SPESIFIKASI TEKNIS
1. URAIAN PEKERJAAN
1.1 UMUM
1. Lingkup Pekerjaan :
Lingkup pekerjaan yang harus dikerjakan yaitu :
PEMBANGUNAN PEPUSTAKAAN SEKOLAH SMA KERTYAWISATA
MATARAM
2. Lokasi Pekerjaan :
SMA KERTYAWISATA - KOTA MATARAM
3. Sarana Bekerja
Untuk kelancaran pekerjaan kontraktor harus menyediakan
a. Tenaga kerja/Tenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu, alat-alat pengangkut dan alat-alat lain yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang akan dilaksanakan
tepat pada waktunya.
4. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Pengadaan, Spesifikasi
Teknis, Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasaan serta mengikuti
petunjuk Direksi.
1
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir (1) ayat (2) di atas berlaku
dan mengikat pula :
a. Gambar Bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang sah
dan disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk gambar-gambar detail
dan perubahan yang disahkan oleh Direksi
b. Dokumen Pengadaaan dan Spesifikasi Teknis
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
d. Berita Acara Pelelangan
e. Berita Acara Pembukaan Penawaran beserta lampiran-lampirannya
f. Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
g. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
h. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) yang disetujui oleh Direksi
2
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
3
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
4
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
5
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih kamar mandi, WC, yang layak
dan bersih bagi semua petugas dan pekerja, membuat tempat
penginapan dilapangan untuk pekerja (barak kerja).
3. Pakai pengaman
tangan dan kaki
6
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
7
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
8
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
9
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
10
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
- Galian Pondasi
a. Penggalian pondasi dilakukan dengan terlebih dahulu
menetapkan lay out, titik as pondasi tersebut dan ditentukan
dengan teliti sesuai gambar dan disetujui Direksi.
b. Dinding harus dipasang tegak lurus, siku, permukaan rata air, siar-
siar sama besar dan tidak boleh terdapat bagian-bagian yang
retak.
11
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
3. Begesting yang digunakan dari kayu klas III yang salah satu
permukaannya yang berhadapan langsung dengan beton harus
diketam halus hingga rata dan pada waktu penyetelannya
harus benar-benar tegak lurus dengan kolom dan sejajar
dengan permukaan lantai ±0,00.
12
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
3. Begesting yang digunakan dari kayu klas III yang salah satu
permukaannya yang berhadapan langsung dengan beton harus
diketam halus hingga rata dan pada waktu penyetelannya
harus benar-benar tegak lurus bidang muka lantai ± 0,00.
13
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
2.
Kualitas beton dipakai 1pc : 2ps : 3kr yang dicor terus menerus
hingga selesai secara keseluruhannya.
3. Begesting yang digunakan dari kayu klas III yang salah satu
permukaannya yang berhadapan langsung dengan beton harus
diketam halus hingga rata dan pada waktu penyetelannya
harus benar-benar tegak lurus bidang muka lantai ±0,00.
14
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
2. Campuran beton yang dipakai yaitu 1pc : 2ps : 3kr dicor terus
menerus hingga selesai keseluruhannya.
3. Begesting yang digunakan dari kayu klas III yang salah satu
permukaannya yang berhadapan langsung dengan beton harus
diketam halus hingga rata dan pada waktu penyetelannya
harus benar-benar tegak lurus dengan kolom, rata, lurus dan
sejajar dengan permukaan lantai ±0,00.
Galvanised (Z220)
Pelapisan Galvanised
Jenis Hot-dip zinc
Kelas Z22
katebalan pelapisan 220 gr/m2
komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran
Galvalume (AZ100)
Pelapisan Zinc-Aluminium
Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
Kelas AZ100
Ketebalan pelapisan 100 gr/m2
Komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.
Dimensi :
Ukuran Chanel 70 x 50 tebal = 0.75 mm
Ukuran Reng 30 x 40 tebal = 0.50 mm
16
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
Chanel Reng
Multigrip ( MG )
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top
plate) berfungsi untuk menahan gaya lateral tiga arah, standart
teknis sebagai berikut :
Galvabond Z275
Yield Strength 250 MPa
Design Tensile Strength 150 MPa
17
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
Kekuatan Mekanikal
• Gaya geser satu baut 5,10 KN
• Gaya aksial 8,60 KN Gaya Torsi 6,90 KN Pekerjaan atap
meliputi :
• Pemasangan penutup atap.
• Pemasangan kap finishing atap/rabung.
• Accesories atap.
18
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
.
2.3.3. Pekerjaan Daun Pintu Panil
a. Seluruh tulangan daun pintu panil ini menggunakan papan ram
kayu klas II kualitas baik/tidak cacat (sesuai PKKI) kering udara,
tua, lurus dan mempunyai penampang yang cukup padat.
b. Papan harus diserut dan menghasilkan bidang yang rata.
c. Rangka harus betul-betul kaku, lurus, kokoh dan rata agar dapat
dengan mudah ditutup/ dibuka.
19
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
f. Pekerjaan kayu yang tidak rapih, kasar, bengkok, retak dan tidak
menggunakan bahan yang telah ditentukan, harus dibongkar dan
diganti atas biaya pemborong.
20
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
Lebar : 1000 mm
Berat : 5 kg/m²
21
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
Persyaratan Pra-Konstruksi
Persyaratan Pelaksanaan
22
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
b. Penutup Plafond
Material yang dipakai ialah calsiboard tebal 3,5 mm yang
kualitas baik (tidak retak, permukaan rata, warna seragam).
23
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
b. Kunci tanam dua levers setara Yale ini dipakai untuk pintu-pintu
yang berdaun tunggal (lihat gambar kerja).
2.6.2. Engsel
Engsel untuk jendela dipakai engsel H kecil klas menengah minimal
dipasang dua buah untuk 1 buah jendela dan engsel H besar klas
menengah dipakai pada pintu dimana masing-masing daun pintu
dipakai minimal tiga buah engsel serta dipakai engsel yang kualitas
baik (plat engsel tebal).
24
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
2.6.3. Grendel
Grendel Besar Tanam klas menengah dipasang daun pintu double
masing-masing empat buah dan Grendel Kecil klas menengah
dipasang pada setiap daun jendela masing-masing dua buah,
digunakan yang kualitas baik.
2.6.5. Kaca
Seluruh pekerjaan kaca memakai kaca polos ketebalan mengikuti
gambar kerja dan tidak diperkenankan memasang kaca yang retak
atau cacat lain.
2.6.6. Angker
Angker Ø 12mm1 dipasang untuk semua kusen pintu dan jendela
pada sebelah kiri dan kanannya. Setiap radius 1 m 1 harus
terpasang minimal tiga buah angker.
kemudian dicat warna lapis demi lapis minimal tiga kali lapisan dan
setiap lapisan harus ditunggu kering dulu baru dilanjutkan
pengecatan. Permukaan tembok yang akan dicat adalah seluruh
ruangan yang dibangun. Sedangkan untuk plafond semua bagian
harus dicat. Pekerjaan pengecatan harus rata dan rapi. Cat tembok
yang digunakan klas menengah sedangkan untuk pemakaian
warna cat dinding, pilar/kolom, benangan, profilan dan ornament-
ornamen akan ditentukan kemudian di lapangan, khusus untuk cat
plafond dan gypsum digunakan cat dengan warna putih.
2.8.2. Lampu
Lampu SL (Esensial) digunakan yang sekualitas dengan merek
Philips yang dipasang aman dan rapi (lihat gambar) dengan
dilengkapi oleh armateur tanam yang baik dan kekuatanya minimal
18 watt (setara/Esensial 25 watt),
26
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
2.8.4. Saklar
Saklar tunggal dan saklar double yang dipakai adalah sekualitas
dengan merek Philips yang dipasang rapi, kokoh dan aman.
3.1. PEMERIKSAAN
3.3. BAMBU
3.5. PASIR
28
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
1. Pasir Urug
Pasir untuk pengurugan, peninggian dan lain-lain tujuan, harus
bersih dan keras. Pasir laut untuk maksud-maksud tersebut dapat
digunakan asal dicuci terlebih dahulu dan mendapat izin dari
Direksi Pekerjaan.
2. Pasir Pasang
Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Butiran-butiran harus tajam dan keras, tidak dapat dihancurkan
dengan jari.
Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.
Butiran-butirannya harus dapat melalui ayakan berlubang
persegi 3mm1.
Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
3. Pasir Beton
Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam SKSN I 03. T-15-2847-1992) diantaranya :
a. Butir-butir harus tajam, keras, tidak dapat dihancurkan dengan
jari dan pengaruh cuaca.
b. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %.
c. Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam
besarnya, apabila diayak dengan ayakan ISO maka sisa-sisa
butiran di atas ayakan 4mm¹, minimal 2% dari berat sisa,
butiran-butiran diatas ayakan 1 mm minimal 10% dari berat
sisa, butiran-butiran diatas 0,25mm¹ berkisar antara 80%
sampai dengan 90% dari berat sisa.
d. Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
3.6. KERIKIL
Kerikil harus bersih dari segala kotoran dan jika perlu dicuci terlebih
dahulu sebelum dipakai untuk campuran beton, dengan persyaratan detail
adalah sebagai berikut :
a. Kerikil adalah butiran-butiran mineral yang harus dapat melalui ayakan
yang berlubang persegi 76mm1 dan tertinggal diatas ayakan
berlubang 5mm1.
b. Batu pecah adalah butiran-butiran mineral hasil pecahan batu alam
yang dapat melalui ayakan berlubang 76mm¹ dan tertinggal diatas
ayakan berlubang persegi 2mm¹.
c. Kerikil dan batu pecah untuk beton harus memenuhi syarat-syarat
diantaranya : harus terdiri dari butir-butir yang keras, tidak berpori,
tidak pecah/hancur oleh pengaruh cuaca.
d. Kerikil dan batu pecah harus keras, bersih serta besar butiran dan
gradasinya bergantung pada penggunaannya.
e. Kerikil/batu pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari
1%.
f. Warnanya harus hitam mengkilat keabu-abuan.
29
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
g. Campuran beton
Campuran adukan beton menggunakan perbandingan berat.
Beton mutu B 0 untuk pekerjaan dapat dipakai setiap campuran
untuk pekerjaan struktural.
Beton mutu K 125 s/d K 175 untuk pekerjaan ini pada umumnya
dapat dipakai/diperkirakan campuran 1 pc : 2 pasir : 3 koral.
Beton mutu K 175 s/d K 225 untuk pekerjaan ini pada umumnya
dapat dipakai/diperkirakan campuran 1 pc : 2 pasir : 3
koral/split sampai campuran 1 pc : 1,5 pasir : 2,5 koral/split.
Untuk mutu beton K 225 ialah campuran yang direncanakan dan
dibuktikan dengan data otentik dari pengalaman dan data
percobaan bahwa kekuatan karakteristik yang disyaratkan dapat
dicapai.
h. Kekuatan adukan beton.
Kekuatan adukan beton harus diperiksa dengan pengujian slump
dengan sebuah kerucut terpancung Abrams. Nilai-nilai slump untuk
berbagai pekerjaan beton harus menurut SKSN I 03. T-15-2847-
1992.
i. Pengujian mutu beton.
Pengujian mutu beton dilaksanakan oleh Kontraktor atas beban
Kontraktor sendiri pada Laboratorium yang dapat memberikan data-
data mutu beton. Pengujian ini dilaksanakan lebih awal dari
pelaksanaan pekerjaan beton struktur.
3.10. KAYU
Untuk semua pekerjaan kayu harus menggunakan kayu berkualitas
baik, tua, kering, tidak cacat dan tidak terdapat kayu putih atau lapuk,
Jika pekerjaan kayu semua dikerjakan atau diselenggarkan digudang
kayu dari pemborong yang berada diluar daerah pekerjaan, maka
Direksi berhak untuk memeriksa pekerjaan yang bersangkutan
digudang kayu tersebut. Kayu-kayu pintu dan lain sebagainya yang
didatangkan dari gudang kayu tersebut dikerjakan, tidak boleh dicat
menie terlebih dahulu sebelum diperiksa oleh Direksi tentang kualitas
kayunya. Persyaratan detailnya adalah sebagai berikut :
31
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
a. Pada umumnya kayu harus bersifat baik dan sehat dengan ketentuan,
bahwa segala sifat dari kekurangan-kekurangan yang berhubungan
dengan pemakaiannya tidak akan merusak atau mengurangi nilai
Konstruksi (bangunan).
b. Mutu kayu ada 2 macam yaitu mutu A dan mutu B.
c. Yang dimaksud dengan kayu mutu A adalah kayu yang memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
Harus kering udara.
Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak
boleh lebih dari 3,5cm¹.
Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar 1/10 dari
tinggi balok.
Retak dalam arah radial tidak boleh melebihi dari 1/4 tebal kayu,
dan retak-retak menurut lingkaran tumbuh tidak boleh melebihi 1/5
tebal kayu.
Miring arah serat tidak boleh lebih dari 1/10.
d. Yang disebut kayu mutu B ialah kayu yang tidak termasuk dalam mutu
A, tetapi memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Kadar lengas kayu 30%.
Besar mata kayu tidak boleh melebihi 1/4 dari lebar balok dan juga
tidak boleh melebihi dari 5cm¹.
Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar 1/10 dari
tinggi balok.
Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari 1/3 tebal kayu
dan retak-retak menurut lingkaran tumbuh tidak boleh melebihi
dari 1/4 tebal kayu.
Miring arah serat tidak boleh lebih dari 1/7.
e. Bila menggunakan kayu jati (tectona grandis) dan kayu balau (shorea)
yang dipakai adalah kayu kelas kuat/awet I dengan kering udara
minimum 0,59 g/cm3 dan maximum 0,70 g/cm3 dan persyaratan pada
SKSN I 03. T-15-2847-1992.
f. Bahan-bahan kayu yang berlapis :
Teakwood harus berkualitas baik, corak maupun serat harus
terpilih dan warnanya merata, yang dihasilkan dari kayu jati terpilih
yang baik.
Plywood/triplek harus berkualitas baik, corak maupun serat harus
terpilih dan warnanya merata, dengan susunan lapisan yang
padat.
32
Spesifikasi Teknis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB
PENUTUP
1. Seluruh pekerjaan diselesaikan secara baik serta rapi dan disesuaikan
spesifikasi teknis. Pekerjaan yang tidak rapi dan kurang baik, harus
diperbaiki sampai diperoleh hasil yang memenuhi syarat.
2. Setelah seluruh pekerjaan dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan
syarat-syarat, maka seluruh halaman harus dibersihkan dari sisa-sisa
bahan dan diratakan sebaik mungkin.
3. Pekerjaan yang belum jelas dan tercantum dalam spesifikasi teknis akan
dijelaskan pada berita acara Aanwijzing.
33