Formula D
Glycerolum 10gr
Oleumcinnamomi gtt IV
Aquadest ad 215 gr
S.tdd 15 ml
Tujuan praktikum:
Mahasiswa dapat mengenal dan memahami cara pembuatan dan evaluasi bentuk
sediaan emulsi
Mampu mengavaluasi sediaan emulsi ol.lecoris
Dasar teori :
Menurut FI IV 1995, emulsi atau emulsion adalah suatu sistem 2 fasa, yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil.
Menururt ansel (1981), emulsi adalah suatu dispersi dimana fasa terdispersi terdiri
dari bulatan bulatan kecil yang terdistribusi keseluruh pembawa yang tidak bercampur
Menurut remington (pharmaceutical practice), emulsi adalah sistem heterogen yang
terdiri dari tetesan-tetesan cairan yang terdispersi dalam cairan lain.
Tipe Emulsi
emulsi minyak dalam air (m/a atau o/w (oil/water)) adalah sediaan emulsi dimana fasa
minyak terdispersi dalam bentuk globul-globul didalam fasa air
emulsi air dalam minyak (a/m atau w/o (water/oil)) adalah sediaan emulsi dimana fasa
air terdispersi dalam bentuk globul-globul didalam fasa minyak.
Formula Umum
Secara umum emulsi mengandung :
zat aktif
pembawa (air dan minyak)
emulgator
zat pembantu (pengawet, antioksidan, pemanis, pewangi, pewarna, pendapar,
anticaploking, antibusa sesuai kebutuhan)
metode kontingental (gom kering) : membuat emulsi primer/awal atau korpus emulsi dengan
perbandingan bahan minyak : air : emulgator (4:2:1)
metode inggris (gom basah) : cocok untuk emulsi dengan bahan minyak yang kental, caranya
dengan membuat mucilago yaitu 1 bagian gom dg 2 bagian air, ditambah minyak sediki2 demi
sedikit lalu digerus cepat.
metode botol : cocok pada bahan minyak atsiri maupun minyak dengan kekentalan yang
rendah, caranya dengan mencampurkan 1 bagian emulgator dalam botol lalu tambahkan 2
bagian minyak atsiri, lalu kocok hingga terbentuk emulsi, kemudian tambahkan fasa luar
sedikit demi sedikit
metode penyabunan : cara ini dengan menambahkan emulgator, minyak bereaksi dengan
alkali/basa akan membentu emulsi.