Anda di halaman 1dari 33

DOKUMEN PENAWARAN

TEKNIS

UNTUK
PEKERJAAN

PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI


PT ANGKASA PURA I BANDAR UDARA
INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA

Tahun Anggaran : 2019


USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

BAB I.
PENDAHULUAN

1.1. UMUM.
PT. Wahana Reka Tekindo mengajukan Usulan Teknis ini sebagai tanggapan
atas surat Nomor: AP.I.2492/RT.01/2019/DPS-B yang dikirimkan oleh PT.
Angkasa Pura I (Persero) tahun anggaran 2019. PT. Wahana Reka Tekindo
menyatakan berminat dan sanggup untuk ikut ambil bagian dalam pekerjaan
tersebut.

1.2. LATAR BELAK ANG.


Dewasa ini pembangunan gedung-gedung bertingkat menjadi solusi kebutuhan
lahan yang terus meningkat pada saat ini. Pertumbuhan daerah perkotaan yang
sangat pesat menimbulkan penyempitan lahan yang semakin cepat. Oleh karena
itu sangat penting diambil suatu cara untuk mengatasi penyempitan lahan
tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah pembangunan gedung
bertingkat.
Peningkatan prasarana gedung perkantoran sangat diperlukan sejalan dengan
semakin pesatnya pertumbuhan sosial ekonomi pada hampir seluruh wilayah di
Indonesia. Sehingga pembangunan prasarana gedung perkantoran sangat
menentukan dalam menunjang tercapainya laju pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan prasarana gedung perkantoran berupa peningkatan atau
perenovasian gedung perkantoran harus sesuai dengan perkembangan
kebutuhan akan pertambahan pelayanan ekonomi kepada masyarakat.
Mengingat pentingnya peranan gedung perkantoran, maka pembangunan gedung
perkantoran harus ditinjau dari beberapa sisi. Hal tersebut antara lain peninjauan
kelayakan konstruksi gedung tersebut, dalam hubungannya denagan klasifikasi
gedung perkantoran sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuan dalam
menerima beban.

1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

Dalam kaitannya dengan keselamatan maka perlu diperhatikan juga tingkat


keamanan dan kenyamanan dalam pemakaian gedung perkantoran tersebut.
Perencanaan teknik gedung perkantoran dan perenovasian gedung perkantoran
merupakan salah satu upaya meningkatkan fungsi dan peranan gedung
perkantoran, sehingga evaluasi kegunaan gedung diperlukan sebagai langkah
awal suatu perencanaan teknik yang cermat hingga menghasilkan detail desain
gedung perkantoran yang tepat dan efisien untuk memenuhi standar yang
ditetapkan.
Adapun penetapan klasifikasi bangunan gedung perkantoran menurut ketentuan
yang berlaku adalah:
1. Klasifikasi berdasarkan Tingkat Kompleksitas, bangunan gedung perkantoran
diklasifikasikan sebagai bangunan tidak sederhana, yaitu bangunan gedung
negara yang memiliki kompleksitas dan atau teknologi tidak sederhana. Masa
penjaminan kegagalan bangunannya adalah selama 10 (sepuluh) tahun.
2. Bangunan gedung perkantoran dapat dijelaskan sebagai gedung kantor dengan
luas lebih dari 500 m2.
3. Klasifikasi berdasarkan Tingkat Permanensi, bangunan gedung perkantoran
diklasifikasikan sebagai bangunan permanen.
4. Klasifikasi berdasarkan Tingkat Risiko Kebakaran, bangunan gedung
perkantoran diklasifikasikan sebagai bangunan gedung tingkat resiko kebakaran
rendah
5. Klasifikasi berdasarkan Ketinggian, bangunan gedung perkantoran merupakan
bangunan gedung bertingkat rendah.
6. Klasifikasi berdasarkan Kepemilikan, bangunan gedung perkantoran merupakan
bangunan gedung milik Negara.

2
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

1.3. NAMA KEGI AT AN.


Nama Kegiatan : Perencanaan Perluasan Gedung Administrasi PT. Angkasa
Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta
Lokasi : Surakarta
Nilai Pekerjaan : Rp. 157.000.000
Sumber Dana :
Tahun Anggaran : 2019

1.4. J ANGKA W AKTU PELAKS ANAAN


Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Perluasan Gedung Administrasi PT.
Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta
diselesaikan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) Hari Kalender terhitung sejak
ditandatangani Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

1.5. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, yang dapat meliputi tugas -
tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik
bangunan gedung negara yang terdiri dari :
1. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan,
membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan
pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan.
2. Menyusun Pra Rencana seperti rencana lay-out, pra rencana bangunan
termasuk program dan konsep ruang, perkiraan biaya.
3. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
Rencana arsitektur/ Interior, dan uraian konsep yang mudah dimengerti oleh
pemberi tugas.
Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
3
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

Perkiraan biaya.
4. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
Gambar - gambar detail arsitektur/ Interior, detail struktur, detail utilitas yang
sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS).
Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan.
Laporan akhir perencanaan.
5. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kuasa Pengguna
Anggaran dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu Panitia
Pengadaan menyusun program dan pelaksanaan pengadaan.
6. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun kembali dokumen pelelangan jika ada addendum dokumen lelang,
dan melaksanakan tugas – tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

1.6. SISTEMATIKA DOKUMEN USULAN TEKNIS.


PT. WAHANA REKA TEKINDO adalah perusahaan konsultan Nasional yang
memberikan jasa profesional antara lain dalam bidang Tata Lingkungan,
Arsitektur, Sipil, Perencanaan Tata Ruang, Konsultansi Spesialis, Mekanikal dan
Elektrikal, sedangkan bidang jasa konsultansi non konstruksi meliputi ;
Pengembangan Pertanian dan Perdesaan, Pendidikan, Kependudukan,
Perindustrian dan Perdagangan, Jasa Survey, Transportasi, Jasa Konsultansi
Manajemen, Jasa Studi dan Bantuan Teknik, Telematika, Jasa Khusus dan
Kepariwisataan. Sejak berdirinya pada 30 Januari 1992 berkedudukan di kota
Jakarta, telah berkembang pesat dan telah memperoleh kepercayaan dari
berbagai organisasi dan instansi yang menjadi kliennya. Isi Usulan Teknis dapat
diuraikan sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan, yang menggambarkan secara umum tentang PT.


WAHANA REKA TEKINDO dan Proyek yang akan dilaksanakan.
BAB II. Metodologi Perencanaan, teknik penyajian dan cara pendekatan
konsultan terhadap proyek Perencanaan Infrastruktur pasar. Cara
4
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

pendekatan dan metodologi yang akan diambil haruslah tepat dan


cepat karena adanya kendala-kendala fisik dan manajemen
lapangan/proyek yang harus diatasi.
BAB III. Struktur Organisasi, Uraian Tugas dan Jadwal Pelaksanaan
Prencanaan Konsultan yang telah dipersiapkan, mencakup tahap
persiapan perencanaan.
BAB IV. Daftar Riwayat Hidup, menjelaskan kapasitas tenaga ahli yang
telah dipersiapkan oleh Konsultan serta uraian tugas dan tanggung
jawabnya selama proyek berlangsung. Dalam bab ini Konsultan
akan menyajikan jadwal penugasan masing-masing staf perencana
teknis serta riwayat hidup dari personil utama.

5
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

BAB II.
DATA ORGANISASI PERUSAHAN

2.1. PROFIL PERUS AHAAN


WAHANA REKA TEKINDO (PT), adalah perseroan terbatas sebuah perusahaan
yang bergerak dalam bidang usaha Jasa Konsultansi Konstruksi dan Non
Konstruksi, baik untuk sektor Pemerintah maupun untuk sektor Swasta, dalam
rangka berperan serta pada kegiatan pembangunan Indonesia.
Sejak didirikan pada tahun 1992, WAHANA REKA TEKINDO (PT) telah
menghimpun beberapa tenaga professional dari berbagai bidang keahlian.
Mereka telah terlatih untuk bekerjasama dalam regu kerja dengan pendekatan
multi-disiplin yang terpadu, untuk memperoleh hasil kerja yang optimal sesuai
kebutuhan pemberi tugas dan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dan
kepentingan masyarakat.
Berbagai tugas yang telah dilaksanakan datang dari berbagai jenis lembaga,
mulai dari Pemerintahan, Swasta, nasional hingga Internasional, sampai ke
penugasan perorangan.

2.2. SUMBER DAYA MANUSI A


WAHANA REKA TEKINDO (PT), mendapat dukungan dari sejumlah ahli, lulusan
berbagai Universitas terkemuka di Indonesia dan luar negeri, dengan keahlian
khusus mencakup lingkungan ilmu teknik dan ilmu sosial yang luas seperti:
Arsitektur, perencanaan kota dan wilayah, teknik sipil dan struktur, teknik elektro,
teknik mesin dan teknik informatika, sistem informasi, lingkungan hidup, ekonomi,
akuntansi, desain grafis, manajamen, serta ilmu hukum.
WAHANA REKA TEKINDO (PT), menempati gedung perkantoran Graha
Simatupang dikawasan bisnis Jakarta Selatan, dan memiliki studio di Rukan
Urbana Square yang berada di tengah pusat kota Tangerang Selatan, yang
dilengkapi dengan berbagai peralatan mutakhir seperti pengolahan data

1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

elektronik, perancangan dan penggambaran berbantuan komputer, dan


sebagainya.

2.3. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan jasa konsultansi konstruksi yang ditawarkan meliputi Tata
Lingkungan, Arsitektur, Sipil, Perencanaan Tata Ruang, Konsultansi Spesialis,
Mekanikan dan Elektrikal, sedangkan bidang jasa konsultansi non konstruksi meliputi ;
Pengembangan Pertanian dan Perdesaan, Pendidikan, Kependudukan, Perindustrian
dan Perdagangan, Jasa Survey, Transportasi, Jasa Konsultansi Manajemen, Jasa Studi
dan Bantuan Teknik, Telematika, Jasa Khusus dan Kepariwisataan

2
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

BAB III.
METODOLOGI PELAKSANAAN

3.1. PENDAHULUAN .

Bab ini menggambarkan mengenai apresiasi umum Konsultan mengenai aspek masalah
teknis dan managerial dari proyek ini, daftar lingkup pekerjaan yang diusulkan dan
memberikan gambaran secara keseluruhan dari pendekatan dan metodologi yang telah
dipilih Konsultan untuk mencapai tujuan proyek.

3.2. P ANDANG AN UMUM TERHADAP PROYEK.


1. Komponen Utama Pekerjaan.
Konsultan memahami bahwa komponen utama pekerjaan ini terdiri dari :
Final Engineering Design Reviews (presentasi rancang bangun);
Final Engineering Design (rancang bangun);
Engineering Estimate
Penyusunan Dokumen Tender;

2. Maksud dan Tujuan Proyek.


Pada Pekerjaan Perencanaan Perluasan Gedung Administrasi PT. Angkasa
Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta Tahun Anggaran
2019 ini, Kerangka Acuan Kerja merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana
yang memuat masukan, azaz, kriteria, keluaran dan proses yang harus
dipenuhi, dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam Pelaksanaan tugas
Perencanaan Pembangunan Bangunan Gedung berupa fasilitas bangunan
gedung perkantoran.
Tujuan yang ingin dicapai adalah terwujudnya produk Perencanaan yang sesuai
untuk menghasilkan Bangunan Gedung Negara yang berdaya guna dalam
mendukung fasilitas dan operasional PT. Angkasa Pura I Bandar Udara
Internasional Adi Soemarmo. sedangkan adanya Penyedia Jasa Konsultansi
1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

Pekerjaan Perencanaan Konsultan Perencana ini mempunyai maksud dan


tujuan, yaitu:
Menghasilkan suatu produk perencanaan yang berkualitas baik dari segi
desain, Struktur dan fungsi yang menjadi acuan bagi pihak kontraktor
pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan Perluasan Gedung Administrasi
PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo.
Merumuskan masalah, potensi dan kendala dalam merencanakan
Pekerjaan ini , dalam waktu yang singkat dan efisien.
Menyusun rencana Pekerjaan ini yang menampilkan arsitektural yang
menyatu dengan lingkungan sekitar.
Memberikan gambaran yang menyeluruh tentang masalah, kondisi, kendala
dalam merencanakan Pekerjaan Perencanaan Perluasan Gedung
Administrasi PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo
Tahun Anggaran 2019.
Tersedianya suatu rancangan dapat memberikan gambaran menyeluruh
mengenai rencana fasilitas/ bangunan yang akan disiapkan serta dapat
digunakan sebagai pedoman perencanaan yang lebih rinci.
Memberikan arahan arsitektural dalam perencanaan teknis/ rancangan
bangunan Pekerjaan Perencanaan Perluasan Gedung Administrasi PT.
Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo.

3. Sasaran.
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Perencanaan Perluasan Gedung
Administrasi PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo
dengan sasaran :
Terwujudnya Bangunan yang represntative dan memenuhi secara optimal
fungsi bangunan dalam mendukung operasional Gedung Administrasi PT
Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.
Terwujudnya Bangunan yang handal dan sebagai teladan bagi lingkungan
serta berkontribusi positif bagi perkembangan perkembangan arsitektur di
Indonesia.
2
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

Terwujudnya bangunan yang memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak


dari segi mutu biaya.

4. Bidang Studi.
Bidang Studi dalam pekerjaan perencanaan teknis ini mencakup beberapa
pekerjaan yaitu pengumpulan data lapangan sebagai penunjang pembuatan
Rencana Pendahuluan (Survei Pendahuluan) berupa pekerjaan Survei
ketersediaan lahan, topografi, geografis, pola penutup site/eksisting, daya
dukung penduduk dan lingkungan, pola kebiasaan/kehidupan masyarakat
(sosio ekonomi), moda transportasi dan ketersediaan infrastruktur lingkungan.

5. Survey Pendahuluan
Untuk melaksanakan pekerjaan ini personil-personil konsultan yang
berpengalaman, bersama-sama dengan project officer harus berkonsultasi
dengan pejabat Angkasa Pura I untuk mendiskusikan segala hal yang berkaitan
dengan rencana-rencana pembangunan sistem Infrastruktur pekerjaan
Perencanaan Perluasan Gedung Administrasi PT. Angkasa Pura I Bandar
Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta yang akan direncanakan. Pada
pekerjaan survey pendahuluan ini konsultan wajib mengecek semua data-data
di lapangan, memberi saran-saran untuk dikonsultasikan dan didiskusikan
seperlunya dengan project officer dalam mengambil keputusan yang harus
dilakukan pada saat desain/perencanaan. Adapun tugas tim survei
pendahuluan antara lain adalah :
Menentukan lokasi/lahan yang akan dibangun.
Memperkirakan kebutuhan ruang, infrastruktur berdasarkan skala prioritas.
Memperkirakan kebutuhan ruang yang ada sekarang dan yang akan
datang.
Memperkirakan dampak lingkungan dan sosial yang akan terjadi terhadap
skala prioritas yang akan dipilih.
Menentukan perkiraan pondasi dan konstruksi yang tepat untuk lokasi
tersebut sehubungan dengan material dan kondisi tanah.
3
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

Membuat sketsa situasi rencana Infrastruktur perluasan kantor administrasi


yang baru.
Mencatat jenis dan harga material yang tersedia di sekitar lokasi
Infrastruktur dan menyarankan jenis konstruksi yang paling efisien dan
efektif yang disesuaikan dengan material yang tersedia.
Mencatat harga-harga satuan yang ada pada daerah tersebut.
Memberikan rekomendasi untuk tahapan pekerjaan selanjutnya serta
menyarankan lokasi dan model Infrastruktur bangunan yang harus
dilaksanakan.
Semua hasil survei pendahuluan harus dilaporkan dalam bentuk laporan Survei
Pendahuluan dan dilengkapi dengan photo mengenai keadaan lokasi beserta
dengan masalah-masalahnya, photo dalam laporan laporan ini merupakan
photo asli (bukan fotocopy).

6. Drainase Lingkungan.
Dalam studi ini akan dipelajari sistem dan ketersediaan drainase lingkungan dan
pola alirannya.

7. Penyelidikan Tanah.
Studi ini untuk menyelidiki dan mengklasifikasikan jenis tanah permukaan, guna
didapatkannya jenis pondasi dan konstruksi yang sesuai, maka diperlukan
suatu penyelidikan geoteknik dengan persyaratan yang sesuai dengan kondisi
dan situasi bangunan kantor yang akan dibangun.

8. Perencanaan Detail.
Pada perencanaan detail ini akan dilaksanakan beberapa jenis pekerjaan guna
tercapainya perencanaan teknis yang sesuai dengan maksud dan tujuannya.
Berikut akan diuraikan lingkup masing-masing pekerjaan yang diperlukan :

9. Survei Topografi Dan Pemetaan.

4
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

Survei topografi dilakukan di titik lokasi bangunan kantor dan sekitarnya dengan
mengadakan tambahan pengukuran detail pada tempat yang memerlukan
pemindahan.
10. Kriteria Perencanaan
Untuk perencanaan infrastruktur pasar ini konsultan harus mengikuti standar
Perencanaan teknis dari Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum RI.

11. Rencana Rekayasa dan Gambar Kerja.


Proses pelaksanaan perencanaan yang harus dilaksanakan
Konseptual disain perencanaan.
Peta situasi/layout/site plan kondisi eksisting dan yang akan direncanakan.
Potongan memanjang
Potongan melintang
Tampak dari semua sisi.
Detail-detail kelengkapan lainnya
Standar-standar pengamanan bangunan lainnya.

12. Spesifikasi Teknik/Khusus


Spesifikasi harus berdasarkan spesifikasi teknis yang sudah ada pada
Kementrian PU dan harus mencakup jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan.

13. Dokumen Lelang.


Dokumen lelang harus berdasarkan dokumen lelang standar pada.

14. Perkiraan Kuantitas dan Biaya.


Perkiraan Kuantitas diantaranya :
1) Mobilisasi alat dan tenaga kerja.
2) Pola Drainase Lingkungan
3) Pola penutup site/eksisting
4) Ketersediaan lahan.
5) Karakteristik tanah
5
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

6) Pekerjaan Tanah
7) Pekerjaan pasangan pondasi dan dinding
8) Pekerjaan struktur
9) Pekerjaan dinding
10) Pekerjaan atap dan plafond
11) Pekerjaan finishing
12) Pekerjaan pembersihan akhir.
Perkiraan biaya.
Meyiapkan analisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan berdasarkan
beberapa pertimbangan yaitu : ketersediaan material, peralatan dan tenaga
kerja, moda transpotasi, kebiasaan/budaya yang didapat dari keterangan-
masyarakat setempat, serta over head dan keuntungan perusahaan.
Analisa biaya dan Harga Satuan Bahan dan Upah harus dibuat berdasarkan
standar yang ditentukan oleh pemerintah pusat/daerah (SNI).

3.3. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


1. PENDEKATAN
Terdapat beberapa kriteria, ketentuan, dan standar teknis yang akan menjadi
acuan sekaligus pendekatan bagi penerima tugas untuk mendesain, antara lain:
Persyaratan Tata Bangunan:
1) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
 Menjamin bangunan gedung didirikan pada lokasi yang sesuai
dengan peruntukannya berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan pada kawasan yang bersangkutan.
 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai KDB
dan KLB yang sesuai dengan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan pada kawasan yang bersangkutan.
 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai GSB
dan jarak bebas bangunan yang dapat menjamin keselamatan dan
kesehatan bagi penghuni dan lingkungannya.
6
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

2) Persyaratan Arsitektur
 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan
berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan
dan budaya daerah sehingga seimbang serasi dan selaras dengan
lingkungannya (fisik, sosial dan budaya).
 Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
3) Persyaratan dampak lingkungan
Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
4) Persyaratan Teknis dan Desain Plambing
 Persyaratan Teknis dan Desain Plambing untuk Air Minum
 Persyaratan Teknis dan Desain Plambing untuk Air Kotor
 Persyaratan Teknis dan Desain Plambing untuk Kebakaran

Persyaratan Keandalan Bangunan


1) Persyaratan Keselamatan :
a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat
mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan
manusia, termasuk gempa,
b) angin, dan petir.
c) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mampu
memproteksi secara pasif dan aktif terhadap bahaya kebakaran,
seperti :
 cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara
aman.
 cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api.
 dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

2) Persyaratan Kesehatan:
7
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai


sirkulasi udara yang mencukupi dan sehat bagi pemakai.
b) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup
dan sehat, baik alami maupun buatan dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung.
c) Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.
d) Menjamin terwujudnya kebersihan kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi pemakai bangunan dan lingkungan.
e) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
sanitasi dengan baik.

3) Persyaratan Kemudahan/ Aksesibilitas:


a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai
aksesibilitas horisontal dan vertikal yang efisien, nyaman, dan
memadai yang dapat menunjang terselenggaranya kegiatan di
dalam gedung tersebut.
b) Menjamin tersedianya akses evakuasi bagi pemakai gedung/
kantor yang dalam keadaan darurat dapat menyelematkan diri
apabila terjadi bencana kebakaran, gempa, atau bencana
lainnya.
c) Menjamin tersedianya aksesibilitas bagi penyandang cacat,
apabila dalam gedung tersebut pemakai atau masyarakat yang
dilayani penyandang cacat dan lanjut usia.
d) Menjamin tersedianya prasarana dan sarana bangunan gedung
yang dapat menunjang terselenggaranya fungsi Kantor,
termasuk pertandaan di dalam dan di luar bangunan.
4) Persyaratan Kenyamanan:
a) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai
ruang gerak dan hubungan antar ruang yang efektif, efisien,
8
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

nyaman, dan memadai yang dapat menunjang


terselenggaranya kegiatan di dalam Gedung perkantoran
tersebut.
b) Menjamin tersedianya instalasi listrik secara cukup dan aman
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
c) Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
d) Menjamin terwujudnya suasana kerja yang nyaman dari
gangguan suara dan getaran yang tidak diinginkan.

Kriteria Khusus :
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan bangunan gedung kantor yang direncanakan,
yang meliputi:
1) Bangunan Kantor yang direncanakan merupakan bagian dari kesatuan
lingkungan yang ada di sekitarnya (fisik, alam dan sosial budaya)
dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan;
2) Bangunan Kantor yang direncanakan diharapkan mencerminkan
identitas setempat pada wujud arsitektur bangunan tersebut;
3) Bangunan Kantor yang direncanakan harus memenuhi standar
perencanaan multi-storey building untuk perkantoran, antara lain
meliputi : luasan ruang (tipe ruang/unit), volume ruang/unit, panjang
bangunan maksimal yang disyaratkan, perencanaan ruang-ruang
publik (bersama), dll.
4) Bangunan Kantor hendaknya fungsional dan efisien dalam
pemanfaatan, pengelolaan dan pemeliharaannya.
5) Dapat meningkatkan citra Bangunan Kantor, layak huni, indah,
produktif dan berjati diri.

9
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

6) Rancangan bangunan dapat berupa bangunan tunggal ataupun


bangunan dengan massa banyak (lebih dari satu), lengkap dengan
fasilitas pendukungnya.
7) Tipe Bangunan Bangunan Gedung dapat bervariasi sesuai usulan
Perencana, yang diharapkan dapat dikelompokkan sesuai kegiatan
kerja atau jasa pelayanan. dan zoning tingkat keramaian/ kebisingan
jumlah masyrakat yang harus dilayani.

Ketentuan-ketentuan lainnya
Selain kriteria diatas, berlaku pula beberapa ketentuan-ketentuan seperti,
Standar, Pedoman dan peraturan yang berlaku, antara lain :
1) Kajian terhadap Studi/ Desain yang terkait
Selain kriteria di atas, terdapat pula beberapa desain yang terkait yang
telah ada sebelumnya, antara lain misalnya kantor –kantor pemerintah
yang telah terbangun sebelumnya.
2) Dalam penyusunan pekerjaan, konsultan melakukan pendekatan dan
metode berdasarkan pola pikir kegiatan dengan mengacu kepada
kebijakan dan mikro).dan peraturan yang terkait (makro )

2. METODOLOGI PEKERJAAN
Adapun tahap-tahap kegiatan Penyusunan Panduan untuk perencanaan,
perancangan, penaksiran, pelaksanaan pembangunan serta pengelolaan
bangunan gedung perkantoran meliputi :

PERSIAPAN
Koordinasi dan konsultasi internal/ eksternal
Dalam tahap persiapan, konsultan menyusun program kerja kegiatan secara
keseluruhan, dengan melakukan konsolidasi dan koordinasi baik dalam
internal tim tenaga ahli maupun dengan instansi terkait seperti Pemerintah

10
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

Daerah setempat untuk mendapatkan pengarahan awal sebagai bahan


langkah kerja di dalam menangani pekerjaan ini.
Konsultan juga akan memaparkan dan memberikan interpetasi terhadap
tugas yang diberikan dan menentukan Sasaran atau Target Pekerjaan
Perencanaan Perluasan Gedung Administrasi PT. Angkasa Pura I Bandar
Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

Pendataan Awal
Pada tahapan ini, konsultan akan menetapkan metode survey dan
perangkat yang akan digunakan, yaitu berupa pengumpulan data primer
maupun sekunder termasuk informasi yang dapat menunjang perancangan
dengan melakukan survey lapangan dan menentukan delineasi batas-batas.
Selain metode, konsultan juga menyusun instrumen analisis untuk
melakukan kajian terhadap data-data yang telah terkumpul.
Konsultan juga melakukan persiapan terhadap kegiatan lain seperti
administrasi proyek, penyiapan personil serta persiapan rencana kerja
dalam sebuah kerangka jadwal kerja, sehingga setelah persiapan matang
dapat dilakukan kegiatan studi lapangan dan literatur.
Adapun rincian kegiatan persiapan akan meliputi :
1) Interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja
2) Koordinasi dengan pihak terkait
3) Konsolidasi Tim dan Review
4) Menyusun Jadwal (program kerja perencanaan)
5) Mengumpulkan data awal (penelitian, peraturan, dan lain-lain) dan
informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah sederhana)
6) Penyusunan Metodologi
7) Penetapan lokasi kunjungan lapangan dan dokumentasi elektronik
8) konsep perencanaan
9) Sketsa gagasan
10) dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai
peraturan daerah/ perizinan bangunan.
11
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

Pengadaan Lahan
Pengadaan lahan pada proyek ini ditentukan oleh Pemerintah Daerah
setempat, disesuaikan dengan kriteria kebutuhan warga atau target
kelompok masyarakat yang akan menggunakan bangunan ini.

3. STUDI LITERATUR
Kegiatan studi literatur sangatlah diperlukan untuk mendapatkan sumber data
atau bahan didalam melakukan evaluasi terhadap produk Penyusunan
Perencanaan konsep model-model bangunan gedung studi literatur/ studi terkait
meliputi :
Studi tentang norma-norma, standar-standar, prosedur, peraturan dan lain-
lain
Studi dari text book, dan teori-teorinya
Studi-studi yang berkaitan dengan bangunan gedung perkantoran
pemerintah.
Contoh-contoh dan studi banding dari berbagai bangunan gedung kantor
pemerintah di beberapa lokasi

Studi literatur yang dapat menjadi acuan untuk aspek teknis substansial
maupun kebijakan dan peraturan yang terkait dengan perencanaan,
perancangan, persyaratan teknis, pelaksanaan pembangunan, dan
pengawasan pembangunan diantaranya adalah sebagai berikut:
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Kep. Men. PU No. 441/KPTS/1998)
Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Gedung Umum dan
Lingkungan (KepMen PU No. 468/KPTS/1998)
Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan (KepMeneg PU No. 1 0/KPTS/2000)
Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
(KepMeneg PU No. 11 IKPTS/2000)

12
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

KepMen Kimpraswil No. 332/KPTSIM/2002 tentang Pedoman Teknis


Pembangunan Bangunan Gedung Negara
dan yang lainnya.

Pada tahap ini konsultan akan menggabungkan hasil-hasil studi literatur.


Kemudian dari hasil studi tersebut di atas, konsultan melakukan
pengelompokan data berdasarkan aspek-aspek:
Fungsional
Struktural
Arsitektural
Utilitas, ME dan Sanitasi

SURVEY LOKASI
Melakukan survey dan kunjungan lapangan untuk melakukan pengukuran dan
penelitian tentang lokasi dan daya dukung tanah dengan tujuan untuk melihat
lebih detail dan mendokumentasikan secara elektronik lokasi gedung kantor
yang akan dibangun. Kunjungan ini diperlukan, agar dalam pembuatan rencana
tapak bangunan, perkiraan biaya dan pengurusan perizinan, dan lain-lain tidak
mengalami perbedaan data.

4. ANALISIS SINTESIS
Pada tahap ini konsultan PERENCANA melakukan analisis terhadap hasil
kompilasi data dan merumuskannya dalam beberapa kategori sebagai berikut:
Tata Lingkungan Bangunan Gedung Kantor yang merupakan Identifikasi
Masalah Perkotaan, mencakup bidang arsitektur kawasan dan bangunan,
estetika, fungsional, ekonomis dan sosial kemasyarakatan
Penentuan Kriteria berdasarkan Kerangka Acuan Kerja Proyek

5. FORMULASI KONSEP PERANCANGAN

13
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

Formulasi Konsep Perancangan yang didapatkan dari hasil analisis dan temuan
berupa:
Pemahaman umum;
melingkupi kepadatan lahan, peraturan-peraturan daerah yang berlaku,
norma-norma sosial yang ada, standar-standar dan time frame.
b. Tata Lingkungan;
melingkupi aspek-aspek perencanaan kawasan, yaitu :

1) Bentuk Arsitektur
Dengan pertimbangan kemudahan dalam perancangan maka tatanan
masa dengan memakai sistem modul dan konsep ‘HIBUALAMO’ yaitu
bentuk dasar segi Delapan.
2) Penataan Horisontal (site plan)
Dari penjelasan Model penataan masa maka dengan mudah dapat
ditentukan suatu tatanan lengkap pada suatu tapak degan tetap
memperhatikan zonasi dari program ruang , orientasi orientasi
terhadap matahari, lingkungan sekitar tapak , rencana pentahapan.
Selain dari hal –hal diatas juga perlu diperhatikan jarak antara dua
masa bangunan , selain mengikuti peraturan daerah setempat maka
jarak paling dekat adalah 3 meter antara dua bidang massif,
sedangkan untuk bidang berjendela paling dekat 9 meter dengan
pertimbangan kondisi pencahayaan dan udara .
3) Kemungkinan Pentahapan dan Penambahan
Kemungkinan pentahapan bangunan baik secara horizontal maupun
vertical dengan memakai suatu model pada bentukan masa dan
sistem yang dapat menyatukan satu masa dengan masa lainnya. Perlu
diperhatikan sistem penyatuan dua masa seperti sistem siar dilatasi .

Konsep Bangunan
Zona dan Program Ruang

14
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

Pada Pembahasan sebelumnya penerima tugas telah menguraikan bahwa


zonasi ruang pada tapak tergantung dari aksesibilitas pada tapak ,dan
program kegiatan.
Zona secara umum ditetapkan sebagai berikut:
 Zona untuk Daerah Publik,
 Zona untuk Daerah Privat,
 Zona untuk Daerah Servis,
 Zona Halaman Terbuka sebagai space pengikat atau pusat orientasi dan
sarana penunjang: parkir dan lain-lain.

Struktur Bangunan
Telah ditetapkan struktur pada bangunan adalah beton bertulang dan baja.
Penggunaan struktur Beton Bertulang untuk bangunan 2(dua) lantai harus
memperhatikan hal-hal berikut ini:
 Minimal mempunyai kekuatan K250 .
 Untuk struktur seperti kolom, dimensi dan penempatannya harus
diperhatikan yaitu diusahakan rata dalam sehingga ruang sisal bisa
clean .
 Balok balok terutama pada ruang tangga harus diperhatikan jangan
terjadi penebalan yang dapat mengakibatkan penumpukan debu.
 Pelat lantai dapat menggunakan sistem pelat balok anak biasa.
 Pembagian grid kolom diusahakan mengacu kepada sistem modul yang
sudah ditetapkan sehingga memudahkan dalam pembagian bukaan
bukaan Jendela dan memudahkan pengembangan layout ruang dalam
perencanaannya.
 Penggunaan baja merupakan alternatif pada pekerjaan atap untuk
efisiensi dan waktu pelaksanaan yang lebih cepat.

Bahan Bangunan

15
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

Bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan standar buku biru yang
berlaku tetapi khusus pada bangunan gedung perlu diperhatikan hal –hal
sebagai berikut:
 Bahan penutup lantai yang umum dipakai adalah keramik, tetapi keramik
mempunyai kelemahan yaitu bila sistem pemasangannya tidak baik
maka ada kecenderungan melendut dan pecah
 Pada tangga yaitu pada injakan perlu adanya karet atau keramik anti slip
untuk keamanan pemakai gedung dan penyandang cacat.
 Bahan daun pintu lebih baik digunakan panil kayu .
 Penggunaan plin dirasa perlu demi menjaga kebersihan pada dinding
bagian bawah.
 Plafon menggunakan bahan yang mudah dalam perawatan

Utilitas Bangunan
Secara umum utilitas yang perlu diperhatikan adalah :
 Terpenuhinya kebutuhan air bersih di KM/ WC.
 ‘Water Tank’ diletakkan pada zona servis dan tertutup, daya tampung
tangki harus dperhitungkan untuk cadangan hydrant pemadam
kebakaran.
 Saluran saluran talang harus ditempatkan pada lokasi yang baik dan
tidak terekspos dan tidak mudah untuk dijangkau .

Bentuk Arsitektur
Bentuk dari Bangunan Gedung dengan menerapkan model penataan
masa maka secara keseluruhan bentuk akan mengikuti kebutuhan akan
ruang pada tapak.

Sketsa Gagasan
Dalam mengolah Formulasi Konsep Perancangan, konsultan harus
memperhatikan atau melibatkan masukan/pendapat stakeholder dengan
memperhatikan asas-asas sebagai berikut:
16
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

1) Bentuk dasar bangunan meng akomodasi konsep ‘HIBUALAMO’


bentuk segi delapan.
2) Bangunan Gedung Kantor hendaknya fungsional, efisien, menarik
tetapi tidak berlebihan.
3) Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan kepada kemewahan
material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi
teknik dan fungsi sosial bangunan.
4) Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi
dan pemeliharaan bangunan sepanjang umumya, hendaknya biaya
diusahakan serendah mungkin.
5) Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat
dilaksanakan dalain waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya.
6) Bangunan gedung Pemerintah hendaknya mendukung peningkatkan
kualitas lingkungan di sekitarnya.
7) Disamping fungsional, dalam keterbatasan luas ruang dalam, tata
ruang dalam hendaknya mempertimbangkan tata perletakan bukaan,
dan tata letak perabot yang efisien.

6. PRA RENCANA
Tahap Penyusunan Pra Rencana, berisi tentang pengejewantahan konsep
perancangan ke bentuk rencana tapak, rencana fungsi bangunan, rencana
arsitektur, rencana struktur, rencana utilitas.

7. PENGEMBANGAN DESAIN
Pada tahapan ini, setelah melakukan beberapa pembahasan desain, koordinasi
teknis dan non teknis serta konsolidasi dengan pihak pemberi tugas,
berdasarkan masukan-masukan dan opini forum maka konsultan akan
melakukan pengembangan pada desain yang tujuannya adalah
penyempurnaan terhadap rancangan , agar secara kebutuhan dan kelayakan

17
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

tepat serta diharapkan akan berimplikasi pada kesesuaian antara rancangan


dengan kebutuhan fungsi serta karakteristik lokal.

3.4. PERSI AP AN DAN PENYERAH AN DES AIN.


Desain Infrastruktur pasar yang dirancang Konsultan Perencana merupakan
dokumen penting tentang proyek yang paling absah dan terpercaya. Oleh karena
itu, disain Konsultan Perencana harus akurat dan aktual, diserahkan tepat waktu,
karena akan menjadi dasar bagi PT. Angkasa Pura I (Persero) untuk menentukan
penanganan yang akan diambil kedepan terhadap pekerjaan yang terkait.
Konsultan harus menyimpan data dan mengirimkan laporan ke PT. Angkasa Pura
I (Persero).

18
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

BAB IV.
STRUKTUR ORGANISASI DAN JADWAL PENUGASAN
PERSONIL

Sesuai dengan persyaratan yang tercantum didalam Kerangka Acuan Kerja bahwa
Konsultan harus membentuk suatu tim ahli yang terdiri dari tenaga-tenaga professional
yang telah berpengalaman di bidangnya masing-masing. Team perencana teknik tersebut
dipimpin oleh seorang team leader yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
beberapa tenaga tenaga ahli muda/assisten dan beberapa orang teknisi.

4.1. TENAG A YANG DIUSULKAN DAN TANGGUNG J AW ABNYA.


Konsultan akan mengusulkan personil tim perencanaan teknis yang terdiri dari
tenaga Profesional, Sub-profesional dan staf pendukung dengan uraian dan
tanggung jawabnya sebagai berikut :
1. TEAM LEADER.
Team Leader adalah Pemimpin Tim Konsultan atau Wakil Direksi pekerjaan
yang bertanggung jawab langsung kepada Pimpro/PPTK dimana ditugaskan
untuk melaksanakan Jasa Perencanaan. Team Leader adalah Seorang Sarjana
Teknik Sipil perguruan tinggi/akademik Internasional atau Nasional yang diakui
dan memiliki pengalaman professional di bidangnya serta berpengalaman
dalam mengkoordinasikan dan melaporkan pekerjaan yang dibawahinya. Team
Leader yang berpendidikan Sarjana S1 harus mempunyai pengalaman bekerja
minimal 5 (lima) tahun.

2. TENAGA AHLI SIPIL.


Sarjana (S1) Teknik Sipil lulusan perguruan tinggi yang memiliki Sertifikat
Keahlian Ahli Madya Teknik Bangunan Gedung berpengalaman minimal 3 (tiga)
tahun dalam perencanaan bangunan gedung.

1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

3. TENAGA AHLI ARSITEKTUR.


Sarjana (S1) Teknik Arsitektur lulusan perguruan tinggi yang memiliki Sertifikat
keahlian Ahli Madya Arsitek dan berpengalaman dalam bidang perencanaan
bangunan gedung minimal 3 (tiga) tahun.

4. TENAGA AHLI MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


Sarjana (S1) Teknik Mesin / Elektro lulusan perguruan tinggi yang memiliki
Sertifikat Keahlian Ahli MadyaTeknik Tenaga Listrik dan Teknik Mekanikal dan
berpengalaman dalam bidang perencanaan bangunan gedung minimal 3 (tiga)
tahun.
5. ESTIMATOR.
Sarjana (S1) Teknik Sipil atau lulusan dari suatu lembaga keahlian yang
berstandar sama dengan peguruan tinggi dalam bidang sipil dan apabila
memiliki Strata Diploma (D3) harus berpengalaman dalam bidang cost estimate
minimal 3 (tiga) tahun.
6. Drafter.
Sarjana (S1/D3) Teknik Arsoteltir atau lulusan dari suatu lembaga keahlian yang
berstandar sama dengan peguruan tinggi dalam bidang sipil dan apabila
memiliki Strata Diploma (D3) harus berpengalaman dalam bidang cost estimate
minimal 3 (tiga) tahun.

2
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

4.2. J ADW AL PENUG AS AN TENAG A AHLI.

Bulan
No Nama Posisi
I II
1 Team Leader
2 Tenaga Ahli Sipil
3 Tenaga Ahli Arsitektur
4 Tenaga Ahli Mekanikal & Elektrikal
5 Estimator
6 Drafter

1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
4.3. J ADW AL PELAKSAN AAN PEKERJ AAN

Bulan
No Keterangan
I II
Tahap Persiapan
1 Penyusunan Rencana Kerja dan Jadwal Kegiatan
2 Koordinasi awal dengan pimpinan pelaksana kegiatan dan sector terkait
di lokasi pekerjaan
3 Review Studi Kondisi Eksisting
4 Pemahaman Kebijakan untuk menentukan dasar desain
5 Menetapkan Metode dan TItik Survey

Tahap Survey Lapangan dan Pengumpulan Data


7 Survey Kondisi Lapangan
8 Soil Test

Tahap Analisa
10 Analisa Aspek Kuantitatif dan Kualitatif
11 Analisa dan Evaluasi kondisi bangunan eksisting
12 Analisa Hasil Pengukuran Situasi dan Topografi
13 Analisa Biaya Pekerjaan

14 Analisa Hasil Penyelidikan Tanah

1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA
Tahap Pelaporan
11 Laporan Penddahuluan

12 Laporan Soil Test

13 Laporan Antara

14 Dokumen Perencanaan (DED) dan Dokumen Tender

15 Laporan AKhir

2
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

4.4. STRUKTUR ORG ANIS ASI PROYEK

KETUA TIM

AHLI MEKANIKAL &


AHLI ARSITEKTUR AHLI TEKNIK SIPIL ELEKTRIKAL

DRAFTER ESTIMATOR

1
USULAN TEKNIS
PERENCANAAN PERLUASAN GEDUNG ADMINISTRASI
P T. A N G K A S A P U R A I B A N D A R U D A R A I N T E R N A S I O N A L
ADI SOEMARMO SURAKARTA

BAB V.
SISTEM PELAPORAN

A. Laporan Pendahuluan (Inception Report), sebanyak 5 buku. Laporan Pendahuluan yang


berisi tentang Gambaran Umum, Metodologi, Kebutuhan Data dan Rencana Kerja
diserahkan paling lambat 1 bulan setelah penandatanganan kontrak.
B. Laporan Antara (Interim Report), sebanyak 5 buku. Laporan Antara ini berisi tentang
hasil dari pengumpulan data, analisa dan rekomendasi kondisi eksisting, konsep
perencanaan renovasi dan pengembangan dan pradesain masa bangunan pada lokasi.
C. Laporan Akhir (Final Report), sebanyak 5 buku. Laporan akhir merupakan hasil akhir dari
studi secara lengkap dan diserahkan pada akhir masa kontrak.
D. Produk Perencanaan (Gambar, RAB, RKS, Laporan Perhitungan Struktur), sebanyak 5
buku, diserahkan pada akhir masa kontrak.
E. Softcopy Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Laporan Akhir dan Ringkasan Eksekutif
diserahkan dalam bentuk CD masing-masing sebanyak 5 (lima) buah.

Jakarta, 1 April 2019


PT. WAHANA REKA TEKINDO

ACHMAD DZULKARNAEN, S.Kom


DIREKTUR UTAMA

Anda mungkin juga menyukai