuhan
Virus tumbuhan merupakan kelompok virus yang sel inangnya
berupa tumbuhan dan sebagain besar mengandung materi genetik
berupa RNA (Fifendy, 2017). Virus tumbuhan secara umum masuk
kedalam tubuh tumbuhan melalui luka dengan tanda penyerangannya
berupa bercak-bercak nekrotik di sekitar luka serta umumnya dialam
virus tumbuhan tersebar melalui pertolongan serangga vektor atau
dengan cara lain seperti pada tanaman Cuscuta dengan haustorianya
yang memindahkan virus melalui buluh-buluh pengangkutnya (Ika,
2016). Salah satu jenis virus tumbuhan yang umum dipelajari adalah
TMV (Tobacco Moazaic virus) atau Virus Mozaik Tembakau dengan
bahan genetik berupa RNA (Ika, 2016).
4. Virus Hewan
Virus hewan merupakan kelompok virus yang sel inangnya berupa
sel hewan ataupun sel manusia dan mengandung materi genetik berupa
DNA dan RNA, salah satu contoh virus ini adalah virus Rabies pada
anjing (Fifendy, 2017). Pada umumnya virus hewan dikelompokkan
kedalam 4 kelompok berdasarkan ciri morfologisnya menurut (Irianto,
2008) yaitu :
a. Ikosahedral, contohnya pada virus polio dan adenovirus.
b. Helikal, contohnya pada virus rabies.
c. Bersampul, nukleokapsid dapt berbentuk ikosahedral atau helikal
dan bersampul, contohnya pada virus influenza.
d. Kompleks, contohnya pada virus cacar.
5
dan juga akan bertranskripsi membentuk mRNA yang kemudian akan
mengalami translasi menghasilkan protein selubung virus. Selanjutnya
DNA dan protein virus akan mengkontruksikan diri menjadi virus-
virus baru sedangkan mRNA akan membentuk enzim lisozim atau
enzim penghancur sehingga sel inang akan hancur dan virus-virus yang
telah terbentuk dapat keluar untuk menginfeksi sel-sel inang lainnya.
Berikut adalah famili-famili yang tergolong kedalam virus DNA :
a. Papovaviridae, contohnya virus Papillomavirus (penyebab Warts)
b. Parvoviridae, contohnya virus Human papillomavirus (penyebab
kutil diberbagai bagian tubuh).
c. Adenoviridae, contohnya virus Adenovirus (penyebab infeksi mata
dan saluran pernafasan).
d. Herpetoviridae, contohnya virus Herpes simplex virus (penyebab
penyakit herpes simplex), virus Varicella zoster virus (penyebab
penyakit varicella).
e. Iridoviridae, contohnya virus African swine fever virus (penyebab
demam dan diare berat pada babi).
f. Poxviridae, contohnya virus penyebab penyakit variola dan
komplikasi pasca vaksinasi.
g. Hepadnaviridae, contohnya virus penyebab hepatitis akut maupun
hepatitis kronis.
2. Virus RNA
Virus RNA merupakan kelompok virus yang mengandung materi
genetik berupa asam ribonukleat (ribonukleat acid) berbentuk untai
tunggal yang terdiri atas unit-unit mononukleotida. RNA merupakan
polimer yang panjangnya jauh lebih pendek dibandingkan DNA. RNA
banyak dijumpai pada sitoplasma khususnya di ribosom. Berikut
adalah famili-famili yang tergolong kedalam virus RNA :
a. Picornaviridae, contohnya virus Rhinovirus (penyebab demam),
Kobuvirus (penyebab gastroenteritis)
6
b. Reoviridae, contohnya virus Orbivirus (penyebab penyakit lidah
biru pada sapi dan biri-biri).
c. Togaviridae, contohnya virus Togavirus.
d. Arenaviridae, contohnya virus Arenavirus (penyebab penyakit
demam berdarah disertai gangguan fungsi hati dan ginjal.
e. Coronaviridae, contohnya virus Coronavirus (diduga penyebab
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
f. Retroviridae, contohnya virus Retrovirus (penyebab penyakit
leukemia dan sarkoma yang menyerang manusia maupun hewan).
g. Bunyaviridae, contohnya virus Bunyavirus, Topsovirus,
Nairovirus.
h. Orthomyxoviridae, contohnya virus Orthomyxovirus (penyebab
influenza pada hewan maupun manusia).
i. Paramyxoviridae, contohnya virus Paramyxovirus (penyebab
parotitis epidemica).
j. Rhabdoviridae, contohnya virus Rhabdovirus (penyebab penyakit
rabies).
C. Peranan Virus
Virus umumnya merugikan bagi kehidupan manusia, namun
beberapa jenis virus dapat dimanfaatkan manusia (Campbell, 2008) :
1. Virus Menguntungkan :
a. Pembuatan Vaksin
Selubung virus dapat digunakan sebagai protein yang akan
memacu terbentuknya kekebalan tubuh terhadap penyakit. Vaksin
berisi pathogen yang sudah dilemahkan, dimasukkan kedala tubuh
menusia dengan tujuan untuk membuat tubuh menghasilkan antibodi
terhadap pathogen yang akan menyerang tubuh. Contoh vaksin :
1) Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) yang berfungsi untuk
mencegah penyakit gondongan dan campak jerman
7
2) Vaksin Varicella Zoster (HZV) berfungsi mencegah penyakit cacar
air
3) Vaksin Oral Polio (OPV), berfungsi mencegah sakit polio
b. Pembuatan Anti Toksin
Anti toksin yaitu zat pelawan racun yang dapat dibentuk dengan
menggabungkan DNA virus dengan DNA lain yang meguntungkan
akan mempengaruhi baketri yang nantinya akan diinfeksi.
c. Rekayasa Genetika
Virus dimanfaatkan untuk memanipulasi informasi genetik dengan
memperbaiki susunan basa nitrogen pada untaian DNA didalam gen.
Rekaya genetik ini banyak dimanfaatkan pada dunia kedokteran.
2. Virus Merugikan :
a. Penyakit disebabkan virus menyerang Manusia : AIDS, Hepatitis,
Influenza, Demam Berdarah, Flu Burung, SARS (Severe acute
respiratory syndrome).
b. Penyakit disebabkan virus menyerang Hewan : Rabies, Penyakit
kuku dan mulut, Tetelo.
c. Penyakit disebabkan virus menyerang Tumbuhan: Tungro dan
Mosaik.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah :
1. Virus berasal dari bahasa Latin yaitu venom yang berarti racun. Hal ini
karena hampir semua jenis virus adalah penyebab penyakit, baik pada
tumbuhan, hewan maupun manusia. Adapun karakteristik virus
menurut (Purwaningsih, 2008) yaitu : 1). Virus hanya terdiri dari
materi genetic berupa DNA atau RNA; 2). Pada beberapa virus (herpes
dan influensa), dapat dilengkapi lipoprotein; 3). Pembungkus virus
tersusun atas sub unit-sub unit identic yang disebut capsomer; 4).
Bentuk capsomer – capsomer sangat simetris dan dapat mengkristal;
5). Materi genetic pada virus berupa RNA (contoh pada: virus TMV,
Polio dan HIV) sedangkan materi genetic pada virus berupa DNA
(contoh pada: virus influenza, herpes, dan virus penyebab kanker).
2. Virus diklasifikasikan berdasarkan jenis sel inang kedalam empat
kelompok yaitu : 1). Virus Bakteri; 2). Virus Mikroorganisme
Eukariot; 3). Virus Tumbuhan; 4). Virus hewan. Virus diklasifikasikan
berdasarkan materi genetiknya menurut (Suprobowati, 2018) yaitu : 1).
Virus DNA; 2). Virus RNA.
3. Pada umumnya virus merugikan karena dapat menyebabkan penyakit,
seperti AIDS, morbili, flu burung, polio, tungro, mosaik dan lain-lain.
Manfaat virus bagi kehidupan manusia diantaranya: memproduksi
vaksin, menghasilkan anti toksin, dapat dimanfaatkan untuk rekayasa
genetiik.
B. Saran
Pemahaman mengenai virus hendaknya dipahami dengan baik dan
benar agar dampak negatif yang ditimbulkan dapat diatasi dengan cepat
dan tepat serta dampak positif yang ditimbulkan dapat dimanfaatkan
dengan tepat pula.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ika, Permata & Hidayati. 2016. Diklat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Universitas
Kanjuruhan Malang.
Omega, Fajar Setya. 2014. Penerapan Media Animasi Pada Materi Virus Untuk
Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X-4 SMA Negeri 1
Simo Boyolali. Skripsi Dipublikasikan. Yogyakarta: Program Sarjana
Pendidikan Biologi.
Suprobowati, Dwi Ocky & Lis Kurniati. 2018. Virologi. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
10