TEKNIS
UNTUK
PEKERJAAN
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. UMUM.
PT. Wahana Reka Tekindo mengajukan Usulan Teknis ini sebagai tanggapan
atas surat Nomor: AP.I.2492/RT.01/2019/DPS-B yang dikirimkan oleh PT.
Angkasa Pura I (Persero) tahun anggaran 2019. PT. Wahana Reka Tekindo
menyatakan berminat dan sanggup untuk ikut ambil bagian dalam pekerjaan
tersebut.
1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
2
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
Perkiraan biaya.
4. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
Gambar - gambar detail arsitektur/ Interior, detail struktur, detail utilitas yang
sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS).
Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan.
Laporan akhir perencanaan.
5. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kuasa Pengguna
Anggaran dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu Panitia
Pengadaan menyusun program dan pelaksanaan pengadaan.
6. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun kembali dokumen pelelangan jika ada addendum dokumen lelang,
dan melaksanakan tugas – tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
5
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
BAB II.
DATA ORGANISASI PERUSAHAN
1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
2
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
BAB III.
METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1. PENDAHULUAN .
Bab ini menggambarkan mengenai apresiasi umum Konsultan mengenai aspek masalah
teknis dan managerial dari proyek ini, daftar lingkup pekerjaan yang diusulkan dan
memberikan gambaran secara keseluruhan dari pendekatan dan metodologi yang telah
dipilih Konsultan untuk mencapai tujuan proyek.
3. Sasaran.
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Perencanaan Perluasan Gedung
Administrasi PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo
dengan sasaran :
Terwujudnya Bangunan yang represntative dan memenuhi secara optimal
fungsi bangunan dalam mendukung operasional Gedung Administrasi PT
Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.
Terwujudnya Bangunan yang handal dan sebagai teladan bagi lingkungan
serta berkontribusi positif bagi perkembangan perkembangan arsitektur di
Indonesia.
2
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
4. Bidang Studi.
Bidang Studi dalam pekerjaan perencanaan teknis ini mencakup beberapa
pekerjaan yaitu pengumpulan data lapangan sebagai penunjang pembuatan
Rencana Pendahuluan (Survei Pendahuluan) berupa pekerjaan Survei
ketersediaan lahan, topografi, geografis, pola penutup site/eksisting, daya
dukung penduduk dan lingkungan, pola kebiasaan/kehidupan masyarakat
(sosio ekonomi), moda transportasi dan ketersediaan infrastruktur lingkungan.
5. Survey Pendahuluan
Untuk melaksanakan pekerjaan ini personil-personil konsultan yang
berpengalaman, bersama-sama dengan project officer harus berkonsultasi
dengan pejabat Angkasa Pura I untuk mendiskusikan segala hal yang berkaitan
dengan rencana-rencana pembangunan sistem Infrastruktur pekerjaan
Perencanaan Perluasan Gedung Administrasi PT. Angkasa Pura I Bandar
Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta yang akan direncanakan. Pada
pekerjaan survey pendahuluan ini konsultan wajib mengecek semua data-data
di lapangan, memberi saran-saran untuk dikonsultasikan dan didiskusikan
seperlunya dengan project officer dalam mengambil keputusan yang harus
dilakukan pada saat desain/perencanaan. Adapun tugas tim survei
pendahuluan antara lain adalah :
Menentukan lokasi/lahan yang akan dibangun.
Memperkirakan kebutuhan ruang, infrastruktur berdasarkan skala prioritas.
Memperkirakan kebutuhan ruang yang ada sekarang dan yang akan
datang.
Memperkirakan dampak lingkungan dan sosial yang akan terjadi terhadap
skala prioritas yang akan dipilih.
Menentukan perkiraan pondasi dan konstruksi yang tepat untuk lokasi
tersebut sehubungan dengan material dan kondisi tanah.
3
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
6. Drainase Lingkungan.
Dalam studi ini akan dipelajari sistem dan ketersediaan drainase lingkungan dan
pola alirannya.
7. Penyelidikan Tanah.
Studi ini untuk menyelidiki dan mengklasifikasikan jenis tanah permukaan, guna
didapatkannya jenis pondasi dan konstruksi yang sesuai, maka diperlukan
suatu penyelidikan geoteknik dengan persyaratan yang sesuai dengan kondisi
dan situasi bangunan kantor yang akan dibangun.
8. Perencanaan Detail.
Pada perencanaan detail ini akan dilaksanakan beberapa jenis pekerjaan guna
tercapainya perencanaan teknis yang sesuai dengan maksud dan tujuannya.
Berikut akan diuraikan lingkup masing-masing pekerjaan yang diperlukan :
4
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
Survei topografi dilakukan di titik lokasi bangunan kantor dan sekitarnya dengan
mengadakan tambahan pengukuran detail pada tempat yang memerlukan
pemindahan.
10. Kriteria Perencanaan
Untuk perencanaan infrastruktur pasar ini konsultan harus mengikuti standar
Perencanaan teknis dari Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum RI.
6) Pekerjaan Tanah
7) Pekerjaan pasangan pondasi dan dinding
8) Pekerjaan struktur
9) Pekerjaan dinding
10) Pekerjaan atap dan plafond
11) Pekerjaan finishing
12) Pekerjaan pembersihan akhir.
Perkiraan biaya.
Meyiapkan analisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan berdasarkan
beberapa pertimbangan yaitu : ketersediaan material, peralatan dan tenaga
kerja, moda transpotasi, kebiasaan/budaya yang didapat dari keterangan-
masyarakat setempat, serta over head dan keuntungan perusahaan.
Analisa biaya dan Harga Satuan Bahan dan Upah harus dibuat berdasarkan
standar yang ditentukan oleh pemerintah pusat/daerah (SNI).
2) Persyaratan Arsitektur
Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan
berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan
dan budaya daerah sehingga seimbang serasi dan selaras dengan
lingkungannya (fisik, sosial dan budaya).
Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
3) Persyaratan dampak lingkungan
Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
4) Persyaratan Teknis dan Desain Plambing
Persyaratan Teknis dan Desain Plambing untuk Air Minum
Persyaratan Teknis dan Desain Plambing untuk Air Kotor
Persyaratan Teknis dan Desain Plambing untuk Kebakaran
2) Persyaratan Kesehatan:
7
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
Kriteria Khusus :
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan bangunan gedung kantor yang direncanakan,
yang meliputi:
1) Bangunan Kantor yang direncanakan merupakan bagian dari kesatuan
lingkungan yang ada di sekitarnya (fisik, alam dan sosial budaya)
dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan;
2) Bangunan Kantor yang direncanakan diharapkan mencerminkan
identitas setempat pada wujud arsitektur bangunan tersebut;
3) Bangunan Kantor yang direncanakan harus memenuhi standar
perencanaan multi-storey building untuk perkantoran, antara lain
meliputi : luasan ruang (tipe ruang/unit), volume ruang/unit, panjang
bangunan maksimal yang disyaratkan, perencanaan ruang-ruang
publik (bersama), dll.
4) Bangunan Kantor hendaknya fungsional dan efisien dalam
pemanfaatan, pengelolaan dan pemeliharaannya.
5) Dapat meningkatkan citra Bangunan Kantor, layak huni, indah,
produktif dan berjati diri.
9
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
Ketentuan-ketentuan lainnya
Selain kriteria diatas, berlaku pula beberapa ketentuan-ketentuan seperti,
Standar, Pedoman dan peraturan yang berlaku, antara lain :
1) Kajian terhadap Studi/ Desain yang terkait
Selain kriteria di atas, terdapat pula beberapa desain yang terkait yang
telah ada sebelumnya, antara lain misalnya kantor –kantor pemerintah
yang telah terbangun sebelumnya.
2) Dalam penyusunan pekerjaan, konsultan melakukan pendekatan dan
metode berdasarkan pola pikir kegiatan dengan mengacu kepada
kebijakan dan mikro).dan peraturan yang terkait (makro )
2. METODOLOGI PEKERJAAN
Adapun tahap-tahap kegiatan Penyusunan Panduan untuk perencanaan,
perancangan, penaksiran, pelaksanaan pembangunan serta pengelolaan
bangunan gedung perkantoran meliputi :
PERSIAPAN
Koordinasi dan konsultasi internal/ eksternal
Dalam tahap persiapan, konsultan menyusun program kerja kegiatan secara
keseluruhan, dengan melakukan konsolidasi dan koordinasi baik dalam
internal tim tenaga ahli maupun dengan instansi terkait seperti Pemerintah
10
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
Pendataan Awal
Pada tahapan ini, konsultan akan menetapkan metode survey dan
perangkat yang akan digunakan, yaitu berupa pengumpulan data primer
maupun sekunder termasuk informasi yang dapat menunjang perancangan
dengan melakukan survey lapangan dan menentukan delineasi batas-batas.
Selain metode, konsultan juga menyusun instrumen analisis untuk
melakukan kajian terhadap data-data yang telah terkumpul.
Konsultan juga melakukan persiapan terhadap kegiatan lain seperti
administrasi proyek, penyiapan personil serta persiapan rencana kerja
dalam sebuah kerangka jadwal kerja, sehingga setelah persiapan matang
dapat dilakukan kegiatan studi lapangan dan literatur.
Adapun rincian kegiatan persiapan akan meliputi :
1) Interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja
2) Koordinasi dengan pihak terkait
3) Konsolidasi Tim dan Review
4) Menyusun Jadwal (program kerja perencanaan)
5) Mengumpulkan data awal (penelitian, peraturan, dan lain-lain) dan
informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah sederhana)
6) Penyusunan Metodologi
7) Penetapan lokasi kunjungan lapangan dan dokumentasi elektronik
8) konsep perencanaan
9) Sketsa gagasan
10) dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai
peraturan daerah/ perizinan bangunan.
11
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
Pengadaan Lahan
Pengadaan lahan pada proyek ini ditentukan oleh Pemerintah Daerah
setempat, disesuaikan dengan kriteria kebutuhan warga atau target
kelompok masyarakat yang akan menggunakan bangunan ini.
3. STUDI LITERATUR
Kegiatan studi literatur sangatlah diperlukan untuk mendapatkan sumber data
atau bahan didalam melakukan evaluasi terhadap produk Penyusunan
Perencanaan konsep model-model bangunan gedung studi literatur/ studi terkait
meliputi :
Studi tentang norma-norma, standar-standar, prosedur, peraturan dan lain-
lain
Studi dari text book, dan teori-teorinya
Studi-studi yang berkaitan dengan bangunan gedung perkantoran
pemerintah.
Contoh-contoh dan studi banding dari berbagai bangunan gedung kantor
pemerintah di beberapa lokasi
Studi literatur yang dapat menjadi acuan untuk aspek teknis substansial
maupun kebijakan dan peraturan yang terkait dengan perencanaan,
perancangan, persyaratan teknis, pelaksanaan pembangunan, dan
pengawasan pembangunan diantaranya adalah sebagai berikut:
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Kep. Men. PU No. 441/KPTS/1998)
Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Gedung Umum dan
Lingkungan (KepMen PU No. 468/KPTS/1998)
Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan (KepMeneg PU No. 1 0/KPTS/2000)
Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
(KepMeneg PU No. 11 IKPTS/2000)
12
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
SURVEY LOKASI
Melakukan survey dan kunjungan lapangan untuk melakukan pengukuran dan
penelitian tentang lokasi dan daya dukung tanah dengan tujuan untuk melihat
lebih detail dan mendokumentasikan secara elektronik lokasi gedung kantor
yang akan dibangun. Kunjungan ini diperlukan, agar dalam pembuatan rencana
tapak bangunan, perkiraan biaya dan pengurusan perizinan, dan lain-lain tidak
mengalami perbedaan data.
4. ANALISIS SINTESIS
Pada tahap ini konsultan PERENCANA melakukan analisis terhadap hasil
kompilasi data dan merumuskannya dalam beberapa kategori sebagai berikut:
Tata Lingkungan Bangunan Gedung Kantor yang merupakan Identifikasi
Masalah Perkotaan, mencakup bidang arsitektur kawasan dan bangunan,
estetika, fungsional, ekonomis dan sosial kemasyarakatan
Penentuan Kriteria berdasarkan Kerangka Acuan Kerja Proyek
13
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
Formulasi Konsep Perancangan yang didapatkan dari hasil analisis dan temuan
berupa:
Pemahaman umum;
melingkupi kepadatan lahan, peraturan-peraturan daerah yang berlaku,
norma-norma sosial yang ada, standar-standar dan time frame.
b. Tata Lingkungan;
melingkupi aspek-aspek perencanaan kawasan, yaitu :
1) Bentuk Arsitektur
Dengan pertimbangan kemudahan dalam perancangan maka tatanan
masa dengan memakai sistem modul dan konsep ‘HIBUALAMO’ yaitu
bentuk dasar segi Delapan.
2) Penataan Horisontal (site plan)
Dari penjelasan Model penataan masa maka dengan mudah dapat
ditentukan suatu tatanan lengkap pada suatu tapak degan tetap
memperhatikan zonasi dari program ruang , orientasi orientasi
terhadap matahari, lingkungan sekitar tapak , rencana pentahapan.
Selain dari hal –hal diatas juga perlu diperhatikan jarak antara dua
masa bangunan , selain mengikuti peraturan daerah setempat maka
jarak paling dekat adalah 3 meter antara dua bidang massif,
sedangkan untuk bidang berjendela paling dekat 9 meter dengan
pertimbangan kondisi pencahayaan dan udara .
3) Kemungkinan Pentahapan dan Penambahan
Kemungkinan pentahapan bangunan baik secara horizontal maupun
vertical dengan memakai suatu model pada bentukan masa dan
sistem yang dapat menyatukan satu masa dengan masa lainnya. Perlu
diperhatikan sistem penyatuan dua masa seperti sistem siar dilatasi .
Konsep Bangunan
Zona dan Program Ruang
14
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
Struktur Bangunan
Telah ditetapkan struktur pada bangunan adalah beton bertulang dan baja.
Penggunaan struktur Beton Bertulang untuk bangunan 2(dua) lantai harus
memperhatikan hal-hal berikut ini:
Minimal mempunyai kekuatan K250 .
Untuk struktur seperti kolom, dimensi dan penempatannya harus
diperhatikan yaitu diusahakan rata dalam sehingga ruang sisal bisa
clean .
Balok balok terutama pada ruang tangga harus diperhatikan jangan
terjadi penebalan yang dapat mengakibatkan penumpukan debu.
Pelat lantai dapat menggunakan sistem pelat balok anak biasa.
Pembagian grid kolom diusahakan mengacu kepada sistem modul yang
sudah ditetapkan sehingga memudahkan dalam pembagian bukaan
bukaan Jendela dan memudahkan pengembangan layout ruang dalam
perencanaannya.
Penggunaan baja merupakan alternatif pada pekerjaan atap untuk
efisiensi dan waktu pelaksanaan yang lebih cepat.
Bahan Bangunan
15
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
Bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan standar buku biru yang
berlaku tetapi khusus pada bangunan gedung perlu diperhatikan hal –hal
sebagai berikut:
Bahan penutup lantai yang umum dipakai adalah keramik, tetapi keramik
mempunyai kelemahan yaitu bila sistem pemasangannya tidak baik
maka ada kecenderungan melendut dan pecah
Pada tangga yaitu pada injakan perlu adanya karet atau keramik anti slip
untuk keamanan pemakai gedung dan penyandang cacat.
Bahan daun pintu lebih baik digunakan panil kayu .
Penggunaan plin dirasa perlu demi menjaga kebersihan pada dinding
bagian bawah.
Plafon menggunakan bahan yang mudah dalam perawatan
Utilitas Bangunan
Secara umum utilitas yang perlu diperhatikan adalah :
Terpenuhinya kebutuhan air bersih di KM/ WC.
‘Water Tank’ diletakkan pada zona servis dan tertutup, daya tampung
tangki harus dperhitungkan untuk cadangan hydrant pemadam
kebakaran.
Saluran saluran talang harus ditempatkan pada lokasi yang baik dan
tidak terekspos dan tidak mudah untuk dijangkau .
Bentuk Arsitektur
Bentuk dari Bangunan Gedung dengan menerapkan model penataan
masa maka secara keseluruhan bentuk akan mengikuti kebutuhan akan
ruang pada tapak.
Sketsa Gagasan
Dalam mengolah Formulasi Konsep Perancangan, konsultan harus
memperhatikan atau melibatkan masukan/pendapat stakeholder dengan
memperhatikan asas-asas sebagai berikut:
16
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
6. PRA RENCANA
Tahap Penyusunan Pra Rencana, berisi tentang pengejewantahan konsep
perancangan ke bentuk rencana tapak, rencana fungsi bangunan, rencana
arsitektur, rencana struktur, rencana utilitas.
7. PENGEMBANGAN DESAIN
Pada tahapan ini, setelah melakukan beberapa pembahasan desain, koordinasi
teknis dan non teknis serta konsolidasi dengan pihak pemberi tugas,
berdasarkan masukan-masukan dan opini forum maka konsultan akan
melakukan pengembangan pada desain yang tujuannya adalah
penyempurnaan terhadap rancangan , agar secara kebutuhan dan kelayakan
17
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
18
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
BAB IV.
STRUKTUR ORGANISASI DAN JADWAL PENUGASAN
PERSONIL
Sesuai dengan persyaratan yang tercantum didalam Kerangka Acuan Kerja bahwa
Konsultan harus membentuk suatu tim ahli yang terdiri dari tenaga-tenaga professional
yang telah berpengalaman di bidangnya masing-masing. Team perencana teknik tersebut
dipimpin oleh seorang team leader yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
beberapa tenaga tenaga ahli muda/assisten dan beberapa orang teknisi.
1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
2
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
Bulan
No Nama Posisi
I II
1 Team Leader
2 Tenaga Ahli Sipil
3 Tenaga Ahli Arsitektur
4 Tenaga Ahli Mekanikal & Elektrikal
5 Estimator
6 Drafter
1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
4.3. J ADW AL PELAKSAN AAN PEKERJ AAN
Bulan
No Keterangan
I II
Tahap Persiapan
1 Penyusunan Rencana Kerja dan Jadwal Kegiatan
2 Koordinasi awal dengan pimpinan pelaksana kegiatan dan sector terkait
di lokasi pekerjaan
3 Review Studi Kondisi Eksisting
4 Pemahaman Kebijakan untuk menentukan dasar desain
5 Menetapkan Metode dan TItik Survey
Tahap Analisa
10 Analisa Aspek Kuantitatif dan Kualitatif
11 Analisa dan Evaluasi kondisi bangunan eksisting
12 Analisa Hasil Pengukuran Situasi dan Topografi
13 Analisa Biaya Pekerjaan
1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
Tahap Pelaporan
11 Laporan Penddahuluan
13 Laporan Antara
15 Laporan AKhir
2
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
KETUA TIM
DRAFTER ESTIMATOR
1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
BAB V.
SISTEM PELAPORAN