Anda di halaman 1dari 7

No Penggolongan Jenis Keterangan

1 Monosakarida a.Glukosa  Jenis karbohidrat


Gula sederhana, b. Fruktosa penting, juga
masing-masing dinamakan dekstrosa,
terdiri dari satu c. Galaktosa
gula anggur atau gula
melekul darah
 Paling manis diantara
semua gula, juga
disebut levulosa atau
gula buah-buahan
 Tidak terdapat di alam,
berasal dari pencernaan
gula susu.
2 Disakarida: 1. Sukrosa  Juga dikenal sebagai
Gula bermolekul 1. Maltosa gula tebu atau gula bit
dua 1. Laktosa  Terda[pat dalam
kecambah butiran,
juga disebut gula malt
 Gula susu
3 Polisakarida 1. Pati  Karbohidrat yang paling
Karbohidrat 1. Glikogen banyak di alam, sumber
kompleks banyak 1. Selulosa yang paling kaya adalah
gula sederhana biji tumbuh-tumbuhan,
yang diikat tidak larut dalam air
bersama sebagai dingin, perombakan
suatu rantai kurus antara deksrin, hasil
(amilosa) akhir dari hidrolisis
atau rantai  Dikenal sebagai pati
bercabang hewan, dibentuk dalam
(amilopektin) tubuh dari glukosa dan
disimpan dalam hati dan
otot, digunakan jika
diperlukan sebagai
sumber energy, larut
dalam air
 Manusia kurang mampu
mencernakannya,
bertindak sebagai
serat dalam makanan

TURUNAN KARBOHIDRAT

1. Peran Karbohidrat dalam Penentuan Gologan Darah


Sistem golongan darah ABO merupakan sistem penggolongan darah yang pertama
kali ditemukan oleh karl landsteiner dari institut Reckefeller pada tahun 1900 dan
pada tahun 1953 walter morgan dan winifred watkins dari institut lister menemukan
bahwa ciri terbesar dari tipe darah secara spesifik ditentukan oleh gula- gula yang
terikat pada permukaan sel darah merah. Contohnya perbedaan antara golongan
darah A dan golongan darah B berbeda pada sebuah unit gula yang terikat pada
bagian luar dari ujung rantai karbohidrat dari glikoprotein atau glikolipid pada
permukaan sel darah merah. Pada golongan darah A gula yang terikat adalah asetil
galaktoamin, dan pada golongan darah B gula yang terikat adalah galaktosa.
Molekul sebagai penentu golongan darah dalam sistem ABO ada 4 macam, yaitu:
1. D-galactose
2. N-acetylgalactosamine
3. N-acetylglucosamine
4. L-fucose

• Orang dengan golongan darah AB memiliki dua macam antigen permukaan, yang
merupakan kombinasi dari antigen A dan antigen B.
• Golongan darah O semula dianggap tidak memiliki antigen permukaan, namun
terbukti bahwa golongan darah O masih memiliki ikatan karbohidrat pada
permukaan eritrositnya yang terdiri atas 1 molekul fukosa, 1 molekul N-asetil
glukosamin, dan 2 molekul galaktosa. Gugus ini tidak bersifat imunogenik, sehingga
anggapan golongan darah O tidak memiliki antigen permukaan masih bisa diterima.

Yang kelebihan N-acetylgalactosamine akan menjadi golongan A, dan kelebihan D-


galactose menjadi golongan B. Sebelum D-galaktosa dapat menerima monomer
karbohidrat yang menentukan aktivitas A atau B, molekul ini harus sudah mengikat
monomer karbohidrat fukosa. Suatu gugus D-galaktosa yang sudah mengikat
fukosa, tetapi tanpa Nasetilgalaktosamin aktif-A atau D-galaktosa aktif B, memiliki
aktivitas antigenic yang disebut H. Sel-sel yang hanya memiliki konfigurasi monomer
karbohidrat aktif-H tidak memiliki aktivitas A atau B dan disebut golongan O.
2. Glikoprotein
Glikoprotein adalah senyawa organik yang mengandung protein dan karbohidrat
yang bergabung bersama dalam ikatan kimia kovalen. Definisi lain menyebutkan
senyawa molekul protein dengan substansi yang mengandung kelompok
karbohidrat. Kelompok karbohidrat mungkin dalam bentuk monosakarida, disakarida,
oligosakarida, polisakarida atau turunannya (seperti substitusi sulfo- atau fosfo).
Proteoglikan adalah sub kelas dari glikoprotein yang unit karbohidratnya adalah
polisakarida yang mengandung gula amino sehingga disebut juga sebagai
glikosaminoglikan. Bagian karbohidrat pada glikoprotein biasanya adalah komponen
gula sederhana yang tidak lebih dari 8 – 10 unit monosakarida.
Fungsi Glikoprotein
Salah satu bagian dari glikoprotein menonjol dari dinding sel dan bertindak sebagai
reseptor untuk molekul lain. Mereka juga dapat membantu sel-sel tetap bersama
untuk membentuk sebuah jaringan yang kuat, seperti tulang rawan. Jenis darah
manusia A, B, dan O juga tergantung pada keberadaan glikoprotein tertentu di luar
sel-sel darah merah.
Bentuk lain dari glikoprotein berkisar seluruh tubuh. Salah satu contohnya adalah
hormon set glikoprotein, termasuk human chorionic gonadotropin, yang berfungsi
selama reproduksi, dan eritropoietin, yang membantu mengontrol kadar sel darah
merah. Berbagai glikoprotein juga dapat bekerja untuk membawa molekul yang
berguna di sekitar tubuh, seperti vitamin.
Melakukan reaksi tertentu adalah fungsi lain dari anggota kelompok glikoprotein, dan
tiga kelompok enzim hidrolase, transferase, dan oxidoreductases adalah
glikoprotein. Glikoprotein tertentu juga dapat menghambat molekul lain yang
berfungsi untuk memecah protein. Penggunaan glikoprotein pada hewan bukan
manusia juga mencakup efek antibeku pada ikan tertentu yang hidup di perairan
Antartika. Spesies kumbang juga dapat menggunakan glikoprotein sebagai lapisan
disinfektan di bagian luar tubuh kumbang.
3. Glukosamin
Glukosamin (C6H13NO5) merupakan gula amino dan prekursor penting dalam
sintesis biokimia dari protein glikosilasi dan lemak. Glukosamin ditemukan sebagai
komponen utama dari rangka luar krustasea, artropoda, dan cendawan. Glukosamin
merupakan salah satu monosakarida yang banyak dijumpai. Dalam industri,
glukosamin diproduksi dengan cara hidrolisis rangka luar krustasea.
Glukosamin ditemukan secara alami dalam tubuh, yang tersusun dari glukosa dan
asam amino glutamin. Glukosamin diperlukan untuk menghasilkan
glycosaminoglycan, yang penting dalam pembentukan dan perbaikan tulang dan
jaringan tubuh lainnya. Produksi glukosamin akan menurun seiring dengan
pertambahan usia.
Sumber makanan yang mengandung glukosamin
Glukosamin diidentifikasi pertama kali oleh Dr. Georg Ledderhose pada tahun 1876,
tapi struktur stereokimia baru ditemukan oleh Walter Haworth pada tahun 1939.
Glukosamin biasanya tersedia sebagai suplemen kesehatan. Suplemen glukosamin
diproduksi di laboratorium dari kitin, yang ditemukan di kulit udang, kepiting, lobster,
dan hewan laut lainnya.
Sebagai suplemen, glukosamin sering digabungkan dengan chondroitin sulfat, yang
secara alami ditemukan dalam tulang rawan. Kondroitin memberikan elastisitas
tulang rawan dan mencegah kerusakan tulang rawan. Selain itu, suplemen
glukosamin juga kadang dikombinasikan dengan methylsulfonylmethane, atau MSM
untuk kinerja yang lebih optimal.

Fungsi glukosamin dalam tubuh


Glukosamine memainkan peranan yang penting dalam pembentukan tulang rawan,
dan pergerakan sendi. Fungsi dari glukosamin di dalam tubuh adalah untuk
memproduksi proteoglikan dan glikosaminogen yang berfungsi untuk membentuk
cairan sinovial. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas bagi tulang rawan sehingga
pergerakan tulang menjadi lebih baik. Kekurangan cairan sinovial dapat
menyebabkan terjadinya gangguan pada sendi berupa osteoarthritis, yaitu penyakit
radang pada sendi yang ditandai oleh adanya kelainan pada kartilago (tulang rawan)
sendi dan tulang di sekitarnya.
Produksi glukosamin ini akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia
sehingga tubuh pun mengalami kekurangan glukosamin. Hal ini mengakibatkan
terganggunya produksi cairan sinovial yang dapat berakibat pada kerusakan tulang
rawan pada sendi.
4. Kondroitin Sulfat
Kondroitin yang lebih dikenal dengan nama Kondroitin sulfat adalah
glikosaminoglikan (GAG) tersulfatisasi yang tersusun atas rantai gula bercabang (N-
asetilgalaktosamin dan asam glukuronat). Ia biasanya ditemukan menempel pada
protein sebagai bagian dari senyawa proteoglikan. Rantai kondrotin dapat memiliki
lebih dari 100 gula individual yang dapat tersulfatisasi di setiap bagian variabel.
Kondroitin sulfat merupakan komponen struktural penting penyusun jaringan
kartilago dan berperan dalam meningkatkan ketahanannya terhadap tekanan.
Bersama dengan glukosamin, kondroitin sulfat digunakan secara luas sebagai
suplemen makanan untuk mencegah osteoartritis.
Kondroitin sulfat secara alami ditemukan dalam tulang rawan. Kebanyakan
kondroitin dibuat dari jaringan kartilago sapi dan babi (trakea sapi dan telinga serta
hidung babi). Beberapa sumber lain seperti kartilago hiu, ikan dan unggas.
Fungsi Kondroitin Sulfat dalam Tubuh
1. Kondroitin memberikan elastisitas tulang rawan dan mencegah kerusakan tulang
rawan.
2.Untuk meringankan gejala osteoarthitis, seperti nyeri dan kelemahan fungsi akibat
osteoarthritis.
3. Mengontrol fungsi kandung kemih. Kondroitin sulfat dapat membantu pada pasien
dengan kandung kemih terlalu aktif atau kontrol kandung kemih yang tidak stabil.
5. Asam Muramat

Asam-N-asetil muramat (kiri) dan asam-N-asetil glukosamin (kanan) merupakan unit


penyusun struktur molekul peptidoglikan, dimana dihubungkan oleh ikatan β-1,4.
Peptidoglikan (murein) adalah polisakarida yang terdiri dari dua gula turunan yaitu
asam-N-asetil glukosamin serta asam-N-asetil muramat yang dihubungkan ikatan β-
1,4, dan sebuah rantai peptida pendek yang contohnya terdiri dari asam amino l-
alanin, d-alanin, d-asam glutamat, dan baik l-lisin atau asam diaminopimelik (DAP)-
asam amino langka yang hanya ditemukan pada dinding sel prokariot. Peptidoglikan
adalah komponen utama dinding sel bakteri yang bersifat kaku dan
bertanggungjawab untuk menjaga integritas sel serta menentukan bentuknya.
Struktur dasar peptidoglikan adalah sebuah selubung yang menyelimuti sel yang
tersusun dari utas-utas peptidoglikan yang berdampingan satu sama lain dan
dihubungkan dengan ikatan silang tetrapeptida yang terbuat dari asam amino.
6. Asam Sialat
Asam sialat adalah karbohidrat yang pembentuk gangliosida pada sel otak.
Gangliosida berperan merangsang saraf bekerja optimal dan membentuk memori
jangka panjang. Gangliosida dibutuhkan dalam pertumbuhan, perkembangan,
migrasi dan pamatangan sel saraf otak, serta pembentukan synaps (hubungan
antarsel saraf). Sialic Acid (asam sialat) adalah nutrisi otak selain DHA
(Docosahexaenoic Acid) dan AA (Arracidonic Acid).
Menurut penelitian, suplementasi gangliosida dapat meningkatkan kemampuan
belajar dan mengingat pada anak. Gangliosida banyak terkonsentrasi diarea abu-
abu otak, otak besar dan cerebral cortex yang merupakan area penting dalam
pembentukan memori. Asam sialaat bekerja sienergis dengan asam lemak Omega-3
(asam dokosahek-saenoat/DHA) dan asam lemak Omega-6/ (asam
arakhidonat/ARA). Ketiganya merupakan zat pembangun independent jaringan saraf
untuk fungsi otak yang lebih baik. Hati mampu mensintesis asam sialat tapi dalam
jumlah kecil, sehingga perlu asupan dari luar seperti ASI. Produk susu formula
banyak yang menambahkan asam sialat.

\\
Pengertian Dan Penggolongan Karbohidrat

Posted by siti aminah at 10:04:00

Karbohidrat merupakan contoh polimer alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, dengan rumus

molekul Cn(H2O)n dan terdiri atas unsur C, H, dan O. Istilah karbohidrat ini diambil dari kata karbo

dan hidrat (air). Karbohidrat juga dikenal dengan nama lain yaitu sakarida (Saccharum = gula).

Dalam kehidupan sehari-hari senyawa karbohidrat dapat kita temukan pada tumbuh-tumbuhan dan

makanan misalnya, pada gula, buah-buahan, gula tebu , beras, air susu, janggung, ubi jalar,

gandum singkong dan kentang.

Penggolongan Karbohidrat

Karbohidrat juga terdiri dari beberapa golongan. Berdasarkan jumlah sakarida yang dikandungnya,

karbohidrat dapat golongkan menjadi monosakarida, disakarida dan polisakarida. Makanan yang

termasuk dalam golongan monosakarida yaitu gula pasir dan buah-buahan, yang termasuk dalam

disakarida adalah gula tebu dan air susu sedangkan yang termasuk kedalam golongan polisakarida

adalah beras, gandum, ubi jalar, singkong, dan kentang.

Nah, bagaimanakah cara menggolongkan makanan-makanan tersebut? untuk menggolongkan

makanan mana saja yang termasuk dalam monosakarida, disakarida dan polisakarida, tentunya kita

harus paham dulu mengenai monosakarida, disakarida dan polisakarida. Agar lebih paham tentang

monosakarida, disakarida dan polisakarida. Berikut penjelasan mengenai penggolongan karbohidat

secara lebih rincinya lagi.

1. Monosakarida

Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat diuraikan atau dihidrolisis

menjadi kabohidrat lain. Glukosa, galaktosa dan fruktosa merupakan monosakarida penting.

Glukosa banyak di temukan pada gula merah dan buah anggur, galaktosa banyak terdapat pada air

susu, sedangkan fruktosa banyak terkandung pada buah-buahan.


Sifat-sifat monosakarida

1. Mempunyai rasa manis

2. Larut dalam air, namun tidak terhidrolisis

3. Bersifat optis aktif

4. Semua monosakarida adalah reduktor sehingga disebut juga gula pereduksi

2. Disakarida

Disakarida adalah karbohidrat yang terbentuk karena adanya dua reaksi monosakarida, Sakarosa,

laktosa dan maltosa merupakan bagian penting dari disakarida. berikut penjelasan mengenai

sakarosa, latosa dan maltosa :

1. Sakarosa (Sukrosa = gula tebu), gula tebu merupakan karbohidrat yang termasuk dalam

golongan disakarida karena terbentuk dari dua reaksi molekul monosakarida yaitu glukosa

(gula) dan fruktosa (tebu)

2. Laktosa (gula gandum), termasuk dalam golongan disakarida, bagian laktosa karena

terbentuk dari reaksi dua molekul monosakarida yaitu glukosa (gula) dan galaktosa

(gandum)

3. Maltosa (gula gandum), terbentuk dari reaksi dua molekul glukosa

Sifat-sifat disakarida adalah sebagai berikut

1. Memiliki rasa manis

2. Larut dalam air

3. Dapat terhidrolisis menjadi dua monosakarida sejenis maupun berbeda jenis

4. Termasuk gula pereduksi yaitu laktosa dan maltosa karena dapat mereduksi larutan benedict

3. Polisakarida

Polisakarida merupakan polimer dari monosakarida. Polisakarida yang penting adalah selulosa,

amilum (pati) dan glikogen. Amilum dapat ditemukan dalam semua tumbuh tumbuhan yang

tersimpan dalam biji dan umbi.

Senyawa pada polisakarida tidak berasa manis, dan tidak dapat larut dalam air, walaupun amilum

dapat membentuk sistem dispersi koloid. Polimer dari glukosa yang terdapat dalam tumbuhan
disebut dengan amilum, sedangkan yang terdapat dalam tubuh manusia dan hewan polimer dari

glukosa disebut dengan glikogen.

Anda mungkin juga menyukai