Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum wa rahmatullahi wabarokatuh

Bismillahirrahmanirahim,

Mukodimah..

Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kita kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
telah memberi kita nikmat yang tidak terhitung banyaknya sehingga kita bisa merasakan
indahnya hidup hingga detik ini.

Kedua, tak lupa dan jangan sampai kita lupa, semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah berlelah-lelah di medan juang dakwah demi tersebarnya
agama islam, begitu juga kepada para keluarganya dan sahabatnya serta pengikutnya hingga
akhir zaman.

Di isi dengan yang terhormat

Ini salah satu diantara bentuk kemurahan hati seorang mukmin, yaitu di dalam dirinya ada sifat
suka membantu. Yaitu ada kemurahan hati sehingga dia mau berbagi kepada sesama. Ini
merupakan akhlak yang mulia. Lawannya adalah orang yang bakhil, kikir, pelit, ini
adalah akhlak yang tercela.

Tentu saja tidak ada yang menyukai orang yang memiliki sifat kikir, bakhil, tidak mau berbagi
didalam kehidupannya. Maka dari itu Islam menganjurkan kepada pemeluknya, kepada
umatNya, kepada kaum muslimin supaya gemar bersedekah dan menjadikannya ini sebagai salah
satu syiar kaum muslimin. Yaitu mereka suka berbagi kepada sesama. Karena salah satu rukun
Islam adalah membayar zakat yang bentuknya adalah mengeluarkan harta.

َ‫ئمغن أنغغنئنياَئئنناَ فننجنعلننهاَ ئفيِ ففقننراَئئننا‬

“dari orang-orang kaya diantara kami kemudian membagikannya kepada para fakir miskin” (HR.
Tirmidzi)

Sehingga tidak ada kesan yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Tapi adanya
semangat untuk saling menutupi satu sama lainnya. Orang kaya perlu orang miskin, karena doa
orang-orang miskin ini mungkin lebih didengar Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan:

‫صفرونن نوتفغرنزفقوُنن إئلل بئ ف‬


‫ضنعنفاَئئفكغم‬ ‫هنغل تفغن ن‬

“Tidaklah kalian ditolong dan diberi rezeki melainkan karena adanya (do’a) orang-orang yang
lemah (diantara) kalian” (HR. Bukhari)

Dan orang miskin perlu sedekah ataupun bantuan dari orang-orang kaya. Begitulah kita hidup ini
saling membutuhkan satu sama lainnya. Kalau Allah memberikan kepada kita kelebihan harta,
maka bantulah kepada sesama. Berbuat baiklah kamu kepada manusia sebagaimana Allah telah
memudahkan kita untuk mendapatkan rezekiNya.

Ketika kita bersedekah, nominalnya memang berkurang. Akan tetapi keberkahannya bertambah.
Maka dari itu Nabi mengatakan:

‫صندقنةة‬ ‫نماَ ننقن ن‬


‫ص نماَفل نعغبةد ئمغن ن‬

“Tidaklah harta seorang berkurang karena sedekah” (HR. Tirmidzi)

Kalau kita lihat dari sisi nominalnya, pasti berkurang. Akan tetapi kita lihat ini dari sudut
pandang yang lain. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu melihat suatu perkara itu dari
berbagai sudut pandang. Misalnya Nabi memandang bertambahnya harta dengan sedekah. Ini
sesuatu yang kita katakan bertentangan dengan hakikat dan kenyataannya. Orang yang
bersedekah pasti berkurang hartanya. Harta yang dikeluarganya ini mungkin menjadi berkah.
Berubah bentuknya menjadi bentuk rezeki-rezeki yang lain. Allah ganti itu dengan bentuk rezeki
yang lain. Bisa berupa kesehatan, keselamatan yang juga merupakan rezeki yang terkadang kita
tidak memandangnya sebagai sebuah rezeki dari Allah. Allah subhanahu wa ta’ala mengajak kita
untuk memberikan pinjaman kepada Allah.

٢٤٥﴿ ‫ض نوينغبفسطف نوإئلنغيئه تفغرنجفعوُنن‬ ‫ضاَئعفنهف لنهف أن غ‬


‫ضنعاَةفاَ نكئثينرةة ً نواَلللـَّهف ينغقبئ ف‬ ‫ض اَلللـَّهن قنغر ة‬
‫ضاَ نحنسةناَ فنيف ن‬ ‫﴾لمن نذاَ اَللئذيِ يفغقئر ف‬

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan
lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-
lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah[2]: 245)
Artinya akan bertambah seperti seorang yang membesarkan anak ontanya sehingga untanya itu
memenuhi lembah dan gunung-gunung. Seperti itulah orang yang bersedekah, hartanya akan
bertambah. Bisa keberkahan hartanya dan bisa juga dari sebagian harta yang ia keluarkan itu,
Allah ganti harta dalam bentuk yang lain. Mungkin dalam bukan dalam bentuk uang, tapi Allah
ganti dalam bentuk harta yang lain yang mungkin jauh lebih bernilai. Ini adalah janji dari
Allah subhanahu wa ta’ala, bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta.

SETAN MENGHALANGI MANUSIA UNTUK SEDEKAH

Setan menghalangi kita untuk sedekah. Setan menakut-nakuti kita dengan kefakiran. Ketika
seorang hamba ingin bersedekah, yang ada dalam benaknya adalah takut dengan berkurangnya
harta, takut dia jadi fakir, takut dia jadi miskin. Padahal belum ada catatannya dalam sejarah
manusia, orang jatuh bangkrut gara-gara sedekahnya. Allah subhanahu wa ta’ala akan mengganti
dengan yang lebih baik dan dalam bentuk harta yang lain.

Yang menakut-nakuti seorang hamba untuk bersedekah adalah setan.

LURUSKAN NIAT

Tapi tentunya, kita bersedekah bukan ingin mendapat balasan kontan di dunia. Walaupun
terkadang Allah beri balasan itu langsung di dunia. Tapi janganlah kita bersedekah satu juta
dengan harapan mendapatkan dua juta. Sehingga kita seperti mengharapkan sesuatu dari sedekah
kita itu. Ada unsur tujuan lain selain lillah. Memang kita berharap baik dari amal shalih kita.
Namun jangan jadikan itu sebagai tujuan kita didalam beramal. Hal itu tampak ketika apa yang
dia harapkan ternyata tidak terwujud. Disitulah hatinya akan terusik. Mulai masuk disitu riya’,
mulai masuk disitu rasa penyesalan apabila dia tidak mendapatkan apa yang diharapkannya itu.

Maka dari itu ikhlaskanlah niat kita didalam bersedekah. Baik itu kita dapatkan balasannya
langsung di dunia ataupun Allah menangguhkannya nanti di akhirat atau Allah subhanahu wa
ta’ala mengganti sedekah kita itu dengan bentuk harta yang lebih besar dan lebih bermanfaat
bagi kita. Allah berikan kita sehat, Allah sembuhkan sakit kita, Allah beri kita
keselamatan, Wallahu a’lam Bishawab.

Harta yang disedekahkan adalah harta yang tersisa bagi orang yang bersedekah itu. Yang tidak
disedekahkan, itulah yang bukan miliknya. Adapun harta yang belum disedekahkannya, sudah
berpindah tangan kepada ahli waris, kepada orang lain, sementara harta yang betul-betul menjadi
miliknya adalah harta yang sudah disedekahkannya. Itu yang betul-betul menjadi miliknya.

Saya kira ini yang perlu saya sampaikan dalam kultum singkat ini, semoga kultum singkat ini
bisa diambil manfaat nya oleh teman-teman sekalian.

Akhir kata saya mohon maaf apabila ada salah kata, semua yang benar datangnya dari Allah
SWT

Wassalamualaikum wa rahmatullahi wabarakaatuh

Anda mungkin juga menyukai