Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

4.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik. Menurut

Notoatmodjo (2010:37), survei analitik adalah survei atau penelitian yang

mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan cross

sectional.

4.1.2 Rancangan Penelitian

Menurut Badriah (2012:27), penelitian yang digunakan bersifat cross-

sectional atau lintas bagian atau sering kali disebut penelitian prevalensi.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan penyakit dengan

paparan dengan mengamati status paparan dan penyakit secara serentak

pada individu dari populasi tunggal pada suatu saat atau periode tertentu.

4.2 Variabel Penelitian

Menurut Notoatmojo (2010:103), variabel mengandung pengertian

ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang

berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Variabel yang akan

diambil dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

25
26

4.2.1 Variabel Bebas

Menurut Badriah (2012:94), variabel bebas adalah suatu variabel yang

variasinya mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dapat juga berarti

variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain yang ingin diketahui.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Teknik relaksasi nafas dalam dan

Kompres Hangat.

4.2.2 Varibel Terikat

Menurut Badriah (2012:94), variabel terikat adalah variabel penelitian

yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain.

Besarnya efek tersebut diamati dengan ada tidaknya, membesar

mengecilnya, atau berubahnya variasi yang tampak sebagai akibat

perubahan pada variabel lain termaksud. Variabel terikat pada penelitian ini

adalah Penurunan Nyeri Dismenore

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Menurut Badriah (2012:101), Populasi didefinisikan sebagai

kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sebagai

suatu populasi, kelompok subjek tertentu harus memiliki ciri-ciri atau

karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek lain.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswi di SMAN 1 Cikijing .


27

4.3.2 Sampel

Menurut Badriah (2012:102), sampel adalah sebagian dari populasi,

karena ia merupakan bagian dari populasi tentulah ia memiliki ciri-ciri yang

dimiliki oleh populasinya. Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari

populasinya, maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan

kriteria inklusi maupun kriteria eksklusi (Notoatmodjo, 2010:130)

A. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Siswi yang mengalami Dismenore di SMAN 1 cikijing

2. Siswi yang bersedia menjadi responden

B. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Siswi yang tidak mengalami Dismenore di SMAN 1 cikijing

2. Siswi yang tidak bersedia menjadi responden

Adapun besar sampel ditarik menurut Notoatmodjo (2010:116)

menggunakan rumus:

Keterangan :

N : Besar Popoulasi

n : Besar Sampel

d : Tingkat Kepercayaan/ketepatan yang di inginkan (0,1)


28

Ketentuan:

n= 203

1+203(0,01)

n= 203

2,04

n= 99,5098

(di bulatkan menjadi 100)

Berdasrkan rumus diatas maka, jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah 100 responden.

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling (penarikan sampel) yang digunakan oleh peneliti

dalam peneltian ini adalah teknik Sampling Probabilitas jenis Pengambilan

Sampel Random Sederhana.

4.4 Instrumen Penelitian

(Badriah, 2012:114) Instrumen adalah alat pengumpulan data yang

telah baku atau alat pengumpul data yang memiliki standar validitas dan

reliabilitas.

Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan kuesioner yang mengacu pada teori dan konsep.

(Notoatmodjo, 2010:152) Kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah

tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden dan interviewer

tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu.


29

(Arikunto, 2010:195) Jenis kuesioner dengan menggunakan kuesioner

tertutup yaitu pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih dengan membubuhkan tanda check lis (√) pada

kolom yang sesuai.

4.5 Teknik Pengumpulan Data

4.5.1 Sifat dan Sumber Data

Sifat data dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer.

Menurut Badriah (2012:127), data primer atau data tangan pertama adalah

data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan

alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai

sumber informasi yang dicari. Dalam penelitian ini pengumpulan data di

ambil dari data primer dengan membagikan kuesioner pada responden di

SMAN 1 Cikijing Tahun 2018.

4.6 Pengolahan dan Analisis Data

4.6.1 Pengolahan Data

Menurut Fajar, dkk (2009:27-29), kegiatan pengolahan data

sangatlah penting dan memerlukan ketelitian dan kecermatan dalam

pelaksanaannya. Pengolahan data adalah kegiatan merubah atau membuat

seluruh data yang dikumpulkan menjadi suatu bentuk yang dapat disajikan,

dianalisa dan ditarik suatu kesimpulan.


30

Secara umum kegiatan pengolahan data dapat dibagi dalam

beberapa tahapan pokok, yaitu:

1. Editing

Merupakan kegiatan memeriksa kembali kuesioner (daftar

pertanyaan) yang telah diisi pada saat pengumpulan data. Kegiatan-

kegiatan yang dapat dilakukan meliputi:

a. Memeriksa apakah semua jawaban responden dapat dibaca.

b. Memeriksa apakah semua pertanyaan yang diajukan kepada

responden telah dijawab.

c. Memeriksa apakah hasil isian yang diperoleh sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai oleh peneliti.

d. Memeriksa apakah masih ada kesalahan-kesalahan lain yang terdapat

pada kuesioner.

2. Coding

Merupakan kegiatan merubah data ke dalam bentuk yang lebih

ringkas dengan menggunakan kode-kode tertentu.

3. Scoring

Tahap ini meliputi nilai untuk masing-masing pertanyaan dan

penjumlahan hasil skoring dari semua pertanyaan.

4. Entry

Setelah data yang di edit dan dilakukan pemberian kode (coding)

langkah selanjutnya adalah pemasukan data. Apabila menggunakan

komputer untuk pengolahan datanya, maka cukup membuat file dan


31

memasukkan satu persatu ke dalam file data computer sesuai dengan

paket program statistic computer yang digunakan.

Apabila diolah secara manual (tanpa bantuan komputer) maka

diperlukan kartu-kartu bantuan untuk proses selanjutnya yaitu tabulasi.

Pada proses ini diperlukan juga buku kode sebagai panduan bagi

peneliti untuk mengecek keterangan data yang dikode.

5. Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah

dimasukkan dilakukan bila terdapat kesalahan dalam memasukan data

yaitu dengan melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang

diteliti.

6. Tabulating

Tabulasi data adalah proses pengolahan data yang bertujuan untuk

membuat tabel-tabel yang dapat memberikan gambaran statistik.

4.6.2 Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2010:174), dalam tahap ini data diolah dan

dianalisis dengan teknik-teknik tertentu. Data kualitatif diolah dengan teknik

analisis kualitatif, sedangkan data kuantitatif dengan menggunakan teknik

analisis kuantitatif. Untuk pengolahan data kuantitatif dapat dilakukan

secara manual atau melalui proses komputerisasi. Dalam pengolahan ini

mencakup tabulasi data dan perhitungan-perhitungan statistik, bila


32

diperlukan uji statistik. Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan

antar variabel. Analisa yang dilakukan meliputi:

1. Analisis Univariat

Menurut Badriah (2012:148), analisis univariat adalah analisis yang

dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya

dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap

variabel. Variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini dianalisa secara

deskriptif untuk Teknik Relaksasi nafas dalam, kompres hangat dan

penurunan nyeri dismenore yang diukur dengan menggunakan kuesioner.

2. Analisis Bivariat

Menurut Notoatmodjo (2010:183), analisis bivariat merupakan

analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkorelasi. Dalam analisis bivariat ini akan dianalisis hubungan

atau korelasi antara Teknik relaksasi nafas dalam, kompres hangat dan

penurunan nyeri dismenore

Variabel dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal jika

sebaran data hasil uji normalitas tidak normal maka dapat menggunakan

uji korelasi non-parametrik dengan menggunakan rumus Spearman’s

rho Corelation (korelasi rank spearman) yaitu sebagai berikut :

6D 2
rho  1 
N ( N 2 1)
33

Keterangan :

rho : Koefisien korelasi rank Spearman yang dicari

D : Perbedaan skor antara dua kelompok pasangan

N : Jumlah kelompok

Menurut Arikunto (2013:115), apabila p value hitung < (α:0,05),

maka Ho di tolak atau H1 diterima yang berarti bahwa ada Perbedaan

antara Teknik Relaksasi nafas dalam dan Kompres Hangat Terhadap

Penurunan Nhyeri dismenore di SMAN 1 Cikijing Tahun 2018.

Sebaliknya bila p value hitung > (a:0,05), maka Ho di terima yang

berarti bahwa tidak ada Perbedaan Antara Teknik Relaksasi Nafas Dalam

dan Kompres Hangat Terhadap Penurunan NYeri Dismenore di SMAN 1

Cikijing. Agar penafsiran dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan, kita

perlu mempunyai kriteria yang menunjukan kuat atau lemahnya korelasi.

Kriterianya sebagai berikut :

 Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1.

 Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya

hubungan kedua variabel. Patokan angkanya adalah sebagai berikut :

o 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel


o > 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah
o > 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup
o > 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat
o > 0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat
o 1 : Korelasi sempurna
(Sarwono, 2009:66)

Anda mungkin juga menyukai