Latar Belakang Cuti Haid New
Latar Belakang Cuti Haid New
Disusun oleh:
Ayuni Nurul Fithroh 7018218039
Dhea Raisa Farhani 7018218038
Friskal
Nyimas Nurfitriana 7017218042
Riska Adhayani 7018218043
Rizky Wika Shintya D 7018218047
Universitas Pancasila
Fakultas Ilmu Komunikasi
Jakarta
2019
BAB 1
LATAR BELAKANG
1.3 Manfaat:
Penggunaan hak cuti haid demi menjaga kesehatan dari pekerja itu sendiri.
Berdasarkan kasus yang dibahas, pada bab ini kelompok kami menganalisa dengan
menggunakan Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity
(Kesempatan/Peluang) dan Threat (Ancaman). Serta menganalisa dengan 8P, yaitu Product,
Price, Place, Promotion, Personnel, Process, Persentation, dan Policy.
a) Strength (Kekuatan)
b) Weakness (Kelemahan)
Sebagian dari para pekerja wanita belum mengetahui adanya hak cuti
haid. Sedangkan, beberapa pekerja wanita sudah mengetahui kebijakan ini
namun mengabaikannya. Karena penerapan hak cuti ini berlaku kepada seluruh
pekerja wanita tetap maupun tidak tetap.
d) Threats (Ancaman)
a. Product
Produk dari kampanye ini adalah memperjuangkan pengguna hak cuti haid pada
pekerja wanita. Kampanye “Perjuangkan Hak Cuti Haidmu!” ini tertulis pada
Undang-Undang Pasal 81 ayat (1) UU no. 13 Thn 2003.
b. Price
Harga yang didapat dari kampanye “Perjuangkan Hak Cuti Haidmu!” ini adalah
edukasi bagi seluruh pekerja wanita yang belum mengetahui hingga belum mau
memperjuangkan hak cuti yang mereka bisa gunakan di perusahaan tempat
mereka bekerja.
c. Place
Lokasi yang dipilih untuk menyebarkan informasi dari kampanye “Perjuangkan Hak
Cuti Haidmu!” bertempat di Bundaran Hotel Indonesia pada saat kegiatan Car Free
Day. Tujuannya agar dapat berhadapan langsung pada target yang akan dituju
seperti para pekerja yang sedang libur dan berolahraga pada saat CFD. Selain itu,
tidak hanya pekerja wanita yang dapat teredukasi akan adanya UU
ketenagakerjaan ini, tetapi setiap orang yang datang pada kegiatan CFD tersebut,
seperti anak muda yang belum bekerja, pekerja laki-laki, dan masih banyak lagi.
d. Promotion
Pesan inti yang ingin disampaikan pada target audiens dari kampanye adalah
“Perjuangkan Hak Cuti Haidmu!”. Media yang dignakan untuk memperomosikan
kampanye ini adalah berbagai platform media sosial seperti Instagram dan
Twitter. Penyebaran brosur dan banner di stasiun, hingga pada saat Car Free Day
(CFD) di Bundaran HI.
e. Personnel
Ketua penyelenggara: Riska Adhayani
ketua konsumsi: Dhea Raisa Farhani
Ketua kesekretariat: Rizky Wika Shintya D
Ketua publikasi: Ayuni Nurul Fithroh
Ketua pengurus mc, pembicara dan souvenir: Nyimas Nurfitriana
Ketua dokumentasi: friskal
f. Process
Proses dari berlangsungnya kampanye “Perjuangkan Hak Cuti Haidmu!” adanya
anggaran biaya dan rangkaian kegiatan dari kampanye. Berikut rincian dari proses
kamanye:
Anggaran (Budget)
- Izin tempat + stand panggung : Rp. 5.000.000
- Dekorasi : Rp. 1.000.000
- Publikasi : Rp. 1.000.000
- Pembawa acara : Rp. 2.000.000
- Pembicara : Rp. 3.000.000
- Konsumsi : Rp. 1.000.000
- Keamanan : Rp. 1.000.000
- Souvenir : Rp. 500.000
- Keperluan lainnya : Rp. 500.000
Total : Rp. 15.000.000
Time Table
- Persiapan/sound check : 05.00 – 06.00 WIB
- Pembukaan : 06.00 – 06.30 WIB
- Penyambutan pembicara : 06.30 – 07.00 WIB
- Orasi pembicara & tanya jawab : 07.00 - 09.00 WIB
- Olahraga Zumba bersama : 09.00 – 10.00 WIB
- Istirahat dan pembagian konsumsi : 10.00 - 11.00 WIB
- Penutupan dan pembagian souvenir : 11.00 – 12.00 WIB
g. Presentation
Logo dari kampanya Slogan dari kampenya “Perjuangkan Hak Cuti Haidmu!”
seperti logo yang tertera di bawah. Filosofi dari logo tersebut ialah Siluet wanita
untuk menandakan kampanye ini khusus untuk wanita di dukung dengan warna
pink yang merupakan stereotipe warna untuk wanita. Detail lengkungan2
berbentuk S yang menggambarkan keanggunan, yang merupakan salah satu sifat
wanita. Dan warna merah pada tulisan haid, untuk menekankan bahwa wanita
harus berani menyuarakan hak yg mereka miliki, dalam ruang lingkup ini, yaitu
menyuarakan hak cuti haidnya.
Sedangkan slogan dari kampanye ini ialah “Cintai pekerjaanmu dengan sayangi
dirimu terlebih dahulu”, filosifi dari slogan ini adalah mengajak para kaum wanita
untuk mengambil hak diizinkan secara longgar memasukkan waktu yang
dibutuhkan terkait haid ke dalam jadwal profesional mereka.
h. Policy
Kampanye ini diadakan untuk memberi pengetahuan dan menyebarluaskan
tentang hak cuti haid kepada para wanita pekerja Berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, (2003,19) yang
menegaskan tenaga kerja wanita yang dalam masa haid merasakan sakit dan
memberitahukan kepada atasan, untuk tidak wajib bekeja pada hari pertama dan
kedua pada waktu haid.
BAB 3
Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar pustaka
Nampira, Elyana Kartikawati dan Anik Setyo Wahyuningsih. 2016. “Penerapan Hak Cuti Haid
Pada Tenaga Kerja Perempuan di PT. Sinar Pantja Djaja Semarang” Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang.
Normaina. “Analisis Pemberian Cuti Bagi Pekerja Perempuan” pada PT. Japfa Comfeed Kota
Makasar. Jurusan PPKn, Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Makassar.
Susiana, Sali. 2017. “Pelindungan Hak Pekerja Perempuan Dalam Perspektif Feminisme”.
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.
https://www.academia.edu/9869601/PROPOSAL_KAMPANYE_AYO_GANTI_PEMBALUT_4_JAM_SEK
ALI_