Anda di halaman 1dari 56

DOKUMEN PENGADAAN

SECARA ELEKTRONIK

Nomor : DP.KSN.17-19/00.05/05/2019/01
Tanggal : 24 Mei 2019

PEKERJAAN
PERENCANAAN TERMINAL UMROH DAN HAJI
SERTA PENAMBAHAN AREA CHECK-IN DI TERMINAL 3
BANDARA SOEKARNO-HATTA

Metode e-Tendering

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


2019
1
Kepada Calon Peserta Pengadaan Barang/Jasa
Dari Unit Pengadaan PT Angkasa Pura II (Persero)
Undangan Pengadaan Barang/Jasa:
Hal Perencanaan Terminal Umroh dan Haji serta Penambahan Area Check-In di
Terminal 3 Bandara Seokarno-Hatta
Tanggal 24 Mei 2019

Dengan hormat,

Terima kasih Kami sampaikan kepada para peserta yang mengikuti proses Pengadaan
Barang/Jasa melalui elektronik PT Angkasa Pura II (Persero). Program ini merupakan
bagian dari program implementasi Strategic Procurement PT Angkasa Pura II (Persero).

Para calon peserta diharapkan mempelajari Dokumen Pengadaan dengan cermat dengan
ketentuan sebagai berikut:

• Calon peserta harus melaksanakan semua ketentuan dengan lengkap dan benar.
• Instruksi Umum kepada peserta merupakan bagian dari standar dokumen pengadaan
yang berisi informasi yang diperlukan oleh peserta untuk menyiapkan penawaran
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero).
Informasi tersebut berkaitan dengan penyusunan, penyampaian, pembukaan,
evaluasi penawaran dan penunjukan penyedia jasa, namun tidak menjadi bagian dari
Kontrak.
• Hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian oleh Penyedia Jasa, termasuk
hak, kewajiban, dan risiko dimuat di dalam Rancangan Perjanjian, Syarat-Syarat
Umum Kontrak, Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Apabila terjadi perbedaan penafsiran/pengaturan pada dokumen seleksi ini, Penyedia
Jasa harus mempelajari dengan saksama untuk menghindari pertentangan
pengertian.
• Proses pengadaan dilakukan sesuai dengan Prinsip, Kebijakan Umum, Etika dan
Tujuan Pengadaan Barang/Jasa melalui alat bantu elektronik.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

UNIT PENGADAAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
KANTOR PUSAT

2
DAFTAR ISI

BAB I RINGKASAN UMUM 4


A. LEMBAR DATA PENGADAAN (LDP) ............................................................... 4
B. JADWAL PELAKSANAAN PENGADAAN (JPP) ............................................. 6
BAB II INSTRUKSI KEPADA PESERTA 7
A. UMUM ................................................................................................ 7
B. DOKUMEN PENGADAAN ...................................................................... 10
C. PENYIAPAN PENAWARAN .................................................................... 11
D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN ................................................... 13
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN ............................................ 14
F. PENETAPAN PEMENANG ..................................................................... 20
G. PELELANGAN BATAL .......................................................................... 23
H. PENANDATANGANAN KONTRAK ........................................................... 23
I. SANKSI............................................................................................ 24
BAB III FORMAT DOKUMEN PENAWARAN 25
A. FORMAT FILE PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS ......................... 26
B. FORMAT SURAT PERNYATAAN PENYEDIA .............................................. 27
C. FORMAT PENAWARAN LAINNYA ........................................................... 28
D. FORMAT DOKUMEN PENAWARAN HARGA .............................................. 32
E. FORMAT DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA ............................................ 33
BAB IV KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 34
BAB V DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA 35
BAB VI RANCANGAN KONTRAK PENGADAAN JASA 36
BAB VII SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) 39
BAB VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) 55

3
BAB I RINGKASAN UMUM

A. Lembar Data Pengadaan (LDP)

1 Lokasi Pengadaan Kantor Pusat


Perencanaan Terminal Umroh dan Haji serta Penambahan
2 Nama Paket Pengadaan
Area Check-In di Terminal 3 Bandara Seokarno-Hatta
3 No. Paket Pengadaan 1100001882

4 Unit Teknis Airport Design Division

5 Pejabat Yang Berwenang EGM of Airport Design Division


Jangka Waktu Pelaksanaan
6 Paling lambat 150 (seratus lima puluh) hari kalender
Pekerjaan
Rp2.445.930.000,00 (dua milyar empat ratus empat
7 HPS puluh lima juta sembilan ratus tiga puluh ribu rupiah)
termasuk PPN
8 Jenis Pengadaan Jasa Konsultansi

9 Pengadaan untuk Kegiatan Eksploitasi


10 Kelompok/Bidang Usaha • Bidang: JPPK Jasa Perencana dan Pengawas
Penyedia Konstruksi
Sub Bidang: JPPK.AR102 Jasa Desain Arsitektural;
JPPK.RE102 Jasa Desain Rekayasa Untuk
Konstruksi Pondasi serta Struktur
Bangunan; dan
JPPK.RE102 Jasa Desain Rekayasa Untuk
Konstruksi Pondasi serta Struktur
Bangunan
Lulus prakualifikasi melalui VMS (Vendor Management
11 Peserta System) PT Angkasa Pura II (Persero) dengan status
verified
12 Golongan Peserta Pelelangan Kecil dan Non Kecil
Pemberian penjelasan
13 Ada
(Aanwijzing)
14 Kunjungan ke Lapangan Apabila diperlukan

15 Metode Pengadaan e-Tendering


Sistem Pemasukan Dokumen
16 1 (satu) tahap, 3 (tiga) file
Penawaran
Sistem Pembukaan Dokumen
17 2 (dua) tahap
Penawaran
Penjelasan Umum (Aanwijzing),
18 Online
sebelum pemasukan penawaran
19 Mata uang dalam penawaran Rupiah (Rp)

20 Cara Pembayaran Bertahap

60 (enam puluh) hari kalender sejak tanggal batas akhir


21 Masa Berlaku Penawaran
pemasukan Dokumen Penawaran

4
22 Jaminan Penawaran Tidak ada

23 Jaminan Sanggah 2% dari HPS (Rp48.918.600,00)


5% dari nilai kontrak, atau 5% dari nilai HPS apabila nilai
24 Jaminan Pelaksanaan kontrak kurang dari 80% dari nilai HPS
Sistem Penilaian Kualitas dan Harga:
25 Metoda Evaluasi Bobot Teknis=80
Bobot Harga=20
Ambang Batas Minimal Nilai
26 75
Teknis
27 Jenis Kontrak Lumpsum

5
B. JADWAL PELAKSANAAN PENGADAAN (JPP)

No TAHAP MULAI SELESAI CATATAN

1 Undangan melalui VMS 24 Mei 2019

Pendaftaran peserta
29 Mei 2019
2 mengikuti Pelelangan 24 Mei 2019
Pukul 23:59 WIB
(Registrasi)
Download Dokumen
3 24 Mei 2019 -
Pengadaan
Pemberian Penjelasan 18 Juni 2019
4
(Aanwijzing) Pukul 09:30 WIB s.d. 11:30 WIB
Upload/quote dokumen
Batas akhir
penawaran
19 Juni 2019 02 Juli 2019 Upload/Quote s.d.
5 1. Administrasi (File-1)
Pukul 08:00 WIB pukul 23:59 WIB 02 Juli 2019
2. Teknis (File-2) Pukul 23:59 WIB
3. Harga (File-3)
Pembukaan Dokumen
03 Juli 2019
6 Penawaran Administrasi dan Tentatif*
Pukul 08:00 WIB
Teknis
Evaluasi Penawaran
7 03 Juli 2019 23 Juli 2019 Tentatif*
Administrasi dan Teknis
Pengumuman Hasil Evaluasi
8 24 Juli 2019 - Tentatif*
Administrasi dan Teknis
Pembukaan Dokumen
9 24 Juli 2019 - Tentatif*
Penawaran Harga

10 Evaluasi Harga 24 Juli 2019 25 Juli 2019 Tentatif*

Klarifikasi dan Negosiasi


11 26 Juli 2019 Tentatif*
Teknis dan Harga
Penetapan dan
12 29 Juli 2019 02 Agustus 2019 Tentatif*
Pengumuman Pemenang

13 Masa Sanggah 02 Agustus 2019 07 Agustus 2019 Tentatif*

Surat Pemberitahuan Hasil


14 08 Agustus 2019 Tentatif*
Pelelangan

15 Penandatanganan Kontrak 09 Agustus 2019 26 Agustus 2019 Tentatif*

Keterangan: *Waktu dapat berubah sesuai kebutuhan PT Angkasa Pura II (Persero)

6
BAB II INSTRUKSI KEPADA PESERTA

A. UMUM

1. Pedoman Pengadaan
Seluruh proses pelaksanaan Pengadaan mengacu kepada Peraturan Direksi
PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor PD.06.02/12/2015/0055 tentang Pedoman
Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero), beserta
perubahannya.

2. Pengertian dan Istilah


a. e-Tendering adalah metode Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik yang
menggunakan proses bisnis lelang umum. Penyedia memasukkan Dokumen
Penawaran Administrasi tambahan (jika diperlukan), Teknis, dan Harga yang
dibuka pada waktu yang telah ditentukan. Pada e-Tendering, Penyedia tidak
memiliki kesempatan melihat posisi peserta lain dan tidak dapat mengubah
penawaran setelah batas akhir pemasukan (upload) Dokumen Penawaran.
b. Pemberi Tugas adalah PT Angkasa Pura II (Persero).
c. Pejabat Yang Berwenang adalah Pejabat PT Angkasa Pura II (Persero) yang
memiliki kewenangan untuk menggunakan anggaran, menetapkan
pemenang pengadaan, menetapkan pelaksanaan pekerjaan, dan
menandatangani Ikatan Kerja sesuai dengan batas kewenangan dalam
Peraturan Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero).
d. Kepala Unit Pengadaan adalah Pimpinan Unit Pengadaan yang berada
di Kantor Pusat atau Kantor Cabang PT Angkasa Pura II (Persero) sesuai
dengan lokasi pengadaan dilakukan;
e. Unit Pengadaan adalah unit dalam organisasi perusahaan PT Angkasa
Pura II (Persero) yang berada di Kantor Pusat atau Kantor Cabang, yang
berfungsi melaksanakan pemilihan Penyedia Barang/Jasa dan mengelola
administrasi Pengadaan Barang/Jasa.
f. Penyedia Barang/Jasa selanjutnya disebut Penyedia adalah badan usaha
atau orang perorangan termasuk lembaga perguruan tinggi yang kegiatan
usahanya menyediakan Barang/Jasa.
g. Vendor Management Sytem (VMS) adalah sistem yang digunakan untuk
mengelola data Penyedia yang meliputi proses Prakualifikasi, menjaga
kekinian (update) data Penyedia, dan penilaian kinerja Penyedia.
h. Verified adalah status Penyedia dalam VMS yang telah melengkapi semua
dokumen administrasi sesuai yang dipersyaratkan dan dipastikan
keberadaannya di dalam kelompok/bidang yang dipilih tidak memiliki
keterkaitan dengan Penyedia lain.
i. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Unit Pengadaan
yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati dalam proses
Pengadaan Barang/Jasa.
j. Dokumen Penawaran adalah dokumen yang disampaikan oleh Peserta, yang
terdiri dari data administrasi, data teknis, dan data harga.

7
k. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner’s Estimate (OE) adalah harga
yang dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan.

3. Lingkup Pekerjaan
a. Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP
(Lembar Data Pengadaan).
b. Penyedia yang ditunjuk berkewajiban menyediakan Barang berdasarkan
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak dengan
mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga.

4. Peserta
a. Peserta yang diundang mengikuti proses Pengadaan adalah semua Penyedia
dalam VMS PT Angkasa Pura II (Persero) dengan status Verified dan memiliki
kompetensi dan kualifikasi pada bidang usaha yang sesuai dengan paket
pengadaan.
b. Peserta dapat melakukan kemitraan (konsorsium/joint operation) dengan
satu atau beberapa Penyedia lainnya yang telah terdaftar/aktif dalam VMS
AP II dan wajib membuat Surat Perjanjian Kerjasama Operasi/Kemitraan
yang disyahkan Notaris, yang memuat prosentase, lingkup tanggung jawab
kemitraan, dan Perusahaan yang mewakili kemitraan/leader (bertindak
untuk dan atas nama KSO) adalah Penyedia yang telah terundang dan
melakukan pendaftaran (registered) pelelangan paket pekerjaan ini.

5. Penyedia Yang Tidak Diperkenankan Ikut Sebagai Peserta


a. Penyedia yang dinyatakan pailit dan/atau masuk dalam daftar hitam pemberi
tugas atau instansi lain.
b. Penyedia yang terbukti terafiliasi satu sama lainnya, baik ditemukan melalui
VMS atau bukti lain yang tidak ditemukan melalui VMS.
c. Penyedia yang keikutsertaannya menimbulkan pertentangan
kepentingan/conflict of interest dengan pemberi tugas.

6. Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan


a. Peserta dan pihak yang terkait dengan Pengadaan ini berkewajiban untuk
mematuhi etika Pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai
berikut:
1) melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil
pemilihan sehingga mengurangi / menghambat / memperkecil /
meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
2) membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain
yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen
Pengadaan.

b. Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam


butir 6.a di atas akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
1) sanksi administratif, digugurkan dari proses pemilihan atau
pembatalan penetapan pemenang;
2) sanksi pencantuman dalam daftar hitam;
3) gugatan secara perdata dan atau pidana.

8
7. Larangan Pertentangan Kepentingan
a. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya, menghindari
dan mencegah pertentangan kepentingan para pihak yang terkait baik
secara langsung maupun tidak langsung;
b. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas
antara lain meliputi:
1) Dalam satu badan usaha, anggota Direksi atau Dewan Komisaris
sebagai anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada badan usaha
lainnya yang menjadi peserta pada proses pengadaan yang sama;
2) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung
maupun tidak langsung oleh pihak yang sama dan/atau salah satu
pengurusnya sama;
3) Unit Pengadaan, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan
atau menjalankan perusahaan Peserta;
4) Peserta memberikan jasa konsultansi kepada peserta lainnya;
5) Peserta terlibat dalam konsorsium salah satu peserta lainnya.

8. Pendayagunaan Produksi dan Komponen Dalam Negeri.


a. Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang
mengutamakan jasa konsultansi yang dilaksanakan di Indonesia oleh tenaga
Indonesia (produksi dalam negeri).
b. Dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi dimungkinkan menggunakan
komponen berupa tenaga ahli dan perangkat lunak yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) dengan ketentuan:
1) Penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata untuk
mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakan
secara terencana untuk semaksimal mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing tersebut ke tenaga
Indonesia;
2) Komponen berupa perangkat lunak yang diproduksi di dalam negeri
belum memenuhi persyaratan.

9. Satu Penawaran Tiap Peserta


a. Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota kemitraan
hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu paket pekerjaan.
b. Setiap peserta yang termasuk dalam kemitraan dilarang menjadi peserta
baik secara sendiri maupun sebagai anggota kemitraan yang lain pada paket
pekerjaan yang sama.
c. Penyedia yang telah mendukung penyedia lain, tidak diperkenankan
memasukan penawaran untuk dan/atau atas nama perusahaannya dalam
paket pekerjaan yang sama.

10. Biaya Pengadaan


a. Peserta sepenuhnya menanggung biaya untuk mengikuti proses pengadaan
ini;
b. Unit Pengadaan tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang
ditanggung oleh Peserta.

9
B. DOKUMEN PENGADAAN

11. Isi Dokumen Pengadaan


a. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen Pengadaan ini.
Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini sepenuhnya
merupakan risiko peserta.
b. Dokumen Pengadaan, kecuali pengumuman terbuka, khususnya semua
gambar (jika ada), spesifikasi dan informasi teknis yang diberikan kepada
para peserta harus diberlakukan sebagai informasi rahasia. Peserta dilarang
mengungkapkan dokumen pengadaan kepada siapapun pihak ketiga, selain
kepada mereka yang memerlukannya untuk menyiapkan Dokumen
Penawaran.
c. Dokumen Pengadaan terdiri dari:
1) Instruksi Kepada Peserta (IKP);
2) Draft Kontrak;
3) Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK);
4) Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK);
5) Kerangka Acuan Kerja (KAK);
6) Bill of Quantity.

12. Bahasa Dokumen Pengadaan


Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam proses
pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia.

13. Pemberian Penjelasan


a. Pemberian penjelasan (Aanwijzing) dilakukan secara offline (tatap muka).
Jika diperlukan pertemuan dapat dilanjutkan dengan peninjauan lapangan
yang telah disepakati dalam pemberian penjelasan, dimana biaya
peninjauan lapangan ditanggung oleh masing-masing peserta.
b. Dalam pemberian penjelasan, Unit Pengadaan memberikan kesempatan
kepada peserta untuk menyampaikan pertanyaan.
c. Seluruh pertanyaan dari peserta dan jawaban Unit Pengadaan dibuatkan
berita acara.
d. Apabila terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
ditampung, maka Unit Pengadaan menuangkan ke dalam addendum
Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen
Pengadaan.
e. Ketidakhadiran peserta dalam acara penjelasan tidak menggugurkan
kepesrrtaannya.

14. Perubahan Dokumen Pengadaan


a. Setelah pemberian penjelasan dan sebelum batas akhir waktu pemasukan
penawaran, Unit Pengadaan dapat menetapkan addendum atau memberikan
Dokumen Pengadaan yang telah dilakukan perubahan atau penyempurnaan
berdasarkan informasi baru.
b. Setiap addendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Dokumen Pengadaan.

10
c. Peserta diberitahu secara elektronik oleh Unit Pengadaan untuk mengunduh
salinan addendum Dokumen Pengadaan.

15. Perubahan Waktu


Jika diperlukan untuk perbaikan dan kelengkapan proses, Unit Pengadaan
dengan persetujuan Kepala Unit Pengadaan dapat melakukan perubahan waktu
pada setiap tahapan pengadaan.

C. PENYIAPAN PENAWARAN

16. Dokumen Penawaran


a. Dokumen Penawaran yang disampaikan oleh peserta adalah hasil scan
dokumen asli, terdiri dari:
1) Dokumen Penawaran Administrasi (File-1);
2) Dokumen Penawaran Teknis (File-2); dan
3) Dokumen Penawaran Harga (File-3).
b. Dokumen penawaran yang sudah disampaikan kepada Unit Pengadaan
menjadi hak PT Angkasa Pura II (Persero).
c. Dokumen Penawaran meliputi:

No Dokumen Penawaran Keterangan Contoh


1. Dokumen Administrasi (File-1)
File penawaran Administrasi dan Teknis
yang didalamnya mencantumkan:
a. tanggal;
b. jangka waktu berlakunya penawaran;
c. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
d. tanda tangan:
1) direktur utama/pimpinan
perusahaan; atau
2) penerima kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan yang
nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta
pendirian/anggaran dasar; atau
3) pihak lain yang bukan direktur
A1 utama/ pimpinan perusahaan yang Wajib Terlampir
namanya tidak tercantum dalam
akta pendirian/anggaran dasar,
sepanjang pihak lain tersebut
adalah pengurus/karyawan
perusahaan yang berstatus
sebagai tenaga kerja tetap dan
mendapat kuasa atau
pendelegasian wewenang yang sah
dari direktur utama/ pimpinan
perusahaan berdasarkan akta
pendirian/ anggaran dasar; atau
4) kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat.
e. Meterai Rp6.000,00
[Khusus peserta yang melakukan
A2 Wajib Tidak Ada
Konsorsium/KSO] Surat Perjanjian
11
Konsorsium/KSO yang telah disahkan oleh
Notaris, memuat minimal sbb:
1. Nama Konsorsium/KSO;
2. Nama Pekerjaan yang akan diikuti
3. Komposisi Pembagian (share) Leader
dan Member Konsorsium/KSO;
4. Yang berhak menandatangani Kontrak
(bertindak untuk dan atas nama KSO)
Surat Pernyataan (Kebenaran dan
keabsahan Dokumen, tidak masuk black list,
A3 dan tunduk pada Dokumen Pengadaan) Wajib Terlampir
ditandatangani oleh pimpinan Perusahaan
bermeterai Rp 6000,00
SSP tiga bulan terakhir beserta tanda
A4 Wajib Tidak Ada
terima, atau surat keterangan fiskal

2. Dokumen Penawaran Teknis (File-2)

T1 Pendekatan dan Metodologi Wajib Tidak ada


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan [dalam
T2 Wajib Tidak ada
bentuk barchat]
T3 Jadwal penugasan tenaga ahli Wajib Tidak ada
Struktur Organisasi Proyek serta uraian
T4 tugas dan tanggung jawab disahkan oleh Wajib Tidak Ada
pimpinan perusahaan
Daftar personil (Tenaga Ahli) yang
T5 ditugaskan dalam proyek disahkan oleh Wajib Terlampir
pimpinan perusahaan
T6 Daftar riwayat hidup (CV) Tenaga Ahli Wajib Terlampir
T7 Ijazah Tenaga Ahli Wajib Tidak Ada
T8 Sertifikat Keahlian (SKA) Tenaga Ahli Wajib Tidak Ada
T9 Surat pernyataan kesanggupan Tenaga Ahli Wajib Terlampir
Daftar Pengalaman Perusahaan dalam kurun
waktu 7 tahun terakhir:
T10 • Pengalaman Sub Bidang Sejenis; Wajib Terlampir
• Pengalaman bidang sejenis;
• Pengalaman konsultan bidang lainnya,
T11 Daftar Pekerjaan yang sedang dilaksanakan Wajib Terlampir
Bahan Paparan/Presentasi Teknis, dalam
T12 Wajib Tidak Ada
bentuk power point

3. Dokumen Penawaran Harga (File-3)


Surat Penawaran Harga yang
C1 ditandatangani oleh pimpinan Perusahaan Wajib Terlampir
bermeterai Rp6.000,00
Rincian harga penawaran (Daftar Kuantitas
C2 Wajib Terlampir
dan Harga/BQ dengan data harga)

17. Bahasa Penawaran


a. Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia;

12
b. Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat
menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing;
c. Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai penjelasan dalam
Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang
berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.

18. Harga Penawaran


a. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
b. Peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk tiap mata
pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan
ditulis nol atau tidak dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain
dan pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.
c. Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang sah serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh
penyedia untuk pelaksanaan pengadaan barang ini diperhitungkan dalam
total harga penawaran.

19. Mata Uang Penawaran dan Cara Pembayaran


a. Harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang yang tercantum
dalam LDP.
b. Pembayaran atas pelaksanaan pengadaan ini dilakukan sesuai dengan cara
yang ditetapkan dalam LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak/Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

20. Masa Berlaku Penawaran


a. Masa berlaku penawaran sesuai dengan ketentuan dalam LDP.
b. Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan, sebelum akhir masa
berlakunya penawaran, Unit Pengadaan dapat meminta kepada peserta
untuk memperpanjang masa berlakunya penawaran tersebut dalam jangka
waktu tertentu.

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

21. Pemasukan/Penyampaian Dokumen Penawaran


a. Dokumen Penawaran disampaikan oleh Penyedia dengan mengisi form nilai
total, dan mengunggah (upload) lampiran yang dipersyaratkan dalam PDF
file pada sistem e-Procurement PT Angkasa Pura II (Persero).
b. Metode pemasukan/penyampaian Dokumen Penawaran:
File-1: Terdiri dari Dokumen Adminsitrasi;
File-2: Terdiri dari Dokumen Teknis; dan
File-3: Terdiri dari Dokumen Penawaran Harga
Ketiga file tersebut dimasukan (upload) sebelum waktu pemasukan
dokumen ditutup/berakhir.

22. Batas Akhir Waktu Pemasukan/Penyampaian Penawaran


a. Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui aplikasi
e-Procurement sesuai Jadwal Pelaksanaan Pengadaan (JPP).
b. Dokumen Penawaran dapat diubah atau ditambah sebelum batas waktu
penyampaian dokumen penawaran berakhir (ditutup).
13
c. Setelah batas waktu penyampaian dokumen penawaran berakhir (ditutup),
aplikasi e-Procurement akan menolak setiap file penawaran yang dikirim.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

23. Pembukaan Penawaran


a. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan setelah waktu pemasukan
dokumen penawaran ditutup.
b. Setelah pembukaan penawaran, Unit Pengadaan mengunduh (download) file
Dokumen Penawaran untuk dilakukan evaluasi.
c. Pembukaan penawaran dilakukan dengan cara:
Dua Tahap: Pembukaan File-1 dan File-2 (dokumen administrasi dan
dokumen teknis) dan File-3 (Dokumen Penawaran Harga) dilakukan pada
tahap yang berbeda:
• Tahap I: Pembukaan File-1 dan File-2;
• Tahap II: Pembukaan File-3.
d. Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka (kecuali ada keterangan
“Harga Penawaran Melebihi HPS”), Unit Pengadaan menyampaikan file
penawaran tersebut kepada Unit Information Technology Kantor Pusat
PT Angkasa Pura II (Persero) untuk mendapat keterangan bahwa file yang
bersangkutan tidak dapat dibuka.
e. Berdasarkan keterangan dari Unit Information Technology, apabila file
penawaran tidak dapat dibuka maka Unit Pengadaan dapat menetapkan
bahwa file penawaran tersebut tidak memenuhi syarat sebagai penawaran
dan peserta yang mengirimkan file penawaran tersebut dianggap tidak
memasukkan penawaran. Apabila dapat dibuka, maka Unit Pengadaan akan
melanjutkan proses atas penawaran yang bersangkutan.

24. Evaluasi Penawaran


a. Unit Pengadaan melakukan evaluasi penawaran yang meliputi:
1) evaluasi administrasi;
2) evaluasi teknis; dan
3) evaluasi harga.
b. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:
1) Unit Pengadaan dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah isi Dokumen Pengadaan dan Dokumen Penawaran;
2) Peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah isi Dokumen Penawaran setelah waktu pemasukan
penawaran ditutup;
3) Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai
dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
4) Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat
adalah:
a) penyimpangan dari Dokumen Pengadaan ini yang mempengaruhi
lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau

14
b) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan yang akan
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil
diantara peserta yang memenuhi syarat.
5) Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada
Unit Pengadaan selama proses evaluasi;
6) Unit Pengadaan dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan:
a) ketidakhadiran dalam acara pemberian penjelasan/pemberian
penjelasan lapangan; dan/atau
b) kesalahan yang tidak substansial, yaitu file penawaran tidak
berstempel Perusahaan, meterai tidak diberi tanggal.
7) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang
tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antara peserta dan Unit Pengadaan dengan
tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka:
a) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain
yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
b) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta
lainnya yang tidak terlibat [apabila ada]; dan
c) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada
huruf b), maka pelelangan pelelangan batal.
c. Evaluasi Administrasi
1) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
a) Syarat-syarat substansial (mandatory) yang diminta berdasarkan
Dokumen Pengadaan ini dipenuhi/dilengkapi.
b) File penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
(1) Nama pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan pekerjaan
yang dilelangkan;
(2) jangka waktu berlaku file penawaran tidak kurang dari waktu
yang ditetapkan dalam LDP;
(3) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam LDP;
(4) bernomor, bertanggal, serta bermeterai; dan
(5) Tidak memuat persyaratan tambahan yang bertentangan
dengan ketentuan Dokumen Pengadaan.
(6) Ditandatangani oleh yang berwenang.
c) Data administrasi lainnya sesuai dengan yang dipersyaratkan.
2) Unit Pengadaan dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang
kurang jelas dan meragukan terhadap dokumen administrasi yang
disampaikan;
3) Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan
evaluasi teknis;
4) Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi,
maka pelelangan dinyatakan batal.
d. Evaluasi Teknis
1) Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Kriteria Evaluasi Teknis (terlampir);
2) Evaluasi teknis dilakukan dengan ketentuan:

15
a) Evaluasi dilakukan terhadap Dokumen Penawaran Teknis dan
Presentasi/paparan Teknis;
b) Ambang batas minimal (passing grade) nilai total evaluasi teknis 75
(tujuh puluh lima).
3) Evaluasi Dokumen Penawaran Teknis dilakukan dengan ketentuan:
a) Unit Pengadaan menilai persyaratan teknis minimal yang harus
dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis
sebagaimana tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
perubahannya;
b) Unsur-unsur teknis yang dinilai terinci dalam Kriteria Evaluasi dan
Bobot Penilaian Teknis (terlampir).
c) Unit Pengadaan [apabila diperlukan] dapat meminta uji
mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat tertentu sebagaimana
tercantum dalam Syarat-syarat Umum Kontrak dan Syarat-syarat
Khusus Kontrak;
d) Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas
atau meragukan, Unit Pengadaan melakukan klarifikasi dengan
peserta. Dalam klarifikasi peserta tidak diperkenankan mengubah
substansi penawaran. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan
penawaran;
e) Bobot Dokumen Penawaran Teknis sebesar 35.
4) Presentasi Teknis dilakukan dengan ketentuan:
a) Waktu dan tempat presentasi teknis akan diberitahukan kemudian
oleh Unit Pengadaan;
b) Presentasi/paparan Teknis Peserta dinilai oleh Tim Juri yang terdiri
dari Tenaga Ahli dan/atau internal PT AP II sesuai dengan
kompetensi dan ditunjuk oleh Pejabat Yang Berwenang PT AP II;
c) Presentasi teknis dilakukan oleh tenaga ahli sebagaimana
tercantum dalam dokumen penawaran;
d) Ketidakhadiran tenaga ahli dalam presentasi teknis akan
mengurangi nilai teknis;
e) Unsur-unsur presentasi teknis yang dinilai mengacu dalam
kriteria evaluasi presentasi teknis (terlampir);
f) Bobot Presentasi/paparan Teknis sebesar 65.
5) Unit Pengadaan mengumumkan hasil evaluasi teknis kepada Peserta
Pelelangan;
6) Peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap
evaluasi harga; dan
7) Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi Teknis maka pelelangan
dinyatakan batal.
e. Evaluasi Harga
1) Sebelum dilakukan evaluasi harga, Unit Pengadaan melakukan koreksi
aritmatik sebagai berikut:
a) Volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen
Penawaran (apabila ada) disesuaikan (dilakukan pembetulan
apabila tidak sesuai) dengan yang tercantum dalam Bill of Quantity
Dokumen Pengadaan;
b) Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam Dokumen Penawaran
(apabila ada) disesuaikan dengan yang tercantum dalam Bill of
Quantity Dokumen Pengadaan;

16
c) Hasil koreksi aritmatik tidak boleh mengubah nilai total Harga
Penawaran.
2) Unsur–unsur yang perlu dievaluasi adalah hal–hal yang pokok atau
penting yaitu:
a) Total harga penawaran dibandingkan terhadap nilai total HPS.
Apabila total harga penawaran melebihi HPS, maka penawaran
dinyatakan gugur.
b) Harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum
dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan
klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut dinyatakan timpang
maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai
dengan Daftar Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan
volume, harga satuan yang berlaku sesuai dengan harga dalam
HPS;
c) Mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap
dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan
pekerjaan lainnya;
d) Apabila ada perbedaan antara penulisan nilai harga penawaran
antara angka dan huruf maka nilai yang diakui adalah nilai dalam
tulisan huruf;
e) Apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan
dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai dalam
tulisan angka;
f) Apabila terdapat perbedaan total penawaran yang di-upload
dengan total penawaran yang di-input ke sistem, maka data yang
menjadi acuan untuk evaluasi harga adalah data penawaran yang
di-input ke sistem; atau
g) Apabila nilai penawaran tidak jelas, maka penawaran dinyatakan
gugur;
h) Apabila total Harga Penawaran terendah kurang dari 80% (delapan
puluh persen) dihitung dari total HPS, Unit Pengadaan melakukan
analisis terhadap perbedaan Harga Satuan dalam daftar kuantitas
dan harga yang timpang secara signifikan. Dalam hal diperlukan,
dapat dilakukan klarifikasi dan verifikasi kepada peserta
Pelelangan untuk mendapatkan keyakinan atas kewajaran Harga
Penawaran. Pada saat klarifikasi dan verifikasi:
(1) Peserta Pelelangan terkait harus menjelaskan tentang
kewajaran Harga Penawaran termasuk harga-harga yang
tercantum dalam perincian;
(2) Apabila kewajaran Harga Penawaran dapat diyakini, maka
penawaran dapat dinyatakan tidak gugur. Unit Pengadaan
membuat analisis yang mendukung kesimpulan tersebut;
(3) Apabila Unit Pengadaan tidak dapat meyakini kewajaran Harga
Penawaran, penawaran dinyatakan gugur;
(4) apabila setelah dilakukan analisis dan diklarifikasi dinyatakan
wajar serta peserta Pelelangan yang bersangkutan
menyatakan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai
Dokumen Pengadaan, maka peserta Pelelangan tersebut
ditunjuk sebagai pemenang lelang dengan syarat:

17
(a) Peserta Pelelangan tersebut harus bersedia untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima
persen) dari nilai total HPS;
(b) Apabila peserta Pelelangan yang bersangkutan tidak
bersedia menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan, maka
penawarannya digugurkan;
(5) Hasil klarifikasi dituangkan dalam Berita Acara Klarifikasi.

f. Metode Evaluasi
1) Metode evaluasi yang digunakan untuk menentukan pemenang pada
pekerjaan ini adalah Sistem Penilaian Kualitas dan Harga.
2) Bobot kualitas 80% dan bobot harga 20%, jumlah bobot kualitas dan
harga adalah 100%.
3) Penawaran teknis dan penawaran harga dinilai dalam angka untuk
selanjutnya dikalikan dengan bobot yang telah ditetapkan.
4) Harga penawaran terendah diberi nilai 100, sedangkan harga penawaran
lainnya diberikan nilai dengan perhitungan sebagai berikut:
Nilai Penawaran Terendah
x Bobot Penawaran Harga
Nilai Penawaran ybs
5) Hasil penilaian akhir adalah penjumlahan nilai penawaran teknis dikali
bobot nilai teknis, ditambah dengan nilai penawaran harga dikali bobot
nilai harga. Peserta yang mendapat nilai akhir tertinggi diusulkan untuk
ditetapkan sebagai pemenang.
6) Sebelum dilakukan penetapan sebagai penyedia, terhadap calon
pemenang dilakukan negosiasi harga.

25. Klarifikasi dan Negosiasi


a. Unit Pengadaan mengundang peserta dengan nilai akhir (evaluasi teknis dan
harga) tertinggi untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi.
b. Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu klarifikasi dan
negosiasi.
c. Klarifikasi dan negosiasi dilakukan oleh Unit Pengadaan dengan:
1) direktur utama/pimpinan perusahaan;
2) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya
(dinyatakan dengan surat kuasa);
3) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh Kantor Pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
4) Pejabat yang menurut Kontrak kerja sama berhak mewakili perusahaan
yang bekerja sama.
d. Klarifikasi dan negosiasi harga dilakukan untuk:
1) meyakinkan kejelasan biaya, dengan memperhatikan kesesuaian antara
bobot pekerjaan dengan tenaga ahli dan/atau tenaga pendukung yang
ditugaskan, serta mempertimbangkan kebutuhan perangkat/fasilitas
pendukung yang proporsional guna pencapaian hasil kerja yang optimal;
2) memperoleh kesepakatan biaya yang efisien dan efektif dengan tetap
mempertahankan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan penawaran
teknis yang diajukan peserta.

18
e. Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama:
1) kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;
2) volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
3) harga satuan dibandingkan dengan harga yang berlaku di pasaran.
f. Klarifikasi dan negosiasi terhadap unit biaya personil dapat dilakukan
berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak
penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan, dengan ketentuan:
1) harga satuan dari biaya langsung personil, berdasarkan perhitungan dari
daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan
tenaga ahli konsultan yang bersangkutan;
2) unit biaya personil dihitung berdasarkan satuan waktu yang dihitung
berdasarkan tingkat kehadiran dengan ketentuan sebagaimana
tercantum dalam LDP.
g. Klarifikasi dan negosiasi terhadap biaya tenaga pendukung (tenaga teknik
dan penunjang/administrasi), seperti: tenaga survey, sekretaris, atau
manajer kantor, dilakukan berdasarkan harga pasar tenaga pendukung
tersebut.
h. Harga satuan yang dapat dinegosiasikan yaitu Biaya Langsung Non-Personil
yang dapat diganti (direct reimbursable cost) dan/atau Biaya Langsung
Personil (remuneration) yang dinilai tidak wajar.
i. Apabila hasil evaluasi biaya serta klarifikasi biaya tidak ditemukan hal-hal
yang tidak wajar, maka total penawaran biaya dapat diterima sepanjang
tidak melebihi HPS.
j. Apabila klarifikasi dan negosiasi terhadap peserta dengan nilai akhir tertinggi
atau rangking pertama tidak menghasilkan kesepakatan, Unit Pengadaan
melanjutkan dengan mengundang peserta dengan nilai akhir rangking ke
dua untuk melakukan proses klarifikasi dan negosiasi. Demikian, berturut-
turut kepada peserta berikutnya sesuai hasil rangking penilaian sehingga
dicapai kesepakatan.
k. Apabila klarifikasi dan negosiasi tidak menghasilkan kesepakatan maka
lelang dinyatakan gagal.
l. Unit Pengadaan membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi.

26. Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP), Berita Acara Lainnya, dan
Kerahasiaan Proses
a. Unit Pengadaan membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Pelelangan (BAHP) yang paling sedikit memuat:
1) Nama seluruh peserta;
2) Harga penawaran dan nilai hasil evaluasi dari masing-masing peserta;
3) Metode evaluasi yang digunakan;
4) Unsur-unsur yang dievaluasi;
5) Rumus yang dipergunakan;
6) Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal ikhwal
pelaksanaan pelelangan;
7) Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
8) Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
9) Pernyataan bahwa pelelangan batal apabila tidak ada penawaran yang
memenuhi syarat.

19
b. Unit Pengadaan menuangkan ke dalam Berita Acara tambahan lainnya
segala hal terkait proses pemilihan penyedia secara elektronik yang tidak
dapat diakomodir atau difasilitasi aplikasi e-Procurement.
c. Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud pada huruf b
diunggah (upload) oleh Unit Pengadaan menggunakan menu upload
informasi lainnya pada aplikasi e-Procurement.
d. Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan
(BAHP) oleh Unit Pengadaan bersifat rahasia sampai dengan saat
pengumuman pemenang.

F. PENETAPAN PEMENANG

27. Penetapan Pemenang


a. Unit Pengadaan mengusulkan penetapan calon pemenang Pelelangan
kepada Pejabat Yang Berwenang dengan penjelasan tambahan serta
keterangan lain yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil keputusan.
b. Penetapan urutan pemenang dilakukan oleh Pejabat Yang Berwenang atas
usulan Unit Pengadaan.

28. Pengumuman Pemenang


a. Unit Pengadaan mengumumkan pemenang yang telah ditetapkan oleh
Pejabat Yang Berwenang melalui aplikasi e-Procurement.
b. Pengumuman Pemenang memuat sekurang-kurangnya:
1) nama paket pekerjaan;
2) nama dan alamat Penyedia;
3) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Penyedia.
4) Nilai evaluasi teknis dan harga Pemenang.
c. Penyedia yang ditetapkan sebagai Pemenang wajib menerima keputusan
tersebut, dengan ketentuan apabila yang bersangkutan mengundurkan diri
dan masa penawarannya masih berlaku, maka dimasukkan dalam Daftar
Hitam;
d. Apabila pemenang yang ditetapkan sebagai Pemenang mengundurkan diri,
maka penetapan pemenang dapat dilakukan kepada pemenang cadangan
sesuai dengan urutan peringkat, selama masa file penawaran pemenang
cadangan masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.
e. Apabila semua pemenang yang ditetapkan mengundurkan diri, maka
pelelangan dinyatakan batal oleh Pejabat Yang Berwenang setelah mendapat
laporan dari Unit Pengadaan.

29. Sanggahan
a. Peserta yang merasa dirugikan, baik secara sendiri maupun bersama-sama
dengan peserta lainnya, dapat mengajukan surat sanggahan kepada Unit
Pengadaan apabila terdapat bukti:
1) penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan
dalam dokumen pengadaan dan Berita Acara Penjelasan; atau
2) rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan yang
sehat; atau
3) penyalahgunaan wewenang oleh Pejabat dan atau staf Unit
Pengadaan/Pejabat Yang Berwenang; atau
20
4) ada unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) di antara peserta
lainnya; atau
5) ada unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) antara peserta dengan
pejabat dan atau Unit Pengadaan atau dengan Pejabat Yang Berwenang.
b. Peserta Pelelangan yang mengajukan sanggahan wajib menyerahkan uang
Jaminan Sanggah sebesar 2% (dua persen) dari HPS.
c. Surat sanggahan sebagaimana dimaksud butir a di atas, harus dilengkapi
dengan data yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukti penyetoran
jaminan sanggah.
d. Surat sanggahan disampaikan kepada Unit Pengadaan selambat-lambatnya
4 (empat) hari kerja sejak pemenang pelelangan diumumkan. Apabila surat
sanggahan yang disampaikan oleh peserta pelelangan melewati masa
sanggah yang telah ditetapkan atau tidak dilampiri bukti penyetoran jaminan
Sanggah, maka surat sanggah tersebut ditolak/tidak diterima.
e. Unit Pengadaan membuat tanggapan atas sanggahan tersebut paling lambat
4 (empat) hari kerja setelah surat sanggahan diterima.
f. Unit Pengadaan menyampaikan sanggahan peserta pelelangan dan
tanggapan atas sanggahan tersebut kepada Pejabat Yang Berwenang.
g. Pejabat Yang Berwenang memutuskan sanggahan diterima atau ditolak
dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah menerima penyampaian
surat sanggahan dan tanggapan sanggahan tersebut dari Unit Pengadaan.
h. Pejabat Yang Berwenang dalam menangani dan memeriksa sanggahan
dapat melibatkan pihak yang tidak terkait langsung dengan proses
Pengadaan Barang/Jasa yang bersangkutan.
i. Apabila sanggahan ternyata benar, maka Unit Pengadaan menyatakan
pelelangan batal, selanjutnya Unit Pengadaan memutuskan pelelangan
ulang atau evaluasi ulang.
j. Apabila sanggahannya terbukti tidak benar maka Jaminan Sanggah dicairkan
dan menjadi milik PT Angkasa Pura II (Persero).
k. Keputusan Pejabat Yang Berwenang atas sanggahan dan tanggapannya
bersifat final.

30. Jaminan Sanggah


a. Jaminan Sanggah adalah Jaminan berupa uang tunai sebesar 2% (dua
persen) dari HPS yang disetorkan oleh peserta kepada PT Angkasa Pura II
(Persero) melalui bank umum.
b. Bukti jaminan sanggah diserahkan kepada Unit Pengadaan paling lambat
1 (satu) hari sebelum masa sanggah berakhir;
c. Jaminan sanggah dikembalikan kepada peserta apabila sanggahan
dinyatakan benar;
d. Jaminan sanggah dinyatakan sebagai milik PT Angkasa Pura II (Persero)
apabila sanggahan dinyatakan tidak benar.

31. Surat Pemberitahuan Hasil Pelelangan


a. Unit Pengadaan menyampaikan surat pemberitahuan hasil pelelangan
kepada Pemenang (Penyedia Barang/Jasa), dalam hal:
1) Tidak terdapat sanggahan dalam masa sanggah;
2) Sanggahan dinyatakan tidak benar.
21
b. Berdasarkan surat pemberitahuan hasil pelelangan, Pemenang (Penyedia
Barang/Jasa) menyiapkan/menyampaikan Jaminan Pelaksanaan dalam
waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal surat
pemberitahuan hasil pelelangan;
c. Dalam hal Pemenang (Penyedia Barang/Jasa) tidak menyerahkan jaminan
pelaksanaan dalam waktu yang telah ditentukan tersebut maka dapat
dinyatakan mengundurkan diri, dan selanjutnya Unit Pengadaan
membuat surat pemberitahun hasil Pelelangan kepada pemenang urutan
berikutnya (jika ada).

32. Jaminan Pelaksanaan


a. Penyedia Barang/Jasa yang telah ditetapkan sebagai pemenang dan
telah menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pelelangan diwajibkan
menyerahkan jaminan pelaksanaan berupa uang tunai atau Bank Garansi
yang diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank perkreditan
rakyat), dengan nilai jaminan sebesar 5% (lima persen) dari nilai
Kontrak, atau 5% (lima persen) dari nilai HPS apabila nilai Kontrak
kurang dari 80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS.
b. Jaminan pelaksanaan diserahkan kepada PT Angkasa Pura II
(Persero) selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak
Surat Pemberitahuan Hasil Pelelangan diterbitkan.
c. Apabila penyedia tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan sebagaimana
diatur pada huruf b di atas maka penetapan pemenang dapat dibatalkan
dan pemenang kedua akan diusulkan kepada Pejabat Yang
Berwenang untuk ditetapkan sebagai pemenang.
d. Jaminan Pelaksanaan tersebut diserahkan kepada unit yang
membidangi administrasi keuangan PT Angkasa Pura II (Persero).
e. Jangka waktu jaminan pelaksanaan tersebut sesuai jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan pengadaan Barang/Jasa ditambah minimal 30
(tiga puluh) hari kalender.
f. Apabila terjadi pekerjaan tambah dan/atau perpanjangan waktu
pekerjaan yang menyebabkan terjadinya perubahan nilai/jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang tercantum dalam
Kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK), maka kepada Penyedia Barang/Jasa
wajib untuk menambah nilai/jangka waktu jaminan pelaksanaan.
g. Untuk menjamin terpenuhinya masa berlaku jaminan pelaksanaan sesuai
butir f, 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan pengadaan Barang/Jasa berakhir, unit yang membidangi
administrasi keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) akan
memberitahukan kepada Penyedia Barang/Jasa untuk melakukan
perpanjangan jaminan pelaksanaan.
h. Apabila setelah adanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada
huruf g dan penyedia Barang/Jasa tidak memperpanjang jaminan
pelaksanaan maka jaminan pelaksanaan dapat dicairkan dan menjadi
milik PT Angkasa Pura II (Persero), serta Unit Teknis dapat menghentikan
pekerjaaan.
i. Jaminan pelaksanaan menjadi milik PT Angkasa Pura II (Persero),
apabila Penyedia Barang/Jasa tidak menyelesaikan pekerjaan dengan
baik.

22
j. Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada penyedia Barang/Jasa
bersamaan dengan penyerahan prestasi pekerjaan 100% (seratus
persen) sesuai yang tertuang dalam Kontrak.

G. PELELANGAN BATAL

33. Pelelangan batal


Pelelangan dinyatakan batal Apabila:
a. tidak ada penawaran yang masuk; atau
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi administrasi dan teknis; atau
c. harga penawaran terendah peserta pelelangan yang lulus administrasi dan
teknis melebihi HPS; atau
d. berdasarkan analisa Unit Pengadaan, tidak ada penawaran yang memenuhi
kewajaran harga; atau
e. proses Pelelangan tidak dapat dilanjutkan karena masa berlaku penawaran
peserta yang disampaikan sudah tidak berlaku lagi (kadaluwarsa); atau
f. sanggahan peserta pelelangan dinyatakan benar; atau
g. semua peserta yang ditetapkan sebagai pemenang mengundurkan diri atau
tidak bersedia menandatangani Kontrak; atau
h. terbukti ada KKN dalam proses Pelelangan yang diketahui sebelum
penetapan pemenang; atau
i. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak
sehat; atau
j. pelaksanaan pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen
Pengadaan dan berita acara penjelasan yang telah ditetapkan.

H. PENANDATANGANAN KONTRAK

34. Penandatanganan Kontrak


a. Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan.
b. Pejabat Yang Berwenang dan Penyedia tidak diperkenankan mengubah
substansi Dokumen Pengadaan sampai dengan penandatanganan Kontrak.
c. Pejabat Yang Berwenang dan Penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak
meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta
membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.
d. Banyaknya rangkap Kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:
1) sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:
a) Kontrak asli pertama untuk Pejabat Yang Berwenang dibubuhi
meterai pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia barang;
dan,
b) Kontrak asli kedua untuk penyedia barang dibubuhi meterai pada
bagian yang ditandatangani oleh Pejabat Yang Berwenang;
2) rangkap Kontrak lainnya tanpa dibubuhi meterai, apabila diperlukan.
e. Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama Penyedia adalah
Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar.
Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam
23
Akta Pendirian/Anggaran Dasar tidak dapat menandatangani kontrak,
kecuali mendapat kuasa/pendelegasian wewenang yang sah dari Direksi
atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk
menandatangani kontrak.

I. SANKSI

35. Sanksi Bagi Peserta


a. Apabila terdapat bukti yang kuat bahwa sebagian besar atau seluruh peserta
Pelelangan berada dalam satu kekuatan pengaruh pemilik modal dan/atau
kepengurusan (kecuali BUMN/BUMD), dan/atau kerjasama bentuk lainnya,
sehingga patut diduga terjadi pengaturan/kerjasama diantara peserta
Pelelangan dan/atau persaingan yang tidak wajar, maka peserta Pelelangan
yang bersangkutan harus digugurkan keikutsertaannya dalam Pelelangan
bersangkutan serta tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa
di lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero) selama 2 (dua) tahun (termasuk
pengurus/penerima kuasanya).
b. Dalam hal Penyedia terbukti melakukan kecurangan dalam proses
Pelelangan atau membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan Pengadaan
Barang/Jasa yang ditentukan dalam Dokumen Pengadaan maupun
pelaksanaan Kontrak, dikenakan sanksi keikutsertaannya dalam proses
Pelelangan digugurkan atau pembatalan Kontrak, dan Penyedia yang
bersangkutan dimasukkan dalam daftar hitam (termasuk
pengurus/penerima kuasanya).
c. Terhadap peserta Pelelangan yang mengundurkan diri sebelum berakhirnya
masa penawaran tanpa alasan yang dapat dibenarkan, dikenakan sanksi
berupa dimasukkan dalam daftar hitam (termasuk pengurus/penerima
kuasanya).
d. Terhadap Penyedia (termasuk pengurusnya) yang ditunjuk sebagai
pemenang lelang atau pelaksana pekerjaan tetapi mengundurkan diri
dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan/diterima dan/atau
tidak menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK)/Kontrak tanpa
pemberitahuan, terhitung 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya surat
pemberitahuan untuk menandatangani SPK/Kontrak, dan atau tidak
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah melebihi waktu yang telah
ditentukan dan telah diberi peringatan, dikenakan sanksi berupa tidak
diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan PT Angkasa
Pura II (Persero) selama 2 (dua) tahun.
e. Dalam hal calon Penyedia mengajukan sanggahan atas penetapan
pemenang Pelelangan dan setelah dilakukan evaluasi/pemeriksaan, ternyata
sanggahan tersebut tidak terbukti, calon Penyedia tersebut dikenakan sanksi
pencairan Jaminan Sanggah menjadi milik PT Angkasa Pura II (Persero).

24
BAB III FORMAT DOKUMEN PENAWARAN

Dalam melengkapi Dokumen Pengadaan, dibawah ini adalah format yang digunakan, untuk
diisi dan menjaga standarisiasi dokumen:

25
A. FORMAT FILE PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

A1 FILE PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS Pdf

[KOP SURAT BADAN USAHA]

Nomor : _______, _____________ 20___


Lampiran :

Kepada Yth.:
Unit Pengadaan
PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Pusat

di
TANGERANG

Perihal : File penawaran Administrasi dan Teknis

Setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan nomor____________


tanggal______________ dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum
Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran Administrasi dan Teknis
untuk pekerjaan _____________________ [nama pekerjaan], dengan jangka waktu
pelaksanaan selama _____ (___________________) hari kalender.

Penawaran administrasi dan teknis ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
di atas.

Penawaran ini berlaku selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender sejak tanggal
batas akhir pemasukan penawaran yang ditetapkan.

Bersama File penawaran ini, kami lampirkan dokumen penawaran sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.

Dengan disampaikannya File penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

Hormat kami,
PT/KSO ............................,

Meterai
Rp 6.000,-

Jabatan

Catatan:
Ditandatangani Pimpinan Perusahaan (pejabat yang
berwenang) di atas meterai Rp 6000,00, diberi tanggal,
bulan dan tahun serta nama jelas dan distempel
perusahaan.

26
B. FORMAT SURAT PERNYATAAN PENYEDIA

A2 SURAT PERNYATAAN PENYEDIA Pdf


[KOP BADAN USAHA/KEMITRAAN]

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ……………………………………..
Jabatan : Direktur/Pimpinan
Untuk dan atas : PT/KSO ......................
Nama Perusahaan
Akte Pendirian : .................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Seluruh dokumen yang kami sampaikan untuk proses pengadaan ini adalah Benar;
2. Perusahaan/Lembaga kami dan pengurusnya tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau direksi yang
bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana;
3. Perusahaan/Lembaga kami tidak masuk dalam daftar hitam di lingkungan PT
Angkasa Pura II (Persero) atau di perusahaan/instansi lain, baik instansi pemerintah,
badan usaha milik negara ataupun swasta.
4. Kami tunduk terhadap semua ketentuan yang dipersyaratkan bagi Penyedia
sebagaimana tercantum dalam dokumen pengadaan;
5. Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa dokumen-dokumen dan/atau pernyataan
yang telah kami berikan tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan benar dan penuh rasa tanggung jawab.

……….. , …… 2019

Meterai 6000

.........................
Direktur/Pimpinan

27
C. FORMAT PENAWARAN LAINNYA

T5 DAFTAR I TENAGA AHLI Pdf

DAFTAR TENAGA AHLI

Tgl/bln/ Jabatan Keahlian/ Pengalaman


Tingkat Sertifikat/
No Nama dlm Spesialisasi/ Kerja
thn lahir Pendidikan Ijazah
Proyek Kualifikasi (tahun)

1 2 3 4 5 6 7 8

PT/KSO ............................

Nama
Jabatan

28
T6 DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE) TENAGA AHLI Pdf

CONTOH CURRICULUM VITAE TENAGA AHLI


1. Nama lengkap :
2. Tempat dan tanggal lahir :
3. Kebangsaan :
4. Alamat perusahaan :
No. telephone :
Fax :
E-Mail Adress :
5. Pendidikan :
6. Kursus dan pelatihan :
7. Keanggotaan dalam organisasi :
profesi
8. Kemampuan berbahasa asing : Speaking Reading Writing
9. Jabatan yang akan dilaksanakan : Uraian singkat mengenai fungsi dalam organisasi
dalam proyek proyek yang menggambarkan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya.
10. Pengalaman kerja dalam proyek
1) Nama proyek :
- Lokasi proyek :
- Tahun pelaksanaan :
- Jangka waktu pelaksanaan :
- Posisi dalam proyek :
- Pemberi kerja :
- Tugas pokok dalam proyek tersebut :
2) Dst ………(diisi bila ada). :
11. Pengalaman kerja
1) Terhitung mulai tanggal sampai dengan tanggal :
- Nama perusahaan :
- Jabatan dan uraian pekerjaan :
2) Dst…………..(diisi bila ada). :
12. Pernyataan.
Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :
Semua keterangan yang saya berikan dalam curriculum vitae ini adalah benar, dan saya
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa apabila pernyataan saya ternyata tidak benar
atau palsu maka saya bersedia dikenakan sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

____________,____2019

Tanda tangan dan nama jelas


…………………………………………………

Catatan:
- Format dan isi dapat disesuaikan seperlunya;
- Dilengkapi Ijazah dan SKA

29
T9 SURAT PERNYATAAN TENAGA AHLI Pdf

[KOP BADAN USAHA/KEMITRAAN (KSO)]

SURAT PERNYATAAN TENAGA AHLI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : __________________________________________
Alamat : __________________________________________
Dengan ini menyatakan bahwa Saya bersedia untuk melaksanakan dengan sungguh-
sungguh dan sanggup menyelesaikan paket pekerjaan _____________ untuk
PT/KSO_____________ sesuai dengan daftar tenaga ahli dan struktur organisasi proyek
dengan posisi sebagai tenaga ahli _________________.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab.

____________,_____ 2019

Mengetahui:
__________[nama Penyedia] Yang membuat pernyataan,

Meterai Rp6.000,-

(__________)
(____________)
[nama jelas Pimpinan/Direktur]
Nama Jelas

30
DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN PADA LAYANAN
T10 BIDANG/SUB BIDANG SEJENIS DAN BIDANG LAINNYA DALAM Pdf
KURUN WAKTU 7 TAHUN TERAKHIR

DAFTAR PENGALAMAN PEKERJAAN DALAM KURUN WAKTU 7 TAHUN TERAKHIR


Pemberi Tanggal Selesai
Bidang/ Tugas/Pejabat Yang Kontrak Pekerjaan
Lokasi Berwenang Berdasarkan
No Nama Pekerjaan Sub
BA
Bidang Alamat/
Nama No/ Tanggal Nilai Kontrak Serah
Telepon
Terima
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11

PT/KSO ............................

Nama
Jabatan

T11 DAFTAR PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN Pdf

DAFTAR PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN


Pemberi Tugas/ Pejabat
Kontrak Progres Terakhir
Bidang/ Yang Berwenang
Nama
No. Pekerjaan
Sub Bidang Lokasi Kontrak Prestasi
Alamat/ No/
Pekerjaan Nama
Telepon Tanggal
Nilai (Rencana) Kerja
(%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PT/KSO ............................

Nama
Jabatan

31
D. FORMAT DOKUMEN PENAWARAN HARGA

C1 FILE PENAWARAN HARGA Pdf

[Kop Surat Badan Usaha]

Nomor : _______, ___________ 20___


Lampiran :

Kepada Yth.:
Unit Pengadaan
PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Pusat

di
TANGERANG

Perihal : Penawaran Harga

Sehubungan dengan penawaran administrasi dan teknis untuk pekerjaan


_____________________ [nama pekerjaan], dengan ini kami mengajukan penawaran
harga dengan nilai sebagaimana terlampir.

Penawaran harga ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Sesuai dengan persyaratan, bersama file penawaran ini kami lampirkan: Daftar Kuantitas
dan Harga.
Penawaran ini berlaku selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender sejak tanggal
batas akhir pemasukan penawaran yang ditetapkan.

Dengan disampaikannya File penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

……….. , …… 20..

PT/KSO ……………………………….

Meterai Rp6.000,-

.........................
Direktur/Pimpinan

Catatan:
Ditandatangani Pimpinan Perusahaan (pejabat yang
berwenang) di atas meterai Rp 6000,00, diberi tanggal,
bulan dan tahun serta nama jelas dan distempel
perusahaan.

32
E. FORMAT DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (BILL OF QUANTITY DENGAN
DATA HARGA

C2 FORMAT DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Pdf

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA


PEKERJAAN ………………………………..…………………..

Jenis dan Volume pekerjaan sesuai dengan Bill of Quantity (terlampir)

PT/KSO ............................

Nama
Jabatan

33
BAB IV KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kerangka Acuan Kerja/KAK (terlampir)

34
BAB V DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan pada tahapan


produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan dalam SSUK dan SSKK.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur dalam
Kontrak.

35
BAB VI RANCANGAN KONTRAK PENGADAAN JASA

Nomor :
Tanggal :

TENTANG
_________________________________
________________________________

Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi (untuk selanjutnya disebut “Kontrak”) ini dibuat dan
ditandatangani di ………………………….., oleh dan antara:
I. PT ANGKASA PURA II (PERSERO),

Berkedudukan di :
Alamat :
Diwakili secara :
sah oleh
Selaku :
Dengan demikian sah bertindak untuk dan atas nama PT Angkasa Pura II (Persero),
selanjutnya dalam Kontrak ini disebut AP II.
II. PT/KSO ________________________,

Berkedudukan di :
Alamat :
Diwakili secara :
sah oleh
Selaku :
yang Anggaran Dasar dimuat dalam Akta Nomor _________________ dibuat
dihadapan ____________________, Notaris di ________________, dan telah
disahkan oleh Kementerian Hukum & Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
__________________ Tahun ___________, tanggal _________________
Dengan demikian sah bertindak untuk dan atas nama PT/KSO ________________,
selanjutnya dalam Kontrak ini disebut KONSULTAN.

AP II dan KONSULTAN (selanjutnya secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK”),


menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
a. AP II telah menetapkan KONSULTAN untuk melaksanakan Pekerjaan sebagaimana
tersebut dalam Kontrak ini dan lampiran-lampirannya;
b. KONSULTAN sebagaimana dinyatakan kepada AP II, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan
Pekerjaan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini dan lampiran-
lampirannya;
c. AP II dan KONSULTAN mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) penandatangan Kontrak adalah pejabat yang memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini dan mengikat pihak yang diwakili;
3) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
4) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
5) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.

36
MAKA OLEH KARENA ITU, PARA PIHAK dengan ini menyepakati dan menyetujui untuk
mengadakan Kontrak dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL 1
DASAR/REFERENSI KONTRAK

(1) PARA PIHAK sepakat pelaksanaan pekerjaan tunduk pada pasal-pasal dalam Kontrak
ini dan lampiran-lampiran Kontrak yang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan Kontrak ini serta mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.
(2) Dalam hal terdapat perbedaan antara Kontrak ini dengan lampiran Kontrak, maka
urutan hierarki yang dijadikan dasar/referensi pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai
berikut:
a. Addendum Kontrak (bila ada);
b. Kontrak ini;
c. Revisi surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga hasil negosiasi (bila
ada);
d. Berita Acara Negosiasi (bila ada);
e. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas Dan Harga;
f. Addendum Dokumen Pengadaan (bila ada);
g. Berita Acara Aanwijzing;
h. Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSKK);
i. Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK);
j. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKST), yang berisi spesifikasi-spesifikasi
Umum dan Khusus;
k. Gambar-gambar (drawings); dan
l. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran Kontrak, antara lain: jaminan-
jaminan, berita-berita acara.

PASAL 2
BIAYA PELAKSANAAN

Biaya Pelaksanaan pekerjaan termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar
Rp___________ (____________________________rupiah);

PASAL 3
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan ini adalah _____ (___________) hari kalender
terhitung sejak tanggal _________________, dan dengan demikian KONSULTAN harus
telah menyelesaikan seluruh pekerjaan selambat-lambatnya tanggal
_______________________.

PASAL 4
CARA PEMBAYARAN

Pembayaran dilaksanakan oleh AP II kepada KONSULTAN dengan ketentuan sebagaimana


tersebut dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan perubahannya.

37
PASAL 5
PENUTUP

DENGAN DEMIKIAN, AP II dan KONSULTAN telah bersepakat untuk menandatangani


Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) KONSULTAN/Kemitraan(KSO)
Pejabat Yang Berwenang __________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
ini untuk KONSULTAN maka rekatkan untuk Pejabat Yang Berwenang maka
meterai Rp 6.000,- )] rekatkan meterai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]

38
BAB VII SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM

1. DEFINISI
Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini harus
mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
a. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan
keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya
olah pikir (brainware)
b. KONSULTAN adalah Penyedia yang berupa badan usaha yang menyediakan
Jasa Konsultansi dan telah ditetapkan sebagai pemenang oleh AP II.
c. Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antara Penyedia nasional maupun
dengan Penyedia asing yang masing-masing pihak mempunyai hak,
kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan kesepakatan bersama
yang dituangkan dalam Kontrak tertulis. Kerja sama usaha tersebut dapat
dinamakan konsorsium atau joint venture atau sebutan lainnya sepanjang
tidak dimaksudkan untuk membentuk suatu badan hukum baru dan
mengalihkan tanggung jawab masing-masing anggota kerja sama usaha
kepada badan hukum tersebut
d. Surat Jaminan adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan
tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank yang ditunjuk
oleh Perusahaan yang diserahkan oleh KONSULTAN untuk menjamin
terpenuhinya kewajiban KONSULTAN.
e. Kontrak Pengadaan Jasa adalah Kontrak tertulis antara Pejabat Yang
Berwenang dari AP II dengan KONSULTAN yang mencakup Syarat-Syarat
Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta
dokumen lain yang merupakan bagian dari Kontrak.
f. Biaya Pelaksanaan adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.
g. KAK adalah Kerangka Acuan Kerja yang disusun oleh Unit Teknis untuk
menjelaskan tujuan, lingkup jasa konsultansi serta keahlian yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Kontrak ini.
h. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) adalah ketentuan-ketentuan yang
bersifat khusus dan/atau lebih rinci dan/atau spesifik yang apabila terjadi
perbedaan dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak, maka Syarat-Syarat
Khusus Kontrak lebih mengikat dari Syarat-Syarat Umum Kontrak.
i. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) adalah Syarat-Syarat Umum
Kontrak, berisikan ketentuan-ketentuan umum Kontrak.
j. Tenaga Ahli adalah bagian dari Personil dengan keahlian, kualifikasi, dan
pengalaman di bidang tertentu.
k. Personil inti adalah tenaga yang akan ditempatkan secara penuh sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan serta
posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.

39
l. Rincian Biaya Langsung Personil adalah remunerasi atau upah yang
diterima oleh personil inti, yang telah memperhitungkan biaya umum
(overhead), biaya sosial (social charge), keuntungan (profit), tunjangan
penugasan, asuransi dan biaya–biaya kompensasi lainnya, dihitung menurut
jumlah satuan waktu tertentu (bulan, minggu, hari, atau jam).
m. Rincian Biaya Langsung Non Personil adalah biaya yang sebenarnya
dikeluarkan KONSULTANuntuk pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya
(at cost), yang meliputi antara lain biaya untuk pembelian ATK, sewa
peralatan, biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen, biaya pengurusan
surat ijin, biaya komunikasi, biaya pencetakan laporan, biaya
penyelenggaraan seminar/workshop/lokakarya, dan lain-lain.
n. Jangka Waktu Pelaksanaan adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan serah
terima pekerjaan atau masa pemeliharaan berakhir.
o. Penawaran Harga adalah rincian yang memuat setiap komponen pekerjaan
Jasa Konsultansi yang harus dilaksanakan oleh KONSULTAN [untuk Kontrak
Harga Satuan ditambah : “berikut harga satuannya (mata
pembayaran)”] dan merupakan bagian dari Dokumen Penawaran
KONSULTAN.
p. Penawaran Teknis adalah data teknis yang memuat pendekatan teknis,
metodologi, dan program kerja KONSULTAN dalam pelaksanaan Jasa
Konsultansi ini. Penawaran Teknis merupakan bagian dari penawaran
KONSULTAN.

2. PENERAPAN
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) diterapkan secara luas dalam pelaksanaan
pekerjaan Jasa Konsultansi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan
hierarki dalam Surat Kontrak.

3. LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN) SERTA PENIPUAN


a. Berdasarkan etika pengadaan Barang/Jasa PT Angkasa Pura II (Persero),
PARA PIHAK dilarang untuk:
1) menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan
tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
2) membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen
dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan Kontrak ini.
b. KONSULTAN menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk semua anggota
kemitraan/KSO apabila berbentuk kemitraan/KSO) dan subnya (jika ada)
tidak akan melakukan tindakan yang dilarang sebagaimana tersebut di huruf
a. diatas;
c. KONSULTAN yang terbukti melakukan larangan-larangan diatas dapat
dikenakan sanksi-sanksi adminsitrastif sebagai berikut:
1) Pemutusan Kontrak;
2) Sanksi denda sebagaimana yang ditetapkan ditetapkan dalam SSKK;
dan/atau
3) Pengenaan daftar hitam.

40
d. Pejabat Yang Berwenang/Staff AP II yang terlibat dalam KKN dan penipuan
dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. KORESPONDENSI
a. Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau faksimili
dengan alamat tujuan PARA PIHAK yang tercantum dalam SSKK.
b. Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak
ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah PARA
PIHAK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat dan/atau faksimili
ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

5. WAKIL SAH PARA PIHAK


Setiap tindakan yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan
setiap dokumen yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh Perusahaan atau KONSULTAN hanya dapat
dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk
KONSULTAN perseorangan, KONSULTAN tidak boleh diwakilkan.

6. PEMBUKUAN
KONSULTAN diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat dan
sistematis sehubungan dengan pengadaan Barang ini berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.

7. KEUTUHAN KONTRAK
Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang telah disetujui oleh
PARA PIHAK. PARA PIHAK tidak diperbolehkan untuk mengikatkan diri atau
bertanggung jawab atas pernyataan, janji, atau persetujuan yang tidak tercantum
dalam Kontrak.

8. PEMISAHAN
Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak ini berdasarkan Hukum
yang Berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau tidak dapat dilaksanakan
maka ketentuan-ketentuan lain tetap berlaku secara penuh.

9. PERPAJAKAN
KONSULTAN berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang sah yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini telah termasuk dalam
Biaya Pelaksanaan.

10. PELAKSANAAN KONTRAK


Jika dalam pelaksanaan Kontrak ditemukan kesulitan yang menghambat
pemenuhan tujuan Kontrak maka PARA PIHAK berkewajiban untuk tetap berupaya
bertindak wajar di antara mereka tanpa merugikan kepentingan satu sama lain.
Jika Pihak yang satu menganggap pelaksanaan Kontrak tidak wajar dan adil maka
PARA PIHAK harus mengupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi situasi
tersebut.

41
11. PENGALIHAN/SUBKONTRAK
a. KONSULTAN dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh Kontrak ini.
Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama
KONSULTAN, baik sebagai akibat peleburan (merger) maupun akibat lainnya.
b. KONSULTAN dilarang untuk mensubkontrakkan pekerjaan utama yang
disebutkan dalam daftar kuantitas dalam Kontrak ini.
c. Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan kepada
KONSULTAN spesialis setelah persetujuan tertulis dari AP II. KONSULTAN
tetap bertanggungjawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.
d. Jika ketentuan di atas dilanggar maka AP II dapat memutuskan Kontrak dan
KONSULTAN dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK.

12. PENGGUNAAN DOKUMEN-DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI


KONSULTAN tidak diperkenankan menggunakan dokumen-dokumen Kontrak atau
dokumen lainnya yang berhubungan dengan Kontrak oleh pihak lain, misalnya
Kerangka Acuan Kerja, gambar-gambar, pola, serta informasi lain yang berkaitan
dengan Kontrak tanpa ijin tertulis dari AP II.

13. TANGGUNG JAWAB PROFESI


a. KONSULTAN wajib menyelesaikan seluruh pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya dan dapat dipertanggungjawabkan secara profesi (professional
responsibilities/liabilities), sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (Term of
Reference).
b. [Untuk konsultansi pengawasan] KONSULTAN hanya diberi wewenang untuk
mengawasi pekerjaan sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat teknis
yang telah ditetapkan serta memberikan saran-saran mengenai pelaksanaan
pekerjaan.
c. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud huruf a Pasal ini
menimbulkan dampak keuangan/biaya, perpanjangan waktu pelaksanaan
pekerjaan, perubahan desain dan perubahan spesifikasi teknis, maka sebelum
dilaksanakan hal tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan AP II.
d. Apabila KONSULTAN tidak dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud huruf a Pasal ini, maka AP II
dapat menunjuk PIHAK KETIGA untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
tanpa mengurangi tanggung jawab profesi KONSULTAN dengan biaya
ditanggung sepenuhnya oleh KONSULTAN.

14. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL


a. KONSULTAN wajib menjamin dan melindungi serta menjaga AP II dari segala
ancaman atau tuntutan tanggung jawab atas pelanggaran hak paten, hak
cipta, merek dagang atau hak rancangan industri yang timbul karena
penggunaan barang atau pelanggaran dalam bentuk apapun atas barang-
barang oleh KONSULTAN ataupun untuk setiap penemuan yang telah terdaftar
maupun belum terdaftar yang diserahkan oleh KONSULTAN kepada AP II.
b. Dalam hal terdapat tuntutan hukum atau klaim pelanggaran Hak atas
Kekayaan Intelektual dari pihak lain kepada AP II sehubungan dengan
penggunaan dan pengoperasian barang, KONSULTAN harus menggunakan
usaha-usaha terbaiknya untuk:

42
1) memperoleh lisensi dari pihak ketiga tersebut apabila KONSULTAN
mengakui bahwa telah terdapat pelanggaran Hak atas Kekayaan
Intelektual;
2) memberikan pembelaan atas tuntutan atau klaim tersebut sampai dengan
keluarnya putusan yang berkekuatan hukum tetap.
3) Pilihan-pilihan diatas harus dikomunikasikan secara terbuka dengan AP II
dan harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari AP II sebelum
pelaksanaannya.
c. KONSULTAN wajib memberikan kompensasi sebesar total kerugian yang
diderita oleh AP II, baik yang langsung maupun tidak langsung diderita akibat
pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual, dan KONSULTAN dengan ini
membebaskan AP II dari segala tuntutan hukum, baik di pengadilan atau
forum lainnya, dan KONSULTAN harus menyelesaikan tuntutan hukum atas
biayanya sendiri.

15. LAYANAN TAMBAHAN


KONSULTAN wajib menyediakan layanan tambahan lainnya seperti pembuatan
maket/model dari hasil desain sesuai dengan lingkup pekerjaannya.

B. PELAKSANAAN, PEMUTUSAN DAN PENYELESAIAN KONTRAK

16. RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK


a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, AP II dan KONSULTAN harus
menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.
b. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan
Kontrak adalah:
1) program mutu;
2) organisasi kerja;
3) tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
4) jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil
(apabila diperlukan); dan
5) rencana pelaksanaan pemeriksaan lapangan bersama.
c. Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam Berita Acara
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh seluruh
peserta rapat.

17. MOBILISASI
a. KONSULTAN melakukan mobilisasi setelah tanggal dimulainya pelaksanaan
pekerjaan
b. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:
1) mendatangkan tenaga ahli;
2) mendatangkan tenaga pendukung; dan/atau
3) menyiapkan peralatan pendukung.
c. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan.

43
18. TATA TERTIB
a. KONSULTAN selama melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan ini wajib
mentaati setiap ketentuan yang berlaku di Bandar Udara atau di lingkungan
kerja AP II.
b. KONSULTAN dalam melaksanakan pekerjaan wajib memelihara keamanan,
ketertiban dan ketenangan di wilayah pekerjaan.
c. KONSULTAN bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengamanan para
pegawainya dalam melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan ini dari
kemungkinan kejahatan, tindakan kriminal yang akan merugikan AP II dan
atau pihak lain.
d. KONSULTAN bertanggung jawab sepenuhnya dan wajib memperbaiki dan atau
mengganti setiap kerusakan/kerugian yang diderita AP II yang ditimbulkan
oleh KONSULTAN dan atau pegawainya, baik karena kesengajaan ataupun
karena kelalaian.

19. BIAYA PELAKSANAAN


a. Biaya Pelaksanaan telah memperhitungkan: biaya umum (overhead), biaya
sosial (social charge), keuntungan (profit), tunjangan penugasan, asuransi
dan biaya–biaya kompensasi lainnya, yang dihitung menurut jumlah satuan
waktu tertentu.
b. Rincian harga Kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam Rincian
Biaya Personil dan Rincian Biaya Non Personil sesuai dengan Berita Acara Hasil
Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya.

20. PERSONIL KONSULTAN


a. Umum
1) Personil inti yang dipekerjakan harus sesuai dengan kualifikasi dan
pengalaman yang ditawarkan dalam Dokumen Penawaran.
2) Penggantian personil inti dan/atau peralatan (apabila ada) tidak boleh
dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis AP II.
3) Penggantian personil inti dan/atau peralatan dilakukan oleh KONSULTAN
dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada AP II dengan
melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja Personil Inti dan/atau
spesifikasi Peralatan yang diusulkan beserta alasan perubahan.
4) AP II dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian personil inti
menurut kualifikasi yang dibutuhkan.
5) Jika AP II menilai bahwa Personil Inti:
a) tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik
b) berkelakuan tidak baik; atau
c) mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya maka KONSULTAN
berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan menjamin personil
inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender sejak diminta oleh AP II.
6) Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu dilakukan, maka
KONSULTAN berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan
kualifikasi yang setara atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan
yang digantikan, tanpa biaya tambahan apapun.

44
b. Pemimpin Tim (Team Leader)
1) KONSULTAN wajib menempatkan Team Leader dengan kualifikasi yang
telah disetujui oleh AP II sebagaimana tersebut pada lampiran penawaran
yang diajukan oleh KONSULTAN.
2) Team Leader mempunyai wewenang/diberi kuasa penuh untuk mewakili
KONSULTAN.
c. Personil Inti
1) nama personil dan uraian pekerjaan, kualifikasi minimum, perkiraan
waktu pelaksanaan dilampirkan dalam Lampiran SSKK;
2) penyesuaian terhadap perkiraan waktu pekerjaan personil akan dibuat
oleh KONSULTAN melalui pemberitahuan secara tertulis kepada AP II;
3) jika terdapat pekerjaan tambah, maka perkiraan waktu pelaksanaan
harus ditentukan secara tertulis oleh PARA PIHAK.
d. Waktu kerja dan lembur
1) jam kerja dan waktu cuti untuk personil inti akan disepakati lebih lanjut;
2) waktu kerja tenaga kerja asing yang dimobilisasi ke Indonesia dihitung
sejak kedatangannya di Indonesia sesuai dengan surat perintah
mobilisasi;
3) tenaga kerja tidak berhak untuk dibayar atas pekerjaan lembur atau sakit
atau liburan, karena perhitungan upah sudah mencakup hal tersebut.
e. Tanggungjawab atas Personil
1) KONSULTAN bertanggungjawab atas kemampuan personilnya dan
menjamin tingkah laku pribadi mereka dengan memilih dan
mempekerjakan Personil yang kualifikasi dan kemampuannya baik.
2) KONSULTAN harus memegang teguh rahasia pekerjaan. KONSULTAN
harus melarang dan mencegah personilnya memberitahu kepada
seseorang atau suatu badan hokum mengenai informasi yang bersifat
rahasia selama pelaksanaan pekerjaan, kecuali dengan persetujuan AP II.
3) Personil yang ditugaskan tidak diperkenankan terlibat dalam kegiatan
usaha lain selama pelaksanaan tugasnya. Dalam hal Personil yang
bersangkutan terbukti melakukan rangkap jabatan maka KONSULTAN
dikenakan denda kelalaian dan berkewajiban untuk mengganti personil
tersebut dengan kualifikasi keahlian personil yang sama atau lebih tinggi.
f. KONSULTAN wajib menyediakan tenaga kerja yang cakap, terampil dan
berpengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, dan untuk
itu:
1) KONSULTAN wajib mencegah setiap bahaya yang mungkin timbul atas
diri pekerja dalam melaksanakan pekerjaan, dan apabila terjadi
kecelakaan kerja KONSULTAN harus segera memberikan pertolongan
kepada korban dan segala biaya yang diperlukan untuk hal itu menjadi
beban dan tanggungjawab KONSULTAN sepenuhnya.
2) KONSULTAN wajib menyediakan obat-obatan yang cukup untuk
pertolongan pertama pada kecelakaan di kantor lapangan.
3) Segala sesuatu yang terjadi atas pekerja-pekerja KONSULTAN menjadi
tanggungjawab KONSULTAN sepenuhnya.
4) Memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi
semua tenaga kerja lapangan yang dipekerjakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

45
5) Wajib mengikutsertakan semua tenaga kerja lapangan yang dipekerjakan
dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diselenggarakan oleh
PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

21. PERUBAHAN PERSONIL


a. Perubahan personil dan peralatan yang diajukan oleh KONSULTAN
1) KONSULTAN dapat mengajukan penggantian personil dan/atau peralatan
kepada AP II. KONSULTAN tidak dibenarkan melakukan penggantian
personil dan/atau peralatan tanpa persetujuan AP II.
2) AP II meneliti permohonan perubahan personil dan/atau peralatan,
dengan ketentuan:
a) menyetujui permohonan perubahan personil dan/atau peralatan bila
alasan yang diajukan dianggap sesuai;
b) tidak mengurangi kualifikasi tenaga ahli yang ditawarkan, dan tidak
menambah Biaya Pelaksanaan. Untuk kontrak biaya satuan (time
based), biaya langsung personil harus disesuaikan dengan gaji dasar
tenaga ahli yang menggantikan.
c) menolak permohonan perubahan personil dan/atau peralatan bila
alasan yang diajukan dianggap tidak sesuai.
3) untuk mengajukan permohonan penggantian personil, KONSULTAN
diwajibkan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja personil yang
diusulkan dan disertai alasan penggantian personil yang bersangkutan.
b. Penggantian personil KONSULTAN atas perintah AP II
1) Personil dari KONSULTAN yang dianggap tidak mampu atau tidak dapat
melakukan pekerjaan dengan baik atau berkelakuan tidak baik, harus
segera dilakukan perintah penggantian personil kepada KONSULTAN
dengan kualifikasi keahlian personil yang sama atau lebih tinggi.
2) Dalam waktu maksimal 15 (lima belas) hari kalender sejak perintah
penggantian personil, KONSULTAN harus sudah melakukan penggantian
personil.

22. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN


a. Pemeriksaan Bersama
1) Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak dan pelaksanaan pekerjaan, AP II
bersama-sama dengan KONSULTAN melakukan pemeriksaan bersama
yang mencakup antara lain pemeriksaan kesesuaian personil dan/atau
peralatan dengan persyaratan Kontrak. Hasil pemeriksaan akan
dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.
2) Jika dalam pemeriksaan bersama ditemukan hal-hal yang dapat
mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut akan
dituangkan dalam addendum Kontrak.
3) Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa personil dan/atau peralatan
ternyata belum memenuhi persyaratan Kontrak maka KONSULTAN tetap
dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan/atau peralatan
yang belum memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu
yang disepakati bersama dengan memperhatikan Pasal tentang Personil
KONSULTAN.
b. Pemeriksaan Personil dan Peralatan
1) Pemeriksaan (inspeksi) personil dan peralatan harus dilaksanakan setelah
personil dan peralatan tiba di lokasi pekerjaan serta dibuatkan Berita

46
Acara Hasil Inspeksi/Pemeriksaan yang ditandatangani oleh AP II dan
KONSULTAN.
2) Bila hasil inspeksi/pemeriksaan personil dan peralatan ternyata belum
memenuhi persyaratan, maka KONSULTAN dapat melaksanakan
pekerjaan dengan syarat personil dan peralatan yang belum memenuhi
syarat harus diganti sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.
3) Apabila dalam pemeriksaan personil dan peralatan mengakibatkan
perubahan isi Kontrak maka harus dituangkan dalam bentuk amandemen
Kontrak.
c. Pemeriksaan Lapangan
1) Apabila diperlukan, AP II bersama-sama dengan KONSULTAN melakukan
pemeriksaan lapangan untuk melakukan pengukuran dan pemeriksaan
detail kondisi lapangan.
2) Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan
Lapangan yang ditandatangani oleh AP II dan KONSULTAN.
3) Apabila dalam pemeriksaan lapangan mengakibatkan perubahan isi
Kontrak maka harus dituangkan dalam amandemen Kontrak.

23. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi pekerjaan
1) Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan dalam bentuk :
pembayaran bulanan/pembayaran berdasarkan tahapan penyelesaian
pekerjaan (termin)/pembayaran secara e-payment, sesuai dengan yang
ditetapkan dalam SSKK.
2) Pembayaran prestasi kerja diberikan kepada KONSULTAN setelah
dikurangi denda apabila ada, serta pajak.
3) Pembayaran bulanan/termin, dilakukan senilai pekerjaan yang telah
diselesaikan
b. Cara-cara dan tahapan pembayaran serta mata uang yang digunakan harus
disesuaikan dengan ketentuan dalam SSKK.
c. Penangguhan Pembayaran
1) AP II dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi
pekerjaan KONSULTAN jika KONSULTAN gagal atau lalai memenuhi
kewajiban kontraktualnya.
2) Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan proporsi
kegagalan atau kelalaian KONSULTAN.
3) Penangguhan dilakukan dengan terlebih dahulu menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada KONSULTAN yang memuat:
a) alasan penangguhan pembayaran; dan
b) persyaratan kepada KONSULTAN untuk memenuhi kewajiban-
kewajibannya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah
pemberitahuan diterima.
d. Jika dipandang perlu oleh AP II, penangguhan pembayaran dapat dilakukan
bersamaan dengan pengenaan denda kepada KONSULTAN.

47
24. SERAH TERIMA PEKERJAAN
a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), KONSULTAN
mengajukan permintaan secara tertulis kepada AP II untuk penyerahan
pekerjaan.
b. AP II melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan
oleh KONSULTAN. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat
hasil pekerjaan, KONSULTAN wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas
perintah AP II.
c. AP II menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak dan diterima oleh Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan.
d. Pembayaran dilakukan sesuai yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus
Kontrak (SSKK).

25. HAK PEMILIKAN, PEMELIHARAAN DAN PENGEMBALIAN PERALATAN


a. Peralatan yang disediakan oleh AP II atau dibeli oleh KONSULTAN atas nama
AP II adalah milik AP II.
b. Peralatan yang disediakan oleh AP II dan digunakan oleh KONSULTAN dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan harus dipelihara oleh KONSULTAN dan dalam
keadaan siap digunakan, atas beban biaya KONSULTAN.
c. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai dilaksanakan atau setelah Kontrak
dibatalkan/diputuskan, maka semua peralatan milik AP II yang dipergunakan
KONSULTAN harus dikembalikan kepada AP II dalam keadaan baik dan
berfungsi.

26. PERUBAHAN KONTRAK


Perubahan Kontrak bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh PARA PIHAK, yang
meliputi:
a. perubahan lingkup pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan
oleh PARA PIHAK dalam Kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam
Kontrak; dan/atau
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan lingkup
pekerjaan atau perpanjangan waktu; dan/atau
c. perubahan Biaya Pelaksanaan akibat adanya perubahan lingkup pekerjaan
dan/atau perubahan pelaksanaan pekerjaan.

27. PERUBAHAN LINGKUP KERJA


a. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditentukan dalam
Kontrak, maka AP II bersama KONSULTAN dapat melakukan perubahan
Kontrak yang meliputi antara lain:
1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam
Kontrak;
2) mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan;
3) melaksanakan pekerjaan tambah/kurang yang belum tercantum dalam
Kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran.
c. Perintah perubahan lingkup pekerjaan dibuat oleh AP II secara tertulis kepada
KONSULTAN, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap
mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.

48
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar
penyusunan amandemen Kontrak.
e. Dalam hal penilaian perubahan lingkup pekerjaan, AP II dapat dibantu oleh
Tim Pendukung yaitu Unit Teknis/pihak lain yang ditunjuk.

28. PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN


a. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh AP II atas
pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
1) pekerjaan tambah;
2) perubahan ruang lingkup pekerjaan;
3) keterlambatan yang disebabkan oleh AP II;
4) masalah yang timbul diluar kendali KONSULTAN; dan/atau
5) keadaan kahar.
b. Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam amandemen
Kontrak.

29. KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Jika pekerjaan tidak selesai sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan yang
disepakati bukan akibat Keadaan Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian
KONSULTAN maka AP II dapat menghentikan Kontrak dan menangguhkan
pemenuhan hak-hak KONSULTAN atau menangguhkan pembayaran.
b. Penghentian Kontrak tidak dilakukan jika jangka waktu pelaksanaan
disepakati oleh PARA PIHAK untuk diperpanjang.

30. DENDA DAN SANKSI


a. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada KONSULTAN
karena cidera janji (wanprestasi) terhadap ketentuan yang disepakati dalam
Kontrak ini dan lampiran-lampirannya.
b. Besarnya denda yang dikenakan kepada KONSULTAN atas keterlambatan
penyelesaian pekerjaan adalah 10/00 (satu perseribu) dari Biaya Pelaksanaan
untuk setiap hari keterlambatan. Paling banyak denda keterlambatan sebesar
5% (lima persen) dari nilai Kontrak/SPK. Keterlambatan penyelesaian
pekerjaan atau penyerahan barang cukup dibuktikan dengan lewatnya waktu.
c. Untuk setiap kelalaian terhadap ketentuan atau persyaratan dalam Kontrak
ini dan lampiran-lampirannya, yang dinyatakan dengan surat teguran, maka
KONSULTAN dikenakan denda sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)
untuk setiap kelalaian, dan dengan ketentuan bahwa KONSULTAN tetap harus
melaksanakan pekerjaan tersebut.
d. Apabila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan materi yang termuat dalam
Kontrak/SPK atau KONSULTAN tidak cermat dalam melaksanakan pekerjaan
dan mengakibatkan kerugian AP II, maka KONSULTAN tersebut dikenakan
sanksi berupa keharusan menyusun kembali perencanaan dengan beban
biaya ditanggung sepenuhnya oleh KONSULTAN yang bersangkutan.
e. Dalam hal KONSULTAN dianggap tidak mampu menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, maka AP II dapat
membatalkan/memutuskan secara sepihak Kontrak ini, atau mengalihkan
penyelesaian pekerjaan kepada PIHAK KETIGA dengan membebankan biaya
seluruhnya kepada KONSULTAN, kecuali penyebab ketidakmampuan tersebut
bukan disebabkan oleh KONSULTAN. Terhadap ketidakmampuan KONSULTAN
menyelesaikan pekerjaan, maka KONSULTAN dikenakan sanksi sebagai
berikut:
49
1) KONSULTAN dikenakan denda sebagaimana tersebut dalam huruf b dan
huruf c Pasal ini; dan
2) Jaminan Pelaksanaan dicairkan oleh AP II dan menjadi milik AP II; dan
3) Sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku di AP II.

31. KEADAAN KAHAR/FORCE MAJEURE


a. Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak PARA PIHAK dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi
tidak dapat dipenuhi.
b. Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah:
1) Bencana alam;
2) Bencana non alam;
3) Bencana sosiali;
4) Pemogokan;
5) Kebakaran; dan/atau
6) Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan
bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait; dan/atau
7) Kebijakan penguasa yang melarang diteruskannya Kontrak ini.
c. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat
perbuatan atau kelalaian PARA PIHAK.
d. Apabila terjadi keadaan Kahar maka KONSULTAN memberi tahukan kepada
AP II paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya keadaan
kahar,dengan meneyertakan pernyataan keadaan keadaan kahar dari pejabat
/instansi yang berwenang.
e. Jangka waktu Kontrak harus ditambahkan selama terhentinya Kontrak karena
keadaan kahar.
f. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban
Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya
sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

32. LAPORAN HASIL PEKERJAAN


a. KONSULTAN wajib menyerahkan laporan dan dokumen sesuai dengan
ketentuan yang telah diatur dalam SSKK. Atas penerimaan laporan dan
dokumen tersebut dibuatkan tanda terima
b. AP II bersama KONSULTAN melakukan pembahasan dan penilaian terhadap
laporan dan dokumen yang diserahkan oleh KONSULTAN.
c. AP II dan KONSULTAN membuat berita acara hasil pembahasan dan penilaian
laporan.
d. Jika terdapat kekurangan-kekurangan maka KONSULTAN harus memperbaiki
dan menyelesaikan kekurangan-kekurangan sesuai yang diinstruksikan oleh
AP II dan menyerahkan laporan hasil perbaikan kepada AP II.
e. AP II menerima kembali penyerahan laporan yang telah diperbaiki oleh
KONSULTAN (bila ada), dan membuat berita acara serah terima laporan hasil
perbaikan.
f. Laporan Akhir dibuat dalam bentuk cetakan (hardcopy) dan/atau file
(softcopy).

50
g. Menyerahkan semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan
dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh
KONSULTAN berdasarkan Kontrak ini dan menjadi hak milik AP II.
h. KONSULTAN paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir masa Kontrak
berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen tersebut beserta daftar
rinciannya kepada AP II.
i. KONSULTAN dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan
piranti lunak tersebut setelah mendapatkan persetujuan AP II.
j. Jika dikemudian hari KONSULTAN dan pihak ketiga akan melakukan
pengembangan terhadap piranti lunak tersebut dan untuk itu diperlukan
lisensi maka KONSULTAN harus mendapatkan persetujuan lebih dahulu dari
Direksi. Untuk tujuan ini Direksi berhak untuk mendapatkan penggantian
biaya atas pengembangan piranti lunak tersebut.
k. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak
tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

33. PENUNDAAN/PEMBATALAN/PENGAKHIRAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK


a. AP II berhak menunda dan/atau membatalkan proses dan/atau pelaksanaan
Kontrak ini secara sepihak, baik sebagian maupun seluruhnya, apabila
terdapat indikasi adanya penyimpangan dan/atau kecurangan dalam proses
dan/atau pelaksanaan Kontrak ini yang menyebabkan kerugian bagi AP II.
b. Penyimpangan dan/atau kecurangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
diatas adalah sebagai berikut:
1) indikasi manipulasi harga baik penggelembungan (mark up) maupun
mengurangi (mark down); atau
2) indikasi proyek fiktif; atau
3) indikasi pemalsuan identitas KONSULTAN; atau
4) indikasi barang dan/atau jasa di bawah spesifikasi dan/atau kualitas yang
disepakati.
c. AP II dapat meminta auditor eksternal untuk melakukan pemeriksaan atau
audit untuk menemukan adanya indikasi penyimpangan dan/atau kecurangan
sebagaimana dimaksud Ketentuan 33.b. Dalam hal ditemukan indikasi
penyimpangan dan/atau kecurangan maka biaya pemeriksaan/audit adalah
tanggung jawab KONSULTAN.
d. Tindakan penundaan dan/atau pembatalan proses dan/atau pelaksanaan
Kontrak ini karena adanya penyimpangan dan/atau kecurangan sebagaimana
dimaksud pada Ketentuan 33.a. ini tidak dapat dilakukan apabila:
1) kerugian AP II yang ditimbulkan akibat indikasi penyimpangan dan/atau
kecurangan dapat diatasi; atau
2) penundaan transaksi bisnis menyebabkan kerugian yang lebih besar
bagi AP II; atau
3) penundaan transaksi bisnis menghambat/mengganggu program
pemerintah.
e. Dalam hal KONSULTAN terbukti melakukan penyimpangan dan/atau
kecurangan sebagaimana dimaksud Ketentuan 33.b. maka AP II dapat
melakukan penundaan pembayaran, pemutusan Kontrak atau kebijakan
strategis dari AP II untuk menanggulangi tindakan penyimpangan dan/atau
kecurangan tersebut.

51
f. KONSULTAN sepakat untuk melepaskan tanggung jawab AP II apabila AP II
menunda dan/atau membatalkan proses dan/atau pelaksanaan Kontrak
secara sepihak baik sebagian maupun seluruhnya apabila terdapat indikasi
adanya penyimpangan dan/atau kecurangan dalam proses dan/atau
pelaksanaan Kontrak.
g. Penghentian Kontrak:
1) Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai
atau terjadi Keadaan Kahar.
2) Dalam hal Kontrak dihentikan, maka AP II wajib membayar kepada
KONSULTAN sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai.
3) AP II dengan pemberitahuan tertulis kepada KONSULTAN dapat
memerintahkan penghentian Kontrak jika KONSULTAN gagal untuk
melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam Kontrak ini.
Pemberitahuan tertulis tersebut harus memuat:
a) alasan penghentian Kontrak; dan
b) persyaratan kepada KONSULTAN untuk memenuhi kewajiban-
kewajibannya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja
setelah pemberitahuan diterima.
h. Pemutusan Kontrak
1) Oleh AP II:
AP II dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis
kepada KONSULTAN setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut:
a) KONSULTAN lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya;
b) KONSULTAN tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari kerja setelah diberitahu atau dalam jangka waktu
lain yang disetujui secara tertulis oleh Pejabat Yang Berwenang;
c) KONSULTAN berada dalam keadaan pailit;
d) karena Keadaan Kahar, KONSULTAN tidak dapat melaksanakan
bagian pokok pekerjaan Jasa Konsultansi ini selama sekurang-
kurangnya 60 (enam puluh) hari kalender;
e) KONSULTAN terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi
yang berwenang; dan/atau
f) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan usaha yang sehat dalam pelaksanaan
pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
2) Oleh KONSULTAN :
KONSULTAN dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan
tertulis kepada AP II disebabkan Keadaan Kahar dan KONSULTAN tidak
dapat melaksanakan bagian pokok pekerjaan Jasa Konsultansi ini selama
sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari kalender.
3) Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan KONSULTAN,
maka:
a) Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan menjadi milik AP II;
b) KONSULTAN membayar denda;
c) KONSULTAN dimasukkan dalam Daftar Hitam.
4) Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena Pejabat Yang Berwenang
terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggararan
persaingan usaha yang sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka
52
Pejabat Yang Berwenang dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
5) Pada saat Kontrak diputuskan, maka Pejabat Yang Berwenang
berkewajiban untuk melakukan pembayaran prestasi pekerjaan sampai
dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak;

34. HAK DAN KEWAJIBAN KONSULTAN


a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
yang telah ditentukan dalam Kontrak;
b. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada AP II;
c. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
d. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan AP II;
e. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
f. mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya, akibat kegiatan KONSULTAN;
g. melaksanakan Kontrak dan kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya
dengan penuh tanggung-jawab, ketekunan, efisien dan ekonomis serta
memenuhi kriteria teknik profesional dan melindungi secara efektif peralatan-
peralatan, mesin, material yang berkaitan dengan pekerjaan dalam Kontrak;
h. KONSULTAN tidak akan menerima keuntungan untuk mereka sendiri dari
komisi usaha (trade commision), rabat (discount) atau pembayaran-
pembayaran lain yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan jasa
konsultansi;
i. KONSULTAN tidak berwenang untuk melaksanakan jasa konsultansi maupun
mengadakan barang yang tidak sesuai dengan Kontrak;
j. KONSULTAN dilarang baik secara langsung atau tidak langsung melakukan
kegiatan yang akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of
interest) dengan kegiatan yang merupakan tugas KONSULTAN;
k. memobilisasi personil yang terdapat dalam daftar perlu mendapat persetujuan
AP II.
l. ketentuan mengenai dokumen-dokumen yang disiapkan oleh KONSULTAN
dan menjadi hak milik Pejabat Yang Berwenang: mengatur bahwa semua
rancangan, gambar-gambar, spesifikasi, disain, laporan dan dokumen-
dokumen lain serta software yang disiapkan oleh KONSULTAN jasa menjadi
hak milik Pejabat Yang Berwenang. Penyedia, segera setelah pekerjaan
selesai atau berakhirnya Kontrak harus menyerahkan seluruh dokumen dan
data pendukung lainnya kepada Pejabat Yang Berwenang. Penyedia dapat
menyimpan salinan dari dokumen-dokumen tersebut.
m. Kewenangan anggota KONSULTAN adalah ketentuan yang mengatur
mengenai apabila KONSULTAN adalah sebuah joint venture yang
beranggotakan lebih dari satu KONSULTAN, anggota joint venture tersebut
memberi kuasa kepada salah satu anggota joint venture untuk bertindak dan
mewakili hak-hak dan kewajiban anggota KONSULTAN lainnya terhadap
Pejabat Yang Berwenang.

53
36. ITIKAD BAIK
a. PARA PIHAK bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan
dengan hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.
b. PARA PIHAK setuju untuk melaksanakan Kontrak dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Jika selama Kontrak, salah
satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.
c. Masing-masing Pihak dalam Kontrak berkewajiban untuk bertindak dengan
itikad baik sehubungan dengan hak-hak Pihak lain, dan mengambil semua
langkah yang diperlukan untuk memastikan terpenuhinya tujuan Kontrak ini.

37. PENYELESAIAN PERSELISIHAN


a. Kontrak dibuat dalam Bahasa Indonesia serta tunduk kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
b. Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan Kontrak ini maka PARA PIHAK
akan menyelesaikannya melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
c. Apabila setelah 14 (empat belas) Hari Kalender sejak timbulnya perselisihan
ternyata tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PARA PIHAK
setuju untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut melalui
Lembaga Arbitrase di Indonesia. Penyelesaian perselisihan melalui Arbiterase
harus telah mencantumkan forum penyelesaian Arbitrase melalui Lembaga
Arbitrase di Indonesia atau berdasarkan peraturan dan prosedur Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
d. Semua akibat yang timbul dalam pelaksanaan Kontrak ini, PARA PIHAK
memilih tempat kedudukan hukum (domisili) yang tetap dan umum di
Pengadilan Negeri Tangerang.
e. KONSULTAN dilarang menangguhkan Pekerjaan sesuai dengan jadwal waktu
yang disepakati ketika menunggu keputusan penyelesaian perselisihan
tentang suatu masalah dalam Kontrak.
f. Apabila KONSULTAN melakukan gugatan melalui pengadilan, maka selama
proses penyelesaian perselisihan tersebut berjalan sampai dengan adanya
putusan yang berkekuatan hukum tetap, KONSULTAN bersangkutan tidak
dapat diikutsertakan dalam pengadaan Barang/Jasa di lingkungan AP II.
g. Apabila ternyata putusan pengadilan memenangkan AP II maka KONSULTAN
tidak dapat diikutsertakan dalam pengadaan Barang/Jasa di lingkungan AP II
sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun dan maksimal 2 (dua) tahun
terhitung setelah tanggal putusan yang berkekuatan hukum tetap.
h. Apabila ternyata putusan pengadilan memenangkan KONSULTAN, maka
KONSULTAN tersebut diikutsertakan kembali dalam kegiatan pengadaan yang
dilaksanakan oleh AP II. PARA PIHAK berkewajiban untuk berusaha sungguh-
sungguh menyelesaikan secara damai perselisihan yang timbul dari Kontrak
ini.

54
BAB VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

1. Korespondensi

Alamat Para Pihak sebagai berikut:

PT Angkasa Pura II (Persero)


………………………………

Email..................................
Telp....................................

Konsultan:
…………………………………
…………………………………
…………………………………

2. Wakil Sah Para Pihak

Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:

Untuk PT Angkasa Pura II (Persero) : EGM of Airport Design Division, selaku


Pejabat Yang Berwenang

Untuk KONSULTAN: __________

3. Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan Jasa Konsultansi ini paling lambat ___
(__________) hari kalender.

4. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

a. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: termin/bertahap


b. Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Tahap 1 sebesar 30% dari nilai Kontrak setelah laporan Pra Perancangan
telah diserahkan & telah disetujui, dinyatakan dalam Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan;
2) Tahap 2 sebesar 50% dari nilai Kontrak, setelah laporan Perancangan,
Dokumen Lelang, dan Gambar for construction, SSD, Perangkat VR dan
Executive Summary telah diserahkan & telah disetujui, dinyatakan dalam
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan;
3) Tahap 3 sebesar 5% dari nilai Kontrak, setelah konsultan mengikuti proses
lelang fisik sampai dengan SP3 fisik diterbitkan;

55
4) Tahap 4 sebesar 15% dari nilai Kontrak adalah pembayaran untuk
pengawasan berkala, dibayarkan setelah pekerjaan fisik hasil DED selesai
100% dengan melampirkan Berita Acara Serah Terima Fisik, atau apabila
pelaksanaan fisik dilakukan secara bertahap, maka pembayaran dapat
dibayarkan secara proporsional dengan perhitungan sebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝐸 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝐹𝑖𝑠𝑖𝑘 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑖𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
= 15% x Nilai Kontrak =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝐸 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝐹𝑖𝑠𝑖𝑘 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 (𝑈𝑙𝑡𝑖𝑚𝑎𝑡𝑒)

EE = Engineering Estimate

56

Anda mungkin juga menyukai