Data BI Kondisi Ekonomi Global PDF
Data BI Kondisi Ekonomi Global PDF
BAB
1
Perkembangan
Ekonomi Global
Pemulihan ekonomi global yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir masih
berlanjut. Ekonomi global pada TW2-18 tumbuh cukup solid sebesar 3,9% yoy, ditopang oleh
perbaikan net ekspor, konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah, yang mengimbangi
penurunan investasi. Pertumbuhan ekonomi global dibayangi oleh perbedaan arah pertumbuhan
(divergensi), yang tercermin dari terjadinya perbaikan ekonomi di AS, di tengah moderasi
pertumbuhan ekonomi Kawasan Euro dan Tiongkok. Di sisi lain, ekonomi India mengalami
pertumbuhan cukup tinggi, akan tetapi capaian tersebut turut dipengaruhi faktor base effect
rendahnya pertumbuhan ekonomi pada TW2-17.
Aktivitas konsumsi rumah tangga global masih tumbuh tinggi, dengan akselerasi yang sedikit
tertahan. Konsumsi AS, Inggris dan beberapa negara emerging yang mengalami peningkatan,
belum dapat mengompensasi pelemahan konsumsi di Kawasan Euro, Jepang, dan Tiongkok,
sehingga akselerasi konsumsi secara agregat sedikit menurun. Dorongan terhadap aktivitas
ekonomi juga berasal dari peningkatan belanja fiskal, terutama di AS, Jerman, Spanyol, dan
Brazil.
Akselerasi ekspor (secara nominal) turut berkontribusi terhadap kinerja ekonomi global
pada TW2-18. Namun laju pertumbuhan ekspor TW2-18 yang lebih rendah dari rata-rata
2017 mengindikasikan eskalasi konflik perdagangan telah memengaruhi aktivitas perdagangan
global. Argumen tersebut turut didukung oleh pertumbuhan volume perdagangan global
yang telah menurun sejak TW4-17, serta moderasi perdagangan bilateral AS dengan sejumlah
negara –khususnya Tiongkok– pasca pemberlakuan tarif impor. Penurunan kinerja perdagangan
menyebabkan tertahannya kegiatan produksi global. Pelemahan juga dipengaruhi oleh kenaikan
harga minyak dunia yang meningkatkan harga input, serta sentimen politik yang menyebabkan
ketidakpastian di beberapa negara –khususnya Jerman, Italia, dan Spanyol.
5
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
Di sisi harga, tekanan inflasi global secara umum mengalami peningkatan. Inflasi PCE core
AS bahkan telah mendekati target simetris yang ditetapkan the Fed sebesar 2% yoy. Tekanan
inflasi dipicu antara lain oleh kenaikan harga minyak dan makanan, perbaikan konsumsi, serta
hambatan suplai dan keterbatasan tenaga kerja.
Pasar keuangan global selama TW2-18 mengalami pengetatan seiring penguatan USD
terhadap seluruh mata uang dunia. Pengetatan pasar keuangan dipengaruhi oleh sentimen
perbaikan ekonomi AS –ekspektasi kenaikan FFR yang lebih agresif–, eskalasi konflik
perdagangan, tekanan politik di Eropa, ketidakpastian hasil negosiasi Brexit, serta risiko
geopolitik. Sentimen tersebut memicu pergeseran arus investasi keuangan (rebalancing) menuju
aset USD, terutama dari emerging market. Akibatnya, nilai tukar negara emerging terdepresiasi
tajam dan direspons oleh bank sentral dengan pengetatan moneter.
Di pasar obligasi, yield US Treasury sempat melampaui batas psikologis 3%, dipicu
kekhawatiran kenaikan inflasi dan utang pemerintah. Pelaku pasar concern terhadap fenomena
flattening yield curve yang dikhawatirkan mengarah pada terjadinya inverted yield curve -
indikasi ekonomi menuju krisis. Namun the Fed menyatakan tidak terlalu khawatir dengan yield
yang semakin flat, dan menyebutkan bahwa kondisi tersebut juga disebabkan olah beberapa
faktor teknikal antara lain kebijakan quantitative easing dalam jumlah besar dan dalam periode
yang panjang, sehingga menurunkan term premium.
6
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
Tiongkok, fluktuasi di pasar keuangan global, dan risiko geopolitik termasuk merebaknya
paham populisme. Dengan adanya berbagai faktor risiko tersebut, prospek perekonomian
global ke depan berpotensi tumbuh lebih rendah dibandingkan prediksi.
7
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
serta stimulus fiskal berupa penurunan pajak Kegiatan konsumsi di sejumlah negara
individu dan korporasi. Konsumsi Inggris lain mengalami pelemahan. Penurunan
juga menjadi kontributor akselerasi belanja konsumsi terutama terjadi di Kawasan
global, terbantu kenaikan upah riil, belanja Euro, Jepang, Korea, Tiongkok, Filipina,
liburan musim panas, serta acara pernikahan Singapura, Vietnam, dan Afrika Selatan. Di
Pangeran Harry dan Meghan Markle pada Kawasan Euro, pelemahan konsumsi terjadi
Mei 2018 yang telah menarik kedatangan merata pada ekonomi Jerman, Perancis,
wisatawan asing. Konsumsi di sejumlah Italia, dan Spanyol, diakibatkan kenaikan
negara emerging juga mengalami penguatan, harga minyak, memburuknya kepercayaan
khususnya di India, Rusia, Indonesia, Malaysia, konsumen, ketidakpastian penyelesaian
dan Thailand. konflik perdagangan AS-UE, serta situasi
politik di beberapa negara yang tidak kondusif.
% yoy
Sementara penurunan konsumsi di Tiongkok
Negara Maju Negara Berkembang Global
6,0 dipengaruhi pelemahan penyaluran kredit
5,0
3,9
sebagai imbas dari kebijakan deleveraging
4,0 3,7
3,9 untuk menahan tingkat utang yang tinggi4,
3,2
3,0
serta deselerasi konsumsi pasca berakhirnya
perayaan Imlek.
2,0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 negara maju. Stimulus fiskal Pemerintah AS
Sumber: Bloomberg, IMF WEO Juli 2018, diolah
meningkat untuk mendorong pertumbuhan
Grafik 1.1 Pertumbuhan PDB ekonomi, yang dilakukan melalui kenaikan
belanja dan pemangkasan pajak (individu dan
% yoy % yoy
5,0 10,0 korporasi). Kenaikan belanja pemerintah juga
9,0
4,0
8,0
terjadi di Jerman, Spanyol, Indonesia, dan
3,0 7,0 Brazil. Sebaliknya, ekspansi fiskal EU, Inggris,
6,0
2,0
5,0
Filipina, dan Afrika Selatan turun meski masih
1,0
4,0 di level yang tinggi. Perbedaan peranan fiskal
3,0
0,0
AS Inggris
di masing-masing negara tersebut turut
2,0
-1,0 Jepang
Kawasan Euro
India, rhs
Tiongkok, rhs
1,0 berperan dalam terjadinya perbedaan arah
-2,0 0,0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 pertumbuhan ekonomi.
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Sumber: Bloomberg
8
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
% yoy Negara Maju Negara Berkembang Global turun menjadi 1,3% yoy pada TW2-18 (dari
16,0
16,8% pada TW1-18), terutama dari Jerman,
14,0
12,0
Korea, Brazil, dan Australia. Impor AS dari
10,0 Tiongkok juga tumbuh melambat ke level 4,1
9,3
8,0 yoy dari sebelumnya 13,9% yoy pada TW1-
6,8
6,0 18. Penurunan terjadi pada berbagai produk
4,0 3,5 utama yang selama ini mendominasi impor AS
2,0
dari Tiongkok khususnya alat telekomunikasi,
0,0
peralatan perkantoran, furnitur, produk
Q2*
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q1
Q4
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Sumber: Bloomberg, diolah manufaktur logam, logam non-ferrous, tekstil
Grafik 1.3. Konsumsi Rumah Tangga dan pakaian, mesin elektrik, serta mesin dan
peralatan industri. Kinerja ekspor beberapa
Pertumbuhan ekspor global (secara
negara ASEAN-5, khususnya Malaysia, Vietnam,
nominal) masih mengalami peningkatan
dan Thailand ke AS juga mengalami moderasi.
dan turut berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi global. Kenaikan
% yoy Negara Maju Negara Berkembang Global
nominal ekspor lebih dipengaruhi oleh faktor 35,0
30,0
harga komoditas global.5 Laju pertumbuhan
25,0
ekspor (nominal) pada TW2-18 tumbuh 20,0
2,0
telah terlihat pada kinerja perdagangan
1,0
bilateral sejumlah negara. Berdasarkan
0,0
data Census Bureau AS, nilai impor baja AS
-1,0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Sumber: Central Planning Bureau, World Trade Monitor, diolah
5 Harga komoditas global yang meningkat antara lain
harga energi, logam, dan gandum. Grafik 1.5 Volume Perdagangan Dunia
9
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
Q2*
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
yang memperburuk pengiriman barang Sumber: Bloomberg, diolah
56,6
produksi energi –karena cuaca yang lebih 56,0
hangat. 54,0
53,6
52,0
Sejumlah negara lainnya masih 51,2
50,0
mengalami peningkatan produksi.
48,0
Aktivitas produksi AS meningkat untuk
46,0
memenuhi permintaan. Produksi pada Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
10
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
inflasi terutama terjadi di AS, Kawasan Euro, tumbuh semakin membaik dengan tren yang
Kanada, Brazil, Turki serta beberapa negara terus positif. Pertumbuhan ekonomi TW2-18
ASEAN (Filipina, Thailand). Inflasi PCE core AS mencapai 2,9% yoy, meningkat dari 2,6%
bahkan telah mendekati target simetris yang pada TW1-18. Kinerja yang positif tersebut
ditetapkan the Fed sebesar 2% yoy. didorong oleh konsumsi swasta yang kian
solid ditopang oleh perbaikan di sektor
Sebaliknya, tekanan inflasi di Inggris,
tenaga kerja, pemangkasan pajak individu
Jepang, dan Tiongkok cenderung
dan aktivitas belanja liburan musim panas.
menurun. Inflasi Inggris telah menurun
Komitmen pemerintah untuk meningkatkan
ke 2,4% di akhir Juni 2018 (dari 2,5% di
spending, serta terjadinya kenaikan ekspor
Mar-18) -meski masih di atas target 2%-
turut memberikan andil positif terhadap
dipengaruhi penurunan harga makanan
pertumbuhan PDB.
dan diskon harga pakaian (summer clothing
sales). Inflasi Jepang juga semakin melemah Inggris juga mengalami pertumbuhan
yaitu hanya 0,7% pada Juni 2018, menjauhi PDB dengan laju kenaikan yang terbatas.
target 2%. Dengan Inflasi yang sulit beranjak, Di tengah berlangsungnya proses Brexit, PDB
BOJ meniadakan forecast pencapaian target Inggris TW2-18 tumbuh sebesar 1,3%, naik
inflasi dari sebelumnya diprediksi akan tipis dari 1,2% pada TW1-18. Konsumsi dan
tercapai pada FY19 (April 2019-Maret 2020). investasi yang meningkat melatarbelakangi
kinerja tersebut, ditopang oleh cuaca
% yoy Negara Maju Negara Berkembang Global yang kembali kondusif, libur panjang
6,0
Paskah, kenaikan upah minimum, dan
5,0
berlangsungnya event besar kerajaan yang
4,0
menarik wisatawan mancanegara. Meski
3,1
3,0 demikian, kinerja ekonomi Inggris tersebut
2,7
2,0 2,0 belum terlalu solid dan masih dalam tren yang
1,0 lemah. Ekonomi Jepang tumbuh stagnan di
0,0
level 1,1% yoy pada dua triwulan pertama
Q2*
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
11
12
Bagan 1.1 Timeline Penerapan Tarif Impor AS dan Retaliasi
pertumbuhan ekonomi bergerak relatif dan investasi Tiongkok yang relatif stabil
13
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
Apr-18
Dec-17
Oct-17
Jun-17
Sep-17
Jun-18
Jan-17
Jan-18
May-17
May-18
Mar-17
Nov-17
Mar-18
Jul-17
Feb-17
Feb-18
Sumber: Bloomberg
meski lonjakannya tidak terlalu tinggi
Grafik 1.9 Indeks Harga Saham Global dibandingkan TW1-18. Indeks volatilitas
(VIX12) sempat naik tajam pada Februari 2018
Indeks Volatility Index (VIX)
akibat pelemahan signifikan DJIA hingga
38 TW2-18
-1.597 poin (-6,3%) –koreksi harian terbesar
33
sepanjang sejarah. Pelemahan disebabkan
28 Higher Volatility
concern investor atas kenaikan FFR yang
23
lebih agresif sebagai respons dari perbaikan
18
ekonomi AS, dan kekhawatiran memanasnya
13
konflik perdagangan. Memasuki TW2-18,
8
indeks VIX cenderung lebih stabil pada April
Aug-17
May-17
May-18
Apr-17
Apr-18
Dec-17
Mar-17
Mar-18
Nov-17
Sep-17
Oct-17
Jun-17
Jun-18
Jan-18
Jan-17
Feb-17
Feb-18
Jul-17
Sumber: Bloomberg
hingga pertengahan Mei 2018. Namun,
pasar kembali bergejolak menjelang akhir
Grafik 1.10 Volatility Index
Mei 2018 akibat instabilitas politik di Italia,
Koreksi tajam harga saham negara terutama dalam membentuk pemerintahan
berkembang dipicu oleh capital outflow pascapemilu 4 Maret 2018 yang inconclusive
akibat sentimen penguatan dolar AS. Nilai dan tidak menghasilkan partai pemenang
tukar dolar AS terus menguat seiring perbaikan mayoritas. Volatilitas saham yang masih tinggi
ekonomi AS yang kian solid dan menimbulkan pada TW2-18 juga dipengaruhi sentimen
ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate yang negatif negosiasi penyelesaian konflik
lebih agresif. Kondisi tersebut mendorong
investor memindahkan investasi dari negara 11 JPMorgan memperkirakan bahwa sentimen negatif
emerging kepada aset-aset safe haven di akibat pemberitaan konflik perdagangan menurunkan
-4,5% indeks S&P500, atau menghapuskan kapitalisasi
negara maju.10 Selain itu, pergerakan saham pasar senilai USD1,25 miliar (pada periode Maret
hingga Juni 2018). https://bit.ly/2w4ykkw
12 CBOE Volatility Index (VIX/fear index) adalah forward-
10 Menurut Institute of International Finance (IIF), pada looking indicator yang menggunakan perkiraan selisih
Juni 2018 capital outflow dari negara berkembang harga options (pada hari ini dan 30 hari ke depan) untuk
Asia mencapai USD8 miliar dan kawasan Afrika & mengestimasi rentang pergerakan indeks S&P 500.
Timur Tengah mencapai USD4,7 miliar (terbesar Kuotasi VIX akan meningkat saat indeks saham terkoreksi
selama 18 bulan terakhir). dan terjadi kepanikan investor, dan sebaliknya.
14
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
-15 -10 -5 0 5 10
ptp. Pergerakan Dow Jones sempat tertahan
Sumber: Bloomberg
pada akhir Mei 2018 akibat koreksi saham
perusahaan minyak –seiring ekspektasi bahwa
Grafik 1.11 Perkembangan Indeks Saham OPEC dan Rusia akan menaikkan produksi
Dunia (TW2-18 vs TW1-18) minyak. Hal ini menyebabkan penurunan
harga minyak WTI ke level USD66,7 per barel
Pergerakan pasar saham mengalami
pada 29 Mei 2018, dari sebelumnya USD72
divergensi, yakni menguat terbatas
per barel (22 Mei 2018).
di negara maju, namun terkoreksi
cukup dalam di negara berkembang. Indeks harga saham Eropa pada TW2-
Sentimen negatif terhadap negara emerging 18 turut bergerak positif. Pada TW2-18,
menyebabkan investor mengalihkan Stoxx 50 meningkat 1,0% ptp dan FTSE 100
investasi kepada safe haven assets di negara meningkat cukup signifikan sebesar 8,22%
maju, terutama AS. Selain aksi investor, ptp. Kenaikan bursa saham Eropa disebabkan
peningkatan indeks harga saham AS pada earnings korporasi yang tinggi dan ekspektasi
TW2-18 juga dipengaruhi oleh rilis earnings easing ECB yang berlanjut. Namun, indeks
korporasi yang lebih baik dari perkiraan pasar. saham Eropa juga dibayangi oleh berbagai
Indeks Nasdaq meningkat sebesar 6,33% sentimen negatif, yakni memanasnya konflik
ptp, didukung oleh performa impresif sektor
teknologi informasi (“FAAMNG Stocks” 13 Per 9 Juli 2018, return FAAMNG berkontribusi pada
yang terdiri dari Facebook, Amazon, Apple, 105% ytd terhadap return Nasdaq dan 99% ytd
terhadap return S&P 500. https://cnb.cx/2L1hUBS
Microsoft, Netflix, dan Google) pada laporan 14 Total valuasi saham FAAMNG (USD4,1 triliun) setara
dengan total valuasi dari 282 saham dengan kapitalisasi
terkecil pada indeks S&P 500, atau setara 14% dari
total valuasi S&P 500. https://on.mktw.net/2uysLKp
15
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
Indeks
Jan 2013=100
DJIA
FTSE
S&P 500
Nikkei
Nasdaq
KOSPI
Stoxx 50 Italia akan meningkatkan pengeluaran fiskal
260
dan mengusulkan kebijakan pembentukan
240
220
Anti Uni-Eropa.
200
Di sisi lain, kinerja pasar saham
180
emerging market pada TW2-18 kembali
160
terkoreksi –melanjutkan tren penurunan
140
120
sejak Februari 2018– disebabkan oleh
100 capital outflow dari emerging markets.
Aug-17
Apr-17
Apr-18
May-17
May-18
Dec-17
Sep-17
Oct-17
Mar-17
Mar-18
Jun-17
Nov-17
Jun-18
Jan-17
Jan-18
Feb-17
Feb-18
Jul-17
16
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
Indeks
Jan 2013=100
Hang Seng
SET
Shanghai
KLCI
BEI
PCOMP
STI rekor terendah pada April 2018. Lira terus
160
melemah terhadap US Dollar hingga mencapai
150
level 4.740 per USD pada 19 Juni 2018.
140
Apr-18
May-17
Dec-17
May-18
Sep-17
Oct-17
Mar-17
Jun-17
Nov-17
Mar-18
Jun-18
Jan-17
Jan-18
Feb-18
Feb-17
Jul-17
5800
Sumber: Bloomberg 950
5600
Aug-17
Apr-17
Apr-18
Oct-17
Dec-17
Jun-17
Sep-17
Jun-18
Jan-17
Jan-18
May-17
May-18
Mar-17
Nov-17
Mar-18
Jul-17
Feb-17
Feb-18
saham Rusia melemah disebabkan sanksi
Sumber: Bloomberg
AS akibat agresi Rusia di Syria. Di Malaysia,
Grafik 1.14 Indeks Saham Indonesia
pelemahan bursa saham dipengaruhi
sentimen negatif investor pasca kemenangan Sejalan dengan pelemahan saham di
partai oposisi yang dipimpin Mahathir mayoritas negara berkembang, Indeks
Mohamad. Sementara di Meksiko, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada
saham tergerus menjelang pemilihan Presiden TW2-18 juga melemah sebesar -6,3%
pada Juli 2018. Penurunan terbesar indeks ptp (dari -2,6% ptp pada TW1-18). Pada
saham negara berkembang terjadi pada akhir TW2-18, IHSG ditutup pada level
bursa Turki, yang terkoreksi hampir 26% ptp. Rp5.799, melemah dibandingkan Rp6.597
Pelemahan tersebut dipengaruhi sentimen pada TW1-18. Indeks LQ 4521 terkoreksi
negatif terhadap defisit current account yang lebih tajam sebesar -9,6% ptp (dari -6,8%
lebar19, inflasi yang terus meningkat hingga pada TW1-18), atau ditutup pada level
di atas 15% yoy (jauh di atas target sebesar Rp908 (dari Rp1.100 pada penghujung TW1-
5%), intervensi pemerintah dalam menahan 18). Investor asing melanjutkan aksi net sell
kenaikan suku bunga demi menjaga level sebesar USD3,1 miliar pada TW2-18 (naik dari
pertumbuhan ekonomi.20 Bursa saham yang net sell USD1,7 miliar pada TW1-18), yang
melemah tajam mengakibatkan mata uang berimbas pada pelemahan nilai tukar rupiah.
lira terdepresiasi bahkan sempat mencapai Saham sektor perbankan Indonesia dibayangi
laju pertumbuhan kredit yang stagnan,
19 Current account deficit (CAD) Turki mencapai 6,3% sedangkan saham sektor properti memburuk
PDB pada TW1-18, naik dari 5,6% pada TW4-17.
20 Presiden Erdogan menginginkan suku bunga tetap
rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pasca terpilihnya Presiden Erdogan, Bank Sentral Turki 21 LQ 45 adalah indeks pasar saham di Bursa Efek
mempertahankan tingkat suku bunga pada pertemuan Indonesia (BEI) yang terdiri dari 45 perusahaan dengan
Juli 2018 di tengah tingkat inflasi yang sedang tinggi. kapitalisasi pasar dan nilai transaksi tertinggi.
17
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
seiring lesunya pasar properti.22 Tingkat negara maju lainnya. Obligasi AS tenor
konsumsi rumah tangga yang rendah pada 10 tahun sempat mengalami kenaikan yield
TW1-18 (faktor musiman) juga memperburuk hingga mencapai 3,11% pada 16 Mei 2018,
earnings saham sektor konsumsi dan industri. melampaui batas psikologis 3% dan tertinggi
sejak 8 Juli 2011.23 Kenaikan tersebut
Dari sisi eksternal, IHSG tertekan
dipengaruhi oleh kekhawatiran investor
pasca the Fed mengonfirmasi kenaikan
terhadap tekanan peningkatan inflasi AS
FFR sebanyak empat kali pada 2018 (dot
dan utang pemerintah. Dalam beberapa hari
plot FOMC Juni 2018), dan peningkatan
kemudian yield obligasi AS kembali menurun
ketidakpastian pasar keuangan global.
hingga di bawah 3% dan ditutup pada level
Sementara itu, kenaikan harga minyak dan
2,86% pada akhir Juni 2018.
ekspektasi perbaikan aktivitas di sektor
pertambangan menjadi pendorong harga Penurunan yield didorong aksi investor
saham sektor pertambangan. Ke depan, bursa yang melakukan penyesuaian (balancing)
saham Indonesia berpotensi masih mengalami dengan memindahkan portfolio dari aset
tekanan, seiring penguatan ekonomi AS yang non-USD kepada aset USD. Perilaku
semakin memperkuat mata uang USD. investor tersebut dipicu oleh meningkatnya
kekhawatiran konflik perdagangan AS-
Tiongkok yang kian tereskalasi dan
B.2. Pasar Obligasi perlambatan ekonomi Tiongkok. Sentimen
Kinerja pasar obligasi global pada lain yang turut mendorong penguatan UST
TW2-18 bergerak variatif sebagai respons adalah ketidakpastian politik di kawasan
dari sentimen perbaikan ekonomi AS, Eropa khususnya di Italia, ketidakpastian
eskalasi konflik perdagangan, perbedaan prospek pertemuan puncak AS dan Korea
arah kebijakan moneter di negara maju, Utara (Korea Summit), serta keputusan
serta beberapa isu geopolitik. Di negara Pemerintah AS untuk menerapkan kebijakan
maju, kinerja obligasi pemerintah yang tarif atas aluminium dan baja.
dipandang aman cenderung mengalami Pada TW2-18 terdapat fenomena
penguatan –ditandai dengan penurunan menarik pada obligasi AS. UST yield jangka
yield- kecuali obligasi AS. pendek mengikuti kenaikan FFR secara penuh,
Dinamika pergerakan US Treasury sementara kenaikan yield UST jangka panjang
Notes (UST) agak berbeda dengan relatif lebih rendah. Hal ini menjadikan yield
spread obligasi (jangka panjang dan pendek)
22 Saham sektor properti mengalami koreksi signifikan (-7,1% menyempit, yang mengindikasikan terjadinya
mtm) pada Juni 2018. Untuk mendorong perkembangan
kredit kepemilikan properti, Bank Indonesia (pada RDG flattening yield curve. Pelaku pasar dan
28-29 Juni 2018) menempuh kebijakan pelonggaran
makroprudensial dalam bentuk ketentuan Loan to Value/
Financing to Value (LTV/FTV) Ratio. 23 Yield obligasi AS pada 8 Juli 2011 tercatat sebesar 3,03%.
18
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
19
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
faktor eksternal, kenaikan yield obligasi Filipina pada level 7,80%, atau meningkat 112
juga dipengaruhi faktor internal pemburukan bps dibandingkan posisi akhir triwulan
current account deficit, tingginya tekanan sebelumnya. Kenaikan yield obligasi tersebut
inflasi, serta depresiasi peso. dipengaruhi oleh tren kenaikan suku bunga
global, terutama FFR, dan apresiasi USD.
Yield obligasi Argentina juga
Namun demikian, tekanan eksternal yang
mengalami kenaikan akibat sentimen
mulai sedikit mereda dan respons kebijakan
negatif fundamental ekonomi
Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga
yang lemah (defisit fiskal besar dan
menahan kenaikan yield lebih lanjut25.
ketidakseimbangan external account),
serta menurunnya kredibilitas Bank
Sentral Argentina dalam merespons Turki
Argentina
Thailand
pelemahan nilai tukar. Pada 5-8 Juni 2018, Singapura
Filipina
yield sempat mengalami penurunan pasca Malaysia
Indonesia
pemberian fasilitas standby aggrement oleh Korea
Tiongkok
IMF senilai USD50 miliar. Namun di akhir Jepang
Inggris
Juni 2018, yield obligasi Argentina kembali Perancis
Jerman Rata-rata
meningkat akibat depresiasi peso. Amerika Point to Point bps
-50 0 50 100 150 200 250
Berbeda dengan negara emerging Sumber: Bloomberg, diolah
2 0
menimbulkan reaksi negatif pasar sehingga
1,5 -0,2
mengalihkan investasinya dari pasar saham
1 -0,4
kepada obligasi pemerintah Tiongkok.
Aug-15
Aug-16
Aug-17
Apr-18
Apr-15
Apr-16
Apr-17
Dec-15
Dec-16
Dec-17
May-18
May-15
Oct-15
May-16
May-17
Oct-16
Oct-17
Sep-15
Sep-16
Sep-17
Jun-18
Jun-15
Jun-16
Jun-17
Mar-18
Mar-15
Nov-16
Mar-17
Nov-17
Jan-15
Nov-15
Mar-16
Jan-16
Jan-17
Jan-18
Feb-18
Feb-15
Feb-16
Feb-17
Jul-15
Jul-16
Jul-17
tidak luput dari tekanan pelarian dana Grafik 1.16 Perkembangan Yield
asing yang mendorong kenaikan yield. Beberapa Negara Maju
Pada akhir TW2-18, yield SBN ditutup
24 Yield obligasi Tiongkok pada TW2-18 menurun sebesar 25 Laporan Kebijakan Moneter Triwulan II-2018, Bank
-22,98% qtq atau -27,20% ptp. Indonesia.
20
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
9
TW2 ketidakpastian perdagangan dunia.
14
8 Pengenaan tambahan tarif impor oleh AS
7 13
terhadap produk impor negara lain yang
6
12 segera dibalas dengan aksi retaliasi -terutama
5
Apr-18
May-18
Dec-17
Mar-17
Mar-18
Sep-17
Nov-17
Jun-17
Oct-17
Jun-18
Jan-17
Jan-18
Feb-17
Feb-18
Jul-17
Source: Bloomberg
sebesar 2,8% qtq dan ditutup pada level
94,47, atau lebih tinggi 5,0% ptp dari akhir
Grafik 1.17 Perkembangan Yield
TW1-18 (89,97). Indeks DXY tersebut juga
Obligasi Beberapa Negara Berkembang
merupakan level terkuat sejak akhir 2016.
21
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
terjadi setidaknya pada TW1-19. Nilai EUR ke pasar terhadap ketidakpastian negosiasi
depan masih berpotensi terdepresiasi terutama Brexit. Pembahasan transisi Brexit antara
jika data inflasi mengalami kenaikan melebihi Inggris dan Uni Eropa masih berjalan alot,
target ECB sebesar 2%. bahkan sejumlah korporasi mengumumkan
Indeks rencana untuk memindahkan headquarter
96
95
DXY TW2 dari Inggris (seperti perusahaan consumer
94 goods raksasa, Unilever). Ketidakpastian
93 ini membuka peluang masih berlanjutnya
92
tekanan pelemahan GBP ke depan.26
91
Sumber: Bloomberg
maju lain. JPY terdepresiasi sebesar -0,77%
qtq, lebih baik dari depresiasi negara maju
Grafik 1.18 Indeks Nilai Tukar USD (DXY)
lainnya karena masih terbantu oleh kenaikan
Depresiasi Apresiasi permintaan aset safe-haven di tengah
ARS
TRY meningkatnya tensi konflik perdagangan dan
RUB
PHP geopolitik. Namun demikian, pada akhir TW2-
THB
MYR
IDR
18, JPY ditutup jauh lebih rendah yakni -3,99%
INR
KRW ptp (JPY110,76/USD) dibanding akhir TW1-18
CNY
SGD (JPY106,28/USD). Kondisi tersebut dipengaruhi
AUD
CHF
JPY
Rata-rata meningkatnya prospek kenaikan FFR seiring
GBP Point to Point
EUR rilis data ekonomi AS yang lebih baik dari
%
-30,00 -25,00 -20,00 -15,00 -10,00 -5,00 0,00
ekspektasi, dan tensi politik di Kawasan Euro
Sumber: Bloomberg
yang cenderung mereda pada akhir Juni 2018.
Depresiasi JPY diprediksi masih berlanjut pada
Grafik 1.19 Perubahan Nilai Tukar
Juli 2018 seiring penguatan sentimen pasar
TW2-18 vs TW1-18
terhadap kinerja ekonomi AS.
GBP juga mengalami depresiasi
Nilai tukar negara berkembang
yang cukup signifikan, dengan rata-rata
melemah secara bersamaan terhadap USD.
pelemahan pada Juni 2018 sebesar -2,26%
qtq atau -5,77% ptp. GBP pada Juni 2018
ditutup pada level USD1,32/GBP (jauh lebih 26 Di Inggris terjadi perbedaan pendapat yang keras
mengenai skenario Brexit antara soft dan hard Brexit.
rendah dari USD1,40/GBP pada Maret 2018). Kesepakatan white paper (association agreement)
Kinerja GBP tersebut terdampak oleh sentimen dinilai terlalu soft terhadap Uni Eropa (seperti perjanjian
perdagangan bebas barang dengan Uni Eropa) sehingga
perbaikan ekonomi AS, disertai kekhawatiran menyebabkan pengunduran diri Boris Johnson (foreign
secretary) dan David Davis (Brexit secretary).
22
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
Nilai tukar Peso Argentina (ARS) terdepresiasi (IDR) turut melemah terhadap USD,
paling tajam diantara negara berkembang terdampak sentimen perbaikan ekonomi
dengan rata-rata pelemahan sebesar -15,40% AS dan sejumlah faktor domestik. Rata-
qtq. ARS melemah tajam (-30,24% ptp) dan rata nilai tukar RUB menurun signifikan
ditutup jauh lebih rendah (ARS28,93/USD mencapai -8,52% qtq dan ditutup pada
pada akhir Juni 2018 dari ARS20,14/USD level RUB62,78/USD (Juni 2018), dari
pada akhir Maret 2018). Selain dipengaruhi RUB57,34/USD (Maret 2018) atau melemah
sentimen perbaikan ekonomi AS, pelemahan -8,70% ptp. Ancaman sanksi AS terhadap
ARS diakibatkan oleh kerentanan ekonomi Rusia atas dukungannya terhadap Suriah
domestik, tingginya inflasi, pemburukan melatarbelakangi pelemahan RUB. Sementara
sentimen pasar pasca penerapan pajak bagi INR terdepresiasi -3,93% qtq dan ditutup
investor asing, serta ketidakpastian kebijakan pada level INR68,47/USD dari INR65,18/
pemerintah. Meski Argentina berhasil USD (-4,93% ptp), karena peningkatan
menerima bantuan IMF sebesar USD50 miliar risiko politik serta concern terhadap
pada 7 Juni 2018, ARS masih terus melemah rencana pemangkasan pajak BBM. Market
hingga akhir TW2-18. mengkhawatirkan kinerja fiskal dan current
Selain Argentina, Lira Turki (TRY) juga account India mengingat ketergantungan
terdepresiasi dalam. TRY rata-rata melemah yang cukup tinggi pada impor minyak.
-12,45% qtq dan ditutup pada level TRY4,59/ Sementara rata-rata CNY melemah sebesar
USD pada akhir Juni 2018 (dari TRY3,96/USD), -0,30% qtq karena kekhawatiran pasar yang
atau lebih rendah -13,80% ptp. Kinerja TRY dipicu eskalasi konflik perdagangan dengan
tersebut dipicu current account deficit dan AS. Nilai penutupan CNY jauh lebih rendah
utang denominasi valas yang cukup besar, sebesar -5,01% ptp (CNY6,62/USD dari
di tengah memanasnya konflik Turki dengan CNY6,28/USD) sebagai imbas dari keputusan
AS. Sentimen pasar terhadap Turki semakin bank sentral menurunkan giro wajib
memburuk karena kekecewaan terhadap minimum (GWM) pada akhir Juni 2018 untuk
bank sentral yang dinilai enggan merespons mengantisipasi pelemahan ekonomi karena
depresiasi TRY. Market juga memiliki konflik perdagangan dengan AS.27
kekhawatiran atas campur tangan Erdogan Pelemahan CNY yang terjadi sejak
dalam menentukan kebijakan bank sentral. awal April 2018 menyebabkan Presiden
Untuk mencegah depresiasi lebih dalam,
bank sentral Turki pada akhirnya menaikkan 27 Pada 24 Juni 2018, Bank Sentral Tiongkok menurunkan
GWM sebesar 50 bps menjadi 15,5% (efektif 5 Juli 2018),
suku bunga secara bertahap dengan total
satu hari sebelum pemberlakuan tarif impor. Penurunan
kenaikan 500 bps selama TW2-18. GWM tersebut setara dengan injeksi likuiditas sebesar
CNY700 miliar (USD108 miliar). Selain mengantisipasi
Rubel Rusia (RUB), Rupee India (INR), pelemahan ekonomi, kebijakan tersebut juga ditujukan
untuk membantu perusahaan UMKM yang terancam
Yuan Tiongkok (CNY), Rupiah Indonesia dampak konflik perdagangan dengan AS.
23
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
Apr-18
Dec-17
Oct-17
Sep-17
May-17
May-18
Jun-17
Jun-18
Mar-17
Nov-17
Mar-18
Jan-18
Jan-17
Feb-17
Feb-18
Jul-17
dengan kebijakan yang pre-emptive, front Grafik 1.20 Nilai Tukar Negara Maju
loading, dan ahead of the curve. Pasca
kenaikan BI-7DRR sebesar 50 bps pada RDG Indeks INR, lhs IDR, lhs MYR, lhs Indeks
Jan 2013=100 CNY, rhs THB, rhs PHP, rhs Jan 2013=100
Juni 2018, terjadi aliran masuk modal asing 90 105
TW 2
85 100
Apr-18
Dec-17
May-17
Oct-17
May-18
Sep-17
Jun-17
Jun-18
Mar-17
Nov-17
Mar-18
Jan-17
Jan-18
Feb-17
Feb-18
Jul-17
24
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
25
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
Aug-17
Apr-16
Apr-17
Apr-18
Dec-16
May-16
May-17
Dec-17
May-18
Sep-16
Oct-16
Sep-17
Oct-17
Mar-16
Jun-16
Mar-17
Jun-17
Mar-18
Jun-18
Nov-16
Nov-17
Jan-16
Jan-17
Jan-18
Feb-16
Feb-17
Feb-18
Jul-16
Jul-17
Sumber: Bloomberg
juga menurun rata-rata -1,4% qtq karena
pengetatan kondisi kredit yang menurunkan
Grafik 1.23 Harga Minyak demand di Tiongkok. Rerata harga timah
Harga logam pada TW2-18 secara melemah tipis sebesar -1,1% qtq disebabkan
keseluruhan meningkat marjinal, ekspektasi pasar atas perbaikan produksi timah
didorong oleh kenaikan harga dunia, terutama Tiongkok, pada paruh kedua
alumunium dan nikel. Rerata harga 2018. Harga emas juga menurun dengan rata-
aluminium TW2-18 menguat sebesar 4,6% rata -1,8% qtq dan ditutup -5,5% ptp karena
qtq, setelah AS menerapkan tarif impor baja permintaan lebih rendah seiring terjadinya
dan aluminium terhadap Tiongkok pada akhir rebalancing aset ke AS.
Maret 2018. Harga aluminium sempat turun Harga komoditas pertanian bergerak
pasca pengecualian sementara tarif impor variatif pada TW2-18. Harga gandum
AS terhadap produsen aluminium Rusia.34
26
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
naik cukup signifikan sebesar 5,6%, seiring perbaikan perkebunan kopi di Brazil.
disebabkan oleh concern atas hambatan Depresiasi mata uang di negara-negara
produksi di tengah cuaca kering yang pengekspor kopi, terutama Brazil, juga
melanda Uni Eropa, Rusia, Australia, menjadi faktor pendorong pelemahan harga
dan sebagian wilayah AS. Harga jagung kopi. Sementara, harga kakao mengalami
meningkat 2,7% qtq, karena sentimen peningkatan tajam sebesar 17,7% qtq karena
penurunan estimasi USDA (United States penurunan output di Pantai Gading dan
Department of Agriculture) atas prospek Ghana akibat gelombang panas tahunan dan
produksi jagung. 35
Sementara harga gagal panen, di tengah tingginya permintaan
komoditas lainnya cenderung menurun, dari Eropa.
diantaranya kedelai dengan rata-rata
pelemahan harga sebesar -0,7% qtq karena
retaliasi Tiongkok menerapkan tarif impor C. Respons Kebijakan dan Outlook
terhadap kedelai AS.36 Harga beras turun
sebesar -1,5% qtq disebabkan perbaikan C.1. Respons Kebijakan
perkebunan juga beragam pada TW2- telah meningkatkan FFR pada FOMC Juni
18. Harga kopi -arabika maupun robusta- 2018 sebesar 25 bps menjadi 2%, menyusul
rata-rata melemah sebesar -5,3% qtq, kenaikan FFR pada Maret 2018. The Fed
dipengaruhi oleh ekspektasi oversupply juga telah mengurangi reinvestasi pada surat
berharga US Treasury dan Mortgage Backed
35 Dalam publikasi USDA World Agricultural Supply and Securities secara bertahap. Kebijakan fiskal
Demand Estimates yang dirilis Mei 2018, produksi juga diarahkan menjadi lebih ekspansif untuk
jagung diperkirakan turun menjadi 1,682 juta bushels
pada periode 2018/19 (dari 2,182 juta pada periode mendorong pertumbuhan, meski di sisi lain
2017/18). Dalam rilis Juni 2018, USDA menurunkan
menimbulkan kekhawatiran terganggunya
estimasi produksi 2018/19 lebih jauh menjadi 1,577
juta bushels, terendah sejak panen 2013/14. sustainabilitas fiskal.
36 Pasca penerapan tarif impor oleh Tiongkok, USDA
merilis report bahwa ekspor kedelai AS akan turun Kendati the Fed telah menaikkan
sekitar 11% sedangkan demand dari negara lain
belum dapat mengimbangi penurunan demand dari suku bunga, beberapa negara maju
Tiongkok sehingga menciptakan sentimen bahwa lain seperti ECB, BOE dan BOJ masih
kedelai akan oversupply.
27
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
28
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
pelarian arus modal asing memaksa sejumlah mendukung reformasi pada perusahaan milik
bank sentral menaikkan suku bunga dan negara, serta pengembangan UKM dan kredit
melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai mikro sebagai sektor yang paling terkena
tukar. Kebijakan pengetatan moneter terutama dampak dari konflik perdagangan.
dilakukan oleh India, Indonesia, Filipina Turki
dan Argentina. Keputusan Reserves Bank of
India (RBI) menaikkan suku bunga ditujukan C.2. Outlook Ekonomi Global
untuk mengendalikan inflasi dan mengatasi
tekanan pelemahan nilai tukar. RBI menaikkan Perkembangan ekonomi global yang
suku bunga pada Juni dan Agustus 2018 masih mampu tumbuh di level yang cukup
dengan target sebesar 3,3% PDB pada tumbuh 3,7% yoy pada 2017, IMF dalam World
FY2018/19, meski lebih longgar dibandingkan Economic Outlook Juli 2018 memprediksi
realisasi FY2017/18 sebesar 3,52% dan target pertumbuhan ekonomi global akan meningkat
disiplin fiskal (3%). Pemerintah India juga mencapai 3,9% pada 2018 dan 2019, tidak
berupaya untuk mengatasi kredit macet yang berubah dibandingkan WEO April 2018.
tinggi (diatas dua digit).37 Tekanan di pasar Diantara negara maju, terjadi
keuangan yang masih berlanjut meningkatkan perbedaan arah pertumbuhan ekonomi
potensi kenaikan suku bunga kembali pada antara AS yang terakselerasi, sementara
triwulan mendatang. laju Kawasan Euro dan Jepang cenderung
yang dialami Tiongkok pasca menaikkan tetap tumbuh meningkat, didukung oleh
7DRR pada Maret 2018 direspons oleh stimulus fiskal dan permintaan swasta yang
PBC dengan menurunkan Giro Wajib meningkatkan output di atas level potensialnya,
Minimum sebesar 100 bps pada April sehingga mendorong perbaikan sektor
Lending Facility, dan mendukung pembiayaan AS, negosiasi Brexit, serta kondisi politik
perusahaan mikro dan kecil. Selain itu, PBC domestik yang belum kondusif. Sementara
juga menurunkan GWM sebesar 50 bps secara ekonomi Jepang diprakirakan akan melambat
targeted. Kebijakan yang berlaku efektif karena permintaan domestik yang cenderung
29
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
30
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
31
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2018
32