PEKERJAAN :
IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN
DI KELURAHAN 8 ULU
KOTA PALEMBANG
A. LATAR BELAKANG
Permukiman merupakan titik awal dimana suatu kota tumbuh dan berkembang.
Keberadaan permukiman saat ini tidak hanya dilihat dari fenomena fisiknya saja, tetapi selain
sebagai elemen dari pertumbuhan kota, permukiman juga sebagai pusat dari aktivitas
ekonomi, simbol dari penerimaan sosial, distribusi pendapatan dan sebagai pemenuhan
kebutuhan sosial. Seiring dengan terjadinya pertumbuhan penduduk yang terus meningkat,
sedangkan jumlah ketersediaan lahan untuk permukiman yang tetap maka terjadi persaingan
untuk mendapatkan tempat bermukim.
Kondisi geografis dibeberapa daerah Kota Palembang merupakan dataran rendah
yang masih dipengaruhi oleh pasang surut air sungai yang terbagi atas 18 kecamatan dan 107
kelurahan dengan jumlah penduduk Kota Palembang sampai dengan tahun 2017 mencapai
1.580.517 jiwa. Kondisi pertumbuhan penduduk yang terus meningkat memperlihatkan
bahwa Kota Palembang pasti tidak lepas dari adanya titik-titik lokasi permukiman padat
hunian yang mengindikasikan kondisi ke permukiman kumuh.
Menurut Undang-undang No 1 Pasal 1 Ayat 13 tahun 2011 Permukiman kumuh
adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat
kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak
memenuhi syarat. Bermukim di kawasan kumuh perkotaan bukan merupakan pilihan
melainkan suatu keterpaksaan terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Keadaan lingkungan permukiman yang tidak layak dan berada dibawah standar pelayanan
minimal seperti rendahnya mutu pelayanan air minum, drainase, limbah, sampah serta
masalah-masalah lain seperti kepadatan dan ketidakteraturan bangunan yang lebih lanjut
berimplikasi pada meningkatnya bahaya kebakaran maupun dampak sosial. Permasalahan
permukiman kumuh menjadi salah satu isu utama pembangunan perkotaan yang cukup
menjadi polemik, oleh karena itu kapasitas Pemerintah Daerah sebagai pemegang peranan
penting agar permukiman kumuh dapat meningkat kualitas kehidupan masyarakatnya.
Kelurahan 8 Ulu merupakan kelurahan dengan kondisi bangunan rumah dan
penduduk yang cukup padat, wilayah ini juga berada di pinggiran Sungai Musi Kota
Palembang. Dalam rangka mencegah kawasan permukiman di Kelurahan 8 Ulu, maka
dilakukan kegiatan Identifikasi Tingkat Kekumuhan di Kelurahan 8 Ulu.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan identifikasi tingkat kekumuhan di
Kelurahan 8 Ulu sebagai bentuk upaya pencegahan kawasan permukiman kumuh di Kota
Palembang.
C. DASAR HUKUM
Dasar hukum dari pelaksanaan kegiatan ini adalah dasar-dasar hukum yang menjadi
perhatian dalam mengidentifikasi tingkat kekumuhan yaitu sebagai berikut:
1. Undang-Undang No 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
2. Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang.
4. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Tahun 2015-2019.
5. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peraumahan Rakyat No.2/PRT/M/2016
Tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.1/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
9. Keputusan Walikota Palembang Nomor 488 Tahun 2014 Tentang Penetapan Lokasi
Kawasan Permukiman Kumuh.Peraturan Walikota Palembang Nomor 55 Tahun 2014
Tentang Ketentuan Penataan Bangunan Di Tepi Sungai Musi
10. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palembang Tahun 2012-2032.
11. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018.
D. SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah tersedianya data
tingkat kekumuhan di Kelurahan 8 Ulu Kota Palembang.
E. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan ini meliputi:
1. Survey Pendahuluan
- Deliniasi wilayah kegiatan (Kawasan Kumuh Kelurahan 8 Ulu)
- Identifikasi kondisi eksisting di lapangan (Kelurahan 8 Ulu).
F. LOKASI KEGIATAN
Pekerjaan ini berlokasi di Kota Palembang yaitu :
- Kawasan Kumuh Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan Jakabaring.
H. JADWAL PELAKSANAAN
Bulan
Uraian I II III
No
Pelaksanaan Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan berkas
Penyusunan Laporan
2
Pendahuluan
3 Survey Lapangan
5 Analisis kegiatan
3. Tenaga pendukung
Surveyor, 3 orang minimal berpendidikan STM/ SMA, bertugas selama 30 hari.
Administrasi, 1 orang minimal berpendidikan SMA, bertugas selama 3 bulan.
J. SUMBER PENDANAAN
Usulan rencana penawaran anggaran biaya disusun seperti pada format terlampir.
Anggaran biaya dirinci menurut uraian kegiatan yaitu:
1. Biaya Langsung Personil
Merupakan kompensasi yang diberikan atas layanan/ keahlian yang diberikan untuk
menyelesaikan kegiatan berdasarkan rencana kegiatan yang ada yang terdiri dari
Biaya langsung personil tenaga ahli, biaya asisten tenaga ahli dan biaya tenaga
pendukung.
B. LAPORAN
Tahap Laporan
Draft Laporan Pendahuluan
Sebanyak 5 buku. Laporan pendahuluan berisi antara lain:
Metodologi dan Rencana Kerja
Organisasi Pekerjaan
Pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal kerangka pemikiran
penyelesaian pekerjaan ini.
Laporan Antara
Sebanyak 5 buku. Laporan Antara berisi hasil analisis atau pendataan.
Laporan Akhir
Sebanyak 5 buku warna. Laporan Akhir berisi hasil dari masukan, saran dan tambahan
terhadap muatan materi yang telah ada. Seluruh Softcopy Laporan diserahkan dalam
Compact Disk (CD) sebanyak 5 buah.
PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan identifikasi tingkat kekumuhan di
Kelurahan 8 Ulu dibuat agar dapat dipergunakan sebagai bahan untuk kegiatan lebih lanjut.
Palembang, 2018
Dibuat Oleh
................................................