‘45) 1944 muncul tanda-tanda kekalahan Jepang seperti jatuhnya Pulau Saipan dan pendaratan Sekutu di Irian. Dalam kondisi terjepit Panglima Tentara XVI Jenderal Terauchi membentuk BPUPKI atas perintah Perdana Menteri Jepang saat itu Koiso 2. Bom Atom Awal Agustus 1945 Jepang luluh lantak di hantam oleh bom atom milik Amerika Serikat yang akhirnya menyebabkan krisis dalam negeri Jepang Bom Atom yang I dijatuhkan di Kota Hiroshima, tanggal 6 Agustus ’45 dengan nama bomnya Little Boy
Bom Atom yang II dijatuhkan di
Kota Nagasaki, tanggal 9 Agustus ‘ 45 dengan nama bom nya Fat Man
Koreksi jawaban masing-masing!!
3. Pembentukan PPKI BPUPKI dibubarkan setelah menyelesaikan tugasnya pada tanggal 7 Agustus ‘45. Sebagai gantinya dibentuklah PPKI oleh Jenderal Besar Terauchi Yang diketuai oleh Ir. Soekarno Wakil Drs. Moh. Hatta Penasehat Mr. Ahmad Soebardjo 4. Peritiwa Dalat Peristiwa bom atom berimbas positif bagi bangsa Indonesia, yaitu akan direalisasikannya janji Jepang untuk memberikan status merdeka bagi Indonesia. Terbukti dengan adanya pemanggilan pemimpin Indonesi ke wilayah Dalat, Vietnam pada tanggal 10 Agustus ’45 Atas undangan pemimpin Jepang Kawasan Asia Tenggara Marsekal Terauchi Pemimpin Indonesia yang diundang 1. Ir. Soekarno 2. M. Hatta 3. Radjiman Widyodiningrat Hasilnya Jepang akan memenuhi janji kemrdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus ‘45 koreksi jawaban masing-masing 4. Jepang Menyerah
Pada tanggal 15 Agustus ‘45 Golongan
muda yang bernama Sutan Syahrir Mendengar berita kekalahan Jepang terhadap sekutu melalui siaran radio BBC 6. Peristiwa Rengasdengklok
Setelah mendengar berita kekalahan
Jepang, gol. Pemuda (Sutan Syahrir, Wikana, Darwis, Chaerul Saleh) mendesak gol. Tua (Ir. Soekarno dan Moh. Hatta) untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Tetapi saat itu terjadi perbedaan pendapat, Gol. Tua tidak ingin terburu-buru, tidak ingin terjadi pertumpahan darah pada saat proklamasi dan ingin berkonsultasi terlebih dahulu ke PPKI. Gol. Muda jelas menentangnya karena mereka menginginkan kemerdekaan berdasarkan usaha bangsa kita sendiri bukan hadiah dari Jepang. Sehingga gol.muda dan gol. Tua mengalami deadlock Akhirnya gol. Muda memutuskan untuk mengamankan Soekarno-Hatta ke luar Jakarta untuk melepaskan Soekarno-Hatta dari pengaruh Jepang Penculikan terhadap Soekarno-Hatta terjadi pada tanggal 16 Agustus ‘45 pukul 04.30 dini hari oleh Shodanco Singgih, Sukarni dan Yusuf Kunto. Setelah sampai di Rengasdengklok Soekarno-Hatta ditempatkan di rumah seorang anggota keturunan Tionghoa yang bernama Djiaw Kie Siong Pada waktu yang sama, di Jakarta juga sedang berlangsung pertemuan antara Wikana dan Ahmad Sorbardjo yang kemudian tercapai kesepakatan bahwa proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus’45 sebelum tanggal 12.00 Atas jaminan dari Ahmad Soebardjo, akhirnya Ir. Soekarno-Hatta diizinkan kembali ke Jakarta untuk merumuskan teks proklamasi. Sampai di Jakarta, Soekarno menemui Mayor Jenderal Nishimura untuk berkonsultasi mengenai pelaksanaan kemerdekaan. Tetapi Soekarno mengalami kekecewaan karena Nishimura ingin mempertahankan “Status Quo” di Indonesia dan menolak proklamasi. Status Quo adalah mempertahankan status tetap atau status apa adanya saat itu..
Status quo Indonesia saat itu adalah
Indonesia masih di bawah penguasaan Jepang menjelang peralihan kekuasaan ke tangan Sekutu. 7. Perumusan Teks Proklamasi Perumusan teks proklamasi berlangsung di rumah seorang petinggi Angkatan Laut Jepang yang bersimpati atas perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan, yaitu Laksamana Tadashi Maeda Teks proklamasi dirumuskan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Soebardjo Konsep teks proklamasi terdiri dari dua kalimat 1. Kemauan bangsa Indonesia merdeka untuk menentukan nasibnya sendiri 2. Pengalihan kekuasaan • Menjelang subuh terjadi perdebatan tentang siapa yang akan menandatangani teks proklamasi. • Soekarno mengusulkan agar teks ditandatangani oleh semua yang hadir seperti Deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat • Sukarni mengusulkan agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno- Hatta atas nama bangsa Indonesia, dengan alasan bahwa kedua tokoh tersebut telah diakui sebagai pemimpin utama rakyat Indonesia. • Setelah itu naskah teks proklamasi hasil tulisan tangan Soekarno diketik oleh ……… • Dalam proses pengetikan, naskah proklamasi mengalami beberapa perubahan 1. Tulisan “tempoh” -----> “tempo” 2. Tulisan “wakil-wakil bangsa Indonesia -----> “atas nama bangsa Indonesia 3. Tulisan “ Djakarta, 17-08-’05” -----> “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen ‘05”. Test 14 8. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia • Tepat hari Jum’at tanggal 17 Agustus’45 di jalan Pegangsaan Timur No. 56 jam 10 dibacakan teks proklamasi kemerdekaan • Setelah pembacaan teks dilaksanakan pengibaran Bendera Merah Putih hasil Jahitan Ibu Fatmawati • Pengibar bendera dilakukan oleh Suhud dan Latief Hendraningrat dengan iringan lagu Indonesia Raya ciptaan W.R. Supratman. Test 15 Makna peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 • Merupakan titik puncak perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan • Indonesia terlepas dari belenggu penjajahan asing • Lahirnya negara Republik Indonesia B. Peristiwa Sesudah Proklamasi 1. Penyebarluasan Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia a. Kegiatan Para Pemuda : para pemuda menyebarkan berita proklamasi melalui pamflet yang dipasang di penjuru kota b. Melalui siaran kantor berita Domei yang sekarang lebih dikenal dengan Antara c. Melalui surat kabar Tjahaja yang terbit di kota Bandung dan Soeara Asia yang terbit di kota Surabaya 2. Rapat Raksasa di Lapangan Ikada Diprakarsai oleh KomiteVan Actie Menteng 31, dengan tujuan agar pemimpin Indonesia dapat berbicara langsung di hadapan rakyatnya, pada tanggal 19 Sepetember 1945 Makna rapat raksasa di Lap. Ikada a. Mempertemukan pemerintah RI dengan rakyatnya b. Perwujudan kewibawaan pemerintah RI di hadapan rakyat c. Menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan bangsa Indonesia sendiri 3. Pernyataan Sultan Hamengku Buwono IX • Bahwa rakyat Ngayogyakarta Hadiningrat bersifat kerajaan adalah daerah istimewa dari negara RI
• Sultan memegang kekuasaan dalam
negeri Ngayogyakarta Hadiningrat
• Hubungan antara negeri Ngayogyakarta
Hadiningrat dengan pemerintah pusat RI bersifat langsung bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia 4. Tindakan Heroik di Berbagai Daerah • Tindakan Heroik di Yogyakarta Pada tanggal 26 September ‘ 45 semua pegawai pemerintah dan instansi perusahaan yang dikuasai Jepang melakukan aksi pemogokan dan mengumumkan bahwa kekuasaan di daerah Yogyakarta telah berada di tangan pemerintah RI • Tindakan Heroik di Surabaya
Pada tanggal 22 September terjadi insiden
bendera di Hotel Yamato, yaitu orang-orang Belanda bekas tawanan Jepang mengibarkankan bendera Belanda di puncak tiang bendera Hotel Yamato, yang memancing kemarahan para pemuda. Para pemuda meminta orang Belanda tersebut menurunkan bendera tersebut, namun ditolak. Akhir para pemuda memancat hotel dan menurunkan bendera belanda, merobek yang berwarna biru dan kembali mengibarkan bendera Merah Putihnya saja. • Tindakan Heroik di Sulawesi Selatan
Pada tanggal 19 Agustus ‘45 Dr. Sam Ratulangi
memimpin para pemuda untuk menegakkan dan membela Proklamasi di Sulawesi Selatan dengan merebut tempat-tempat penting seperti stasiun radio dan masrkas Polisi • Tindakan Heroik di Bali
Para pemuda yang tergabung dalam AMI
(Angkatan Muda Indonesia) dan PRI (Pemuda Republik Indonesia) berusaha menegakkan kedaulatan RI dengan merebut kekuasaan dari tangan Jepang • Tindakan Heroik di Palembang
Upaya penegakkan kedaulatan RI di
Pelembang adalah dalam bentuk upacara pengibaran Bendera Merah Putih pada tanggal 8 Oktober ‘ 45 yang di pimpin oleh Dr. A. K. Gani. Peristiwa ini berlangsung damai karena tidak perlawanan dari pihak Jepang. C. Penegakan Kedaulatan dan Pembentukan Pemerintahan RI 1. Sidang PPKI I (18 Agustus’ 45) Menghasilkan keputusan : • Mengesahkan rancangan UUD yang telah disusun BPUPKI menjadi konstitusi negara yang dikenal dengan UUD 1945 • Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden • Membentuk Komite Nasional Indonesia • Ir. Soekarno dan Hatta terpilih menjadi presiden dan wakil presiden secara aklamasi atas usulan Otto Iskandardinata • Tujuan dibentuknya Komite Nasional Indonesia adalah membantu presiden dalam melaksanakan tugasnya sebelum terbentuknya DPR melalui pemilu 2. Sidang PPKI II (19 Agustus ‘45) Menghasilkan keputusan • Dibentuknya 12 Departemen dan 4 Kementrian • Pembentukan 8 Provinsi 12 Departemen tersebut adalah
1. Dep. Dalam Negeri : R.A.A.Wiranatakusumah
2. Dep. Luar Negeri : Mr. Ahmad Soebardjo 3. Dep. Kehakiman : Prof. Dr. Soetomo 4. Dep. Kemakmuran : Ir. Surakhman Cokroadisuryo 5. Dep. Keuangan : Mr. A.A Maramis 6. Dep. Kesehatan : Dr. Buntaran Martoatmojo 7. Dep. Pengajaran : Ki Hajar Dewantara 8. Dep. Sosial : Mr. Iwa Kusuma Sumantri 9. Dep. Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin 10. Dep. Keamanan Rakyat : Supriyadi 11. Dep. Perhubungan : Abikusno Cokrosuyono 12. Dep. Pekerjaan Umum : Abikusno Cokrosuyono 4 Kementrian 1. Menteri Negara : Wahid Hasyim 2. Menteri Negara : Dr. A. Amir 3. Menteri Negara : Mr. R.M Sartono 4. Menteri Negara : Otto Iskandardinata 8 Provinsi Wilayah RI 1. Prov. Sumatera : T. Moh. Hasan 2. Prov. Jabar : Sutarjo Hadikusumo 3. Prov. Jateng : R. Panji Suroso 4. Prov. Jatim : R.A Suryo 5. Prov. Sunda Kecil : I Gusti Ketut Puja 6. Prov. Maluku : I Latuharhary 7. Prov. Sulawesi : G.S.S.J Ratulangi 8. Prov. Kalimantan :Ir. Pangeran Moh. Noor Sidang PPKI III (22 Agustus ‘45) 1. Pembentukan Komite Nasional Indonesia (Badan pembantu dan penasehat Presiden. Ketua Kasman Singodimejo 2. Penetapan PNI sebagai partai tunggal yang di ketuai Ir. Soekarno 3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat (kumpulan organisasi militer dan semimiliter yang ada dalam masyarakat, ex : Peta, Seinendan, Keibodan, Heiho). Tujuan BKR adalah memelihara keselamatan dan keamanan masyarakat Perubahan-perubahan Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia Awal
1. Penambahan fungsi KNIP, berdasarkan
Maklumat Wakil Presiden no X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP diberi kekuasaan Legislatif untuk menentukan GBHN 2. Perubahan sistem pemerintahan Predensial menjadi sistem Parlementer, beradasarkan Maklumat Wakil Presiden no 3 tanggal 3 November 1945, mengenai pembentukan Partai Politik (Sistem Multi Partai). Yang dipimpin oleh seorang Perdana Menteri, yaitu Sutan Syahrir Perubahan-perubahan Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia Awal
3. Pembentukan Tentara Nasional Indonesia
BKR --- TKR --- TRI --- TNI - Perubahan BKR – TKR karena kedatangan Sekutu yang diboncengi NICA (5 Oktober 1945), dengan ketua Supriyadi - Perubahan TRI - TNI berdasarkan Dekrit Presiden 5 Mei 1947. Secara resmi diumumkan TNI adalah 3 Juni 1947