Anda di halaman 1dari 4

Reply DISKUSI FORUM M3 KB2 Teori Belajar Kognitif

Oleh : ENJANG RIDWAN (Pedagogi 7)

TEORI BELAJAR KOGNITIF MENURUT PARA AHLI

1. Piaget
Piaget adalah seorang psikolog development karena penelitiannya mengenai tahap-
tahap perkembangan pribdi serta perubahan umur yang mempengaruhi kemampuan belajar
individu. Menurut Jean Piaget (1975) salah seorang penganut aliran kognitif yang kuat,
bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yakni 1). Asimilasi, 2). Akomodasi,
dan 3). Equilibrasi (penyeimbangan). Proses asimilasi adalah proses penyatuan
(pengintegrasian) informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak siswa.
Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Equilibrasi
adalah penyesuain berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.
Menurut Piaget secara garis besar langkah-langkah pembelajaran dalam merancang
pembelajaran adalah :
a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Memilih materi pembelajaran
c. Menentukan topik yang dapat dipelajari peserta didik secara aktif
d. Mementukan dan merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan topik
e. Menegembangkan metode pembelajaran untuk merangsang kreatifitas dan cara berfikir
peserta didik
f. Melakukan penialaian proses dan hasil belajar peserta didik
Aplikasi praktisnya dalam pembelajaran menuntut keterlibatan menuntut
keterlibatan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian
proses asimilasi (informasi lama disatukan sehingga menyat dengan informasi baru), dan
akomodasi (mengubah atau membentuk) pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi
dengan baik.

2. Burner
Teori kognitif Burner bertitik tolak pada teori belajar kognitif yang menyatakan
belajar dalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan ini tidak perlu berbentuk
perubahan tingkah laku yang dapat diamati. Asumsi dasar teori kognitif ini adalah setiap
orang memiliki pengetahuan dan pengalaman di dalam dirinya. Pengetahuan dan
pengalaman ini tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar akan berjalan dengan
baik apabila materi pelajaran yang baru beradaptasi secara klop dengan struktur kognitif
yang sudah dimiliki oleh peserta didik.
Secara garis besar langkah-langkah pembelajaran dalam merancang pembelajaran
menurut Burner adalah :
1) Mementukan tujuan pembelajaran
2) Melakukan identifikasi karakter peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya belajar
dan sebagainya)
3) Memilih materi pembelajaran
4) Menentukan topik-topik yang dapat dipelajari pserta didik secara induktif
5) Mengembangkan bahan belajar berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya
untuk dipelajari dari yang sederhana ke kompleks, dari yang kongkrit sampai yang
abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik, ke simbolik.
6) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.

3. Teori Belajar Menurut Ausebel


Menurut ausebel belajar haruslah bermakna, materi yang dipelajari diasimilasikan
secara non arbitrer dan berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
Menurut Reilly dan Lewis (1983) ada dua persyaratan untuk membuat materi pelajaran
bermakna, yaitu : a) pilih materi yang secara potensial bermakna lalu diatur sesuai dengan
tingkat perkembangan dan pengetahuan masa lalu, b) diberikan dalam situsi belajar yang
bermakna.
Prinsip-prinsip teori belajar bermakna Ausebel ini dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1) Mengukur kesiapan peserta didik seperti minat, kemampuan dan struktur kognitifnya
melalui tes awal, interview, pertanyaan-pertanyaan dll.
2) Memilih materi kunci lal penyajiannya diatur mulai dengan contoh-contoh konkret dan
kontroversial.
3) Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang harus dikuasai dari materi baru itu.
4) Menyajikan suatu pandangan secara menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari
5) Membelajarkan peserta didik memahami konsep dan prinsip-pprinsip yang ada dengan
memberikan fokus pada hubungan – hubungan yang ada.
Secara garis besar langkah-langkah pembelajaran bermakna menurut Ausebel dalam
merancang pembelajaran adalah :
a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Melakukan identifikasi karakteristik kepada peserta didik (kemampuan awal, motivasi,
minat, gaya belajar, dsb.
c. Memilih materi pembelajaran dan mengaturnya dalam bentuk konsep-konsep inti
d. Menentukan topik-topik yang dapat dipelajari peserta didik dalam bentuk advance
organizer.
e. Mengembangkan bahan belajar yang berupa contoh-contoh ilustrasi, tugas, dsb untuk
dipelajari peserta didik
f. Mengatur topik-topik pembelajaran dari yang sederhana kke yang kompleks
g. Melakukan penilaian hasil belajar.
Prinsip-prinsip kognitivisme banyak diterapkan dalam dunia pendidikan khususnya
dalam melaksanakan kegiatan perancangan pembelajaran.

APLIKASI TEORI BELAJAR KOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI


MADRASAH
Saya mencoba mengaplikasikan teori belajar kognitif dalam pembelajaran pendidikan agama
islam mata pelajaran Sejarah kebudayaan Islam, kelas 7 semester 1, dengan pokok bahasan misi
dakwah nabi Muhammad SAW di Mekkah. Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa
langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dalam teori kognitif addalah sebagai berikut :
 Menentukan tujuan pembelajaran
 Memilih materi pembelajaran
 Menentukan topik yang dapat dipelajari peserta didik secara aktif
 Menentukan dan merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan topik
 Menegembangkan metode pembelajaran untuk merangsang kreatifitas dan cara berfikir
peserta didik
 Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik

Penerapan teori kognitif dalam pembelajaran sejarah kebudayaan islam di madrasah :


1. Menentukan tujuan
Kompetensi Inti : 2. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Mekkah
Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan misi Nabi Muhammad SAW sebagai
rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian,
kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat
Tujuan Pembelajaran
 Membuat peta konsep tentang misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil ‘alamin
 Mengambil ibrah dari misi nabi muhammad SAW, sebagai rahmat bagi alam semesta,
pembawa kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan masyarakat untuk masa kini dan yang
akann datang.
 Meneladani perjuangan nabi muhammad SAW dan para sahabat dalam menghadapi
masyarakat mekkah.

2. Materi pembelajaran : Dakwah nabi Muhammad SAW di Mekkah


3. Menentukan dan merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan topik
Kegiatan pembelajaran dalam dalam materi ini dapt dilakungan dengan beberapa cara berikut
ini :
1) Membuat kelompok siswa dan memberikan topik pada masing-masing kelompok contoh :
kelompok 1 : membahas tentang dakwah nabi muhammad di kota mekkah
kelompok 2 : membahas tentang ibrah misi dakwah nabi muhammad saw
kelompok 3 : membahas tentang meneladari perjuangan nabi muhammad saw
2) Guru meminta siswa untuk mendiskusikannya dengan kelompoknya masing masing dari
berbagai referensi yang berkaitan dengan topik yang kemudian menuangkan hasil
penemuannya dalam bentuk gambar di karton dengan krayon. (tujuan membuat gambar
dalam karton untuk menumbuhkan kreatifitas dan cara berfikir anak)
3) Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi yang diwakili oleh
seorang atau beberapa orang siswa tentang hasil temuannya yang berkaitan dengan topik
yang diberikan. (untuk menumbuhkan kreatifitas dan cara berfikir anak)
4) menyediakan waktu bagi siswa untuk tetap menggali pengetahuan dari hasil presentasi
dengan menyediakan kesempatan bertanya jawab dari siswa kepada siswa.
5) Setelah selesai presentasi seluruh siswa diminta membuat rangkuman atau review materi
yang tertulis di kertas 1 lembar yang diberi identitas diri, yang kemudian dikumpukan
kepada guru sebagai evalusai sejauh mana siswa dapat menyerap materi yang telah
dipresentasikan.
6) Guru memberikan nilai sesuai dengan kadar hasil review.

Anda mungkin juga menyukai