BANGUN RUANG
Oleh :
Definisi 12-1
Suatu bidang banyak terdiri dari sejumlah daerah-daerah segibanyak yang terbatas. Setiap
rusuk dari suatu daerah segibanyak merupakan tepat sebuah rusuk dari sebuah segibanyak
yang lain. Jika dua daerah berpotongan maka dua daerah tersebut berpotongan pada sebuah
rusuk atau satu titik sudut.
Gambar di atas adalah prisma segitiga jenis khusus dari bidang-banyak (polyhedron).
Definisi 12-2
Definisi 12-3
Prisma adalah sebuah bidang banyak yang memenuhi
sifat-sifat berikut.
1. Terdapat sepasang sisi yang kongruen dan terletak
pada bidang yang sejajar (alas).
bases 2. Semua sisi yang lain adalah jajar genjang.
altitude
Pada limas dan prisma, sisi-sisi
yang bukan alas disebut sisi-sisi tegak
(lateral faces) dan yang bukan rusuk-
rusuk alas disebut rusuk-rusuk tegak
lateral edges
(lateral edges). Ruas garis yang tegak
lurus antara alas (bases) pada sebuah lateral faces
prisma adalah garis tinggi (altitude).
Ruas garis yang tegak lurus dari titik
puncak dan alas limas adalah garis tinggi.
altitude
Slant height (tinggi
miring/tinggi pada
sisi tegak
Sebuah limas dikatakan beraturan jika alasnya berupa segibanyak beraturan dan rusuk-
rusuk tegak pada limas adalah kongruen. Sebuah prisma dikatakan prisma tegak jika rusuk-
rusuk tegaknya tegak lurus terhadap alas.
Teorema 12-1
Bukti :
1. Definisi 12-3 ‘Semua sisi yang lain (sisi tegak) adalah jajar genjang”.
2. TEOREMA 8.4
Dalam jajaran genjang, sisi yang berhadapan sama panjang dan sebaliknya bila
sisi-sisi yang berhadapan dalam segi empat sama panjang, maka segi empat itu
adalah jajaran genjang (kongruen)
3. TEOREMA 8-5
Jika suatu segiempat mempunyai sepasang sisi yang berhadapan sejajar dan kongruen,
maka segiempat tersebut merupakan jajar genjang.
4. Sehingga kesimpulannya rusuk-rusuk tegak pada sebuah prisma adalah sejajar dan
kongruen.
Luas permukaan prisma dan limas dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
Luas permukaan = jumlah luas sisi tegak + jumlah luas sisi alas (bases)
Berdasarkan gambar di samping prisma
dengan tinggi h, sisi tegak berbentuk
persegi panjang dan alasnya merupakan
segilima. Jika luas alasnya masing-
masing B, dan rusuk alas e1,e2,e3,e4, e5
maka
Luas permukaan sisi tegak
= e 1h+ e 2h + e 3h + e 4h + e5 h
= h(e 1+ e 2+ e 3+ e 4+ e5)
= hp, p merupakan keliling sisi alas.
Teorema 12-2
Diketahui sebuah prisma dengan sisi tegak berbentuk persegi panjang. Jika tinggi
suatu prisma adalah h dan sisi-sisi alas masing-masing memiliki luas B dan keliling
p, maka luas permukaan prisma dapat dihitung dengan rumus S = hp+2B.
1 1 1 1 1
e1l e2 l e3l e4 l e5l
2 2 2 2 2
l e1 e2 e3 e4 e5
1
2
1
𝑒5 𝑒4 lp , p merupakan keliling sisi alas
2
𝑒1 𝑒3
𝑒2
Teorema 12-3
Diketehui sebuah limas beraturan dengan tinggi pada sisi tegak l , luas sisi alas B,
dan keliling p. Luas permukaan limas dapat dihitung dengan rumus.
S=½lp+B
Postulate Volum
Definisi 12-4
+B
Bangun persegi panjang padat (Balok)
adalah sebuah prisma dengan sisi alasnya
Sebuah persegi panjang padat
atau sering disebut ‘’kotak’’ . berbentuk persegi panjang yang rusuk
tegaknya tegak lurus dengan sisi alas.
Jika sebuah bangun ruang adalah gabungan dari dua bangun ruang yang tidak
mempunyai titik dalam persekutuan, maka volumnya adalah jumlah dari dua
bangun ruang tercebut.
Gambar diatas adalah balok yang telah diiris menjadi lapisan-lapisan yang tipis.
Lapisan-lapisan tersebut berubah ke bentuk padat yang tidak teratur. Volum yang terbentuk
dari benda padat tersebut tetap sama.
Volum S = Volum T
Teorema 12-4
Volum dari sebarang prisma adalah perkalian dari tinggi dan luas sisi
alasnya.
Bukti :
V V1 V2
A1t A2 t
( A1 A2 )t
A t
F
A B
Selanjutnya untuk volum prisma segi- n.
V A1 t A2 t ... A6 t
( A1 A2 ... A6 ) t
A t
V A1 t A2 t ... An t
( A1 A2 ... An ) t
A t
Maka,
Vprisma tegak segi- n A t
dengan A luas alas prisma
t tinggi prisma
12-4 Volum Limas
Teorema 12-7 berisi rumus dari volum limas. Pertama kita harus menggabungkan dua
teorema lain. Teorema tersebut digunakan untuk membangun Teorema 12-7.
Teorema 12-5
K
Diketahui sebuah limas dengan alas B dan tinggi
𝐴 h h. Jika A adalah perpotongan yang sejajar dengan
alas dan jarak dari titik puncak ke perpotongan
adalah K, maka
B 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐴 𝐾 2
=( )
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐵 ℎ
Bukti :
Akibatnya
̅̅̅̅
𝑇𝑃 ̅̅̅̅
𝑃𝑄 ̅̅̅̅
𝑇𝑄
TPQ TAB, maka ̅̅̅̅
= ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅
𝑇𝐴 𝐴𝐵 𝑇𝐵
̅̅̅̅
𝑇𝑃 ̅̅̅̅
𝑃𝑅 ̅̅̅̅
𝑇𝑅
TPR TAC, maka ̅̅̅̅
= 𝐴𝐶
̅̅̅̅
= 𝑇𝐶
̅̅̅̅
𝑇𝐴
̅̅̅̅
𝑇𝑄 ̅̅̅̅
𝑄𝑅 ̅̅̅̅
𝑇𝑅
∆𝑇𝑄𝑅~∆𝑇𝐵𝐶, maka ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅
𝑇𝐵 𝐵𝐶 𝑇𝐶
̅̅̅̅
𝑃𝑄 ̅̅̅̅
𝑄𝑅 ̅̅̅̅
𝑃𝑅 ̅̅̅̅
𝑇𝑅
diperoleh ̅̅̅̅
= ̅̅̅̅
= 𝐴𝐶
̅̅̅̅
= 𝑇𝐶
̅̅̅̅
... (2)
𝐴𝐵 𝐵𝐶
Akibatnya ∆𝑃𝑄𝑅~∆𝐴𝐵𝐶
Jika ̅̅̅̅̅
𝑇𝑀 = 𝐾 dan ̅̅̅̅
𝑇𝑁 = ℎ berturut-berturut menyatakan tinggi limas atas dan tinggi limas
keseluruhan, maka akan ditunjukkan TMR TNC.
̅̅̅̅
̅̅̅̅̅// 𝑁𝐶
karena bidang PQR // bidang ABC maka 𝑀𝑅
̅̅̅̅
𝑃𝑄 ̅̅̅̅
𝑃𝑅 𝐾
Jika nilai perbandingan adalah 𝜆, akibat (2) dan (3) adalah ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅ = =𝜆
𝐴𝐵 𝐴𝐶 ℎ
Selanjutnya karena 𝛥𝑃𝑄𝑅~𝛥ABC , maka m∠𝑄𝑃𝑅 = m∠𝐵𝐴𝐶 misalkan sebesar 𝛼,
selanjutnya
1 ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝐿𝛥𝑃𝑄𝑅 2 𝑃𝑄 . 𝑃𝑅 sin 𝑎 ̅̅̅̅
𝑃𝑄 . ̅̅̅̅
𝑃𝑅 2
𝐾 2
= = = 𝜆. 𝜆 = 𝜆 = ( )
𝐿𝛥𝐴𝐵𝐶 1 ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ sin 𝑎 ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝐴𝐵 . 𝐴𝐶 ℎ
𝐴𝐵 . 𝐴𝐶
2
Teorema 12-6
Bukti :
Jika kedua limas yaitu T.ABC dan P.DEF dengan 𝐿∆𝐴𝐵𝐶 = 𝐿∆𝐷𝐸𝐹 = 𝐿 dan tinggi kedua limas
sama, maka menurut Teorema 12.5,
𝐿1 𝐿2 𝑡12 𝐿1 𝐿2
= = 2 atau = atau 𝐿1 = 𝐿2
𝐿∆𝐴𝐵𝐶 𝐿∆𝐷𝐸𝐹 𝑡2 𝐿 𝐿
Teorema 12-7
Diketahui sebuah limas dengan tinggi h dan luas alas B, volum dihitung
dengan rumus V = 1/3 h B.
Bukti :
Perhatikan sebuah prisma tegak dengan alas dan tinggi yang sama seperti limas ABCD.
Kita akan membagi prisma BCD.EAF menjadi tiga bangun limas yang volumnya sama
1
Sehinga volum limas ABCD = 3 dari volume prisma BCD.EAF
1
= . A .t
3
12-5. Luas Permukaan dan Volum Silinder (Tabung)
Suatu tabung dapat dianalogikan dengan suatu prisma dengan banyak sisi yang tak
terhingga. Bagian permukaan tegak dan keliling alas tabung bersesuaian dengan sisi tegak
dan keliling secara berurutan terhadap suatu prisma.
Berikut ini ada dua teorema yang mensdeskripsikan luas permukaan dan volum dari
tabung tegak.
Teorema 12-8
Diketahui suatu tabung tegak dengan tinggi h.jika keliling alasnya C dan
luas alasnya adalah B, maka luas permukaan S ditentukan dengan rumus.
S Ch 2 B 2rh 2r 2
V Bh r 2 h
12. 6. Luas Permuakaan dan Volum Kerucut
Sebuah kerucut dapat dianalogikan dengan suatu limas dengan banyaknya sisi tegak
adalah tak terhingga. Sisi-sisi tegak dari suatu kerucut bersesuaian dengan sisi-sisi tegak pada
limas. Garis pelukis (s) pada kerucut bersesuaian dengan tinggi sisi tegak (l) pada limas, dan
lingkaran alas kerucut (C) bersesuaian dengan keliling alas (p) pada limas.
Berikut ini teorema yang menggambarkan luas permukaan dan volum dari kerucut.
Teorema 12-10
1
S lC B rl r 2
2
Teorema 12-11
Diketahui suatu kerucut tegak dengan tinggi h dan luas alas B, maka volum
kerucut ditentukan dengan rumus.
1 1
V hB r 2 h
3 3
12.7. Luas Permukaan dan Volum Bola
Definisi 12-6
Bola adalah himpunan dari semua titik yang berjarak sama terhadap
titik yang ditentukan (titik pusat).
Teorema 12-12
4
V r 3
3
Penjelasan rumus pada Teorema 12-12 didasarkan pada perbandingan antara suatu
bola dan suatu tabung dengan menghilangkan dua buah kerucut (lihat gambar dibawah).
Panjang jari-jari bola dan tabung sama dan tinggi dari silinder adalah dua kali jari-jari bola.
Perhatikan gambar lukisan bola dan tabung seperti tampak pada gambar dibawah.
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras dapat disimpulkan bahwa a 2 r 2 b 2
Bandingkan luas kedua lingkaran yang terbentuk dari bola dan tabung
Karena luas dari kedua penampang tersebut selalu sama maka menurut Prinsip
Cavalieri, volum bola sama dengan volum tabung tanpa volum kedua kerucut tersebut.
1
= 𝜋𝑟 2 (2𝑟) − 2 ( 𝜋𝑟 2 ) (𝑟)
3
2
= 2𝜋𝑟 3 − 3 𝜋𝑟 3
4
= 𝜋𝑟 3
3
Teorema 12-13
Diberikan sebuah bola dengan jari-jari r maka luas permukaan bola adalah.
S 4r 2
Bukti :
Diperoleh:
𝑉𝐵 = 𝑉1 + 𝑉2 + … + 𝑉𝑛
4 3 1 1 1 1
𝜋𝑟 = 𝑟𝐿1 + 𝑟𝐿2 + … + 𝑟𝐿𝑛 = 𝑟(𝐿1 + 𝐿2 + ⋯ + 𝐿𝑛 )
3 3 3 3 3
4 2 1
𝜋𝑟 = (𝐿𝐵 ) ⟺ 𝐿𝐵 = 4𝜋𝑟 2
3 3
12.8. Bidang Banyak Beraturan
Definisi 12-7
Bidang banyak beraturan adalah suatu bidang banyak yang setiap sisinya
merupakan segi banyak beraturan dengan panjang rusuknya sama dan titik-
titik sudutnya dikelilingi oleh beberapa sisi yang sama.
Kubus merupakan salah satu contoh dari bangun ruang bidang banyak. Metode untuk
membangun suatu kubus dideskripsikan di sini dengan bentuk suatu “atap” (roof) yang
dianalisis sebagai berikut.
Melipat, gabungkan A
Vertex (V) dikelilingi
dan B untuk membentuk Menggabungkan dua
dengan 3 persegi
“atap” 3-dimensi “atap” untuk membentuk
sebuah kubus
Teorema 12-14
Terdapat dengan tepat lima bangun ruang bidang banyak beraturan yang
merupakan bangun ruang konveks.
Bukti:
Setiap titik sudut bidang banyak beraturan dikelilingi oleh sisi-sisi yang sama.
(def 12.7)
Jumlah tiap sudut sisi pembentuk titik sudut sisi bidang banyak beraturan≤ 3600
(bangun ruang konveks)
Akibatnya hanya ada 5 kemungkinan susunan segibanyak pembentuk titik sudut
bidang sisi banyak beraturan, yaitu: 3 buah segitiga samasisi, 4 buah segitiga
samasisi, 5 buah segitiga samasisi, 3 buah persegi, atau 3 buah segilima beraturan
pada tiap titik sudut bidang sisi banyak beraturan.
Jadi hanya terdapat 5 bangun sisi banyak beraturan merupakan bangun ruang
konveks.
Tabel berikut merangkum lima sisi banyak beraturan cembung. Hanya ada lima jenis "atap"
yang dapat dibangun dengan bangun ruang segi banyak beraturan. Setiap satu hasil pada
bangun ruang sisi banyak beraturan.
Segitiga
sama sisi
Segitiga
sama sisi
Segitiga
sama sisi
Persegi
Segilima
beraturan
Awalan yang digunakan pada nama setiap bidang banyak beraturan menyatakan jumlah sisi
untuk setiap bidang banyak, seperti yang dirangkum dalam tabel berikut.
Tetrahendron Tetra - 4 4
Octahedron Octa - 8 8
Dodehedron Dodeca - 12 12
Icosahedron Icosa - 20 20