Anda di halaman 1dari 39

PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA ANAK DENGAN GANGGUAN


PERILAKU

Dian Adriana
Ns. Dian Adriana,S.Kep.,M.Kep.
Poli Anak RSUP Sanglah
Denpasar

Email : dianadriana6gmail.com
HP : 081558983140
Cobalah anda bayangkan
Pernahkan anda melihat
seorang anak yang tidak
bisa duduk diam ? Selalu
bergerak, tidak bisa duduk
tenang, memanjat,
melempar, bahkan lari-lari
ke sana ke mari ?

Itulah gangguan perilaku pada anak


yang secara khusus harus
mendapatkan perhatian khusus.
Pahamilah masalah komunikasi pada anak
dengan gangguan perilaku

Apakah yang harus dilakukan perawat jika kita


menghadapi anak dengan gangguan perilaku ?

𝐾𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢


𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑎𝑏𝑘𝑎𝑛 𝑓𝑟𝑢𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖
AUTIS
3 gejala utama :
1. Gangguan interaksi sosial
2. Gangguan komunikasi
3. Gangguan perilaku.

2. Karakteristik Gangguan perilaku ysng terjadi


gangguan berupa kurangnya interaksi
perilaku sosial, menghindari kontak mata
serta kesulitan dalam bahasa.
Anak dengan Autis menunjukkan
gejala kesulitan berhubungan
dengan orang lain, mengisolasi
diri, perilaku yang tidak biasa,
dan cara berkomunikasi yang
aneh
Autis merupakan kelainan perilaku dimana
penderita hanya tertarik pada aktivitas mentalnya
sendiri dan tidak mampu membentuk hubungan
sosial komunikasi
• Tidak berespon terhadap
penglihatan/ suara orang lain
3. Masalah • Tidak ada senyum sosial, tidak ada
komunikasi pada
anak dengan
perasaan senang jika berada di
gangguan dekat ibunya.
perilaku • Tidak mau berusaha menggapai
(Autis) seseorang secara fisik
• Tidak ada reaksi terhadap orang
lain
• Ketidakmampuan berbahasa
• Mengalami keterlambatan atau sama sekali tidak dapat berbicara
• Menggunakan kata-kata tanpa menghubungkannya dengan arti yang
lazim digunakan
• Berkomunikasi dengan bahasa tubuh dan hanya dapat
berkomunikasi dalam waktu singkat
• Kata-kata yang tidak dapat dimengerti orang (bahasa planet)
Teknik-teknik Komunikasi Terapeutik pada Anak

Pasien anak merupakan individu yang unik, dalam


melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien anak
dibutuhkan teknik khusus agar hubungan yang
dijalankan dapat berlangsung dengan baik sesuai
dengan tumbuh kembang anak.
KOMUNIKASI NON VERBAL
(BAHASA TUBUH) DAN SIKAP

• Menerima anak secara utuh


• Menjaga kontak mata dan
menjaga jarak fisik
• Tetap rileks, jangan panik dan
selalu tersenyum
• Jangan marahi anak
• Gunakan nada suara lembut,
terutama jika anak menunjukkan
emosi yang tinggi
• Peluk anak dan tidak memaksakan
pelukan jika anak menolak
Teknik komunikasi verbal
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
2. Bercerita
3. Memfasilitasi
4. Biblioterapi
5. Meminta untuk menyebutkan keinginan
6.Pilihan pro dan kontra
7. Penggunaan skala
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
• Untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak,
(menghindari secara langsung berkomunikasi,
melibatkan orang tua secara langsung)
• Memberikan komentar tentang mainan, baju yang
sedang dipakainya serta hal lainnya (tidak langsung
pada pokok pembicaraan)
2. Bercerita
• Melalui cara ini pesan yang akan
disampaikan kepada anak dapat
mudah diterima, mengingat
anak sangat suka sekali dengan
cerita, tetapi cerita yang
disampaikan hendaknya sesuai
dengan pesan yang akan
disampaikan, yang dapat
diekspresikan melalui tulisan
maupun gambar.
3. Memfasilitasi
• Melalui ini ekspresi anak atau
respon anak terhadap pesan
dapat diterima.
• Dalam memfasilitasi kita
harus mampu
mengekspresikan perasaan
dan tidak boleh dominan
• Anak harus diberikan respons
terhadap pesan yang
disampaikan melalui
mendengarkan dengan
penuh perhatian dan jangan
merefleksikan ungkapan
negatif yang menunjukkan
kesan yang jelek pada anak.
4. Biblioterapi
Melalui pemberian buku
atau majalah dapat
digunakan untuk
mengekspresikan
perasaan, dengan
menceritakan isi buku
atau majalah yang sesuai
dengan pesan yang akan
disampaikan kepada anak.
5. Meminta untuk
menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam
berkomunikasi dengan anak,
dengan meminta anak untuk
menyebutkan keinginan dapat
diketahui berbagai keluhan
yang dirasakan anak dan
keinginan tersebut dapat
menunjukkan perasaan dan
pikiran anak pada saat itu.
6.Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam
menentukan atau mengetahui perasaan dan pikiran anak,
dengan mengajukan pada situasi yang menunjukkan pilihan
yang positif dan negatif sesuai dengan pendapat anak.
7. Penggunaan skala
Penggunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam
mengungkapkan perasaan sakit pada anak seperti
penggunaan perasaan nyeri, cemas, sedih dan lain-lain,
dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan
perasaan sakitnya.
Pro- Perawatan Perkembangan untuk
Bayi Prematur
 Konsep pro - perawatan perkembangan : mengurangi
sebanyak mungkin stres pada pasien di unit neonatus.
 Mendorong perkembangan saraf dan fisiologi . Tujuan
mengurangi pengaruh jangka panjang, misalnya,
perilaku abnormal dan gangguan kognitif.
 Satu masalah utama bayi prematur adalah otak masih
belum berkembang sepenuhnya karena sebagian besar
fungsi otak belum berkembang
 Rangsangan eksternal sangat berpengaruh pada
perkembangan otak serta kematangan emosional bayi
prematur.
Perawatan Perkembangan
Berfokus pada dua prinsip utama:
1. Perawatan yang berpusat pada keluarga, yang menekankan
betapa pentingnya orang tua terhadap perkembangan bayi -
bahkan dengan bayi prematur terkecil sekalipun.
2. Mengenali sinyal yang diberikan oleh bayi prematur agar
dapat menanggapi kebutuhan mereka.
10 Tips Perawatan Perkembangan
1. Berbicara dengan lembut dan lebih pelan, pantau tingkat
kebisingan.
2. Pastikan cahaya tidak terlalu terang dan meredup dalam siklus
sehingga bayi belajar mengalami irama siang / malam, gunakan
penutup inkubator atau masker tidur
3. Hindari atau minimalkan perawatan yang menyakitkan ( berikan
manajemen nyeri yang cocok untuk bayi)
4. Minimalkan penanganan. Berikan bayi periode tidur yang tidak
terganggu,
5. Minimalkan rangsangan yang mengganggu seperti bau yang kuat.
10 Tips Perawatan Perkembangan
6. Libatkan orang tua, orang tua harus
melakukan tugas sebanyak mungkin
sendiri
7. Relaksasi. biarkan si bayi rileks semaksimal
mungkin. misalnya, dengan mengisap dot
atau kapas yang dicelupkan ke dalam
sukrosa.
8. Perawatan kanguru. aktifkan dan fasilitasi,
misalnya dengan area yang tenang,
terpisah dan kursi yang nyaman dan dapat
disesuaikan
9. Petugas yang sama ditugaskan untuk
setiap bayi prematur
10. Mobilitas. tentukan batasan untuk bayi,
misalnya dengan menggunakan cot
bumper atau kain tipis.
Cot bumper
10 Tips Perawatan Perkembangan

Anda mungkin juga menyukai