Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rofi Khotul Ismi

Nim :10214003
KASUS
An. A usia 1 tahun 6 bulan, agama islam, suku bangsa melayu,alamat tinggal
Jln. Anggrek no.24 blok agung Banyuwangi. Dirawat di ruang rawat inap anak (IRNA)
RSUP Fatmawati. Anak masuk dari ruang IGD pada tanggal 24/06/16, pukul 13:12
WIB dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu, kejang ± 6 jam sebelum masuk
rumah sakit. Kejang berlangsung selama kurang dari 5 menit, mata mendelik ke atas
dan seluruh tubuh kaku. Keluar cairan buih dari mulut saat anak kejang. An. A memiliki
riwayat kejang demam saat usia 11 bulan .Dari hasil pemeriksaan fisik saat pengkajian
diperoleh TD : 90/60mmHg , N : 84x/mnt, RR: 32X/mnt, S : 380C Demam tidak turun
dengan obat penurun panas. An tidak mau makan dan juga mengalami muntah kurang
lebih 4 jam sebelum masuk rumah sakit sebanyak 3 kali serta BAB encer kurang lebih 2
kali. Orang tua klien merasa cemas dengan keadaan anaknya kurang tahu tentang
penanganan terhadap kejang pada anak.
Diagnosa keperawatan:
1. Resiko tinggi kejang berulang berhubungan dengan hipertermia.
2. Resiko perubahan nutrisi berkurang dari kebutuhan berhubungan dengan
anoreksia.
3. Risiko cedera berhubungan dengan adanya kejang
4. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penanganan penderita selama kejang
berhubungan dengan kurangnya informasi.

Dx 1 : Resiko tinggi kejang berulang berhubungan dengan hipertermia.


Tujuan dan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24
diharapkan tidak terjadi kejang berulang dengan KH:
1. Tidak terjadi kejang berulang
2. Tidak kejang
3. Suhu tubuh normal (36-370C)
4. TTV kembali normal
Intervensi :
1. Berikan kompres basah pada daerah axilla dan lipatan paha
R/: Dengan kompres basah pada daerah axilla dan lipatan paha dapat
menurunkan suhu tubuh, karena daerah tersebut terdapat pembuluh darah besar
sehingga mempercepat penguapan.
2. Berikan baju tipis
R/: Dengan Baju tipis diharapkan akan mengetahui perubahan dan
perkembangan sedini mungkin.
3. Kolaborasi dengan tim medis (dokter) dalam pemberian obat antipiretik
R/: Dengan obat anti piretik diharapkan dapat menurunkan panas

Dx 2 :Resiko perubahan nutrisi berkurang dari kebutuhan berhubungan dengan


anoreksia
Tujuan dan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24
diharapkan pemenuhan nutrisi tercapia dengan KH:
1. Nafsu makan meningkat
Intervensi :
1. Catat status nutrisi klien
R/: Berguna dalam mendefinisikan nutrisi dan cairan
2. Moniter intake output
R/: Mengukur keefektifan nutrisi dan cairan
3. Catat adanya anoreksia dan mual muntah
R/: Menentukan jenis diet dan mendefinisikan pemecahan masalah untuk
meningkatkan intake nutrisi
4. Anjurkan klien untuk makan makanan porsi sedikit tapi sering
R/: Mencegah irigasi gaster

Dx 3 : Risiko cedera berhubungan dengan adanya kejang


Tujuan dan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x12
diharapkan tidak terjadi cidera dengan KH:
1. Risiko cedera dapat terkontrol
2. Pasien terbebas dari cedera
Intervensi :
1. Sediakan lingkungan yang aman
R/: Mencegah cidera pada pasien
2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai kondisi fisik
R/: Kebutuhan keamanan pasien bergunan untuk mencegah cedera pasien
3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
R/: Mengurangi risiko cedera
4. Memasang side rail tempat tidur
R/: Perlindungan kepada pasien supaya tidak jatuh dari tempat tidur

Anda mungkin juga menyukai