Anda di halaman 1dari 5

SIMPLE SKIN SUTURING

1. Salam
Memberi salam, memperkenalkan diri, memastikan identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan)

2. Melakukan anamnesis
Anamnesis dapat dimulai sepert:
a. Sejak kapan jatuh (golden period 8 jam, jika lebih dari 8 jam luka akan di treatment dengan
open treatment, tidak dijahit)
b. Untuk wajah golden period 24 jam karena tervaskularisasi dengan baik
c. Kronologi trauma
d. Riwayat vaksinasi tetanus
e. Tanyakan kontraindikasi seperti gangguan pembekuan darah (pertanyaan dosen: apa
kontraindikasi suturing?)
f. Inspeksi
- Luka kotor atau bersih (adanya benda asing, zat kimia)
- Tanda-tanda infeksi (nanah, bengkak)
g. Kontraindikasi
- Gangguan pembekuan darah
- Infeksi
h. Indikasi
- Menghentikan pendarahan
- Mengembalikan fungsi kulit
- Meminimalisir bekas luka
3. Review dan Inform Concent
Menyimpulkan kembali keluhan dan pastikan sesuai indikasi dan tidak ada kontraindikasi
Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan, tujuan prosedur, beritahukan pasien bahwa akan
terasa sedikit sakit ketika luka dibersihkan, cara mengurangi ketidaknyamanan
Tanyakan apakah prosedur dapat dilanjutkan (concent)
4. Menyiapkan alat untuk prosedur aseptic
Menggunakan:
a. pakaian bersih
b. cap
c. google
d. masker
e. boots  diucapkan saja tapi tidak usah dilakukan
5. Menyiapkan instrumen simple skin suturing secara aseptic
a. Pinset
- Pegang dengan tangan kiri seperti memegang pensil
- Pinset Anatomis: untuk jaringan
- Pinset Chirurgis: untuk kulit
- Pinset Atraumatik: untuk pembuluh darah dan jaringan lunak
b. Needle holder
- Pegang dengan tangan kanan, lubang dipegang phalang I digiti I dan phalang II digiti IV,
dan digiti II dan III untuk fiksasi
- *Seluruh sisi needle holder bergerigi*
c. Jarum
- Gunakan jarum tipe 4/8 triangular

d. Benang
- Gunakan benang non-absorbable silk tipe 3/0 atau 2/0
e. Gunting
- Cara memegang seperti needle holder
- Gunting Benang: ada pengait untuk mengait benang
- Gunting Jaringan: lebih tajam dan lengkung
f. Scalpel dan blade
- Memegang scalpel pendek seperti memegang bolpen, memegang scalpel panjang seperti
memegang pisau, dengan tangan kanan. Melepaskan/memasang blade jangan langsung
memakai tangan tetapi menggunakan needle holder atau mosquito lurus.
g. Klem doek dan Linen berlubang
h. Ampul berisi caian anastesi dan Syringe
g. Kassa steril dan plester
6. Cuci tangan/scrubbing dan menggunakan gloves
a. Cuci tangan aseptik dan memakai gloves dengan teknik bersih-bersih kotor-kotor(dilakukan
dengan cepat saja, yang penting diucapkan)
b. 4 components of aseptic technique:
- Hand washing, artificial nails, and the removal of jewelry
- The use of gloves and sterile gowns;
- Surgical mask utilization
- The use of bacterial filters.
7. Membersihkan area yang akan dijahit
Menggunakan povidone iodine dari central (central sekitar luka) ke perifer sebanyak 3x
8. Menutup sekitar area yang akan dijahit dengan linen steril berlubang
Jika lubang terlalu besar maka dapat diperkecil dengan menjepit linen dengan klem doek
9. Melakukan anastesi local
Buka ampul, balik, dan aspirasi larutan anastesi dengan syringe yang sudah disiapkan, injeksikan ke
sekitar luka secara subcutan
10. Memberisihkan luka (dari benda asing dan mikroorganisme) dengan NaCl 0,9%
Jadi, NaCl - perhidrol - NaCl ya
Larutan diguyurkan ke luka dialasi basin clorin untuk menampung larutan, linen basah tidak apa-apa
11. Memegang curved taper cut needle no 4/8 dengan needle holder di 2/3 distal atau 1/3
proksimal dan menguncinya
Ambil needle dengan pinset chirurgis, lalu jepit dengan needle holder di 1/3 proximal, atau langsung
jepit dengan needle holder seperti digambar
12. Memasukkan benang no. 3/0 ke curved taper cut needle
Benang dipotong secukupnya, sebelumnya ujung dipotong terlebih dahulu karena tidak steril, pegang
needle holder tadi dengan posisi tangan supinasi, lingkarkan benang ke needle holder dan melewati
atas atraumatic eye, tarik kebawah hingga masuk ke jarum
13. Menaikkan tepi luka dan memasukan jarum
Menaikkan kulit dengan pinset chirurgis (smooth serrated pincer) dengan pergelangan tangan posisi
pronasi, siku fleksi 90°, bahu abduksi, memasukkan jarum ke kulit lurus secara vertical
14. Melakukan penetrasi jarum sedalam X cm
X=kedalaman kulit yang akan dijahit
15. Memasukkan jarum dengan pergerakan supinasi pergelangan tangan, bahu abduksi,
mendorong jarum dengan bentuk kurva jarum

16. Memasukkan jarum dengan pergerakan supinasi pergelangan tangan, bahu abduksi,
mendorong jarum dengan bentuk kurva jarum
Jarum menembus kulit keluar dengan arah vertical
17. Mengambil jarum dengan needle holder setelah jarum terlihat menembus permukaan kulit
dan menariknya keluar.
Jarak tepi luka dan tempat keluar jarum juga x cm. Menarik benang dan sisi pendek menyisakan 3-4
cm dari kulit.
18. Memegang benang yang panjang dengan tangan kiri dan memegang jarum dengan tangan
kanan
19. Memposisikan needle holder sejajar dengan axis luka
20. Melilitkan benang panjang mengitari needle holder
21. Memekang ujung benang yang pendek dengan needle holder, tarik benang tersebut kearah
penjahit, benang panjang ditarik kearah berlawanan
22. Melilitkan benang panjang mengitari needle holder
23. Memegang ujung benang pendek dengan needle holder, dan menarik benang pendek ke arah
menjauhi penjahir, dan benang panjang ditarik ke arah penjahit
24. Memotong simpul dengan menempatkan gunting ke jahitan, siap digunting, lalu
menempatkan gunting diatas simpul, dan dipotong. Sisa benang sekitar x cm.
25. Hasil dari jahitan tidak boleh terlalu ketat atau terlalu longgar dan kedua tepi luka bertemu
26. Simpul harus dibuat di tepi luka
27. Cek dekatnya margin luka dan melakukan dressing luka
Evaluasi jahitan
Tutup jahitan dengan kassa steril yang telah diberi antibiotik atau sufratule, kemudian tutup lagi
dengan kassa kering, kemudian plester, gunting plester menggunakan gunting verban
28. Mengkomunikasikan hasil prosedur
29. Memberikan edukasi yang relevan
a. Jangan terkena air atau kotor
b. Jika ada tanda-tanda infeksi dapat kembali menemui dokter
c. Minta pasien kembali lagi ke dokter untuk dimonitor jahitannya, jahitan akan dilepas setelah
7-14 hari, untuk wajah jahitan akan dilepas setelah 4-5 hari
30. Melepas skin suturing
a. Bersihkan area dengan cara aseptik dari central ke perifer seperti diatas
b. Pegang ujung simpul dengan forcep kemudian tarik ke atas , kemudian potong benang tepat
diatas kulit, dengan posisi pronasi 45 °.
c. Tarik simpul kearah yang berlawanan dari simpul sehingga benang tidak masuk kedalam
jaringan.
d. Lakukan dressing

EKSISI

1. Beritahu pasien tidakan yang akan dilakukan


2. Inform consent
3. Cuci tangan
4. Siapkan alat, lakukan anastesi lokal
5. Pakai sarung tangan
6. Lakukan insisi berbentuk elips diatas lokasi tumor / kista dengan arah sesuai garis Langer (
bila tumor sangat menonjol jika tidak menonjol insisi cukup lurus saja )
7. Angkat sebagian segmen kecil kulit yang berbentuk elips dengan hati-hati agar tidak
menusuk tumor / kista
8. Tarik kulit berbentuk elips yang masih melekat pada tumor / kista, tumor/kista dibebaskan
dari jaringan sekitar secara tumpul dan hati-hati dengan menggunakan gunting berujung
tumpul atau klem tumpul, sampai seluruh tumor / kista terangkat
9. Klem perdarahan yang ada dan diligasi dengan cat gut
10. Lakukan penjahitan dinding lapis demi lapis
11. Bungkus luka dengan perban penekan

Catatan :
1. Bila kista ternyata pecah, maka seluruh isi kista dikeluarkan dulu, baru dilakukan
pengangkatan dinding kista
2. Bila perlu (ada kemingkinan ada kemungkinan infeksi atau kista pecah) dapat
dipasang drain selama 24 jam

12. Angkat jahitan setelah 4 atau 5 hari tergantung penyembuhan luka


13. Cuci tangan

VENA SEKSI

1. Siapkan kulit pergelangan kaki dengan larutan antiseptik dan tutup daerah lapangan operasi
dengan duk steril atau bisa juga daerah femoral atau di lengan penderita.
2. Lakukan anestesi infiltrasi pada kulit dengan lidokain 0.5%.
3. Insisi kulit melintang setebalnya dibuat di daerah anestesia sepanjang 2.5 cm.
4. Diseksi tumpul, dengan menggunakan klem hemostat yang lengkung, vena diidentifikasi dan
dipotong dan dibebaskan dari semua jaringan disekitarnya.
5. Angkat dan diseksi vena tsb sepanjang kira-kira 2cm untuk melepaskannya dari dasar.
6. Ikat vena bagian distal, dan mobilisasi vena, tinggalkan jahitan di tempat untuk ditarik
(traction).
7. Pasang pengikat keliling pembuluhnya, arah cephalad
8. Buat venotomi yang kecil melintang dan dilatasi perlahan-lahan dengan ujung klem hemostat
yang ditutup.
9. Masukkan kanul plastik melalui venotomi dan ikat dengan ligasi proksimal keliling pembuluh
dan kanul. Kanul harus dimasukkan dengan panjang yang cukup untuk mencegah terlepas.
10. Sambung pipa intravena dengan kanul dan tutuplah insisinya dengan jahitan interupsi.
11. Pasang pembalut steril dengan salep antibiotik topikal.

Anda mungkin juga menyukai