Anda di halaman 1dari 10

PERJUANGKAN DAN KENALILAH HAK CUTI HAIDMU!

Disusun oleh:
Ayuni Nurul Fithroh 7018218039
Dhea Raisa Farhani 7018218038
Friskal
Nyimas Nurfitriana 7017218042
Riska Adhayani 7018218043
Rizky Wika Shintya D 7018218047

Komunikasi Perubahan Sosial


Dosen: Nathalia Perdani, M.Si.

Universitas Pancasila
Fakultas Ilmu Komunikasi
Jakarta
2019
BAB 1

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


Indonesia termasuk negara berkembang untuk mengejar ketertinggalan dengan
upaya indusriliasasi.Pertumbuhan industri di Indonesia terus mengalami peningkatan,
diikuti dengan semakin banyak tenaga kerja wanita yang bekerja di sektor industri (Tinuk
Istiarti, 2012:103).
Bagi beberapa wanita yang memiliki peran ganda, yaitu menjadi tenaga kerja dalam
karirnya maupun wanita yang menjalani peran dalam keluarga. Dan, sudah sepatutnya
wanita mengetahui keuntungan-keuntungan yang didaptkan selagi bekerja. Adanya
perbedaan antara tenaga kerja laki-laki dengan tenaga kerja perempuan, yaitu dari segi
fisik, psikis maupun biologis. Dari segi biologi, wanita mengalami siklus reproduksi, yaitu
haid.
Menurut Suma’mur P.K. (2014), haid adalah perdarahan dari rahim setiap bulan dan
merupakan satu kriteria dari wanita normal. Haid yang disertai rasa sakit (haid tidak
normal) berakibat terganggunya aktivitas terutama bagi tenaga kerja wanita.Haid yang
tidak normal pada wanita dan merasa sakit hingga tenaga kerja wanita tidak dapat
bekerja disebut dismenore.
Penyebab hal tersebut adalah beragam dari kelainan organik sampai kepada gangguan
kesehatan psikosomatis. Maka dari itu, upaya pencegahan harus ditunjukan pada
penyebabnya termasuk adanya pengaruh dari pekerjaan dan lingkungan kerja (Suma’mur
P.K, 2014:545). Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, (2003,19) yang menegaskan tenaga kerja wanita yang dalam
masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada atasan, untuk tidak wajib
bekeja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid.
Pelaksaanaan cuti haid juga mempunyai persayaratan yang harus dipatuhi, yaitu
membawa surat dokter untuk membuktikan bahwa pekerja wanita sedang dalam masa
haid. Dengan adanya UU tersebut, perusahaan wajib memberikan seluruh hak-hak
tenaga kerja perempuan khususnya cuti haid serta pemberian upah penuh.
1.2 Tujuan :
a. Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman pekerja wanita tentang hak-
haknya yang didalamnya diatur undang-undang no. 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan.
b. Untuk meyakinkan diri pada pekerja wanita memperjuangkan hak cuti haid yang
mereka dapatkan.

1.3 Manfaat:
Penggunaan hak cuti haid demi menjaga kesehatan dari pekerja itu sendiri.

1.4 Sasaran Audiens:


Target audiens dari kampanye “Perjuangkan Hak Cutimu!” ialah para pekerja wanita
yang belum mengetahui atau sudah mengetahui akan adanya Undang-Undang yang
membolehkan setiap pekerja wanita yang haid dihari pertama dan kedua untuk cuti.
Kampanye ini ingin menyuarakan agar para pekerja wanita dapat memperjuangkan
haknya sebagai pekerja.

1.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pegumpulan data bersifat sekunder, karena data diperoleh dari penelitian atau
hasil investigasi organisasi lain. Pada kasus ini kami mengambil dari tiga jurnal mengenai
Hak Cuti Haid, yaitu “Penerapan Hak Cuti Haid pada Tenaga Kerja Perempuan di PT Sinar
Pantja Djaja Semarang” oleh Elyana Kartikawati Nampira, “Perlindungan Hak Pekerja
Perempuan dalam Perspektif Feminisme” oleh Sali Susiana, dan “Analisis Pemberian Cuti
Bagi Pekerja Perempuan pada PT Japfa Comfeed Kota Makassar” oleh Normiana.
BAB 2
ANALISA

Berdasarkan kasus yang dibahas, pada bab ini kelompok kami menganalisa dengan
menggunakan Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity
(Kesempatan/Peluang) dan Threat (Ancaman). Serta menganalisa dengan 8P, yaitu Product,
Price, Place, Promotion, Personnel, Process, Persentation, dan Policy.

2.1 Analisa SWOT

Analisa SWOT mempunyai fungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi berbagai


hal secara sistematis agar dapat merumuskan strategi dalam suatu
instansi/perusahaan/lembaga. Analisa ini didasarkan pada hal-hal yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity). Namun di satu sisi,
dapat meminimalkan segi kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Keempat
faktor tersebut dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, dan kebijaksanan suatu perusahaan.
Berikut adalah analisis SWOT:

a) Strength (Kekuatan)

Mengedukasi para pekerja perempuan untuk memperjuangkan hak cuti


haid. Karena bagi sebagian wanita menstruasi kerap dianggap sebagai hambatan,
seperti kram pada perut, perut terasa melilit, sakit kepala, pusing dan lemas.

b) Weakness (Kelemahan)

Adanya cuti haid, dapat disalahgunakan oleh pekerja wanita. Untuk


menghindari penyalahgunaan tersebut, perusahaan diberikan kebijakan
tersendiri. Adanya mitigasi dari perusahaan agar tidak terjadi penyalahgunaan
hak ini, seperti menyerahkan surat keterangan dari dokter dan diberikan jangka
waktu 3 hari cuti haid.
c) Opportunity (Kesempatan)

Sebagian dari para pekerja wanita belum mengetahui adanya hak cuti
haid. Sedangkan, beberapa pekerja wanita sudah mengetahui kebijakan ini
namun mengabaikannya. Karena penerapan hak cuti ini berlaku kepada seluruh
pekerja wanita tetap maupun tidak tetap.

d) Threats (Ancaman)

Perlindungan hak cuti haid belum terlaksana secara optimal, karena


pekerja wanita malu setiap bulan harus mengajukan surat keterangan saat
merasa sakit. Upaya mengatasinya dengan memberikan penyuluhan hukum
tentang hak pekerja wanita setiap tahun dan pengetahuan prosedur hak cuti haid.

2.2 Analisa Strategi Marketing 8P

Salah satu strategi pemasaran yang sering digunakan adalah bauran


pemasaran (marketing mix), yang dikenal dengan 8P yang saling berkaitan satu
dengan yang lainnya, yaitu : product, price, place, promotion, personnel, process,
presentation, policy). Berikut analisis bauran strategi pemasaran 8P:

a. Product
Produk dari kampanye ini adalah memperjuangkan pengguna hak cuti haid pada
pekerja wanita. Kampanye “Perjuangkan Hak Cuti Haidmu!” ini tertulis pada
Undang-Undang Pasal 81 ayat (1) UU no. 13 Thn 2003.
b. Price
Harga yang didapat dari kampanye “Perjuangkan Hak Cuti Haidmu!” ini adalah
edukasi bagi seluruh pekerja wanita yang belum mengetahui hingga belum mau
memperjuangkan hak cuti yang mereka bisa gunakan di perusahaan tempat
mereka bekerja.
c. Place
Lokasi yang dipilih untuk menyebarkan informasi dari kampanye “Perjuangkan Hak
Cuti Haidmu!” bertempat di Bundaran Hotel Indonesia pada saat kegiatan Car Free
Day. Tujuannya agar dapat berhadapan langsung pada target yang akan dituju
seperti para pekerja yang sedang libur dan berolahraga pada saat CFD. Selain itu,
tidak hanya pekerja wanita yang dapat teredukasi akan adanya UU
ketenagakerjaan ini, tetapi setiap orang yang datang pada kegiatan CFD tersebut,
seperti anak muda yang belum bekerja, pekerja laki-laki, dan masih banyak lagi.
d. Promotion
Pesan inti yang ingin disampaikan pada target audiens dari kampanye adalah
“Perjuangkan Hak Cuti Haidmu!”. Media yang dignakan untuk memperomosikan
kampanye ini adalah berbagai platform media sosial seperti Instagram dan
Twitter. Penyebaran brosur dan banner di stasiun, hingga pada saat Car Free Day
(CFD) di Bundaran HI.
e. Personnel
Ketua penyelenggara: Riska Adhayani
ketua konsumsi: Dhea Raisa Farhani
Ketua kesekretariat: Rizky Wika Shintya D
Ketua publikasi: Ayuni Nurul Fithroh
Ketua pengurus mc, pembicara dan souvenir: Nyimas Nurfitriana
Ketua dokumentasi: friskal
f. Process
Proses dari berlangsungnya kampanye “Perjuangkan Hak Cuti Haidmu!” adanya
anggaran biaya dan rangkaian kegiatan dari kampanye. Berikut rincian dari proses
kamanye:
 Anggaran (Budget)
- Izin tempat + stand panggung : Rp. 5.000.000
- Dekorasi : Rp. 1.000.000
- Publikasi : Rp. 1.000.000
- Pembawa acara : Rp. 2.000.000
- Pembicara : Rp. 3.000.000
- Konsumsi : Rp. 1.000.000
- Keamanan : Rp. 1.000.000
- Souvenir : Rp. 500.000
- Keperluan lainnya : Rp. 500.000
Total : Rp. 15.000.000
 Time Table
- Persiapan/sound check : 05.00 – 06.00 WIB
- Pembukaan : 06.00 – 06.30 WIB
- Penyambutan pembicara : 06.30 – 07.00 WIB
- Orasi pembicara & tanya jawab : 07.00 - 09.00 WIB
- Olahraga Zumba bersama : 09.00 – 10.00 WIB
- Istirahat dan pembagian konsumsi : 10.00 - 11.00 WIB
- Penutupan dan pembagian souvenir : 11.00 – 12.00 WIB
g. Presentation
Logo dari kampanya Slogan dari kampenya “Perjuangkan Hak Cuti Haidmu!”
seperti logo yang tertera di bawah. Filosofi dari logo tersebut ialah Siluet wanita
untuk menandakan kampanye ini khusus untuk wanita di dukung dengan warna
pink yang merupakan stereotipe warna untuk wanita. Detail lengkungan2
berbentuk S yang menggambarkan keanggunan, yang merupakan salah satu sifat
wanita. Dan warna merah pada tulisan haid, untuk menekankan bahwa wanita
harus berani menyuarakan hak yg mereka miliki, dalam ruang lingkup ini, yaitu
menyuarakan hak cuti haidnya.

Sedangkan slogan dari kampanye ini ialah “Cintai pekerjaanmu dengan sayangi
dirimu terlebih dahulu”, filosifi dari slogan ini adalah mengajak para kaum wanita
untuk mengambil hak diizinkan secara longgar memasukkan waktu yang
dibutuhkan terkait haid ke dalam jadwal profesional mereka.
h. Policy
Kampanye ini diadakan untuk memberi pengetahuan dan menyebarluaskan
tentang hak cuti haid kepada para wanita pekerja Berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, (2003,19) yang
menegaskan tenaga kerja wanita yang dalam masa haid merasakan sakit dan
memberitahukan kepada atasan, untuk tidak wajib bekeja pada hari pertama dan
kedua pada waktu haid.
BAB 3
Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar pustaka

Nampira, Elyana Kartikawati dan Anik Setyo Wahyuningsih. 2016. “Penerapan Hak Cuti Haid
Pada Tenaga Kerja Perempuan di PT. Sinar Pantja Djaja Semarang” Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang.

Normaina. “Analisis Pemberian Cuti Bagi Pekerja Perempuan” pada PT. Japfa Comfeed Kota
Makasar. Jurusan PPKn, Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Makassar.

Susiana, Sali. 2017. “Pelindungan Hak Pekerja Perempuan Dalam Perspektif Feminisme”.
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.

https://www.academia.edu/9869601/PROPOSAL_KAMPANYE_AYO_GANTI_PEMBALUT_4_JAM_SEK
ALI_

Anda mungkin juga menyukai